Está en la página 1de 0

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE.

, MM PERILAKU ORGANISASI 1

PERILAKU KEORGANISASIAN




MODUL 5

MOTIVASI DAN KARIR



OLEH
ADIYAS, SE, MM







PROGRAM KELAS KARYAWAN
FAKULTAS EKONOMI - JURUSAN
MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2010


PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 2

MODUL 5

MOTIVASI DAN KARIR


A. Pendahuluan.
Kita dapat mendefinisikan motivasi dari sisi perilaku yang ditampilkan
seseorang. Orang-orang yang termotivasi akan melakukan usaha yang lebih
besar daripada yang tidak.
Karyawan-karyawan yang termotivasi berada dalam suatu kondisi tertekan.
Untuk mengurangi ketegangan ini mereka melakukan aktivitas. Semakin
besar tekanan semakin banyak aktivitas yang dibutuhkan untuk mengurangi
ketegangan tersebut . Oleh karena itu ketika kita melihat para karyawan
bekerja keras melaksanakan aktivitasnya kita dapat menyimpulkan bahwa
mereka didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan yang mereka
inginkan.
Para manajer lebih suka memotivasi karyawan secara positif karena mereka
ingin mencari cara terbaik untuk untuk menjalanklan pekerjaan mereka.
Karyawan yang termotivasi tertarik dalam menghasilkan produk/pekerjaan
yang bermutu tinggi, mereka lebih cenderung produktif daripada karyawan
yang tidak termotivasi dan apatis.. mereka ingin bekerja dan menjadi anggota
tim, rekan kerja dan manajer lebih percaya diri dan bisa mengambil
keputusan, tindakan-tindakan yang diinginkan. Hal ini merupakan suatu
rangkaian prinsip-prinsip umum memotivasi pekerja dan manajer dapat
melakukan suatu pendekatan yang terbaik yang selaras sehingga dapat
menghasilkan usaha yang optimal.


B. Pengertian
Sebuah definisi yang lebih deskriptif namun kurang substansif mengatakan
bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan
kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Suatu
kebutuhan (need) berarti suatu kekurangan secara pisik atau psikologis yang
membuat hasil tertentu terlihat menarik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 3



Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan dorongan-
dorongan yang timbul pada atau di dalam diri seseorang yang menggerakkan
dan mengarahkan perilaku. Konsep ini untuk menjelaskan perbedaan individu
dalam intensitas perilaku (mengenai perilaku yang lebih intens sebagai hasil dari
tingkat motivasi yang lebih tinggi) dan juga untuk menunjukkan arah tindakan.
Jadi motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang
menimbulkan dan mengarahkan perilaku

C. Teori Motivasi
Teori tentang motivasi secara umum dibedakan atas:
a. Teori Motivasi Awal (early theories), dibedakan atas :
Teori Hirarki Kebutuhan menurut Abraham Maslow,
Teori X dan Y menurut Douglas Mc Gregor .
Teori Motivasi Higienis menurut Frederick Herzberg.



b. Teori Kontemporer (contemporary theories), dibedakan atas :
Teori Tiga Kebutuhan menurut David Mc Clelland.
Teori Evaluasi Kognitif (Cognitive Evaluation theory).
Key Elements
Intensity: how hard a person tries
Direction: toward beneficial goal
Persistence: how long a person tries
Motivation
The processes that account for an individuals intensity,
direction, and persistence of effort toward attaining a goal.

What is Motivation?

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 4

Teori Penepatan Tujuan (Goal Setting Theory).
Teori penguatan (Reinforcement Theory).
Teori Keadilan (Equity Theory).
Teori Pengharapan (Expectation Theory)



A. Teori-teori Motivasi Awal.

1. Teori Hirarki Kebutuhan menurut Abraham Maslow.






Maslows Hierarchy of Needs
E X H I B I T 61
Lower-Order Needs
Needs that are satisfied
externally; physiological
and safety needs.
Higher-Order Needs
Needs that are satisfied
internally; social, esteem,
and self-actualization
needs.
s se el lf f
a ac ct tu ua al li iz za at ti io on n
S Se el lf f
E Es st te ee em m

S So oc ci ia al l

S Sa af fe et ty y

P Ph hy ys si io ol lo og gi ic ca al l

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Adiyas, SE., MM PERILAKU ORGANISASI 5



2. Teori X dan Y menurut Douglas Mc Gregor







Assumptions of Maslows Hierarchy
Movement up the Pyramid
Individuals cannot move to the next higher level until all
needs at the current (lower) level are satisfied.
Maslow Application:
A homeless person
will not be motivated to
meditate!

Individuals therefore
must move up the
hierarchy in order
T Th he eo or ry y X X
M Ma an na ag ge er rs s S Se ee e W Wo or rk ke er rs s A As s
D Di is sl li ik ki in ng g W Wo or rk k
A Av vo oi id di in ng g R Re es sp po on ns si ib bi il li it ty y
H Ha av vi in ng g L Li it tt tl le e A Am mb bi it ti io on n

T Th he eo or ry y Y Y
M Ma an na ag ge er rs s S Se ee e W Wo or rk ke er rs s
E En nj jo oy yi in ng g W Wo or rk k
A Ac cc ce ep pt ti in ng g R Re es sp po on ns si ib bi il li it ty y
S Se el lf f- -D Di ir re ec ct te ed d

También podría gustarte