Está en la página 1de 8

POTENSI ZAKAT Ada satu hal dalam kaitannya dengan zakat yang tidak pernah kita sadari yaitu

potensinya yang luar biasa besar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan PIRAC, bahwa potensi zakat yang ada di Indonesia dalam setahun sebesar dua puluh triliun rupiah. Ini adalah sebuah potensi yang luar biasa besar sekali. Dengan potensi ini kita bisa membuat program program sosial ekonomi dalam rangka membantu masyarakat dhuafa. eperti program beasiswa, santunan anak yatim, program anak asuh, layanan kesehatan gratis, rumah sakit gratis, bantuan ekonomi masyarakat, dan yang lainnya. semua itu di peruntukan bagi kaum dhuafa. Dengan potensi zakat ini, disamping membantu kaum dhuafa dalam memenuhi kebutuhan kebutuhannya, disisi lain dengan zakat ini !uga setidaknya membantu program pemerintah dalam rangka menanggulangi kemiskinan. ebenarnya ada potensi yang lebih besar lagi dari zakat apabila dapat mengelolanya dengan lebih profesional lagi, yaitu infa". #enapa potensi infa" bisa !auh lebih besar dari potensi zakat $ kalau kita perhatikan, ada perbedaan antara zakat dan infa", yaitu bahwa zakat adalah harta yang disisihkan dengan ketentuan ketentuan yang telah ditentukan oleh agama, seperti %ishab, waktu pengeluaran dan Besar zakatnya. edangkan infa" tidak sebagaimana halnya zakat, ketentuan ketentuan yang ada pada zakat tidak berlaku pada infa", seperti %ishab, &aktu pengeluaran dan besarnya. ebagai 'ontoh, dalam zakat yang pertama harus diperhatikan adalah nishab, !ika harta tersebut sudah men'apai nishab, maka berarti sudah wa!ib bayar zakat, !ika tidak men'apai nishab, maka tidak wa!ib membayar zakat. Adapun infa", berapapun harta yang dimiliki, sedikit atau banyak, diatas atau dibawah nishab, !ika ingin berinfa", tidak men!adi masalah. (al yang kedua yang harus diperhatikan dalam zakat adalah waktu pengeluaran, misalnya dalam zakat emas, zakat yang harus dikeluarkan harus men'apai haul atau men'apai satu tahun. Begitupun dengan zakat pertanian, zakatnya harus dikeluarkan setiap kali panen. Adapun infa", apakah ingin berinfa" setiap tahun, setiap bulan, setiap minggu atau bahkan setiap hari, tidak merupakan masalah. )uga hal yang lainnya yang ada pada zakat yaitu besar zakat, yaitu misalnya untuk zakat emas sebesar *,+ ,, zakat pertanian sebesar + atau -. ,. edangkan dalam infa" tidak ada ketentuan kadar seperti itu. Inilah hal hal yang men!adikan potensi infa" lebih besar dari potensi zakat. %amun sangat disayangkan sekali dari potensi infa" yang sangat besar ini belum dapat teroptimalkan dengan baik sama halnya dengan zakat atau bahkan lebih kurang optimal lagi dari zakat, karena rata rata dari /A0 /A0 yang ada di Indonesia posisi perolehan zakat masih diatas rata rata perolehan Infa". Hal hal yang harus dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat kepada masyarakat dalam rangka mengoptimalkan potensi akat Diatas tadi telah disebutkan potensi zakat yang sedemikian besar, namun sebagaimana halnya infa", sangat disayangkan sekali potensi yang ada belum dapat teroptimalkan dengan baik. Dari potensi zakat sebesar dua puluh triliun hanya sekitar *,1 , sa!a yang dapat dioptimalkan dan dikelola oleh /A0 /A0 yang ada diseluruh Indonesia. isanya masih ada sekitar 23,3 , yang belum dapat dioptimalkan. Disini kitapun sangat mensupport apabila ada dari suatu komunitas atau masyarakat yang ingin mendirikan /embaga Pengelola 0akat, karena untuk saat ini tidak mungkin mengelola atau mengoptimalkan poteni zakat yang dua puluh triliun rupiah hanya dengan satu atau dua /embaga atau hanya /embaga /embaga Amil 0akat yang sudah ada yang saat ini masih dapat dihitung dengan !ari dan dengan tingkat kemampuan Fund Rising

nya yang masih terbatas. #ita mungkin bertanya, kenapa /A0 /A0 yang ada baru dapat mengoptimalkan potensi zakatnya hanya sekitar *,1 , $ ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh /embaga Pengelola 0akat kepada masyarakat dalam rangka mengoptimalkan potensi zakat yang ada 4 !" Penyadaran penyadaran masyarakat akan kewa!iban menunaikan zakat merupakan aspek penting yang harus dilakukan oleh sebuah lembaga pengelola zakat. diharapkan dengan sadarnya masyarakat akan kewa!iban mereka dalam menunaikan zakat akan menambahkan in'ome atau pemasukan bagi lembaga pengelola zakat, dan dengan adanya penambahan pemasukan atau penambahan dana yang didapatkan oleh sebuah lembaga pengelola zakat bukan hanya rasa senang atau bangga karena banyaknya dana yang bisa dihasilkan oleh lembaga pengelola zakat, tapi dengan adanya penambahan dana ini akan semakin bertambah pula orang orang mikin, kaum dhuafa dan orang orang yang membutuhkan yang dapat dibantu dan diberdayakan. penyadaran dapat dilakukan dengan dua hal 4 pertama, Busyro atau kabar gembira" Dengan busyro ini kita berikan kabar gembira kepada mayarakat bahwa orang orang yang selalu menunaikan zakat mereka tidak akan merugi bahkan sebaliknya mereka akan mendapatkan keuntungan baik didunia maupun diakhirat. Adapun keuntungan mereka didunia yang pertama adalah Atthohuuru, atau bersih dan su'i, yaitu bahwa orang orang yang selalu menunaikan zakat hartanya akan selalu bersih dan su'i. 5ang kedua adalah Albarakatu, keberkahan, yaitu orang orang yang selalu menunaikan zakat hartanya akan selalu berkah. Dan harta yang berkah ini adalah efek dari harta yang bersih dan su'i. 5ang ketiga adalah Assholaahu, keberesan, yaitu bahwa orang orang yang selalu menunaikan zakat hartanya akan selalu beres dan tidak akan dirundung masalah. Bisa !adi orang yang dalam hartanya selalu dirundung masalah, misalnya kebangkrutan, ke'urian, kerampokan, hilang, dan lain sebagainya boleh !adi karena mereka melalaikan zakat yang merupakan kewa!iban mereka dan hak fakir miskin. #eempat Annumuw, tumbuh dan berkembang, yaitu bahwa harta orang orang yang selalu menunaikan zakat akan selalu tumbuh dan berkembang sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Arrum ayat 12, dan dalam surat Alba"arah ayat *36. ini semua adalah keutamaan dan keuntungan yang diperoleh bagi orang orang yang selalu menunaikan zakat. Adapun keuntungan yang akan diperoleh diakhirat adalah pahala yang diberikan Allah kepada hamba%ya yang selalu menunaikan zakat. Kedua, Peringatan. Dengan peringatan ini diharapkan masyarakat akan men!adi sadar bahwa merugilah orang orang yang selalu melalaikan zakat, baik itu didunia maupun diakhirat. Adapun kerugian didunia adalah kebalikan dari keuntungan yang didapat oleh mereka yang selalu menunaikan zakat. )ika orang yang menunaikan zakat hartanya selalu bersih dan su'i, maka orang yang melalaikan zakat hartanya akan kotor. )ika orang yang menunaikan zakat hartanya selalu berkah, maka orang yang melalaikan zakat hartanya tidak akan berkah. )ika orang yang selalu menunaikan zakat hartanya selalu beres dan !auh dari masalah, maka orang yang melalaikan zakat hartanya akan selalu dirundung masalah. )ika orang yang selalu menunaikan zakat hartanya akan selalu tumbuh dan berkembang, maka orang yang melalaikan zakat hartanya akan selalu mendapatkan kerugian, akan selalu berkurang dari !alan yang tidak diketahui. Itulah kerugian didunia bagi orang yang selalu melalaikan kewa!iban zakat mereka. Adapun kerugian diakhirat maka 'ukuplah mengutip dari Al"ur7an dan

(adits tentang hukuman orang orang yang enggan menunaikan kewa!iban mereka dan enggan mengeluarkan hak hak fakir miskin yang ada dalam harta mereka. Allah berfirman 4 8 Dan orang orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkanhkannya pada !alan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih.9Rosulullah bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu (urairah 4 8 iapa yang dikaruniai kekayaan oleh Allah tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat ia akan didatangi oleh seekor ular !antan gundul yang sangat berbias dan sangat menakutkan dengan dua bintik diatas kedua matanya, lalu melilit dan mematuk lehernya sambil berteriak, 8 saya adalah kekayaanmu, saya adalah kekayaanmu yang kau timbun dahulu.9 %abi lalu memba'a ayat 8 )anganlah orang orang yang kikir sekali dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka itu mengira bahwa tindakannya itu baik bagi mereka. :idak, tetapi buruk bagi mereka. egala yang mereka kikirkan itu kelak dikalungkan dileher mereka pada hari kiamat.9* ;uslim meriwayatkan bahwa Rosulullah bersabda 4 8 Pemilik emas atau perak yang tidak menunaikan kewa!ibannya, maka emas atau perak itu kelak pada hari kiamat di!adikan seterikaan, lalu dipanaskan dengan api neraka, kemudian digosoan kerusuk, muka dan punggungnya selama lima puluh ribu tahun, sampai selesai perhitungannya dengan orang orang lain, untuk melihat apakah ia masuk surga atau neraka. Dan pemilik lembu atau kambing yang tidak melaksanakan kewa!ibannya, maka nanti pada hari kiamat binatang<binatang itu akan mengin!ak<in!aknya dan menandukinya, setelah selesai seekor datang, seekor lagi berbuat hal yang sama sampai selesai perhitungannya dengan orang orang lain, selama lima puluh tahun menurut perhitungan tahun kalian, untuk melihat apakah ia masuk surga atau neraka.9 #" Keper$ayaan keper'ayaan masyarakat bagi sebuah /embaga Amil 0akat adalah sesuatu yang asasi yang harus dimiliki. #arena dengan keper'ayaan dari masyarakat inilah sebuah /embaga Amil 0akat akan sur=i=e dan dapat mendanai keberlangsungan program program yang dimiliki oleh /A0 tersebut, karena apabila masyarakat sudah memper'ayai dengan /A0 /A0 yang ada, mereka tidak akan segan lagi untuk menyalurkan zakatnya kepada /A0 /A0 yang ada apabila mereka sudah memiliki kesadaran. Dan !angan sekali kali mengkhianati keper'ayaan yang telah diberikan masyarakat, karena apabila sekalinya masyarakat sudah tidak per'aya, maka dampaknya akan sangat besar sekali bagi pengoptimalan dana zakat. Dan dampak ini bukan hanya ter!adi pada BA0 atau /A0 yang mengkhianati keper'ayaan masyarakat, tapi dampaknya pada semua BA0 dan /A0 yang ada meskipun BA0 dan /A0 tersebut tidak pernah melakukan sesuatu yang mengkhianati keper'ayaan masyarakat. Dan dampaknya !uga akan terus berlangsung dari tahun ke tahun dan tidak hanya pada tahun itu sa!a. ;ungkin kita pernah dengar anekdot tentang zakat, seperti 4 zakat, diubah !adi !aket. Amilin, diubah men!adi ambilin. ;ungkin kita menganggap bahwa ini adalah anekdot yang berkembang dalam masyarakat. :api kitapun harus sadar bahwa anekdot anekdot seperti ini sangat berpengaruh dimasyarakat. Dan solusi yang harus kita berikan kepada masyarakat adalah dengan mengembalikan keper'ayaan mereka, sehingga anekdot anekdot seperti itu akan hilang dengan sendirinya, karena
*

>ur7an, 2 4 1? >ur7an, 1 4 -@.

anekdot anekdot seperti itu sudah tidak sesuai dengan realita yang ada. Adapun sekarang apabila anekdot anekdot seperti itu masih beredar dimasyarakat, mungkin karena belum pulihnya keper'ayaan masyarakat terhadap /A0 /A0 yang ada, dan apabila /A0 /A0 tersebut kemudian bisa memberikan dan memulihkan keper'ayaan masyarakat, Insya Allah lambat laun anekdot anekdot negatif seperti itu akan hilang dengan sendirinya. Bila kita runut, keper'ayaan ini sangat berhubungan erat dengan D; atau orang orang yang mengelola /embaga Amil 0akat tersebut. Antuk itu ada beberapa Baktor yang harus diperhatikan D; D; sebagai pengelola /A0 4 pertama, Amanah" Amanah adalah satu hal yang erat kaitannya dengan keper'ayaan masyarakat. ifat amanah adalah inti dari keper'ayaan, keper'ayaan ada saat amanah ditunaikan. Kedua, pro%esionalisme" Baktor lain yang dapat menambah keper'ayaan masyarakat adalah profeionalisme atau bersikap profesional, dan 'akupan profeional ini luas sekali, baik profesional dalam kiner!a, profesional dalam pelayanan, ataupun profesional dalam keilmuan atau wawasan, yaitu dalam artian kita sebagai pengelola zakat, harus mengetahui seluk beluk zakat, seperti syarat kekayaan wa!ib zakat, sumber sumber zakat baik yang terdahulu maupun yang modern, perhitungan perhitungan zakat, penyaluran zakat, sistem keuangan zakat dan lain sebagainya. Atau !uga informasi informasi terkini seputar zakat ataupun segala hal yang berhubungan dengannya. emua hal tersebut dapat menambah keper'ayaan mayarakat karena dengan begitu masyarakat akan merasa tenang dan yakin bahwa dana zakat yang telah diberikannya akan disalurkan sesuai dengan ketentuan dan akan dikelolanya dengan baik. Ketiga, Transparansi" Baktor ketiga yang dapat menambah keper'ayaan masyarakat adalah transparansi, yaitu adanya keterbukaan dari pihak /embaga Pengelola 0akat akan segala hal yang ada dilembaga tersebut, khususnya tentang keuangan dan penyalurannya dengan 'ara mempublikasikannya kepada masyarakat. Cara 'ara publikasi kepada masyarakat itu sendiri sangat banyak sekali, bisa dengan publikasi di media massa<media massa, atau dengan mediaCmedia promo yang dimiliki oleh lembaga tersebut. ada satu hal lagi yang dapat menambah keper'ayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat, yaitu adanya figur dilembaga tersebut yang diketahui oleh masyarakat. ehingga sang figur tersebut seakan<akan merupakan !aminan bagi masyarakat, sehingga masyarakat men!adi lebih per'aya dan merasa tenang manakala mereka menyalurkan zakatnya kepada lembaga dimana figur tersebut berada. (al ini disebabkan kondisi masyarakat Indonesia yang paternalistik atau masih menon!olkan figuritas. #ebanyakan yang pertama kali dilihat oleh masyarakat Indonesia adalah figurnya dan bukan sistemnya ataupun ke<profesionalisme<annya. eperti DPA D: dengan Aa Dym nya dan Rumah 0akat Indonesia D A> dengan Astadz Abu yau"i nya. (al ini tidaklah salah, sebab yang di'ari dan diharapkan oleh masyarakat adalah bahwa zakat yang mereka berikan dapat tersalurkan dengan benar. Dan masyarakat menganggap bahwa figur yang ada dilembaga tersebut merupakan !aminan dan dapat mempertanggung !awabkannya. Dan figur ini akan dapat sangat mempengaruhi keper'ayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat tersebut. )ika selama figur itu dianggap baik oleh

masyarakat, maka masyarakatpun akan per'aya dan menganggap baik lembaga dimana figur itu berada. :api sebaliknya apabila figur tersebut sudah dianggap buruk oleh masyarakat atau sebagian masyarakat atau pernah menge'ewakan mereka, maka masyarakatpun akan meninggalkan dan menganggap tidak baik lembaga dimana figur tersebut berada. Ini harus benar benar diperhatikan oleh lembaga pengelola zakat yang memiliki figur dimasyarakat. &" Sosialisasi osialisasi merupakan aspek penting yang mutlak harus dimiliki oleh sebuah lembaga pengelola zakat, karena tanpa adanya sosialisasi, tidak mungkin mayarakat akan tahu eksistensi zakat dan eksistensi lembaga pengelola zakat. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam rangka sosialisasi ini 4 yang pertama adalah sosialisasi tentang zakat itu sendiri. ebagaimana yang kita ketahui bahwa masyarakat pada masa sekarang ini masih banyak yang awan tentang seluk beluk zakat yang sebenarnya merupakan kewa!iban mereka. ebagian dari masyarakat tidak tahu sama sekali apa itu zakat dan apa sa!a kewa!iban dari harta mereka yang harus mereka keluarkan dengan berzakat.. atau ada sebagian dari mereka yang sudah tahu zakat, tapi kebanyakan dari masyarakat tersebut mengetahui zakat hanya sebatas zakat fitrah sa!a, mereka tidak tahu sama sekali tentang zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat ternak, zakat emas dan perak dan rikaz. ehingga pernah ada seseorang datang kepada salah sebuah lembaga pengelola zakat, mengadukan masalah yang ter!adi dengannya. Ia kemudian berkata 4 8 pak, saya ingin bertanya, beginiE saya adalah orang yang selalu rutin menunaikan zakat, dan islam telah menyatakan bahwa orang yang selalu menunaikan zakat, hartanya akan selalu bersih dan su'i, akan selalu berkah, akan selalu beres, dan akan selalu tumbuh dan berkembang, tapi apa yang ter!adi dengan saya bahkan sebaliknya.usaha saya selalu bangkrut, ekonomi saya !uga semerawut, dan selalu ada masalah dalam keuangan. Apa yang sebenarnya ter!adi dengan harta saya $9 orang yang beker!a di sebuah lembaga pengelola zakat tersebut merasa heran, karena tidak mungkin orang yang selalu menunaikan zakat hartanya akan seperti harta orang yang mengadu tersebut. Dan disisi lain mustahil bagi kita mengingkari hal hal yang telah dinyatakan Allah dan Rosulnya mengenai harta orang yang berzakat. Akhirnya orang tersebut balik bertanya kepada orang yang mengadukan tadi, 8 maaf, kalau boleh tahu, zakat apa yang biasa rutin bapak bayarkan tersebut $9 kemudian orang itu men!awab, 8 o iya, saya biasa rutin bayar zakat fitrahE9 dan akhirnya ter!awab sudah pengaduan orang tersebut. wa!ar apabila harta orang tersebut selalu ada masalah, baik itu kebangkrutan, atau masalah<masalah lainnya, karena memang yang baru ditunaikannya baru zakat fitrah sa!a. edangkan harta perdagangan dan keuntungan yang ia dapatkan dari perdagangan tersebut, harta dari pertanian yang ia peroleh, harta ternak yang ia usahakan, simpanan uang dan emas yang ia miliki, tidak pernah ia zakatkan. Atau ada !uga yang sudah mengerti tentang sumber sumber zakat lainnya selain zakat fitrah, tapi mereka masih memahami bahwa menunaikan zakat itu hanya dalam bulan ramadhan sa!a bersamaan dengan membayar zakat fitrah, sehingga zakat hanya nampak pada bulan ramadhan sa!a. #etika datang bulan ramadhan, barulah orang mulai ramai ramai menunaikan zakat dan mulai ramai ramai membi'arakan zakat, baik itu melalui seminar, diskusi diskusi, 'eramah 'eramah, dan lain sebagainya. Disini bukan berarti tidak baik membi'arakan zakat hanya pada bulan ramadhan sa!a, tidak sama sekali. :api alangkah lebih baik apabila memperbin'angkan zakat bukan hanya pada bulan ramadhan sa!a akan tetapi !uga pada bulan bulan yang lainnya,

karena menunaikan zakat bukanlah kewa!iban yang harus ditunaikan khusus pada bulan ramadhan sa!a, tapi !uga pada bulan bulan lainnya sesuai dengan ketetapan waktu mengeluarkannya. ;akanya wa!ar apabila /embaga Pengelola 0akat</embaga Pengelola 0akat yang ada baru bisa mendapatkan perolehan yang 'ukup lumayan dari dana zakat ini pada bulan ramadhan karena memang yang pertama, pemahaman masyarakat yang memahami bahwa membayar zakat itu hanya bulan ramadhan sa!a bersamaan dengan membayar zakat fitrah. 5ang kedua, kaum intelektual dan alim ulama yang memahami zakat, membi'arakan zakat hanya pada bulan ramadhan sa!a. Antuk itu kalau sebuah lembaga pengelola zakat ingin memaksimalkan potensi zakat dan ramainya orang menunaikan zakat bukan hanya bulan ramadhan sa!a, maka setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan sosialisasi4 pertama, sebuah lembaga pengelola zakat harus memahamkan dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa zakat bukan hanya zakat fitrah sa!a, tapi masih banyak sumber zakat lainnya yang harus ditunaikan. ;aka, ketika kita mensosialisasikan zakat kepada masyarakat baik dengan beriklan di media massa<media massa, ataupun di media promo lainnya, seperti spanduk, flyer, brosur, pamflet, ataupun lainnya, kita harus mensosialisasikan zakat dengan lebih spesifik lagi, sesuai dengan klasifikasinya, seperti zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat ternak, rikaz, dan lain lain. Apabila mensosialisasikan zakat se'ara umum, yaitu hanya di'antumkan kata akat sa!a, maka yang pertama kali terlintas dalam benak masyarakat adalah zakat fitrah, karena yang dipahami masyarakat dari zakat ini adalah zakat fitrah. untuk itu sebuah /embaga Pengelola 0akat haruslah mensosialisasikan zakat sesuai dengan !enis sumber zakat tersebut, supaya nantinya masyarakat mengetahui dan sadar bahwa disamping zakat fitrah ada sumber<sumber zakat lainnya. Disamping itu, lembaga pengelola zakat !uga harus mensosialisasikan bahwa zakat bukan hanya ditunaikan hanya dibulan su'i ramadhan sa!a. Kedua, lembaga pengelola zakat harus mampu menga!ak para intelek dan alim ulama untuk menggaungkan zakat dengan membahas, mendiskusikan, dan menginformasikan, baik dalam seminar<seminar, 'eramah< 'eramah, talkshow, khutbah, ataupun sarana lainnya, supaya zakat men!adi hal yang biasa dan umum diketahui masyarakat, supaya dengan gaungnya ini, masyarakat dapat lebih mengerti dan sadar bahwa zakat adalah kewa!iban yang harus mereka tunaikan. salah satu faktor yang menyebabkan zakat kurang dipahami dan disadari oleh masyarakat adalah gaungnya yang kurang mun'ul kepermukaan dikalangan masyarakat. Antuk mengefektifkan sosialisasi ini, sebuah lembaga pengelola zakat harus melakukan pendekatan ker!asama dengan dua mitra utama lembaga pengelola zakat yaitu, pemerintah dan ulama dan kaum 'endikia. Pemerintah mensosialisasikan zakat melalui kewenangannya sebagai penguasa, baik dengan undang undang, atau dengan yang lainnya. Alama dan kaum 'endikia mensosialisasikan zakat melalui khutbah, 'eramah, seminar, talkshow, dan lain lain. Yang kedua, sosialisasi lembaga pengelola zakat. ebuah lembaga pengelola zakat harus mensosialisasikan lembaganya supaya bisa dikenal dimasyarakat. Dengan dikenalnya lembaga tersebut keuntungan yang akan didapatkan. yaitu dari segi fund rising. emakin banyak masyarakat yang mengenal sebuah lembaga pengelola zakat, semakin banyak pula masyarakat yang akan menyalurkan zakatnya kepada lembaga tersebut. #arena masyarakat hampir bisa dipastikan bahwa mereka akan menyalurkan zakat kepada lembaga yang mereka kenal, apabila mereka tidak menyalurkannya se'ara langsung kepada masyarakat. Dan harus kita perhatikan !uga bahwa menyalurkan zakat melalui lembaga pengelola zakat akan !auh lebih efektif daripada menyalurkannya se'ara orang perorang. Ada beberapa keuntungan yang bisa

didapatkan dengan menyalurkan zakat kepada lembaga pengelola zakat yang tidak akan diperoleh dengan membayarkan se'ara langsung oleh muzakki kepada fakir miskin 4 -. *. 1. ?. +. ;en!amin kepastian dan disiplin muzakki dalam membayar zakat Antuk men!aga perasaan rendah diri para mustahik ;emperlihatkan syi7ar islam Antuk men'apai efisiensi dan efektifitas, serta sasaran yang tepat dalam penggunaan dana zakat menurut skala prioritasdapat digunakan untuk kemaslahatan umat islam se'ara umum yang memerlukan dana yang tidak sedikit. eperti mengantisipasi upaya pemurtadan dari pihak luar, upaya pembinaan kaum dhuafa baik dari segi ekonomi maupun pendidikannya, !ihad melawan kaum kafir yang memerangi umat islam sebagaimana yang ter!adi dibeberapa wilayah yang ada didunia.

)ika zakat diserahkan se'ara langsung dari muzakki kepada mustahik, meskipun se'ara hukum syariah adalah sah, akan tetapi disamping akan terabaikannya hal hal tersebut diatas, !uga hikmah dan fungsi zakat, terutama yang berkaitan dengan kese!ahteraan umat se'ara umum, akan sulit diwu!udkan.* &alaupun se'ara syariah sah menyerahkan zakat se'ara langsung, tapi menyerahkan zakat kepada petugas zakat !auh lebih utama lagi. Disamping keutamaan yang telah disebutkan diatas, menyerahkan zakat kepada petugas zakat merupakan hal yang biasa dilakukan dan di'ontohkan oleh Rosulullah dan para sahabat sesudahnya. Disamping itu mengapa Allah memasukan Amil atau petugas zakat sebagai salah satu mustahik zakat $ karena memang zakat itu sendiri harus ada yang mengurusnya, sehingga Allah memasukan Amil atau petugas zakat ini sebagai mustahik zakat, sebagai upah dari tugas yang telah mereka lakukan dalam mengelola zakat. Yang ketiga, sosialisasi program. osialisasi program dan layanan yang ada dilembaga tersebut supaya masyarakat dapat mengetahuinya, sehingga masyarakat akan memanfaatkan program<program atau layanan<layanan yang ada dilembaga tersebut. uatu hal yang sangat disayangkan sekali apabila sebuah lembaga pengelola zakat yang mempunyai banyak program dan layanan untuk masyarakat dhuafa, tapi disisi lain program<program dan layanan<layanan tersebut belum dapat tersosialisasikan dengan baik, sehingga akan banyak masyarakat dhuafa yang tidak dapat memanfaatkan layanan<layanan tersebut padahal mereka sangat membutuhkannya. '" Pemahaman Apabila masyarakat telah sadar bahwa zakat itu merupakan kewa!iban yang harus mereka tunaikan, dan mereka sadar bahwa dalam harta mereka terdapat hak< hak fakir miskin dan orang<orang yang membutuhkan, !uga mereka per'aya dengan lembaga pengelola zakat yang ada, mereka !uga tahu bahwa ada kewa!iban zakat yang harus mereka tunaikan selain zakat fitrah, maka lembaga pengelola zakat harus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tata 'ara perhitungan dan prosedur pengeluaran zakat. #arena masih banyak masyarakat yang sudah sadar zakat, tapi disisi lain mereka !uga tidak memahami prosedur dan tata 'ara perhitungan zakat. ehingga ada sebagian masyarakat yang memperlakukan zakat sebagaimana
*

0akat dalam perekonomian modern, DR.#.( Didin (afidhuddin, ;. ', hal. -*6 ibid

halnya infa", mereka tidak mengikuti kaidah yang berlaku dalam zakat. eperti nishab, waktu mengeluarkan dan besar zakatnya. Bahkan karena ada sebagian masyarakat yang memperlakukan zakat sebagaimana halnya infa", mereka menunaikan zakat sekehendak hati mereka. Apabila mereka ada mud untuk membayar zakat, maka merekapun akan membayar zakat. )ika mereka sedang merasa iba kepada fakir miskin, maka mereka akan menunaikan zakat. )ika hati mereka tersentuh dan prihatin melihat kesengsaraan kaum dhuafa, maka merekapun akan menunaikan zakat. :api manakala hal hal diatas sedang tidak hadir dalam diri mereka, maka merekapun melalaikan zakat. ;ereka melakukan itu semua disebabkan karena ketidak pahaman mereka tentang zakat.

También podría gustarte