Está en la página 1de 1

Isu Default, Saham Grup Bakrie Kompak Melemah

Widi Agustian - Okezone


Senin, 23 April 2012 11:15 wib Logo Bakrie & Brothers. (Foto: Bakrie & Brothers)

JAKARTA - Saham-saham Grup Bakrie terpantau melemah secara serentak. Hal ini seiring kabar yang menyebutkan holding perusahaan Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) terancam default. Pada perdagangan pukul 11.15 waktu JATS, harga saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) turun Rp5 menjadi Rp300, saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) turun Rp2 jadi Rp81, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun Rp75 ke Rp2.075, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) turun Rp4 ke Rp121, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) turun Rp5 ke Rp255, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp5 ke Rp200. Sementara harga saham BNBR sendiri terlihat stagnan di Rp50. Sebelumnya, seperti dikutip dari Financial Times, kreditur yang digawangi Credit Suisse memberikan ancaman gagal bayar (default) atas pinjaman BNBR sebesar USD437 juta. Disebutkan, BNBR harus menambah agunan utangnya agar terhindar dari gagal bayar itu. Kreditur pun meminta tambahan agunan sebesar USD150 juta dan harus terpenuhi dalam waktu lima hari kerja. Dengan demikian, total nilai agunan akan menjadi 1,54 kali dari nilai pokok utang. Tanpa tambahan agunan, kreditur ini memiliki opsi meminta percepatan pembayaran utang. Dengan minimal dua pertiga kreditur menyetujui langkah percepatan pembayaran utang itu. Sebelumnya, BNBR melakukan penandatanganan perjanjian kredit senilai USD437 juta dengan Long Haul Holdings Ltd dengan sindikasi yang dipimpin Credit Suisse AG. Perjanjian utang ini ditandatangani pada 12 Januari 2012. Di mana BNBR mendapat kredit sebesar USD193,96 juta. Long Haul meraih USD243,4 juta. Dalam perjanjian pinjaman utang ini, saham Bumi Plc menjadi agunan atau collateral. Masalah lantas muncul ketika saham Bumi Plc di Bursa saham London, tempat perusahaan ini mencatatkan saham, terus melorot. (wdi)

También podría gustarte