Está en la página 1de 2

>> CERPEN << CURAHAN HATI GADIS GALAU

Yah Harus mulai dari mana? ini tiba-tiba saja muncul dikepalaku. Bagaimana caranya mengungkapkan rasa pertanyaan kekagumanku padanya. Hanya bisa memandangnya dari jauh, yaaaaah,, mungkin jantungku berdebar-debar jika aku tiba-tiba saja berpapasan dengannya. Mungkin semua orang seperti itu jika sedang jatuh cinta,, hehehe,, Awal mula aku mengenalnya semenjak aku bekerja sebagai staff di sebuah perusahaan pertambangan di kotaku. Dengan tekad yang bulat, aku harus tinggal di mess dengan anak-anak perempuan yang lain. Sebagian besar waktuku dihabiskan dsana, hanya hari Sabtu dan Minggu aku baru bisa balik ke kota asalku. Hfffft,,, berat rasanya harus jauh dari keluargaku, apalagi sebagai bungsu, aku terbiasa dengan segala sesuatunya sudah siap tersedia sekarang aku harus bisa hidup mandiri. Fightiiing. >: ) Dan, akupun untuk pertama kali melihat dirinya. Ketika aku sedang makan siang di kantin. Jantungku seperti biasa berdegup dengan kencangnya. Yaah.. mudahan saja temanku yang ada disampingku tak merasakannya. Aku pun berusaha untuk tenang dan tak terlihat canggung. Aku harus bisa menjaga perasaan ini, karena aku tidak mau semua teman kerjaku mengetahuinya. Haaaah,, bisa jadi bulanbulanan aku dengan mereka.. ckckckkck Rasanya seperti lilin yang meleleh (huaaaaa, gedabruuuk!!!!) Cara jalannya, penampilannya, wajahnya, mungkin menurut orang lain biasa saja. Tapi menurutku, dia istimewa. Karena aku pun menganggapnya biasa saja. Tapi hatiku berkata lain,,, (gedabruuuk,, ) sebenarnya aku ingin bilang,, kalau aku menyukainya apa adanya plok plok plok plok.. :D

Suatu malam ketika aku sedang bersantai sambil menonton TV dengan teman satu mess ku, Lidya, aku ungkapkan segalanya. Ada deh pokoknya jawabku setelah diberondong dengan berbagai pertanyaan investigasi dari Lidya

Satu aja deh Alba clue nya, mmmmmh,,, dia naik bis atau bawa mobil? Dari departemen apa? Huruf depannyaaaaaa aja,,, mmmmhhh,,, pakai sepatu atau lebih sering pakai sandal? Ayolah Albaaa,, kasih tahu namanya, jadi aku bisa cari tahu, dia sudah merried atau belum, nanti kan buat kamu juga,, hehehe ujar Lidya sambil tertawa. Haaaaaah. Maaf Lidya,,, ingin rasanya memberitahumu. Tapi aku pun terlalu takut dengan kenyataan. Kenyataannya, aku pun belum pernah bertegur sapa dengannya. Atau mungkin dia sudah memiliki kekasih disana yang sangat dicintainya. Yaaaah,,, sekali lagi aku hanya bisa memandangnya dari jauh. Dengan melihat wajahnya saja, sudah membuat hatiku teduh. Sudah lama aku tidak merasakan hal ini. Yang ada hanya seperti biasa, tidak ada yang istimewa. Hanya berlalu begitu saja. Dan pada akhirnya aku tak mengungkapkan segalanya. Satu hal yang pasti, aku tidak merasa sedih dengan perasaanku yang tidak jelas ini. Dibilang kasihan juga bisa, tapi tidak terlalu kasihan juga. Yaaah.. sedangsedang saja. Karena, perasaan ini membahagiakanku. Dia sudah membuat hidupku lebih bersemangat. Dia yang sudah membuatku tersenyum sendiri (mudahan ggila, xixixi). Segalanya lebih terasa berwarna sekarang. Aku pernah kutip satu puisi indah yang menyentuh jiwa. Dimana, cinta itu tidak harus selalu memiliki. Cinta yang tulus akan selalu bahagia walaupun tersakiti. Akan selalu mendoakan yang terbaik untuk orang yang terkasih. Yaaah dari Lidya aku petik satu kalimat cantik apa yaaah,, aku juga lupa,, heee,, intinya,, Ikhlas. Aku mengenalmu lewat jiwa Bukan lewat mata Aku menjadikanmu kekasih lewat hati Ku tak tahu Seperti apa aku dalam pandanganmu Selayak apa aku dalam kehidupanmu Tapi yang aku tahu Meski dengan keterbatasanku Berbalut kekuranganku Aku menulis namamu dihatiku Sejak awal kita bertemu Dan takkan pernah terganti Apa lagi terhapus

También podría gustarte