Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
1
Sebentuk teluk yang letaknya di sebelah selatan kota Trenggalek, Jawa Timur, ini
sudah lama jadi tujuan wisatawan domestik maupun pelancong asing karena
keelokannya. Di tempat ini ada tiga pantai yang bisa dinikmati sekaligus, yakni
pantai Prigi, pantai Karanggongso, dan pantai Damas. Masing-masing pantai
menyimpan keindahannya sendiri.
1.4 Asumsi
Kawah Putih merupakan kawasan wisata yang termasuk dalam daerah
konservasi, dimana daerah tersebut tidak boleh dilakukan pembangunan sekitar
kawah, akan tetapi 50 meter dari kawah boleh dibangun untuk area pembangunan
area fasilitas yang dibutuhkan oleh para wisatawan yang datang.
3
Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diperhatikan kualitas
lingkungan, agar pengembangan kepariwisataan tidak merusak lingkungan.
Adapun teori yang mendukung adalah sebagai berikut :
• Kabupaten : Bandung
• Luas Wilayah : 25 ha
BAB II
LANDASAN TEORETIS
5
organisasi tertentu. (wikipedia, 2008)
Lawson dan Baud-Bovy dalam bukunya Tourism and Recreation
Handbook of Planning and Design (1998 :17) membagi fasilitas ke dalam dua
jenis, yaitu :
1. Fasilitas dasar untuk semua tipe resort atau komplek
rekreasi dimanapun berada, yang memberikan
pelayanan kepada wisatawan secara umum seperti
akomodasi, makanan dan minuman, hiburan,
bersantai, dan juga infrastruktur dasar untuk
pengelolaan sebuah objek wisata.
7
tempat bermain anak-anak dan panggung kesenian
2. Wana Wisata Bermalam
Wana wisata bermalam dibedakan menjadi 2 (dua). Bermalam dialam
terbuka dengan mendirikan tenda-tenda menikmati indahnya sinar bulan yang
menimpa lembah ngarai yang menghampar luas, mendengarkan gemercik air
menerpa batu-batu kali, diselingi dendang lagu satwa hutan maupun deburan
ombak pantai yang tidak mengenal lelah. Disini diharapkan para wisatawan
dapat menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan. Kemudian bagi wisatawan
yang tidak tahan dinginnya angin malam disediakan pesanggrahan dan pondok
wisata.
Wana Wisata Kawah Putih ini termasuk pada jenis wana wisata harian,
karena pihak pengelola tidak menyediakan tempat bermalam seperti
pesanggrahan ataupun pondok wisata, sedangkan dalam pengelolaannya
termasuk pada kawasan Hutan Lindung. Menurut Undang-Undang Kehutanan
No. 41 Tahun 1999, hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah instrusi
air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Dapat disimpulkan bahwa wana
wisata hanyalah menyediakan tempat rekreasi yang berupa hutan dengan
membiarkan hutan sebagaimana adanya da nilai-nilai yang khas dari hutan
tersebut tetap lestari.
9
3. Bahwa dalam rangka pengembangan dan peningkatan kepariwisataan,
diperlukan langkah-langkah pengaturan yang semakin mampu
mewujudkan keterpaduan dalam kegiatan penyelenggaraan
kepariwisataan, serta memelihara kelestarian dan mendorong upaya
peningkatan mutu lingkungan hidup serta objek dan daya tarik wisata.
Sumber :
Silabus Mata Kuliah
Konsep Resort & Leisure
2006
11
wisatawan merasa betah berada di suatu resort. Yang kesemuanya itu bertujuan
sebagai sumber pendapatan (ekonomi) bagi resort itu sendiri.
13
kepadatan baik penduduk, aktivitas, maupun bangunannya sangat jarang bahkan
tidak ada sama sekali. Dalam konsep zonasi ini terdapat tiga elemen yang harus
dikaji atau diidentifikasi, direncanakan, dan dikembangkan dengan baik. Elemen-
elemen ini adalah:
a. Nucleus atau Core Zone, merupakan zona inti atau atraksi itu sendiri dan
harus direncanakan, dikembangkan dan dikelola agar keasliannya tetap
terjaga dan memberi ciri khas atau tema kawasan wisata tersebut. Building
Rationya antara 10%-20% dari luas keseluruhan.
b. Inviolatate Belt atau Buffer Zone, merupakan natural area yang berbentuk
landscape dengan pemandangan yang indah dan tidak untuk
dikomersilkan, berfugsi sebagai penyangga atau penyeimbang untuk
aktivitas maupun fasilitas yang ada dikawasan tersebut dan harus
dipertahankan keberadaannya. Building Rationya antara 60%-80% dari
luas keseluruhan.
c. Zone of Enclosure atau Services Zone, merupakan daerah pelayanan yang
biasanya digunakan untuk pengembangan dan pembangunan fasilitas dan
pelayanan untuk dikomersilkan. Building Rationya antara 10%-20% dari
d. luas keseluruhan.
Sumber :
Silabus Mata Kuliah
Konsep Resort &
Leisure 2006
2. Concepts
of Honey
Pot
Konsep ini merupakan salah satu aplikasi dari Clustering Concept yang
mengkonsentrasikan fasilitas, prasarana, dan aktivitas pengunjung pada suatu
area. Konsep ini diterapkan pada daerah yang biasanya memiliki tingkat
kepadatan yang tinggi baik penduduk, aktivitas maupun bangunan dan lokasinya
berdekatan dengan pusat aksesibilitas.
Pengelompokan ini tidak harus selalau dalam satu gabungan, tetapi bisa juga
dibagi dalam beberapa pengaturan seingga yang dikelompokan merupakan
elemen-elemen yang memiliki kesesuaian atau keterkaitan yang erat. Fungsi dari
konsep of Honey Pot ini adalah untuk mengurangi tekanan wisatawan pada daerah
yang lebih rentan di ODTW atau kawasan wisata tersebut.
15
berikut :
1. Prasarana kepariwisataan (tourism ibfrastructures)
adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana
kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta
dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk
memenuhi kebutuhan mereka yang beranekaragam.
Prasarana wisata dapat berupa :
17
“Pariwisata adalah industri yang kelangsungan hidupnya sangat ditentutan
oleh baik buruknya lingkungan. Tanpa lingkungan yang baik tak mungkin
pariwisata berkembang. Karena itu pengembangan pariwisata haruslah
memperhatikan terjaganya mutu lingkungan, sebab dalam industri
pariwisata lingkungan itulah yang sebenarnya dijual”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Surakman (1982 : 11) metode penelitian adalah suatu cara kerja
yang utama, untuk mengkaji hipotesis atau anggapan dasar dengan menggunakan
teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama itu digunakan setelah penyelidikan
memperhitungkan kewajaran ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi
penyelidikan tujuan misalnya untuk mengkaji serangkaian hipotesis dengan
menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Dalam penelitian, penggunaan
metode berpengaruh besar terhadap keberhasilan itu sendiri.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, menurut
Wardianta (2006 :5) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan
membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial atau alam secara sistematis, faktual,
dan akurat. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan
membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu. Analisis kualitatif
untuk menjelaskan fenomena dengan aturan berfikir ilmiah yang diterapkan
secara sistematis tanpa menggunakan metode kuantitatif, atau normatif dengan
mengedakan klasifikasi penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan suatu
unsur dengan unsur lain.
3.2 Populasi
Dalam melakukan penelitian kegiatan pengumpulan data merupakan hal
yang sangat penting. Sebelum mengumpulkan data terlebih dahulu peneliti harus
menentukan populasi dari objek penelitian.
Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber
penelitian yang berbentuk benda-benda, manusia ataupun peristiwa yang terjadi
sebagai objek penelitian. Menurut Ari Kunto (2006 : 130) populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi.
Berdasarkan uraian diatas, populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi
dua yaitu
1. Populasi wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah objek wisata Kawah Putih
2. Populasi Manusia
Populasi manusia dalam penelitian ini adalah penduduk sekitar objek
wisata, pengunjung, dan pengelola objek wisata kawah putih.
3.3 Sampel
Dalam suatu objek penelitian adakalanya populasi terlampau luas oleh
karena itu dalam mengadakan penelitian seorang peneliti harus
mempertimbangkan khususnya yang berkaitan dengan kemampuan tenaga, biaya,
19
dan waktu yang jelas tentang metode yang digunakan sebagai bahan pertimbangan
yang berkaitan dengan hal tersebut. Definisi sampel itu sendiri adalah sebagian
atau wakil populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiono (1998 : 61) sampel
adalah himpunan bagian dari suatu populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah mengambil responden yang
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
21
3. Studi Dokumentasi
Dilakukan untuk melengkapi data dalam menganalisis masalah yang sedang
diteliti dengan jalan mencari informasi dari dokumen yang diperlukan
dalam mendukung penelitian ini baik dari instansi pemerintah maupun dari
pihak kawah putih. Data tersebut bisa berupa foto atau dokumen lainnya.
4. Studi Literatur
Studi literatur yaitu teknik pengumpulan data, informasi, teori, dan hukum
dari buku, hasil penelitian, laporan, artikel, dan internet yang berkaitan
dengan penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23
malam, saat langit cerah dengan dihiasi bintang-bintang, dari danau kawah
putih terlihat pancaran cahaya terang kehijau-hijauan menghiasi kawah.
Kemudian dari bias cahaya berwarna hijau itu membentuk sebuah lingkaran
yang yang mampu menerangi seluruh lokasi kawah. Sungguh pemandangan
yang begitu menakjubkan.
Keindahan kawah pun dapat dinikmati lebih dekat lagi, sambil berjalan
santai ataupun duduk-duduk pada shelter-shelter atau saung- saung yang telah
disediakan. Sementara beraneka jenis flora Dan fauna bisa dijumpai disekitar
kawah, seperti tanaman cantingi Dan lemo yang berbau harum seperti minyak
lawang.
4.1.7 Aksesibilitas
Aksesibilitas untuk menuju Wana Wisata Kawah Putih memiliki jalan
yang pada umumnya baik dan sudah beraspal sehingga kendaraan-kendaraan
baik yang beroda empat atau dua dapat melalui jalanan tersebut, jarak tempuh
perjalanan menuju kawasan kira-kira 47 km dari kota Bandung.
25
PENGELOLA WISATA
Seperti halnya SDM dan struktur organisasi di Kawasan Wisata Kawah Putih
ini yang dimana seluruh pengurus maupun pengelola kawasan bertanggung
jawab kepada satu Distrik Manager.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Kerry Godfrey dan Jacky Clarke bahwa :
“ The key of the success of the destination tourism development is the
coordination and leadership provided by a good tourism organization.
Through an adaptive process of compromise this management structure
should mean that tourism planning a management will become more”
Yang artinya :
“ Kunci dari kesuksesan pembangunan sebuah kawasan wisata adalah
pengkoordinasian dan kepemimpinan yang diperankan oleh organisasi
tempat wisata yang baik. Melalui sebuah proses penyesuaian dari
kesepakatan struktur kepemimpinan, yang berarti bahwa perencanaan
sebuah kawasan wisata akan lebih baik”
27
Kabupaten Garut; Sebelah Selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten
Cianjur sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat; di bagian Tengah Kota
Bandung dan Kota Cimahi.
29
4.2.3. Tabel Data Pendidikan Masyarakat Desa Alamendah
BANYAKNYA JUMLAH
NO URAIAN
L P
1 Belum sekolah 1.240 1.099 2.339 jiwa
2 Jumlah penduduk buta huruf - - -
3 Usia 7-45 thn tidak pernah 37 33 70 jiwa
sekolah
4 Pernah sekolah SD/sederajat 178 157 335 jiwa
tetapi tdk tamat
5 Jumlah penduduk tamat 2.859 2.535 5.394 jiwa
SD/sederajat
6 Jumlah penduduk tamat 1.578 1.397 2.973 jiwa
SLTP/sederajat
7 Jumlah penduduk tamat 1.146 1.017 2.163 jiwa
SLTA/sederajat
8 Jumlah penduduk tamat D-1 19 16 35 jiwa
9 Jumlah penduduk tamat D-2 13 12 26 jiwa
10 Jumlah penduduk tamat D-3 11 9 20 jiwa
11 Jumlah penduduk tamat S-1 9 8 17 jiwa
12 Jumlah penduduk tamat S-2 1 1 2 jiwa
13 Jumlah penduduk tamat S-3 2 1 3 jiwa
14 Jml penduduk tamat 2.402 2.131 4.533 jiwa
SD/sederajat yg melanjutkan
keSLTP/sederajat
15 Jml penduduk tamat 1.060 940 2.000 jiwa
SD/sederajat yg bekerja
16 Jml penduduk tamat 2.570 2.280 4.850 jiwa
SLTP/sederajat yg melanjutkan
keSLTA/sederajat
17 Jml penduduk tamat 424 376 800 jiwa
SLTP/sederajat yang bekerja
18 Jml penduduk tamat SLTA/ 33 30 63 jiwa
sederajat yang melanjutkan ke
perguruan tinggi
19 Jml penduduk tamat 1.492 1.324 2.816 jiwa
SLTA/sederajat yang bekerja
20 Jumlah penduduk usia 16-18 718 637 1355 jiwa
tahun
21 Jumlah penduduk usia 16-18 358 317 675 jiwa
tahun masih sekolah
22 Jumlah penduduk usia 16-18 116 103 219 jiwa
tahun putus sekolah
23 Jumlah penduduk usia 7-12 1.017 950 2.021 jiwa
tahun
24 Jumlah penduduk usia 7-12 1.071 902 1.919 jiwa
tahun masih sekolah
25 Jumlah penduduk usia 7-12 - - -
tahun putus sekolah
26 Jumlah penduduk usia 13-15 - - -
tahun
27 Jumlah penduduk usia 13-15 - - -
tahun masih sekolah
28 Jumlah penduduk usia 13-15 - - -
putus sekolah
31
4.2.5. Potensi kelembagaan pemerintahan di Desa Alamendah.
Pemerintahan Desa
Jumlah aparat desa : 13 orang
Perangkat desa : lengkap
Pendidikan kepala desa : SLTP
Pendidikan sekertaris desa : SMA
Pelatihan yang pernah diikuti kepala desa : Pelatihan
kepemimpinan Kades
Pelatihan yang pernah diikuti SekDes :
1. Diklat kepemimpinan kades
2. Pelatihan/pembinaan tekhnis bagi aparat desa
3. Pelatihan meningkatkan kapasitas aparatur tingkat desa
program PPK IPM 2006
4.Pelatihan pengelolaan ADD
5. ESQ Training Tiga Pilar Desa
33
berdampingan satu sama lain.
(Strenght) (Weaknesses)
Faktor Eksternal
Keunggulan Komperatif Memberikan Pilihan
Peluang
(Comperative (Investmen)
(Opportunities)
Advantage)
Ancaman/Tantangan Mobilisasi Kerugian
35
memungkinkan mengubahnya menjadi peluang
e. Memilih atau menjalankan pilihan, yaitu terdapatbya peluang yang
tersedia, akan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk
menggarapnya dan memberikan reaksi positif.
f. Kerugian, yaitu pertemuan ancaman dari luar dihadapkan pada sumber
daya yang sangat lemah dari organisasi. Hal ini harus ditempuh dengan
mengendalikan kerugian tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diidentifikasikan perkiraan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atau tantangan. Setelah
melakukan analisis SWOT maka tahap berikunya adalah membuat
strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam pengembangan dan
pengelolaan Objek wisata Kawah Putih.
Strategi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Strategi S-O ( Strength-Oppotunity )
Tabel
Matriks Analisis SWOT
Faktor Internal Kekuatan Kelemahan
(strenght) (Weaknesses)
1. Keunikan 1. Kurangnya
bentang alam atraksi
objek wisata
2. Keterbatasan
2. Kawasannya sarana dan
masih alami prasarana
Faktor Eksternal 3. kawasannya 3. Kurangnya
merupakan SDM dan
daerah kualitas SDM
konservasi dan yang rendah
juga sebagai
4. Kurangnya
daerah serapan
perawatan
air
fasilitas yang
sudah ada atau
tidak terjaga
dengan baik
Peluang Strategi KP(S-O) Strategi LP (W-O)
(Oppotunities) 1.Menjadikan objek 1. Promosi yang
1. Dapat dijadikan wisata Kawah Putih baik dilakukan
sebagai kawasan sebagai daerah melalui media,
wisata minat baik media
tujuan wisata utama
khusus seperti massa maupun
di Kabupaten
untuk media elektronik
Bandung
honeymooner 2. Menarik
2. Mengoptimalkan
2. dapat investor untuk
pemanfaatan potensi
ditambahkan menanamkan
objek wisata dengan
atraksi-atraksi investasinya
baik tanpa
yang lain seperti dengan cara
mengeksploitasi
berkuda mencari sponsor
secara berlebihan dan
(houseriding),
outbond, hiking 3. Memberdayakan mempresentasik
segala potensi yang an konsep wisata
3. dapat dibuat
37
sistem cluster di ada di masyarakat yang tidak
kawasan wisata sekitar. merusak
tersebut lingkungan
3. Pelatihan bagi
pekerja guna
menghasilkan
SDM yang
berkualitas di
kawasan wisata
tersebut
(dilakukan oleh
pengelola
ODTW)
Ancaman Strategi KA (S-T) Strategi LA (W-T)
(Threts) 1. Memunculkan 1. Memasang
keunikan dari rambu-rambu
1. Pembangunan di
objek wisata atau plang
objek wisata
peringatan di
yang tidak 2. Menyediakan
lokasi-lokasi
mengikuti fasilitas atraksi
yang berbahaya
kaidah lainnya yang
2. Melakukan
konservasi dapat menahan
pembinaan serta
lama tinggal
2. Bahaya akan penyuluhan
wisatawan
kerusakan sadar wisata dan
lingkungan yang 3. Melibatkan
pendidikan
terjadi jika penduduk dan
lingkungan
eksploitasi wisatan dalam
hidup kepada
dilakukan secara berbagai
masyarakat.
berlebihan pelestarian
3. bekerja sama
lingkungan
3. kawah yang dengan berbagai
berbahaya bagi 4. menambah pihak dalam
kondisi berbagai atraksi upaya
kesehatan baru di kawasan pengembangan
pengunjung jika wisata tersebut. kawasan wisata
terlalu lama tersebut
berada di 5. membuat zonasi
kawasan di kawasan
tersebut wisata tersebut
agar
4. munculnya
membedakan
usaha serupa
fungsi yang ada
dari daerah lain
di kawasan
yang tentunya
wisata tersebut,
akan
biasanya terdiri
menimbulkan
dari zona inti,
persaingan di
zona pelayanan
antara objek
dan zona
wisata alam
penyangga.
yang ada
39
mereka senang bertualang dan mencari tantangan dengan menjelajah
hutan. Pada umumnya mereka yang melakukan kegiatan ini akan
menginap atau berkemah.
b. Wisatawan yang bertujuan untuk rekreasi atau bersantai dengan
menikmati pemandangan seperti di puncak atau lembang. Mereka
hanya beraktivitas di beberapa titik dengan pemandangan yang indah
dan udara sejuk. Lama kunjungan wisatawan ini adlah antara 1-3 jam
atau menginap di hotel/villa yang ada di kawasan ini, hal ini
biasanya dilakukan pada akhir pekan.
Beberapa aktivitas yang telah berkembang secara umum di
gunung/kawah dan aktivitas yang potensial dikembangkan adalah sebagai
berikut :
Tabel
Gambaran jenis aktivitas di kawah dan gunung
Aktivitas Aktivitas yang dapat/potensial untuk
yang telah berkembang dikembangkan
Atraksi wisata adalah suatu tempat atau area yang memiliki suatu
karakteristik/daya tarik tertentu dan atau fasilitas wisata yang dapat
menarik para pengunjung atau wisatawan untuk dapat berwisata atau
berekreasi menikmatinya (Ben Hainim 1998:1) Dalam konsepsi atraksi
wisata, inskeep membagi atraksi wisata menjadi tiga bagian, yaitu :
41
untuk berbagai macam aktivitas rekreasi.
43
berkunjung kembali.
Tabel 1.
Infrastruktur di Objek Wisata Kawah Putih
1 2 3
*) Bak penampungan v v
*) Generator v v
Pengolahan
4 *) Pipa cair v
limbah
*) Terminal limbah padat v
*) Saluran limbah v v v
Tabel 2
Aksesibilitas di Objek Wisata Kawah Putih
1 2 3
Aksesibilitas
1 *) Jalan tertier v v v
internal
*) Jalan primer v v v
*) Jalan setapak v v v
*) Jalan sekunder v v v
*) Trail v v v
*) Trotoar v v v
*) Drop point v v v
Aksesibilitasi
2 *) Tempat parkir v
eksternal
*) Tempat pelayanan informasi v
*) Emergency v
Tabel 3
Pelayanan pengunjung di Objek Wisata Kawah Putih
1 2 3
Publik
1 *) Plasa v
fasilitas
45
*) Ruang penerimaan rombongan v
*) Shopping centre v
*) Restorant v
*) Kafe v
*) Rumah makan v
*) Warung makan v
*) ATM v
*) Money changer v
*) Cottage v
*) Drive in v
*) Condominium v
Sarana
4 *) Mesjid v
peribadatan
*) Gereja v
*) Vihara v
*) Pagar keamanan v
*) Menara pengawas v
*) Ambulance v
1 2 3
2. Istirahat *) Villa v
*) Restorant v
*) Kafe v
47
• Buffer Zone : Hutan yang masih alami
1. Zona Inti
2. Cimanggu
51
3. Kawah Putih
4. Patuha Resort
53
c. Umum
Selain dua target pasar di atas, wana wisata kawah putih pun
memiliki target pasar umum yaitu menawarkan konsep liburan
keluarga, study tour, organisasi, dll
Fasilitas :
No.
- Pintu Gerbang/Ticketing
1
- 2 Unit Villa/Pondokan
1 Pesanggrahan
2
- 2 unit Mushola (area Atas & Bawah)
3
- 2 unit Toilet Umum (Area Atas & Bawah)
4
- 1 Showroom,
Pujasera & kios Cinderamata
5
- Atraksi ATV, Ontang-Anting
6
- Area Parkir Bus, Mobil & motor
7
- Jungle Tracking Kawah saat
8
- Wisata Ritual (makam Keramat)
9
- Program Ecological Education
10
- Paket Tour Wisata/Trip
11
- Pengamatan satwa (surili & elang jawa)
12
- Jumlah karyawan 4 orang
13
- Petugas kebersihan outsources/kemitraan
14
- Kompepar
15
- Seragam
16
senin-selasa : PDH,
rabu-kamis : Orange,
Jumat : Batik,
Sabtu-minggu : Krem-orange
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
55
5.1 Kesimpulan
Kawah Putih merupakan sebuah Wana Wisata yang dapat dijadikan wisata
harian. Wana Wisata Kawah Putih memiliki pemandangan alam yang berupa
hutan alam juga kawah gunung berapi. Selain memiliki potensi alam yang baik,
Wana Wisata Kawah Putih juga memiliki keragaman flora dan fauna karena
hampir 70% dari wilayah Kawah Putih tersebut terdiri hutan konservasi.
Banyaknya potensi yang dimiliki oleh Wana Wisata Kawah Putih, tidak
menutup kemungkinan adanya kekurangan pasda objek wisata ini. Adapun
kekurangan yang dimiliki oleh Wana Wisata Kawah Putih adalah kurangnya
fasilitas yang memadai dan kurangnya atraksi yang disediakan oleh pengelola.
5.2 Saran
1. Bagi Pengelola
2. Bagi Pemerintah
3. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat sekitar Wana Wisata Kawah Putih, diharapkan mereka dapat
turut serta dalam upaya pengembangan Wana Wisata Kawah Putih agar
mampu menjadi salah satu objek wisata unggulan di Jawa Barat, khususnya di
wilayah Patuha Resort.
57