Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, asthma bronkhiale dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe,yaitu : 1. Ekstrinsik (alergik) 2. Intrinsik (non alergik) 3. Asma gabungan
Etiologi Asthma
a. Faktor predisposisi Genetik Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alerg biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan. b. Faktor presipitasi Alergen Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan ex: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi 2. Ingestan, yang masuk melalui mulut ex: makanan dan obat-obatan 3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit ex: perhiasan, logam dan jam tangan
Efek samping
1. Serangan asthma bertambah berat 2. Dapat timbul serangan pneumotoraks (kempes paru)
4x ke depan, 4x ke belakang) 4. Berjalan sampai 10x hitungan 5. Tarik siku ke belakang, 2x8 kali. Setiap hitungan ke-4, kedua lengan ke bawah 6. Tarik siku (sama dengan latihan ke-5). Dilakukan 2x, disambung 2x hitungan dengan merentangkan lengan. Setiap hitungan ke-4, kedua lengan turun 7. Tarik lengan ke belakang (dalam sikap lurus). Dilakukan 2x8 kali. Setiap hitungan ke-4, kedua lengan lurus ke bawah 8. Renggutkan badan ke bawah 3x. Pada hitungan ke-4, posisi tegak. Dilakukan 2x8 kali 9. Sama dengan latihan 8, 1x tunduk, 2x melengkung ke belakang. Pada hitungan ke-4 posisi tegak. Dilakukan 2x8 kali 10. Berjalan, sampai 10x hitungan 11. Renggutkan badan ke samping 3x. Pada hitungan ke-4 putar kearah lain. Dilakukan 2x8 kali
12. Tarik menarik dilakukan 3x. Pada hitungan ke-4 posisi tegak. Dilakukan 2x8 kali 13. Hitungan 1, putar, hitungan 2-3 renggutkan badan ke depan. Pada hitungan ke-4 kembali ke sikap semula. Tiap selesai hitungan ke-4, ganti orang. Dilakukan 2x8 kali 14. Istirahat, dilakukan 10x hitungan. (dr. Dangsina Moeloek dan Pieter Panggabean)
Pemain sepakbola dari Northwestern University meninggal karena serangan penyakit asma yang muncul pada saat latihan
Olympic Games Los Angeles Th. 1984 ada 11% atlet pengidap asma medali 41 buah
LATIHAN FISIK ATAU OLAHRAGA MERUPAKAN SALAH SATU DIANTARA BANYAK STIMULI YANG DAPAT MEMACU TIMBULNYA SERANGAN ASMA
Dasar-dasar fisiologi olahraga Patofisiologi Asma EIA = Exercise induced asthma
Sistem metabolisme Anaerob : didalam Sitosol-tanpa O2 Sistem metabolisme Aerob didalam mitokondria (O2)
Gambar 1. SISTEM OKSIGEN (Fox, 1984, p.18) Penguraian KH & Lemak secara aerob digunakan untuk menyediakan energi bagi re-sintesis ATP
Cerebral cortex (voluntary control) Intercostal muscles Central chemoreceptors (PCO 2 , pH) Abdominal mucles
Inspiratory center
Expiratory center
Active muscles
Diaphragm
Gambar Regulasi Pernafasan. No.1 Med.Obl. Mengandung pusat Insp & Eksp. No.2,3,4, merangsangsang Pusat Insp No.5 Kontraksi Vol.torak naik. No.6 merangsang pusat Eksp kontraksi No.7 Vol torak turun.
Salah satu diantara banyak stimuli yang dapat memicu timbulnya serangan asma adalah :
EIA
(Exercise Induced Asthma)
Gambar 3. Perubahan diameter saluran nafas yang direfleksikan dalam FEV1 (sebelum dan sesudah olahraga Pada penderita asma) Penyempitan yang di-induksi latihan terjadi selama latihan, tetapi biasanya muncul 5 20 menit setelah latihan dihentikan dan mulai kembali kekondisi awal.
Sekalipun penyempitan saluran udara bisa muncul selama latihan, biasanya 5-10 menit setelah latihan serangan asma menjadi semakin parah
Pemberian obat inhalasi bronchodilator dapat mempercepat pemulihan ketingkat sebelum latihan
EIA jarang sekali terinduksi oleh latihan yang berlangsung selama hanya 2 4 menit
Gambar 4. A. Saluran udara dikelilingi oleh otot halus yang dapat menyempitkan saluran nafas. B. Penampang lintang saluran nafas. Pemicu dapat menyempitkan saluran nafas melalui mekanisme yang di-indikasikan dengan Tanda (-) dan dikembalikan oleh terapi yang di-indikasikan dengan tanda (+)