Está en la página 1de 8

- Jam

Salam ya jama'a! Kali ini kita akan belajar cara membaca dan menghitung waktu/jam dalam
bahasa Arab. Langsung saja kita masuk ke topik ini!
Jam berapa sekarang ?
Berapa jam ~ ?
Kedua pertanyaan di atas memiliki konteks yang berbeda. Jika yang pertama menanyakan
'posisi' jam, yang kedua menayakan jumlah waktu atau jam. Dalam bahasa Arab kita cukup
mengatakannya dengan urutan kalimat tanya 'berapa' dan bahasa Arab 'jam', diikuti dengan
predikat sesuai konteks yang akan ditanyakan.
-- Jam berapa sekarang?
-- Jam berapa sekarang di negaramu?
-- Berapa jam dalam satu tahun?

dibutuhkan seorang anak?

-- Berapa

jumlah

waktu

tidur

yang

Bentuk kata tanya 'berapa' dalam bahasa Arab, yaitu , harus


diikuti kata benda tunggal akusatif

...... + =
tanda akusatif bertanda vokal fathah atau
: bentuk tanda tanya
Untuk menjawab pertanyaan di atas berikut caranya:
Membaca jam
Saat membaca/menyebutkan jam, kita menggunakan bilangan bertingkat. Bilangan bertingkat
di sini menggunakan sifat feminin, karena kata ' 'bersifat muannats atau feminin.
Contoh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jam 8 pagi --

Jam 4 sore --
Jam 2 lewat setengah jam --
Jam 5 lewat seperempat jam --
Pukul 11 lewat 35 menit --
Pukul 1 kurang sepertiga jam --


Pukul 5:50 --

Menghitung jam
Dalam menghitung jam yang kita butuhkan adalah bilangan jumlah. Contoh:
1. Satu jam/sejam --
2. Dua jam --

3. 6 jam --

4. 24 jam -- 24
5. 8766 jam -- 8766

Jam
--- ( tunggal), ( jamak)
Menit --- ( tunggal), ( jamak)
Detik --- ( tunggal), ( jamak)

Bilangan Bertingkat dalam Bahasa Arab


Bilangan Bertingkat berbeda dengan bilangan jumlahnya.

pertama

keenam

kedua

ketujuh

ketiga

kedelapan

keempat

kesembilan

kelima

kesepuluh

Kata benda (nomina) selalu di depan bilangannya.

= Dialog awal

= Bab Ketiga

= Murid keempat

= Jam empat

Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas, keduapuluh, dst) maka hanya angka satuannya saja
yang mengikuti perubahan bentuk bilangan bertingkat. Contoh:

= Bab Kesebelas

= Bab Kedua Belas

= Bab Kedua Puluh

= Ruang Dua Puluh Tiga

= Ruang Enam Puluh Enam

= Ruang Seratus Delapan

Bilangan Jumlah Ratusan >


Aturan jumlah

Benda atau satuan dalam bilangan ratusan bulat (100, 200, 300, dst) berbentuk
tunggal (mufrad).
Benda yang memiliki satuan 3-10 berbentuk jamak. Contoh pada tabel di atas:

ISIM MUDZAKKAR

ISIM MUANNATS
100
101
110
200
230
300

100
101
110
200
230
300

1000

1001

1001

1111

1111

1000

Aturan jenis

Perbedaan jenis muncul saat benda bertemu satuan dari bilangan (sama seperti aturan
bilangan satuan 3-10)

Aturan umum

Bilangan ratusan disebutkan lebih awal; satuan yang lebih kecil setelahnya.
Untuk menyambung bilangan yang satu dengan yang lainnya, misal dari ratusan ke
puluhan, digunakan kata wa ().
Bilangan ribuan disebutkan terakhir setelah bilangan-bilangan lainnya dan diiringi
kata ba'da ()
Secara umum, benda (nomina) berbentuk genitif (majrur) yang ditandai dengan tanda
baca kasrah (/). Namun, benda dapat berbentuk akusatif (mansub) bila bertemu
dengan bilangan puluhan >

Bilangan Jumlah Puluhan


Aturan jumlah

Prinsipnya sama dengan bilangan 11-19 (lihat bilangan jumlah puluhan). Benda yang
dihitung disebutkan berbentuk tunggal.

Aturan jenis

Bilangan puluhan hanya mengenal satu jenis bilangan yaitu bilangan


maskulin (ditandai dengan huruf akhir wau ( )dan nun ()).
Bilangan satuan menyesuaikan dengan benda yang dihitung sebagaimana aturan dasar
jumlah, dimana jumlah satu dan dua, jenisnya harus sama; sementara jumlah tiga
sampai sepuluh, jenis bilangan dan bendanya harus berlawanan.

Aturan lain

Bilangan, didahului satuan lalu puluhan.


Nomina berbentuk mansub.

ISIM MUDZAKKAR

20

ISIM MUANNATS

20

30
40

50

ISIM MUDZAKKAR

30
40

50

ISIM MUANNATS

21


22


23


24

31



32


33


34

21
22
23
24
31
32
33
34

Bilangan Jumlah Belasan


Kali ini kita akan mengenal bilangan dari sebelas sampai sepuluh. Berbeda dengan bentuk
dan aturan bilangan sebelumnya, yaitu satu sampai sepuluh, bilangan jumlah di atas 10
memiliki aturan yang lebih mudah. Bagaimana bentuknya? Ayo kita lihat!
Aturan jumlah

Benda yang kita sebutkan jumlahnya berbentuk tunggal (mufrad) meskipun


jumlahnya jamak.

Aturan jenis (gender)

Sama seperti bilangan 1-10, bilangan satuan 3-9 selalu berlawanan dengan jenis
bendanya. Sementara itu bilangan puluhan harus sejenis dengan bendanya.

Aturan lain

Setiap bilangan dan nomina (benda) selalu bertanda akusatif (mansub - bentuk
perubahan tanda baca pada suatu benda objek). Bisa dilihat dari tanda baca setiap
akhir yang berbunya fathah ( / )atau bentuk lain dari mansub.
Perhatikan pola bilangan maskulin-feminin jumlah 11-19 di bawah ini:

ISIM MUDZAKKAR
(benda maskulin)

ISIM MUANNATS
(benda feminin)

11
12
13
14
15
16
17
18
19

11
12
13
14
15
16
17
18
19

Bilangan Jumlah Satuan


Sekarang kita akan belajar menyebutkan bilangan jumlah, berhitung, mulai dari 1 sampai 10.
Coba lihat pola di atas. Seperti yang sudah disinggung pada materi sebelumnya, bilanganbilangan pada pola di atas dibedakan menjadi kelompok biru yaitu bilangan maskulin ()
dan kelompok ungu yaitu bilangan feminin ().


- 1 -

- 2 -

- 3 -
- 4 -
- 5 -
- 6 -

- 7 -
- 8 -

- 9 -
- 10 -

Pembahasan:

Apabila yang disebutkan adalah benda maskulin, maka bilangan yang dipakai adalah
bilangan yang berada di baris biru. Apabila yang disebutkan benda feminin, maka
bilangan yang dipakai adalah bilangan yang berada di baris ungu.

Aturan jumlah

Untuk benda berjumlah satu dan dua, kita cukup menyebut benda sesuai bentuk
bilangannya; benda tunggal (mufrad) untuk bilangan satu dan benda dual (biasanya
dengan penambahan huruf alif ( )dan nun ( )di akhir kata bentuk tunggal) untuk
bilangan dual (mutsanna)
Untuk benda yang berjumlah tiga sampai sepuluh, berbeda dengan bilangan jumlah
satu dan dua, dia harus didahului oleh kata bilangannya dan harus berbentuk jamak
(jama').

Aturan jenis (gender)

Contoh

Jika benda berjenis feminin (mu'anntas) maka bilangan satu dan dua juga feminin.
Sementara itu, untuk belangan jumlah tiga sampai sepuluh, jenisnya harus berlawanan
dengan kata yang disebutkan jumlahnya > ( muannats) ( mudzakar).
Untuk benda berjenis maskulin berlaku sebaliknya dengan muannats.
Penetapan jenis dilihat dari bentuk tunggalnya, apabila saat tunggal berjenis maskulin
tapi saat jamak dia berbentuk feminin, maka benda itu akan tetap
maskulin, kecuali: benda bukan insani (dalam bahasa Arab disebut /tak
berakal) jamaknya akan selalu berjenis feminin (muannats).


- 1 -


- 2 -

- 3 -

- 4 -
- 5 -
- 6 -

- 7 -
- 8 -
- 9 -
- 10 -

Angka dan Bilangan Arab


Angka Arab
Bentuk angka yang kita kenal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) mungkin biasa disebut angka Arab1, tapi
bagaimana angka-angka Arab (2 )yang sebenarnya ditulis?

- 0 - nol

- 5 - lima

- 1 - satu

- 6 - enam

- 2 - dua

- 7 - tujuh

- 3 - tiga

- 8 - delapan

- 4 - empat

- 9 - sembilan

Cara menulis bilangan Arab sama seperti cara menulis Indonesia, ditulis dari kiri ke kanan dan
bilangan terbesar ditulis lebih dulu. Contoh:

2012 ditulis

56
700

"
"

1.000 "

Latihan

38 = ...
450 = ...
5000 = ...

10.000 = ...
cek jawaban kalian di sini...

También podría gustarte