Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
(enis tanah yang baik untuk pertumbuhannya yaitu tanah yang lembap, subur, gembur, tak bercadas, dan kedalaman air tanahnya tidak lebih dari % m. diperlukan naungan. Pada jarak tanam yang lebih rapat, mungkin kebun durian itu perlu penjarangan setelah 3-%.
Pemeliharaan
4ulma dibabat dan dibiarkan sebagai mulsa, tetapi lahan di ba#ah kanopi pohon diusahakan bebas dari gulma. Penyedotan hara sampai saat panen berjumlah 5,4 kg ', &,4 kg P, 4,5 kg 6, &,7 kg 1a, dan &,5 kg Mg per ton buah, tetapi penyedotan hara total belum pernah diteliti. Memberikan pupuk majemuk dekat dengan garis-tetes segera setelah muncul kuncup bunga, ditunjang dengan pemberian pupuk di atas tanah jika telah ada pembentukan buah yang lebat/ pemberian pupuk lainnya dilakukan setelah panen. (ika tersedia pupuk kandang, dapat menggantikan pemberian pupuk yang terakhir.
Pedoman budidaya
Di )ndonesia, sebagian besar durian masih ditumbuhkan dari benih, #alaupun beberapa cara perbanyakan klon telah dipraktekkan pula. Di *ilipina, perbanyakan dengan benih telah diganti dengan penyambungan sanding +inarching, dan penyambungan celah +cle-t gra-ting,. Pembibitanpembibitan menghasilkan sejumlah besar %.pohon durian melalui dua cara. Penyusuan secara tradisional mungkin merupakan penyambungan sanding yang cukup sederhana dan sangat tinggi persentase keberhasilannya/ caranya 0ialah batang ba#ah yang dipelihara dalam kantung dibuntungi dan disisipkan ke cabang kecil pada tanaman induknya. 1ara lainnya ialah penyambungan hipokotil, menggunakan semai dalam pot, berumur 5-" minggu, yang disambung-celah dengan batang atas-mini yang dipotong dari pucuk lateral yang tipis saja. Perlakuan -ungisida, tero#ongan plastik, dan naungan berat sangat diperlukan untuk melindungi jaringan yang masih rapuh. 2nakan durian dapat ditanam di lapangan seteiah berumur % tahun, dengan jarak tanam 3-%" m. Pada tahun pertama
Syarat Tumbuh
Tanaman durian dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian %.&&& m di atas permukaan laut. 'amun, produksi terbaiknya dicapai jika penanaman dilakukan pada ketinggian 4&&-"&& m diatas permukaan laut. Tanaman ini menyukai daerah
akan mati jika in-eksi pada pangkal batang lamalama melukai keliling batang pohon itu. 8ntuk memberantas penyakit ini, pangkal batang diusahakan bebas dari tunas-tunas lateral setinggi % m atau lebih, lahan sekitar pohon agar bebas dari gulma, dan pengairan hendaknya tidak membasahi pangkal batang atau tanah yang dekat situ, juga air penyiraman dari satu pohon tidak membasahi pohon lain. Semacam pasta -ungisida +sistemik, dicatkan pada pangkal batang durian, dan pohonnya hendaknya seringkali diperiksa, bagian yang terin-eksi agar dipotong dan bekas lukanya dibersihkan. Penyakit-penyakit lain, seperti bintik daun yang disebabkan oleh 1olletotrichum spp., 9omortegia durionir dan Phyllorticta durionir, dan busuk buah +:hi;opus sp.,, tidak begitu berarti. !erbagai hama telah diamati menyerang durian, tetapi kerusakannya tampaknya hanya kadang-kadang. Suatu ulat pengebor buah, 9ypoperigea +Plagideicta, lepro.rtricta, memakan biji durian, dan tampaknya lebih sering terjadi. Mamalia, seperti tikus, babi hutan, dan beruang, senang sekali memakan buah durian, dan buahbuah yang berjatuhan harus dikumpulkan setiap pagi agar mengurangi kerugian.
umum dilakukan ialah menunggu sampai buah itu berjatuhan. Pemanenan secara selekti- itu perlu, dan pemetik yang berpengalaman menggunakan berbagai kriteria untuk menaksir kematangan buah durian. Dia#ali dari jumlah hari yang telah dile#ati sejak bunga mekar, mereka juga mungkin memperhatikan #arna, elastisitas dan letaknya duri, intensitas bau yang keluar dari buah, suara yang terdengar jika jari-jari dijentikkan pada alur-alur di antara duri, perubahan pada tangkai buah, dan ujiapung di air.
Disusun $AR%ANT
leh # A.Md
Panen
Panen Pohon durian tumbuh sangat tinggi, dan karena sulit menerka matangnya buah, praktek yang