Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
STUDI ANALISIS
Disusun oleh :
Ratna Ningsih
NPM 0906594652
LATAR BELAKANG
Peralihan dari agraris menuju ke informatif menyebabkan manusia
cenderung menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena pada tahap
ekonomi era saat ini berdasarkan pada pengetahuan dan berfokus pada informasi.
Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai
teknologi kunci (enabler technology). Kemajuan teknologi informasi dan
telekomunikasi begitu pesat sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara
baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi, konsumsi barang dan jasa
(Wardiana, 2002).
Jasa pelayanan kesehatan sebagai bentuk industri pelayanan kesehatan akan
menimbulkan persaingan dalam memberikan jasa pelayanan perawatan di setiap
pelayanan kesehatan. Rumah sakitpun sebagai organisasi bergerak dibidang jasa
pelayanan kesehatan dituntut untuk menyiapkan diri menghadapi persaingan dari
teknologi yang dimilikinya. Sistem informasi berbasis internet dan teknologi
sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi karena dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses bisnis, dan dapat memfasilitasi pengambilan
keputusan manajemen, sehingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar
yang cepat sekali berubah termasuk pelayanan rumah sakit (OBrien, 2005).
yang tidak boleh ada lagi. Apalagi melihat akan pentingnya sistem informasi
keperawatan bagi peningkatan kualitas pelayanan keperawatan khususnya dan
pelayanan kesehatan pada umumnya (Cornelia, 2007).
Pendapat diatas didukung juga oleh hasil penelitian Laurie (2008) yang
mengatakan penerapan sistem informasi manajemen
terkomputerisasi atau
ilmu
komputer
dapat
digunakan
untuk
mengidentifikasi,
pekerjaan yang dilakukan oleh perawat. Hasilnya CPOE adalah teknologi yang
dirancang mengganti paperbased proses order entry, komunikasi, dan koordinasi
dengan metode otomatis, salah satunya dalam implementasi kolaborasi untuk
pemberian resep obat di perawatan akut. CPOE terbukti dapat meningkatkan
efisiensi komunikasi dan mengurangi kesalahan transkripsi obat-obatan serta
mengurangi waktu perawatan pada pasien, sehingga angka kesakitan dan
kematian pasien menurun.
Banyak
masyarakat
mengeluh
dengan
pelayanan
kesehatan
yang
diterimanya dari perawat. Untuk itu kinerja perawat perlu ditingkatkan sehingga
kualitas pelayanan asuhan keperawatan bisa diberikan dengan baik. Salah satu
ukuran berkualitas atau tidaknya suatu pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada masyarakat adalah tingkat kepuasan bagi masyarakat penerima jasa
pelayanan itu sendiri (Maria, 2009).
KAJIAN LITERATUR
Informasi keperawatan adalah integrasi dari ilmu keperawatan, ilmu
komputer, dan ilmu informasi untuk mengolah data, informasi, dan pengetahuan
dalam praktik keperawatan guna mendukung pasien, perawat, dan pengguna lain
dalam berperan mengambil keputusan (Davis, 2002). Pendapat lain juga
menyatakan
bahwa
informasi
keperawatan
adalah
untuk
menganalisa,
memonitoring
pasien,
3)
meningkatkan
dokumentasi,
4)
meningkatkan
penelitian internasional. Namun, dalam kajian ini, tidak ada satupun studi
kolaboratif internasional menilai dokumentasi keperawatan menggunakan
instrumen audit yang sama. Instrumen audit terutama dikembangkan untuk tujuan
lokal atau regional dan digunakan untuk mengevaluasi secara retrospektif
dokumentasi keperawatan pada tingkat organisasi.
Penggunaan sistem berbasis paper dibandingkan dengan sistem perekaman
berbasis komputer meskipun transisi dari manual ke dokumentasi elektronik telah
berlangsung selama 15 tahun terakhir. Hal ini mencerminkan sangat lambat proses
adaptasi komputer dalam dokumentasi keperawatan. Penggunaan istilah
keperawatan terstruktur mendorong standarisasi dokumentasi keperawatan. Ini
juga akan membuka jalan untuk memperluas ruang lingkup penelitian
dokumentasi dengan menilai kualitas dokumentasi untuk mengukur hasil pasien.
Data juga harus dikumpulkan dari pasien dan anggota keluarga ketika
mengevaluasi dokumentasi keperawatan.
Menurut Cheryl (2007) penggunaan proses perbaikan yang berkelanjutan
untuk memastikan program pendidikan dokumentasi yang akurat untuk
pengembangan pengetahuan dan profesional staf
tahap sebagai berikut: (1) mulai sebuah tim dan identifikasi masalah;
(2) menganalisis proses saat ini dan menentukan lingkup dan akar penyebab,
(3) meningkatkan proses, mencari alternatif, merancang dan menerapkan solusi;
dan (4) mengukur dampak dan mempertahankan hasilnya. Hasil penelitian telah
membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan yang efektif dan
teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan
perencanaan keperawatan pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan
juga akan meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL)
berbasis TI (Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data,
perawat tinggal memilih data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap,
komputer akan secara automatis menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan
memunculkan masalah sesuai data yang dipilih. Komputer akan membantu
melakukan analisis data yang dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian
keperawatan
dalam
sistem
informasi
keperawatan
menggunakan label NIC dan aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan
aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan
dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut. Yang istimewa dalam sistem ini
adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumentasi asuhan
keperawatan langsung diintegrasikan dengan billing system rumah sakit, sehingga
tidak ada double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat
telah memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan
perawat tinggal mendokumentasikan dalam sistem informasi keperawatan (Laurie,
2008). Sedangkan untuk evaluasi keperawatan menggunakan hasil penilaian
subyek, observasi, analisa, dan planning keperawatan.
merekomendasikan
penggunaan
sistem
informasi
berbasis
kesehatan
demi
meningkatkan
mutu
pelayanan
dan
asuhan
keperawatan.
* Mahasiswa Program Pascasarjana Kekhusussan Maternitas
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Hidayat, A.A. (2002). Dokumentasi proses keperawatan. Cetakan I.
Jakarta: EGC.
Anita, R. G. (2008). Computerized Provider Order Entry (CPOE): How Is
Nursing Work Impacted? Diakses 16 Oktober 2010 dari
http://proquest.umi.com/pqdweb?
index=13&did=1598817911&SrchMode=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD
&VType=PQD&RQT=309&VName
Cheryl, et al. (2007). Improving Program Documentation Quality Through the
Application of Continuous Improvement Processes. The Journal of
Continuing Education in Nursing Vol 38 No 6. Diakses 23 Oktober 2010
dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=16&did=1382110771&SrchMo
de=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
Cornelia, M., et al. (2007). Effects of a Computer-based Nursing Documentation
Systemon the Quality of Nursing Documentation. Diakses 16 Oktober 2010
dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=18&did=2157471961&SrchMo
de=1&sid=1&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName
Davis, G.B. (2002). Kerangka dasar system informasi manajemen bagian II:
struktur dan pengembangannya. Cetakan ke 10, terjemahan oleh Bob
Widyahartono. Jakarta: Gramedia