Está en la página 1de 2

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DARI TEORI-TEORI PEMUNGUTAN PAJAK Nama : NIM : Handy Samot Sihotang 1106030990 Ibu Eka

Sri Sunarti S.H., M.Si.

Dosen :

1. Teori Asuransi Negara dalam melaksanakan tugasnya, mencakup pula tugas melindungi jiwa raga dan harta benda perseorangan. Oleh sebab itu negara disamakan dengan perusahaan asuransi,untuk mendapat perlindungan warga negara membayar pajak sebagai premi. Teori ini sudah lama ditinggalkan dan sekarang praktis tidak ada pembelanya lagi, sebab selain perbandingan ini tidak cocok dengan kenyataan, yakni jika orang misalnya meninggal,kecelakaan atau kehilangan, negara tidak akan mengganti kerugian seperti halnya dalam asuransi. Disamping itu tidak ada hubungan langsung antara pembayaran pajak dengan nilai perlindungannya terhadap pembayaran pajak 2. Teori Kepentingan Teori ini pun menuai banyak sanggahan berkaitan dengan konsep yang lebih condong kepada pengertian retribusi. sisi lemah lainnya dari teori ini adalah belum ditemukannya ukuran-ukuran yang tepat untuk menilai kepentingan seseorang dalam usaha pemerintah sehingga makin lama teori ini juga ditinggalkan. 3. Teori Gaya Beli Fungsi pemungutan pajak dalam masyarakat dapat disamakan dengan pompa, yaitu mengambil gaya beli dari rumah tangga dimasyarakat untuk rumah tangga di negara, dan kemmudian menyalurkannya kembali ke masyarakat dengan maksusd untuk memelihara hidup masyarakat dan membawanya ke arah tertentu. Teori ini menitikberatkan pada penyelenggaraan kepentingan masyarakat sebagai dasar keadilan pemungutan pajak, bukan pada kepentingan individu maupun kepentingan negara. teori ini lebih cenderung mengimplementasikan fungsi mengatur (regulerend atau repricing) dari pemungutan pajak. 4. Teori Bakti Teori ini menekankan pada paham organische staatsleer yang mengajarkan bahwa karena sifat negara sebagai suatu organisasi (perkumpulan) dari individu-individu maka timbul hak mutlak negara untuk memungut pajak.Melihat sejarah terbentuknya suatu negara, maka teori bakti ini bisa dikatakan sebagai adanya perjanjian dalam masyarakat (tiap-tiap individu) untuk membentuk negara dan menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada negara untuk memimpin masyarakat. Karena adanya kepercayaan yang

diberikan masyarakat kepada negara,maka pembayaran pajak yang dilakukan kepada negara merupakan bakti dari masyarakat kepada negara, karena negaralah yang bertugas menyelenggarakan kepentingan masyarakatnya. Teori bakti ini disebut juga teori kewajiban pajak mutlak. Dalam pemahaman yang sederhana teori bakti, mengenai: - Hukum pajak terletak dalam hubungan rakyat dan negara. - Negara menyelenggarakan kepentingan umum untuk rakyatnya, karena ada hubungan maka negara memungut pajak terhadap rakyatnya. - Rakyat membayar pajak karena merasa berbakti kepada negara. 5. Teori Daya Pikul Menurut teori ini setiap orang wajib membayar pajak sesuai dengan daya pikul masingmasing wajib pajak. Daya pikul menurut Prof de Lengen adalah kekuatan seseorang untuk memikul suatu beban atas apa yang tersisa, setelah seluruh penghasilan dikurangi dengan pengeluaran yang mutlak untuk kehidupan primer diri sendiri dan keluarga. Jadi yang dijadikan dasar untuk melihat keadilan beban pajak adalah kemampuan membayar (ability to pay). Makin besar kemampuan seseorang, maka semakin besar pajak yang harus di bayar. 6. Teori Pembangunan Dalam kata pembangunan terkandung pengertian tentang masyarakat yang adil, makmur, sejahtera lahir batin, yang jika dirinci lebih lannjut akan meliputi semua bidang dan aspek kehidupan seperti ekonomi, hukum,pendidikan sosial budaya dan seterusnya. Karena dana yang dipungut yang berasal dari pajak dipergunakan untuk pembangunan yang membuat rakyat menjadi lebih adil, lebih makmur dan lebih sejahtera, maka disinilah letak pembenarannya. Pajak dipergunakan untuk pembangunan, sehingga dapatlah dikatakan adanya suatu teori pembangunan disamping teori daya beli dan teori lainnya

También podría gustarte