Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
(Allium sativum L)
awang putih (Allium sativum L) selain merupakan jenis sayuran yang penting, juga merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru ekonomi dalam pembangunan pertanian. Bawang putih ini dianggap sebagai komoditas potensial terutama untuk
subsitusi impor dan dalam hubungannya dengan penghematan devisa. Perkembangan terakhir (2006), impor bawang putih indonesia berjumlah 295 ribu ton dengan nilai tidak kurang dari US$ 103 juta atau sebesar Rp 927 milyar, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Masalah yang dihadapi dalam budidaya bawang putih sampai saat ini adalah varietas bawang putih yang berkembang di indonesia umumnya memiliki potensi hasil yang jauh lebih rendah pula dibandingkan dengan potensi hasil bawang putih di daerah subtropis. daerah dataran tinggi (> 800 m dpl). Bagitu tingkat pengusahaanya juga tidak terbatas di
Dengan demikian dengan adanya jenis-jenis peluang bawang bawang baru putih putih yang cocok diusahakan di dataran rendah merupakan dalam dalam pembangunan negeri bagi pertanian khususnya untuk ekstensifikasi pemenuhan kebutuhan konsumsi bawang putih yang terus meningkat tiap tahunnya.
Menurut data Susenas, konsumsi per kapita bawang mencapai putih 1,13 penduduk kg/tahun indonesia sehingga
kebutuhan bawang putih nasional per tahun mencapai sekitar 250 ribu ton. D.I.Yogyakarta mempunyai varietas bawang putih dataran rendah yaitu Lumbu Putih.
PERSYARATAN EKOLOGIS
Tanaman bawang putih dataran rendah tumbuh pada hampir semua jenis tanah, namun yang terbaik pada tanah bertekstur sedang (lempung sampai lempung berpasir). pH tanah yang cocok untuk tanaman bawang putih di dataran rendah adalah 5,6 - 6,8 dan drainasenya baik. Walaupun umumnya bawang putih ini tahan suhu panas, namun hanya dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki suhu yang dingin (<25o C pada bulan-bulan tertentu). Suhu dingin tersebut diperlukan terutama bulan Mei, Juni atau Juli. pada saat pembentukan dan pembesaran umbi tanaman. Di Indonesia, waktu tanam terbaik untuk bawang putih dataran rendah yaitu
TEKNOLOGI BUDIDAYA
Lahan dibuat bedengan dengan lebar bedengan 1,2 - 1,75 m, dengan jarak perit antar bedengan 40 - 50 cm; sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Kemudian diidtirahatkan sekitar 2 minggu, selanjutnya diolah 2 - 3 kali sehingga permukaan tanahnya cukup halus. Sebelum penanaman, perlu dicek pH tanahnya, jika < 5,6 perlu dilakukan pengapurandengan dosis 1,5 - 3, ton per ha. 2 - 3 hari sebelum tanam dilakukan pemberian pupuk dasar yaitu menggunakan pupuk kandang (10 - 15 ton/ha) atau pupuk kompos (2 ton /ha) dan SP-36 sebanyak 200 300kg /ha. Umbi bibit yang telah siseleksi (dalam bentuk siung-siung) ditanam dibedengan dengan kedalaman 1/4 - 1/2 tinggi siung bibit, kemudian ditutp dengan mulsa jerami padi setebal 3 - 5 cm. Pemupukan susulan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada umur 15, 30 dan 45 hari setelah tanam dengan menggunakan campuran pupuk 200 kg ZA + 100kg Urea + 100 kg KCL per ha untuk setiap kali pemberian pupuk susulan. Caranya, pupuk disebar antara barisan tanaman kemudian diikuti dengan penyiraman. Dosen Pembimbing : Ainur Rahma, S.P., M.P. 2