Está en la página 1de 22

Disusun Oleh : Rozeb Sambera Muhamad Irvan Deby Gunawan Rudianto Iwan Hermawan Muhammad Reza Wahyu Khaerudin

Absorpsi adalah proses pengambilan obat pada bagian permukaan tubuh/saluran pencernaan/bagian lain dalam sistem organ ke aliran darah/pembuluh limfe.

1. Difusi pasif. Difusi pasif adalah pergerakkan obat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Bersifat spontan, non selektif, bergantung pada konsentarasi, proses ini akan berhenti pada saat konsentrasi yang dicapai telah sama.

2. Difusi aktif: adalah pergerakkan zat yang melawan gradien konsentrasi sehingga perlu energi. Karena adanya energi, maka pergerakkan obat dapat bergerak dari keadaan konsentrasinya rendah ke konsentrasinya tinggi. Pergerakkan ini akan berhenti jika energi telah habis.

Difusi terfasilitasi: pada proses ini terdapat carrier yang memfasilitasiproses transpor. Bersifat spesifik, karena hanya zat yang cocok dengan carrier sajalah yang dapat terbawa. Proses ini tidak tergantung dari konsentrasi dan berhenti ketika carrier tidak ada lagi.

Pinositosis dan Fagositosis: jarang terjadi pada obat, umumnya terjadi pada sistem imun.

5. Osmosis: termasuk difusi pasif (difusi pelarut).

1. 2. 3. 4. 5.

Sifat fisikokimia (kelarutan, polimorfisme, dll). Ukuran partikel Sediaan obat Dosis Waktu kontak obat dengan permukaan absorpsi. Misalnya pada obat diare, peristaltik usus cepat, namun obat diabsorpsi cepat sehingga waktu kontak obat dengan permukaan absorpsi rendah. 6. Luas permukaan absorpsi,. Misalnya pada lansia, organ banyak yang mengalami degeneratif sehingga luas permukaan absorpsi turun. 7. Rute pemberian 8. pH absorpsi 9. Struktur membran 10. Aliran darah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bukal/sublingual Oral Rektal Dermal/kulit Okular/mata Nasal/hidung Otic/telinga Paru-paru Parenteral

Dapat digunakan untuk pengobatan lokal/sistemik Hati-hati mengiritasi Perhatikan pH sediaan, tonisitas, dan sterilitas Obat yang digunakan: antiseptik mata dan antibiotik.

Pada rute ini: Mukosa tervaskularisasi pada rongga mulut dan tenggorokan Pembuluh darah banyak, namun membran tipis sehingga baik untuk zat yang tidak terionisasi dan lipofil Keuntungan: kerja cepat karena tidak melewati saluran cerna dan hati Obat yang dapat digunakan: anti angin dan nitrogliserin.

1. Kondisi/patologik saluran cerna 2. pH saluran cerna HA H(+) + A(-) Jika lingkungan lebih bersifat asam, makakesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, bergeser ke arah non polar. Jika lingkungan lebih bersifat basa, maka kesetimbangan bergeser ke arah kanan, bergeser ke arah polar. Membran bersifat non polar, maka: Jika obat bersifat asam lemah, maka absorpsi baik di lambung (pH asam). Jika obat bersifat basa lemah, maka absorpsi baik di usus (pH basa). Absorpsi minyak dan lemak, lebih baik diemulsikan terlebih dahulu, dipecah dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Jika masih dalam keadaan lemak (lipofil) susah dicerna oleh enzim. 3. Waktu kontak 4. Luas permukaan absorpsi, misalnya obat antasid. Sebaiknya diberikan dengan cara dikunyah terlebih dahulu, karena menurunkan luas permukaan absorpsi sehingga efek/reaksi terhadap asam lambung cepat/besar. 5. Motilitas 6. Pasokan darah 7. Makanan dan bahan lain Mudah dalam penggunaan

KEUNTUNGAN Nyaman Relatif aman Praktis ekonomis KERUGIAN Efek timbul lambat Krg manfaat u/ Px muntah, diare, tidak sadar Obat iritatif First pass efek Obat terurai cairan lambung : ex penisilin, insulin

OBAT Kec. Disolusi Ukuran partikel Koefisien partisi Ionisasi Bentuk sediaan MAKANAN OBAT LAIN : tetrasiklin oleh adanya ion Ca, Al, Mg

HAYATI Luas permukaan absorbsi Kec. Pengosongan lambung Integritas fungsional GI

1. Keuntungan: pembuluh pada rektum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 2/3 bagian pembuluh pada rektum melewati vena cava inferior, tidak melewati vena porta sehingga langsung dibawa ke jantung dan menghasilkan kerja yang lebih cepat. Tidak melewati hati sehingga lebih cepat. 2. Kelemahan: koefisien absorpsi rendah karena dipengaruhi oleh kondisi rektum sehingga sebaiknya digunakan jika kondisi rektum kosong. Tidak praktis Obat yang digunakan: pencahar, antiemeti untuk anak, obat panas untuk bayi, antipireti, dan analgetik.

Hati-hati mengiritasi Mukosa hidung baik untuk absorpsi karena kerjanya cepat Lokal/sistemik

diberikan melalui telinga/otic

Terutama untuk zat yang bersifat gas (aerosol) Di absorpsi melalui alveoli Untuk kerja cepat Diperlukan suatu alat khusus untuk pemberiannya Contoh: obat asma.

Umumnya kulit tidak digunakan untuk obsorpsi hanya menghasilkan efek lokal saja. Efek sistemik: transdermal, contohnya nitrogliserin. Dipengaruhi oleh kondisi kulit, sehingga pemberiannya harus dibersihkan terlebih dahulu pada kulit yang ingin diobati. Untuk obat-lipo memakai basis minyak: absorpi rendah, lambat. Untuk obat -lipo memakai basis air: absorpsi tinggi, cepat. Untuk obat-hidro memakai basis minyak: absorpsi lumayan baik. Untuk obat-hidro memakai basis air: tidak ada efek.

Dapat mempercepat kerja obat: menurunkan barier absorpsi. Sangat tergantung dari pasokan darah. Digunakan untuk obat kerja cepat yang tidak dapat diberikan secara oral. Perlu penanganan khus dari dokter atau perawat. Beberapa contoh rute parenteral: intravena (langsung ke pembuluh darah), intamuskular (ke otot), intradermal (ke kulit), subkutan (di bawah kulit), dll.

Keuntungan Cocok untuk pasien tidak sadar, diare, muntah Efek cepat Kerusakan obat di sal. Cerna dan first pass effect dapat dihindari

Kekurangan Rasa sakit / painfull Relatif tidak aman Harus steril

También podría gustarte