Está en la página 1de 6

imunokimia & Imunoglobulin oleh : TheWolfheart

Pengarang : dr. Hamim Sadewa Diterbitkan di: Januari 15, 2008 Imunokimia adalah suatu kajian imunologi yang berfokus pada level kimia/ biokimia. Imunokimia juga menerangkan secara rinci molekul -molekul dan reaksi- reaksi yang terlibat dalam sistem kekebalan, ini berkembang pesat dengan adanya teknik laboratorium canggih (RIA, ELISA, Immunochemistry, dll). imunokimia berfungsi menerangkan reaksi kimia masuknya benda asing. contoh lewat pencernaan, urine, dan lain-lain. setelah itu, dibahas juga reaksi- reaksi yang terjadi di dalamnya. Beberapa contoh peran imunokimia 1. Antibodi adalah imunoglobulin, suatu glikoprotein. dalam biokimia, gena adalah DNA, suatu polinukleotida. 2. Interaksi antigen antibodi merupakan interaksi kimiawi yang dapat dianalogikan dengan interaksi enzim dengan substratnya. Spesifitas kerja antibodi mirip dengan enzim. 3. Pemberian transfusi darah yang tidak sesuai akan menimbulkan hemolisis,, koagulasi. Landsteiner menemukan golongan darah ABO pada tahun 1900. penentu golongan darah ternyata adalah glikoprotein yang ditemukan beberapa puluh tahun kemudian. Immunoglobulin akhir- akhir ininama imunoglobulin ini populer di masyarakat karena penggunaanya dalam bahan makanan (ex.susu). sebenarnya imunoglobulin itu sendiri adalah suatu glikoprotein yang berperan menghantarkan tanggapan kekebalan pada organisme tinggi. imunoglobulin mempunyai banyak fungsi, beberapa diantaranya adalah

1. Mengikat antigen, yang dilakuakan lewat perantaraan fragmen Fab, khususnya pada daerah variabel dari rantai H dan L. 2. Dua ciri utama imunoglobulin (Ig) adalah specifitiy (kekhususan/ spesifitas) dan diversity (keanekaragaman). Spesifitas berkaitan dengan kemampuan Ig tertentu untuk berinteraksi dengan antigen tertentu. karena terdapat antigen dalam jumlah banyak dan beraneka ragam, diperlukan juga Ig dlama jumlah banyak dan beranekaragam. 3.Fungsi biologis lain yang dilakukan lewat perantaraan Fc. Fungsi biologis ini antara lain adalah pengikatan komplemen, fasilitas fagositosis, fiksasi pada kulit dan pengangkutan melewati barier plasenta. Daftar Pustaka

imunokimia & Imunoglobulin oleh dr. Hamim Sadewa 2008

Sistem imun merupakan suatu pertahanantubuh untuk melindungi tubuh danmenghancurkan zat anti. Dibedakan menjadi spesifik dan non-spesifik.Ciri-ciri sistem imun non-spesifik yaitu: -Sudah ada sejak lahirMisal kulit. Sejak lahir kan kulit udah ada.Bukan kalau ada serangan aja terus baruterbentuk kulit. -Mekanismenya udah bekerjaDengan adanya kulit itu tadi, otomatislangsung bekerja menangkal kuman.Bukan kalau ada kuman, kulit barubekerja. -Tidak spesifik terhadap agen tertentu Contoh : kulit, air mata, bulu mata (menangkalcahaya), berkedip, alis (keringat), lisozim(dalam air liur), vagina (ph 4), batuk, bersin. But, meskipun batuk merupakan salah satumekanisme pertahanan tubuh, batuk tetapharus diatasi dengan menghilangkan penyebabnya, bukan batuknya. Kalo untuk yang spesifik, ya tinggal kebalikandari ciri non-spesifik di atas Gambaran IgG -Terdiri dari 4 nukleotida meliputi : 2rantai ringan dan 2 rantai berat -Rantai ringan (pendek) dan berat(panjang) dihubungkan oleh disulfide-Simetris -Rantai ringan dibagi 2 : jadi variabledan konstan -Rantai berat dibagi jadi 4 : Pada Ig G A, D, variable, dan konstan -Untuk Ig M E pada bagian konstanditambah 1 bagian lagi sehingga: Bagian variable 1/5, dan bagiankonstan 4/5 -Enzim papain : memotong jadi 2 bagiansama besar : 2 Fab, 1 Fc -Tempat pemotongan papain disebut regioengsel. Menyebabkan Ig menjadi lebihfleksibel shg bisa mengikat antigen. -Tempat pengikatan entigen di bagiandekan gugus amino (bagian variable) -Bagian kontan di gugus karboksil -Enzim pepsin : menghasilkan 1 fab dan fc jadi pecah-pecah-Merkaptoetanol : menghasilkan 2 rantaiberat dan 2 rantai ringan Yang membedakan sifat Ig, terletak pada rantaiberatnya.Kalau yang membedakan kelas Ig, terletak padabagian konstannya. Shg terbagi menjadi 5 kelas: Ig G, A, D, M, E.Bagian variable (yg bagian ujung) dari tiaprantai masih dipecah-pecah lagi.

-Variabel rantai ringan jadi 3 -Variabel rantai berat jadi 4 Antibodi Ig G -Terbanyak-Satu-satunya Ig yang bisa menembusplasenta -Sebagai pertanda infeksi kronis Ig A -Monomer, dimer dihubungkan J -Pertahanan pada kelenjar-kelenjar Ig M -Terbesar-Pentamer dihubungkan J -Pada bayi lahir dapat dijumpai jika adainfeksi intrauteri -Pertanda infeksi akut Ig D -Belum diketahui fungsinya -Monomer Ig E -Paling sedikit -Muncul pada mekanisme alergi

Antigen -Merangsang sistem imun -Makin asing : o Berat molekul makin besar o Rantai makin komplek (aromatic :phenilalanin, tyrosin, tryptophan)

Pembentukan antibodi Sel T helper Virus difagosit oleh makrofag dipecah jadi fragmen dipresentasikan keluar olehprotein MHC hanya 1 yang sesuai denganreseptor berikatan dengan sel T helper memperbanyak diri mengeluarkaninterleukin untuk mengaktifkan sel B dan mengaktifkan sel T sitotoksik, dan mengeluarkan sel memori. Sel T sitotokis Fagosit dipresentasikan keluar oleh molekul MHC sel T sitotoksik aktif mengeluarkan interleukin menjadi selmemori dan mengeluarkan zat meracunifragmen yang ada di makrofag jadi bersih. Sel limfosit B Fagosit dipresentasikan keluar dari sel Thelper yang mengaktifkan sel B berikatan aktif jadi sel plasma mengeluarkanantibody mengikat virus.

Proses pembentukan antibodi -Pada infeksi primer dibutuhkan suatumasa untuk membentuk antibody disebutlagfase. -Setelah kuman masuk, Ig M naik (karenamasa akut) -Sebelum Ig M sampai puncak, Ig G naik -Lalu keduanya turun dan sama-samadibawah -Jika ada infeksi sekunder, Ig G dan Ig Mlangsung naik dan masa lagfasememendek karena tubuh sudah punyasel memori -Ig G akan naik lebih tinggi dari infeksipertama -Ig M akan naik lebih rendah dari infeksiyang pertama Imunokimia adalah suatu kajian imunologi yang berfokus pada level kimia/ biokimia. Imunokimia juga menerangkan secara rinci molekul -molekul dan reaksi- reaksi yangterlibat dalam sistem kekebalan, ini berkembang pesat dengan adanya teknik laboratoriumcanggih (RIA, ELISA, Immunochemistry, dll). imunokimia berfungsi menerangkan reaksikimia masuknya benda asing. contoh lewat pencernaan, urine, dan lain-lain. setelah itu,dibahas juga reaksi- reaksi yang terjadi didalamnya. Beberapa contoh peran imunokimia

1. Antibodi adalah imunoglobulin, suatuglikoprotein. Dalam biokimia, gena adalahDNA, suatu polinukleotida. 2. Interaksi antigenantibodi merupakan interaksi kimiawi yangdapat dianalogikan dengan interaksi enzimdengan substratnya. Spesifitas kerja antibodimirip dengan enzim. 3. Pemberian transfusidarah yang tidak sesuai akan menimbulkanhemolisis,, koagulasi. Landsteiner menemukangolongan darah ABO pada tahun 1900. penentugolongan darah ternyata adalah glikoproteinyang ditemukan beberapa puluh tahunkemudian. Immunoglobulin akhir- akhir ininama imunoglobulin ini populer dimasyarakat karena penggunaanya dalam bahanmakanan (ex.-susu). sebenarnya imunoglobulin itu sendiri adalah suatu glikoprotein yang berperanmenghantarkan tanggapan kekebalan padaorganisme tinggi. Imunoglobulin mempunyai banyak fungsi, beberapa diantaranya adalah 1.Mengikat antigen, yang dilakuakan lewat perantaraan fragmen Fab, khususnya padadaerah variabel dari rantai H dan L. 2. Dua ciriutama imunoglobulin (Ig) adalah specifitiy(kekhususan/ spesifitas) dan diversity(keanekaragaman). Spesifitas berkaitan dengankemampuan Ig tertentu untuk berinteraksidengan antigen tertentu. karena terdapat antigendalam jumlah banyak dan beraneka ragam,diperlukan juga Ig dlama jumlah banyak dan beranekaragam. 3.Fungsi biologis lain yangdilakukan lewat perantaraan Fc. Fungsi biologisini antara lain adalah pengikatan komplemen,fasilitas fagositosis, fiksasi pada kulit dan pengangkutan melewati barier plasenta

Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/biochemistry/1746654-imunokimiaimunoglobulin/#ixzz1bUI06veK

También podría gustarte