Está en la página 1de 12

1

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI AS SAKINAH SIDOARJO Nur Anisah
STIE PGRI Dewantara Jombang Email : nanisa47@yahoo.co.id

Abstrak Koperasi As Sakinah Sidoarjo memiliki beberapa macam unit usaha yaitu unit simpan pinjam, toko dan kantin sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai prosedur pengeluaran kas pada Koperasi As Sakinah Sidoarjo dan untuk mengetahui apakah prosedur pengeluaran kas pada unit simpan pinjam telah berjalan dengan efektif . Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriftif. Penelitian kualitatif deskriptif yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan objek yang diteliti dengan cara mengumpulkan, mencatat, mengklasifikasi dan menganalisa data yang telah dikumpulkan. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan pada perusahaan untuk melakukan pencatatan dan melakukan sistem pengendalian intern atas pengeluaran kas dengan baik. Kesimpulan penelitian ini yakni prosedur yang telah dilakukan oleh koperasi sudah berjalan dengan efektif sesuai dengan peraturan yang berlaku namun untuk beberapa pos pengeluaran masih terdapat lemahnya pengendalian oleh pengurus sehingga dapat menimbulkan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan pos yang dianggarkan. Kata kunci : Sistem pengendalian intern dan pengeluaran kas Abstract Cooperative As Sakinah in Sidoarjo have some kind of business units ie unit savings and loans , shops and school canteens . This study aims to explain of the procedure on the cash expenditure of Cooperative As Sakinah Sidoarjo and procedures to determine whether the cash outlay savings and loan unit has been operating effectively . The method of research is descriptive qualitative research . Descriptive qualitative research is a method that describes the state of the object under study by collecting , recording , classifying and analyzing data that has been collected . The results of this study are expected to

provide input on the company to keep records and conduct internal control system over cash disbursements properly . The conclusion of this study that the procedure has been done by the cooperative is operating effectively in accordance with applicable regulations , but for some there is still a lack of expenditure control by the board so as to give rise to the use of funds is not in accordance with the budgeted post . Keywords : system of internal control and cash expenditure PENDAHULUAN Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang berasaskan kekeluargaan. Ditengah sistem ekonomi kapitalis yang menguasai dunia dan berimbas pada Indonesia dengan program era pasar bebasnya, diharapkan koperasi bisa menjadi senjata alternatif bagi ekonomi lemah. Persatuan golongan ekonomi lemah melalui koperasi diharapkan dapat memberikan kekuatan tersendiri untuk menghadapi kaum pemilik modal kuat dalam menarik pasar. Koperasi didirikan dari, oleh, dan untuk anggota, karena itu anggota koperasi menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kesejahteraan atas dasar kesamaan hak dan kesamaan kewajiban. Dalam pengembangannya, koperasi juga diikuti dengan semakin kompleknya permasalahan yang harus dihadapi. Dengan bertambah besarnya skala operasi serta semakin berkembangnya perusahaan baik kegiatan maupun jumlah karyawan. Pimpinan koperasi tidak dapat lagi melaksanakan sendiri semua fungsinya, kondisi semacam ini menuntut pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan sebagian tugas, wewenang serta tanggung jawab kepada beberapa bawahan yang dipimpinnya guna membantu pengelolaan perusahaan. Selain itu pimpinan koperasi juga membutuhkan suatu alat untuk mengawasi jalannya tugas yang dipercayakan kepada bawahan serta untuk mengetahui kemajuan yang akan dicapai perusahaan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang lebih dikenal dengan sistem pengendalian intern. Koperasi menerapkan sistem pengendalian intern sebagai penunjang dalam menjalankan usahanya. Sistem tersebut disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masing-masing perusahaan karena jenis dan bentuk perusahaan yang berbedabeda. Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi

dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:163). Kas dilihat dari sifatnya merupakan aset yang paling lancar dan hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen penting dalam kelancaran jalannya kegiatan operasional perusahaan. Karena sifat kas yang likuid, maka kas mudah digelapkan sehingga diperlukan pengendalian intern terhadap kas dengan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan dan pencatatan. Selain itu juga diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas. Tanpa adanya pengendalian intern akan mudah terjadi penggelapan uang kas. Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama, harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil. Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber kas, dan sebagainya. Koperasi As Sakinah Sidoarjo merupakan koperasi yang didirikan khususnya untuk anggota Aisyiyah dan masyarakat sekitarnya pada umumnya. Koperasi As Sakinah Sidoarjo memiliki beberapa usaha yaitu simpan pinjam, kantin sekolah dan toko. Sistem pengendalian intern pada Koperasi As Sakinah Sidoarjo dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kebocoran pada penerimaan dan pengeluaran kas dan juga untuk mengetahui apakah sistem manajemen yang dilaksanakan efektif atau tidak. Berdasarkan uraian di atas mengingat betapa pentingnya kas bagi koperasi, maka penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada Koperasi As Sakinah Sidoarjo serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai sistem pengendalian intern yang baik.

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pengendalian Intern Menurut SA Seksi 319 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini : 1. Keandalan pelaporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3. Efektifitas dan efisiensi anggaran Sedangkan pengertian pengendalian menurut Arens, J.Elder and Mark S. Beasley (2003) adalah sebagai berikut : A process designed to provide reasonable assurance regarding the echievement of management objective in the following categories: 1. Reliability of financial reporting; 2. Effectiveness and Efficiency of operational, and; 3. Compliance with applicable laws and regulations." Mulyadi (2001) menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksaan manajemen. Berdasarkan definisi yang telah dikemukan di atas, bahwa perusahaan menginginkan tercapainya tujuan tersebut dan untuk mencapainya diperlukan pengendalian intern. Pengendalian intern merupakan alat untuk meletakkan kepercayaan auditor mengenai bebasnya laporan keuangan dari kemungkinan kesalahan dan kecurangan. Perusahaan berusaha untuk membuat struktur pengendalian intern dengan baik, melaksanakan, dan mengawasinya agar efektivitas perusahaan bisa tercapai, pengendalian intern yang baik akan menjamin ketelitian data akuntansi yang dihasilkan sehingga data tersebut dapat dipercaya. Tujuan Sistem Pengendalian Intern Pengendalian intern mempunyai tujuan untuk mendapatkan data tepat dan dapat dipercaya, melindungi harta atau aktiva perusahaan, dan meningkatkan efektivitas dari seluruh anggota perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Secara lengkap Arens dan Loebbecke (2000) mengemukakan tujuan pengendalian intern sebagai berikut: Management typically has the following three concern, or board objectives, in designing on control system: 1. Reliability of financial reporting 2. Effeciency and effectiveness of operations 3. Compliance with applicable laws and regulations. Pengendalian Intern Sistem Pengeluaran Kas Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan (Mulyadi, 2001:543). Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk melaksanakan pengeluaran kas baik dengan cek maupun uang tunai untuk kegiatan perusahaan. Sistem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana kas kecil. Fungsi yang terkait dengan sistem pengeluaran kas menurut Mulyadi (2001) : a. Bagian Utang Bagian ini bertugas membandingkan faktur pembelian dengan laporan penerimaan barang. Faktur pembelian yang dilampiri dengan laporan penerimaan barang.

b. Bagian pengeluaran uang, berfungsi : 1. Memeriksa bukti-bukti pendukung faktur pembelian atau voucher untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut sudah cocok dan perhitungannya benar serta disetujui oleh orang-orang yang ditunjuk. 2. Menandatangani cek. 3. Mengecap lunas pada bukti-bukti pendukung pengeluaran kas atau melubanginya dengan perforator. 4. Mencatat cek ke dalam daftar cek (check register). Check register dapat juga dikerjakan di bagian akuntansi. 5. Menyerahkan cek kepada kreditur (orang yang dibayar). c. Bagian Internal Auditing

Dalam hubungannya dengan prosedur utang dan pengeluaran kas, bagian internal auditing bertugas untuk memeriksa buku pembantu utang , mencocokkan dengan jurnal pembelian dan pengeluaran uang. Dokumen dan Catatan yang Digunakan Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barang/jasa. Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung permintaan pengeluaran kas. Cek Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek. Voucher Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar. Catatan Akuntansi dalam Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek 1. Jurnal Pengeluaran Kas. Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas. 2. Register Cek. Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran kreditur atau pihak lain. (Mulyadi, 2001). 3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pegeluaran kas yaitu : a. Buku pembantu utang b. Buku jurnal pembelian c. Buku jurnal pengeluaran uang d. Remittance advice (Baridwan, 1998:189).

Prosedur yang dengan Cek

membentuk

Sistem

Pengeluaran

Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas yang memerlukan permintaan cek, terdiri dari prosedur sebagai berikut: 1. Prosedur permintaan cek

Dalam prosedur ini fungsi yang memerlukan pengeluaran mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan mengisi permintaan pengeluaran cek. 2. Prosedur pembuatan bukti kas keluar Bukti kas keluar ini berfungsi sebagai perintah kepada fungsi kas untuk mengisi cek sebesar jumlah rupiah yang tercantum pada dokumen tersebut dan mengirimkan cek tersebut kepada kreditur yang namanya ditulis dalam dokumen tersebut. 3. Prosedur pembayaran kas Dalam prosedur ini fungsi kas mengisi cek, meminta tanda tangan atas cek kepada pejabat yang berwenang, dan mengirimkan cek kepada kreditur yang namanya tercantum pada bukti kas keluar. 4. Prosedur pencatatan pengeluaran kas Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Koperasi As Sakinah yang berlokasi di Ruko Jatikepuh Sidoarjo pada Unit Simpan Pinjam. Alasan penelitian ini dilakukan karena koperasi ini merupakan koperasi milik Aisyiyah yang memiliki aset paling besar di Jawa Timur, yakni lebih dari 1 milliar rupiah. Penelitian ini menggunakan metode field research, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mencari atau mengambil data secara langsung di koperasi yang menjadi obyek penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 1 Juni 15 Juli 2013 dengan melakukan pengamatan langsung maupun wawancara dengan kasir, staf accounting, kepala unit USP dan pengurus koperasi As Sakinah Sidoarjo. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis data secara kualitatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. mengamati secara detail prosedur pengeluaran kas 2. mengidentifikasi catatn-catatan akuntansi yang berhubungan dengan pengeluaran kas 3. menganalisa fungsi-fungsi dalam prosedur pengeluaran kas 4. menganalisa pemeriksaan pengeluaran kas yang dilakukan bendahara HASIL DAN PEMBAHASAN Koperasi As Sakinah Sidoarjo merupakan koperasi yang berada di bawah naungan Yayasan Aisyiyah Muhammadiyah.

Dalam perkembangannya, aset koperasi tersebut berkembang pesat hingga lebih dari 1 Milliar Rupiah. Beberapa prestasi dan penghargaan telah diterima dari pemerintah maupun pihak swasta. Hingga saat ini anggotanya sudah mencapai lebih dari 1500 anggota baik yang memiliki latar belakang anggota aisyiyah maupun umum. Memiliki aset yang besar, disatu pihak menguntungkan karena memperlihatkan prestasi pengurus dan karyawan yang semakin meningkat. Namun di sisi lain, pengelolaan aset terutama kas memerlukan perhatian ekstra karena sifat kas itu sendiri yang mudah dimanipulasi. Yang dapat diterima menjadi anggota koperasi adalah, anggota Aisyiyah dan umum yang melengkapi syarat-syarat berikut : 1. Mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota koperasi yang telah disediakan. 2. Sanggup mentaati aturan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Anggaran Dasar (AD) dan ketentuan-ketentuan lain koperasi. 3. Direkomendasi kelompok yang telah ada 4. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya tujuh hari, terhitung dari tanggal penerimaan surat pemohonan calon anggota, pengurus akan memberikan jawaban dapat atau tidaknya yang bersangkutan di terima menjadi anggota koperasi. Dalam hal permohonan dapat diterima, maka pengurus akan memberitahu kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh calon anggota antara lain : a. Membayar simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan sukarela Calon anggota resmi menjadi anggota koperasi apabilah telah membayar lunas simpanan pokok yang telah ditetapkan. Apabila anggota koperasi akan mengundurkan diri, harus membuat surat permohonan resmi ditujukan kepada ketua, dengan mengemukakan alasan-alasan pengunduran diri tersebut. 5. Seorang anggota koperasi dapat diberentikan dari keanggotaan oleh pengurus/rapat anggota, apabila anggota tersebut tidak memenuhi lagi persyaratan sebagai anggota, atau melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25. 6. Anggota yang keluar/berhenti, baik dengan hormat ataupun dengan tidak hormat, dapat menerima kembali seluruh simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarelanya secara utuh, tanpa ada potongan biaya.

Bidang Usaha Koperasi As Sakinah memiliki beberapa unit usaha yaitu unit simpan pinjam, kantin sekolah dan toko. Unit usaha simpan melayani khusus anggota berupa pinjaman regular dengan margin 1,5% tanpa jaminan. Melayani murabahah yaitu melayani penjualan kredit barang-barang yang dibutuhkan anggota seperti barang elektronik, laptop, dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Juga ada pembiayaan mudharabah yaitu memberikan bantuan modal untuk usaha anggota yang marginnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan peminjam dan koperasi. Koperasi As Sakinah juga mempunyai toko yang menyediakan kebutuhan anggota sehari hari seperti sembako, susu formula, sabun dan sebagainya. Anggota diberikan fasilitas pembelian kredit tanpa bunga jangka waktu satu bulan. Pembayaran yang melebihi satu bulan akan dikenakan denda 2% dari total pembelian. Selain itu koperasi ini juga mempunyai usaha kantin di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang melayani kebutuhan makan ringan siswa serta membuka kantin di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan pelayanan sejenis. Struktur Organisasi Struktur koperasi didirikan tentu mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut agar berhasil dengan baik, maka diperlukan suatu perencanaan yang baik sebagai organisasi. Koperasi As Sakinah memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam struktur organisasi dapat digambarkan garis wewenang, pembagian tugas dan tanggung jawab serta hak-hak dan kewajiban sehingga setiap orang mengetahui apa kedudukannya, tugasnya, fungsinya kepada siapa dia harus bertanggungjawab, siapa bawahannya dan bagaimana hubungannya dengan pemegang jabatan lainya. Organisasi sebagai tempat dari kegiatan manajemen, oleh karena itu dapat diwujudkan dalam struktur organisasi yang biasanya digambarkan dalam suatu bagian. Dengan adanya bagian ini, maka struktur organisasi akan nampak lebih jelas dan tegas. Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai mekanisme formal dalam pengelolaan suatu badan usaha. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan yang merupakan gambaran interaksi diantara aktivitas-aktivitas peran, hubunganhubungan dan hirarki tujuan organisasi Adapun bentuk struktur organisasi Koperasi As Sakinah Sidoarjo ini adalah bentuk organisasi garis. Dalam bentuk organisasi garis, garis perintah mengalir dari atas kebawah, langsung dari pengurus ke kepala unit.

10

Prosedur Pengeluaran Kas Pada Unit Simpan Pinjam Koperasi As Sakinah, transaksi pengeluaran kas yang sering terjadi antara lain sebagai berikut : pencairan pembiayaan/pinjaman pengambilan tabungan sukarela oleh anggota pengeluaran beban operasional Untuk pembiayaan pada anggota, seminggu sebelum pencairan, form pengajuan pinjaman diajukan kepada pengurus. Setelah disetujui oleh pengurus, biasanya sekitar seminggu pinjaman dapat dicairkan dan dapat diambil dikasir. Dikasir, anggota yang telah disetujui pengajuan pinjamannya wajib menyerahkan fotocopy KTP sebagai bukti. Apabila pengambilannya diwakilkan, harus membawa surat kuasa yang bermaterai dan KTP asli dari anggota yang mengajukan pinjaman. Pengambilan tabungan sukarela anggota juga termasuk transaksi yang sering terjadi pada pengeluaran kas unit simpan pinjam. Apabila pengambilan tabungan sukarela di bawah Rp. 1.000.000, bisa langsung diproses oleh kasir dengan mencgecek saldo tabungan sukarela anggota. Penarikan tabungan sukarela mulai dari Rp. 1.000.000 ke atas diharuskan melakukan konfirmasi beberapa jam sebelumnya untuk memastikan ketersediaan dana. Pengeluaran beban operasional telah dianggarkan sebelumnya, yang diajukan oleh pengurus dan disetujui pada Rapat Anggota yang biasanya dilaksanakan pada akhir tahun. Dalam pengeluaran kas dari pos beban operasional, sebelum dikeluarkan oleh kasir, wajib diketahui oleh kepala unit simpan pinjam. Pengeluaran kas dari transaksi yang ada pada unit simpan pinjam Koperasi As Sakinah Sidoarjo memiliki nilai yang cukup besar. Prosedur pengeluaran kas merupakan dana yang dikeluarkan oleh koperasi sehingga mengurangi saldo kas dalam buku kas koperasi. Prosedur pengeluaran yang diterapkan agar berjalan dengan efektif di dalam koperasi perlu dirancang sedemikian rupa. Hal ini terlihat dari bergeraknya struktur organisasi koperasi yang mengatur fungsi, wewenang dan tanggung jawab tiap bagian yang terlibat dalam penerimaan kas. Dalam prosedur penerimaan kas perusahaan melibatkan bagian kasir dan administrasi/ keuangan. Dalam merancang prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengawasan kas yang dapat digunakan sebagai pedoman, antara lain : Setiap penerimaan kas harus segera dicatat.

11

Petugas penerima kas tidak merangkap sebagai pelaksana pembukuan penerimaan kas Laporan penerimaan kas dibuat secara periodik

Setiap akhir bulan bagian pembukuan/keuangan melakukan rekonsiliasi bank. Kasir juga dilengkapi dengan brankas uang yaitu untuk menyimpan uang dan surat-surat berharga yang ada. Pencatatan manual dilakukan oleh bagian kasir sedangkan pencatatan melalui komputerisasi dilakukan oleh bagian keuangan/akuntansi. Prosedur pengeluaran kas dari pada Koperasi As Sakinah telah berjalan secara efektif karena prosedur yang dijalankan dalam pengeluaran kas menggunakan prosedur pencatatan secara periodik yang membantu pencatatan ke buku kas koperasi setiap terjadinya pengeluaran kas. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dari Koperasi As Sakinah Sidoarjo adalah sebagai berikut: a. Bagian kasir Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat setiap transaksi penerimaan kas, kemudian melaporkan ke bagian pembukuan dan bagian keuangan. c. Bagian pembukuan dan keuangan Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat seluruh transaksi penerimaan kas dan menyusun laporan keuangan secara periodik. d. Kepala unit simpan pinjam Bertugas untuk mengotorisasi pengajuan kas keluar. Simpulan dan Saran Simpulan yang dapat diberikan berdasarkan dari hasil penelitian mengenai pengeluaran kas pada Unit Simpan Pinjam Koperasi As Sakinah sudah berjalan cukup efektif dimana setiap transaksi yang terjadi dicatat dan dilakukan dengan prosedur yang sudah dibuat oleh koperasi. Sehingga memudahkan karyawan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Dapat dilihat dari : a. Susunan struktur organisasi yang sudah cukup efektif karena dapat melakukan kegiatan koperasi dengan baik dan prosedur pengeluaran kas yang dilakukan berdasarkan peraturan dan bukti-bukti yang telah ditentukan oleh perusahaan.

12

b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dilakukan dengan sistem pencatatan, transaksi pengeluaran kas dilakukan oleh bagian kasir sedangkan pencatatan komputerisasi dilakukan oleh bagian pembukuan/keuangan. Pencatatan transaksi ini berdasar dokumen bukti pengeluaran kas. Dalam penelitian ini beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi pihak Koperasi As Sakinah Sidoarjo adalah sebagai berikut : 1. Memberi batasan waktu pengembalian pinjaman jangka pendek pada karyawan atau pengurus yang dicatat sebagai kas bon agar pengeluaran kas segera dapat dibukukan 2. Kepala unit, bendahara koperasi dan pengawas koperasi hendaknya secara rutin benar-benar melakukan pengecekan pada pengeluaran kas, sehingga apabila terjadi kekeliruan yang disengaja maupun tidak lekas dapat diketahui. DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke, 2000. Auditing An Integrated Approach , Alih Bahasa Amir Abadi Jusuf, Eighth, Jilid 1, Prentice Hall International, Inc, New York.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Auditing dan Jasa Assurance, Jilid Satu, Edisi 12 Jakarta: Erlangga, 2008.
Baridwan, Zaki, 1998. Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Hall, James A 2009, Sistem Informasi Akuntan, Edisi Keempat, Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi . 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Rudianto 2010, Akuntansi Koperasi, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta. Trisnawati, Tuti 2009, Akuntansi Untuk Koperasi Dan UKM , Salemba Empat, Jakarta.

También podría gustarte