Está en la página 1de 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. T DENGAN POLIP NASAL DI RUANG PENYAKIT THT RSUD Dr.

SOETOMO SURABAYA

Disusun Oleh : ANAS TAMSURI NIM. 019930006 B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR SURABAYA 2002

POLIP HIDUNG Pengertian : Polip hidung adalah massa yang lunak, berwarna putih atau keabu-abuan yang terdapat dalam rongga hidung. Etiologi Polip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat hipersensitifitas atau reaksi alergi pada mukosa hidung. Peranan infeksi terhadap kejadian polip hidung belum diketahui dengan pasti tetapi tidak ada keraguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus paranasal serinkali ditemuakan bersamaan dengan adanya polip. Polip biasanya ditemukan pada orang dewasa dan jarang terjadai pada anak-anak . Polip mungkin merupakan gejala dari kistik fibrosis (mucoviscidosis) Patofisiologi Polip berasal dari pembengkakan mukosa hidung yang terdiri atas cairan interseluler dan kemudian terdorong ke dalam rongga hidung dan gaya berat. Polip dapat timbul dari bagian mukosa hidung atau sinus paranasal dan seringkali bilateral. Polip hiung paling sering berasal dari sinus maksila (antrum) dapat keluar melalui ostium sinus maksilla dan masuk ke ronga hidung dan membesar di koana dan nasopharing. Polip ini disebut polip koana. Secara makroskopik polip tershat sebagai massa yang lunak berwarna putih atau keabu-abuan. Sedangkan secara mikroskopik tampak submukosa hipertropi dan sembab. Sel tidak bertambah banyak dan terutama terdiri dari sel eosinofil, limfosit dan sel plasma sedangkan letaknya berjauhan dipisahkan oleh cairan interseluler. Pembuluh darah, syaraf dan kelenjar sangat sedikit dalam polip dan dilapisi oleh epitel throrak berlapis semu. Reaksi Alergi/Hipersensitivitas Edema mukosa nasal (Pembengkakan mukosa hidung) Persisten Polip Hidung Ggn. Pola nafas

Gejala Klinik : - Sumbatan hidung - Hiposmia / anosmia - Sinusitis, nyeri kepala, rinorhea - Alergi; berupa bersin-bersin dan iritasi

Pengobatan : Polip yang masih kecl dapat diobati dengan kortikosteroid (secara konservatif) baik lokal maupun secara sistemik. Pada polip yang cukup besar dan persisten dilakukan tindakan operatif berupa pengangkatan polip (polipectomy). Dalam kejadian polip berulang maka dilakukan etmoidectomy baik intranasal maupun ekstranasal. Proses Keperawatan Pengkajian AKTIVITAS/ISTIRAHAT Gejala : Kelelahan, kelemahan atau malaise umum Tanda : Penurunan kekuatan, menunjukkan kelelahan SIRKULASI Gejala Lelah, pucat atau tidak ada tanda sama sekali Tanda Takikardia, disritmia. Pucat (anemia), diaforesis, keringat malam. INTEGRITAS EGO Gejala Masalah finansial : biaya rumah sakit, pengobatan . Tanda Berbagai perilaku, misalnya marah, menarik diri, pasif MAKANAN/CAIRAN Gejala Anoreksia/kehilangan nafsu makan Adanya penurunan berat badan sebanyak 10% atau lebih dari berat badan dalam 6 bulan sebelumnya dengan tanpa upaya diet. Tanda NYERI/KENYAMANAN Gejala Nyeri tekan/nyeri pada daerah hidung Tanda Fokus pada diri sendiri, perilaku berhati-hati. PERNAPASAN Gejala Dispnea Tanda Dispnea, takikardia Pernafasan mulut Tanda distres pernapasan, sianosis.(bila obstruksi total) Terdapat pembesaran polip 1. Rencana Keperawatan PRIORITAS KEPERAWATAN 1. Memberikan dukungan fisik dan psikologi selama tes diagnostik dan program pengobatan. 2. Mencegah komplikasi 3. Menghilangkan nyeri 4. Memberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan TUJUAN PEMULANGAN 1. Komplikasi dicegah/menurun 2. Nyeri hilang/terkontrol 3. Proses penyakit/prognosis, kemungkinan komplikasi dan program pengobatan di pahami.

Diagnosa Keperawatan Hasil Yang Diharapkan/Kriteria Evaluasi Pasien Akan

Pola Pernapasan/Bersihkan Jalan Napas, Tak Efektif Resiko Tinggi Terhadap Mempertahankan Pola Pernapasan Normal/Efektif Bebas Dispnea, Sianosis Atau Tanda Lain Distres Pernapasan RASIONAL

INTERVENSI Mandiri Kaji/awasi prekuensi pernapasan, kedalaman, irama. Perhatikan laporan dispnea dan/atau penggunaan otot bantu pernapasan cuping hidung, gangguan pengembangan dada Beri posisi dan bantu ubah posisi secara periodik Anjurkan/bantu dengan tehnik napas dalam dan/atau pernapasan bibiratau pernapasan diagfragmatik abdomen bila diindikasikan

Perubahan (seperti takipnea, dispnea, penggunaan otot aksesori) dapat mengindikasikan berlanjutnya keterlibatan/ pengaruh pernapasan yang membutuhkan upaya intervensi Meningkatkan aerasi semua segmen paru dan memobilisasikaan sekresi Membantu meningkatkan difusi gas dan ekspansi jalan napas kecil, memberikan pasien beberapa kontrol terhadap pernapasan, membantu menurunkan ansietas Awasi/evaluasi warna kulit, perhatikan Proliferasi SDP dapat menurunkan pucat, terjadinya sianosis (khususnya kapasitas pembawa oksigen darah, pada dasar kulit, daun telinga,dan menimbulkan hipoksemia. bibir) Kaji respon pernapasan terhadap Penurunan oksigen seluler menurunkan aktivitas. Perhatikan keluhan toleransi aktivitas. Istirahat menurunkan dispnea/lapar udara meningkatkan kebutuhan oksigen dan mencegah kelelahan. Jadwalkaan periode kelelahandan dispnea istirahat antara aktivitas Identifikasi/dorong tehnik Membantu menurunkan kelelahan dan penghematan energi mis : periode dispnea dan menyimpan energi untuk istirahat sebelum dan setelah makan, regenerasi selulerdan fungsi pernapasan gunakan mandi dengan kursi, duduk sebelum perawatan Tingkatkan tirah baring dan berikan Memburuknya keterlibatan pernapasan/ perawatan sesuai indikasi selama hipoksia dapat mengindikasikan eksaserbasi akut/panjang penghentian aktivitas untuk mencegah pengaruh pernapasan lebih serius Berikan lingkungan tenang Meningkatkan relaksasi, penyimpanan energi dan menurunkan kebutuhan oksigen Observasi distensi vena leher, sakit Pasien non-Hodgkin pada resiko kepala, pusing, edema sindrom vena kava superior dan periorbital/fasial, dispnea,dan stridor obstruksi jalan napas, menunjukkan kedaruratan onkologis. Kolaborasi Berikan tambahan oksigen Memaksimalkan ketersediaan untuk untuk kebutuhan sirkulasi, membantu menurunkan hipoksemia Awasi pemeriksaan laboratorium, Mengukur keadekuatan fungsi mis : GDA, oksimetri pernapasan dan keefektifan terapi

PENGKAJIAN
Tanggal masuk Ruang Pengkajian A. Identitas Nama Pasien Umur Suku/Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : 04 Februari 2002 : Penyakit Paru Laki-Laki : 05 Januari 2002 : Tn. T : 65 tahun : Jawa/Indonesia : Islam : tidak sekolah : Tani : Sumobito, jombang Jam masuk : 13.20 WIB No. Reg Med :

Penanggungjawab : Tn. K Umur : 32 tahun Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Tani Alamat : Sumobito, Jombang Hub. Dg klien : Anak B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Riwayat Masuk Rumah Sakit : Klien datang dengan diantar oleh keluarganya setelah sejak empat bulan yang lalu merasa hidungnya tersumbat dan sering mengeluarkan lendir (pilek sulit berhenti) dan setelah diperiksakan ke Puskesmas dianjurkan untuk dirujuk ke RS di Jombang untuk di Operasi. Selanjutnya klien berobat ke Surabaya melalui IRJ sekitar seminggu yang lalu dan dianjurkan untuk dioperasi. Alasan Masuk Rumah Sakit : Akan dioperasi Klien mengatakan masuk rumah sakit karena akan menjalani operasi (polip hidung). Klien mengatakan tidak tahu gambaran operasi, tidak mengetahui berapa lama klien dirawat dan mengatakan tidak merasa takut atau was-waas enga rencana operasi yang akan dijalaninya. 2. Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis, gondok, dan penyakit kanker serta penyakit tekanan darah tinggi dan ginjal. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga menyangkal adanya penyakit Kencing Manis yang diderita oleh keluarga klien, penyakit jantung.

3.

4.

Kebutuhan Dasar Khusus

a.

Breath (pernafasan) S ubyektif : Sesak nafas, dada terasa nyeri Obyektif : Pernafasan 20 X/menit, , Hidung bersih, discart (-), pernafasan cuping hidung (-). Pada Inspeksi ditemukan Benjolan putih keabuan pada sisi hidung kanan menempel dinding medial diameter 1 cm, pada concha kanan terdapat pemesaran relatif. Bentuk dada simetris, Retraksi dada inspirasi (-) pergerakan dada simetris, Tidak ditemukan tonjolan abnormal dada, Brust Pulmonal (-), Fremitus Fokal simetris, sonor pada seluruh lapang paru. Tidak ditemukan nyeri tekan dada. Perkusi tidak ditemukan adanya pekak abnormal : Blood (Kardiovaskuler) Subyektif : Obyektif : Nadi 78 X/mnt, reguler kuat;TD : 160/90 mmHg, Suara Jantung S 1S2 tanpa suara tambahan, mur-mur/split (-), Kulit Pucat, CRT 1 detik, cyanosis (-) Brain (Persyarafan) Subyektif : Obyektif : GCS 15 (M 6 V 5 E 4), Refleks pupil (+) isokhor, gerak terkoordinasi Bowel (Pencernaan) Subyektif : Makan 3 X/hari, makan 1 porsi. Obyektif : Mulut bersih, bibir lembab, lidah tidak tremor, pharing tidak hiperemis, pembesaran kel leher (-). Abdomen supel simetris, masa (-) skibala tidak teraba, pembesaran hati (-) limpha (-) ascites (-). Bising usus (+) tidak meningkat, b.a.b satu hari sekali. Bladder (Perkemihan) Subyektif : kencing 5-6 kali dalam sehari,banyak (jumlah tidak terkaji; sekitar 2000 cc, Banyak minum, tidak nyeri pinggang Obyektif : Distensi kandung kemih (-) Bone (Muskuloskeletal) Subyektif : Obyektif : Kekuatan otot 5/5/5/5, atropi otot tidak ditemukan, deformitas ekstremitas tidak ditemukan, Kemampuan bergerak terkoordinasi.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

Skin (Integumen) Subyektif : Obyektif : Warna kulit pucat, cyanosis (-) Icterus (-),

Analisa Data DATA DS : MRS karena akan operasi, mengatakan tidak tahu gambaran operasi, mengatakan tidak tahuberapa lama klien di RS dan tndakan apa yang akan ia dapatkan DO: DS : Mengatakan akan operasi DO : TD 160/70 mmHg, Nadi 78 X/mnt

ETIOLOGI

MASALAH

Kurang Informasi

Kurang Pengetahuan

Peningkatan TD Tekanan Periver >> Resiko perdarahan Post operasi >> Resiko Cidera

4. Perencanaan No. 1 Diagnosa Kurang Pengetahuan Tentang Regimen Terapi b.d kurang Informasi Tujuan Setelah mendapatkan tindakan perawatan satu hari klien akan mengetahuai tentang regimen terapi DS : MRS karena akan operasi, Kriteria Hasil : mengatakan tidak tahu - Menyebutkan kembali gambaran operasi, prakiraan lama klien mengatakan tidak dirawat di RS tahuberapa lama klien di - Menyebutkan rencana RS dan tindakan apa yang tindakan yang akan akan ia dapatkan didapatkan DO: - Mengungkapkan gambaran operasi Resiko tinggi cidera operasi b.d peningkatan tekanan darah DS : Mengatakan akan operasi DO : TD 160/70 mmHg, Nadi 78 X/mnt Intervensi Rasional Kaji tingkat pengetahuan tentang Adanya kecemasan dapat aspek perawatan, evaluasi setiap menurunkan lapang persepsi penyuluhan yang diberikan klien, informasi yang berlebih meningkatkan kebingungan dan tidak berguna Terangkan tujuan akhir dari Meningkatkan orientasi tujuan perawatan klien klien terhadap perawatan yang dilakukan Terangkan regimen terapi yang Meningkatkan pengetahuan mungkin diterapkan pada klien klien terhadap regimen terapi dan prediksi waktu perawatan yang diberikan /diprogramkan pada klien Terangkan pola hidup sehat yang Pola hidup sehat ditujukan harus dijalani oleh klien untuk menngkatkan kesiapan operasi Setelah dua hari perawatan klien Pantau tekanan darah setiap 6 jam Mengontrol/evaluasi kesiapan siap untuk dioperasi dalam resiko fisik terhadap rencana operasi minimal Terangkan bahwa peningkatan Menngkatkan orientasi dan Kriteria hasil : tekanan darah dapat menjadi kepatuhan untuk eliminasi Dapat menyebutkan kembali faktor resiko yang dapat faktor resiko : tidak merokok, pentingnya pengontrolan TD memperberat operasi tidak aktivitas berat dan tidak Menyebutkan kembali resiko mengkonsumsi garam cidera yang mungkin timbul pada Kolaborasi : Diet Rendah Garam Menurunkan tekanan darah klien Kolaborasi : Pemberian Menurunkan tekanan darah TD tidak lebih dari 150/90 Antihipertensi mmHg

2.

5. Pelaksanaan Tanggal 05 Januari 2002 Diagnosa JAM 09.00 KEGIATAN Mengadakan kontrak : Menyepakati masalah klien Menyepakati tujuan Meneranngkan tujuan perawatan klien yaitu untuk menghilankan penyakit dengan melakukan operasi pengangkatan polip Menerangkan gambaran operasi : jenis operasi, teknik (cara operasi), alat yang dipakai klien selama operasi, lama perawatan setelah operasi Menerangkan prakiraan waktu klien dirawat : satu minggu Menanyakan kembali tentang hal-hal yang telah diterangkan : Klien menyebutkan akan dirawat sekitar satu minggu, kesini untuk operasi Menganjurkan klien untuk menerangkan gambaran operasi Klien menyebutkan ia sadar selama operasi, tonjolan akan disendok dan kemudian hidungnya nanti akan dibuntu dengan kain selama sekitar dua hari. Mengukur Tekanan darah TD 170/100 mmHg, Nadi 84 X/mnt, RR 18 X/mnt Menerangkan bahwa klien akan dioperasi bila tekanan darah normal Menerangkan bahwa saat ini klien akan mendapatkan pengobatan untuk mengurangi tekanan darah Mengkolaborasikan Pemberian Obat Antihipertensi Paraf

09.10 09.15 09.20

09.30

II

10.00 10.10 10.20 10.10

6. Evaluasi Tgl 5 Februari 2002; Pukul 13.45 WIB Dx 1 H A S I L S: Klien menyebutkan akan dirawat sekitar satu minggu, kesini untuk operasi Klien menyebutkan ia sadar selama operasi, tonjolan akan disendok dan kemudian hidungnya nanti akan dibuntu dengan kain selama sekitar dua hari. O : ekspresi wajah tenang A : Masalah teratasi, P:S : Menyatakan akan berusaha banyak istirahat O : TD 170/90 mmHg, Nadi 84 X/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Teruskan Rencana 1,3, dan 4 Paraf

7. Catatan Perkembangan Tanggal 6 Februari 2002 Dx CATATAN PERKEMBANGAN 1 S : Menyatakan akan berusaha banyak istirahat O : TD 170/90 mmHg, Nadi 84 X/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Teruskan Rencana 1,3, dan 4 I: 7.30 Mengukur TD dan Nadi TD : 160/90 mmHg, Nadi 84 X/mnt 08.10 Menganjurkan klien tidak makan makanan kecuali yang dari rumah sakit, kecuali buah-buahan 08.20 Memberikan makanan (rendah garam) 12.10 Mengukur tekanan darah klien TD : 160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt 12.30 Memberikan obat Antihipertensi : Nifedipin 1 tablet E (13.20) TD 160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt Klien tampak tenang di tempat tidur, tidak mengeluh pusing R : Masalah belum teratasi, Teruskan rencana 1,3,4 Tanggal 7 Februari 2002 Dx CATATAN PERKEMBANGAN 1 S : Mengatakan tidak pusing O : TD 160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Teruskan Rencana 1,3, dan 4 I: 8.0 Mengukur TD dan Nadi, memberikan Nifedipin 1 tablet TD : 160/90 mmHg, Nadi 84 X/mnt 08.20 Memberikan makanan (rendah garam) 12.10 Mengukur tekanan darah klien TD : 160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt 12.30 Memberikan obat Antihipertensi : Nifedipin 1 tablet E (13.40) TD 160/80 mmHg, Nadi 80 X/mnt Klien tampak tenang di tempat tidur, tidak mengeluh pusing R : Masalah belum teratasi, Teruskan rencana 1,3,4 Paraf

Paraf

También podría gustarte