Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
cerpen Djenar, saya kesal membaca cerita ini. Tokoh suami yang arogan dan cuek, memperlakukan istrinya seperti sampah yang tak berharga. Hal ini sungguh mencerminkan bagaimana pria dengan egoism nya selalu menurunkan derajat kaum wanita dan menginjak-injak harga diri wanita yang seharusnya diperlakukan dengan manusiawi. Bagaimana saya tidak kesal, tokoh sang suami menyebut istrinya dengan kata seonggok daging yang tak sedap dipandang dan suara yang seperti robot. Lihatlah bagaimana kejinya lelaki ini, saya rasa inilah yang memicu kaum wanita untuk melakukan gerakan feminisme. Sebagai kaum wanita yang juga merupakan bagian dari masyarakat sosial, saya merasa gerakan feminism ini perlu, penulis wanita pun merupakan wuduj dari gerakan feminism bukan? Wanita pun mampu menghasilan sesuatu yang berguna dan memiliki nilai. Jelas sekali bahwa karya sastra merupakan gambaran dari kehidupan sosial dan kebudayaan yang bercampur dengan konflik yang sellau dialami dalam kehidupan manusia, terutama dialami oleh wanita. Dejnar mampu menghasilkan karya yang membuat orang tercengang hanya dengan mebawa judulnya saja. Saya kagum dengan cara djenar bercerita mellui berbagai sudut pandang. Setiap orang memang mempunyai gaya sendiri dalam bercerita. Kumpulan cerpen karya Djenar ini merupakan karya yang secara garis besar menggambarkan kaum wanita masa kini dengan gaya high-class, seks bebas, alkoholik, perselingkuhan, dunia malam, kemewahan hasil mengemis dibawah desahan pria. Ah sungguh membuat saya merasa kesal, jijik, kagum, marah. Cerita ini memnstimulasi emosi yang luar biasa. Saat ini kaum remaja memang bayak yang melelang keperawannya demi kesenangan semata, gerakan feminisme seolah tidak berarti dengan keberadaan sosok wanita-wanita yang tidak menghargai dirinya sendiri dan merendahkan derajatnya sebagai wanita. Seperti dalam cerpen Aku di Mata Sebagian Orang. Tokoh utama yang dihakimi dengan berbagai cemoohan, munafik, murahan, menjadi lebel harga mati bagi dirinya. Sehari mampu tidur dengan beberapa pria sekaligus. Ia menganggap hal itu sebuah pertemanan. Pertemannan yang menyimpang, tidak hanya berbagi keluh kesah namun juga berbagi ranjang, pantaskah ini disebut hanya sekedar pertemnan? Inilah gambaran sosok wanita binal yang dengan berbagai alasannya mengelak dan menolak di cap murahan. Pengaruh lingkungan sosial dan budaya menjadi latar belakang seseorang Karya Djenar memang patut diacungi jempol karya kemampuannya dalam menuangkan ide melalui berbagai sudut pandang dalam bercerita, sehingga gaya nya bercerita tidak monoton dan berbeda dengan penulis lain. Pemilihan tema cerita memiliki daya tarik sendiri yang membuat pembaca risih, kesal, marah, merenung setelah membaca kumpulan cerpen ini. Hanya sayangnya, penggunaan bahasa yang dipilih Djenar terlalu vulgar hingga terkesan nakal. Menurut saya, pemilihan diksi memang harus dipertimbangkan secara matang sehingga pembaca tidak memunculkan persepsi seenaknya. Apalagi jika pembaca masih belum cukup umur, karena bahasa yang digunakan masih terdapat kata-kata yang kasar dan vulgar. Dan dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk bagi pembaca.