Está en la página 1de 2

Nama NIM Prodi Gugus

: Iswi Haniffah Cahyaningtyas : 13208241002 : Pend. Seni Musik : Surit

Kuliah Sambil Buka Usaha, Kenapa Nggak? Di era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan dunia kerja yang ketat menuntut para calon wirausahawan agar lebih kreatif dan inovatif dalam melancarkan aksinya. Selera masyarakat dan tingkat pendapatan mereka harus benar-benar diperhatikan bila benar-benar ingin membuka usaha. Saat ini kebanyakan para wirausahawan baru usianya masih tergolong muda, tetapi telah memiliki pendapatan bulanan lebih tinggi dibanding orang-orang dengan usia yang lebih tua, bahkan kebanyakan dari wirausahawan muda ini masih menempuh pendidikan atau baru saja menyelesaikan studi dari perguruan tinggi. Namun ternyata tidak semua sarjana bisa langsung bekerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang. Menteri Tenaga Kerja, Muhaimin Iskandar, mengatakan perubahan kebutuhan dunia kerja yang sangat dinamis tidak akan pernah menunggu kesiapan dunia pendidikan. Oleh karena itu, dunia pendidikanlah yang harus secara cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja yang sangat dinamis. Beliau juga berharap Perguruan Tinggi tidak hanya mampu melahirkan sarjana formal yang berpikir secara intelektual, disiplin, tertib dan teratur, tekun dan berani secara riset dalam dunia pendidikan tapi harus siap menyongsong dunia kerja dan harus mampu melahirkan pribadi-pribadi yang memiliki etos kerja dan motivasi yang tinggi, kreatif dan inovatif, mampu dengan cepat menyesuaikan keterampilan dan keahliannya dengan kebutuhan dunia kerja. Lulusan perguruan tinggi harus mempunyai kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder, yaitu harus memenuhi kebutuhan profesional (profesional needs), kebutuhan masyarakat (social needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs) dan kebutuhan generasi masa depan (aspek scientific vision). Untuk mengantisipasi tingginya tuntutan dunia kerja, kita bisa mulai berpikir untuk membuka peluang usaha kita sendiri. Menjadi wirausaha yang profesional bukanlah hal yang mustahil dilakukan oleh mahasiswa. Kini tergantung bagaimana mahasiswa mengambil sikap.

Ingin menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja; kuliah, tamat, mencari kerja. Atau memilih menjadi mahasiswa yang tidak biasa; kuliah, tamat, buka kerja. Memulai usaha sambil kuliah merupakan pilihan tepat. Selain dibekali akademik yang tinggi, mahasiswa juga dituntut memiliki pengalaman kerja nyata. Dengan berbisnis, mahasiswa dapat melatih membuat program. Mulai dari mempersiapkan, merancang, melaksanakan, mengevaluasi, dan memperbaiki program wirausaha berdasarkan prinsip bidang keilmuannya. Selain itu, kegiatan wirausaha bagi mahasiswa dapat

menghapus image negatif terhadap lulusan sarjana yang mengganggur. Berbisnis sambil kuliah memiliki banyak manfaat. Selain dapat mengasilkan uang sendiri untuk biaya perkuliahan ataupun lainnya, mahasiswa juga dapat menerapkan langsung pelajaran yang mereka peroleh sewaktu kuliah. Manfaat lainnya yaitu mahasiswa dapat melatih kemampuan untuk mengatur waktu. Kisah sukses mahasiswa yang membuka usaha sendiri tak pernah ada habisnya. Kebanyakan dari mereka memulai usaha dari hobi, seperti reparasi alat elektronik, menjual aksesori dari kain flanel hingga bisnis hijab yang saat ini sedang booming di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pencari kerja, tetapi juga mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat sehingga ikut mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan negara.

También podría gustarte