Está en la página 1de 3

LO 3 Memahami dan menjelaskan gambaran klinis beserta HPA kelainan jaringan keras gigi 3.1.

Amelogenesis imperfekta Gambaran klinis dari Amelogenesis ini dijelaskan berdasarkan dari klasifikasinya. 3.1.1. Amelogenesis Imperfekta Hipoplastik Amelogenesis ini dibagi menjadi lima tipe berdasarkan tingkat keparahannya. 3.1.1.1. Tipe 1 Gambaran klinis : Banyak terdapat penurunan jumlah enamel sehingga gigi tampak kosong Enamel tampak keras, mengkilat dan berwarna kuning kecoklatan yang tak tampak pada radiograf Pada beberapa pasirn gigi gagal tumbuh dan terjadi resorpsi koronal pada gigi yang gagal tumbuh 3.1.1.2. Tipe 2 Gambaran klinis : Lebih ringan dari tipe 1 Sedikit enamel yang tampak pada gambaran radiograf Enamel tipis, keras , kasar dan berlubang-lubang Gigi kuning kecoklatan

3.1.1.3. Tipe 3 Gambaran klinis : Digambarkan dengan ketebalan enamel mendekati normal Banyak lubang yang tersebar pada seluruh permukaan gigi

Bila ketebalan enamel normal, tidak tampak perbedaan pada gigi

3.1.1.4. Tipe 4 Gambaran klinis : Gigi permanen tidak terlibat Bila gigi permanen terpengaruh, perubahannya minimal dengan beberapa pit dan groove horizontal 3.1.1.5. Tipe 5 Gambaran klinis : Dipengaruhi oleh jenis kelamin Laki-laki : enamel sangat tipis, keras, dan granular Perempuan : enamel normal 3.1.2. Amelogenesis Imperfekta hipokalsifikasi Gambaran klinis : Gigi permanen tumbuh dengan permukaan yang suram berwarna putih pucat sampai coklat muda Kelainan ini biasanya simetris namun tidak sama parahnya dengan satu bagian yang lain dalam satu rahang Enamel lunak dan mudak terkelupas Gigi sangat sensitif karena hilangnya enamel disebabkan abrasi dan erosi Terdapat ciri khusus berupa open bite atau gigitan terbuka. Hal ini disebabkan karena tipisnya enamel, sehingga ketinggian gigi yang tak sama, dan tak seimbang, serta gangguan pada erupsi gigi. Akibat open bite ini juga dapat berpengaruh pada keadaan TMJ yang akan bekerja keras untuk menyeimbangkan oklusi, sehingga berpotensi besar terjadi TMD. Radiografi : menunjukkan enamel tak dapat dibedakan dengan dentin karena tidak ada kontras HPA : konsentrasi bahan organik lebih tinggi dari normal.

Kelainan ini sering disertai kalkulus dengan komplikasi gingivitis. 3.1.3. Amelogenesis Imperfekta Imaturasi Gambaran klinis : Enamel relatif lunak dengan ketebalan yang normal Hipomaturasi dan hipoplasi Dua tipe variasi pewarnaan yaitu coklat dan putih seperti diselimuti salju, enamel pecah-pecah dan porus

También podría gustarte