Está en la página 1de 6

ANTROPOMETRI

Istilah antropometri berasal dari kata anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Metode antropometri merupakan konsep dasar pertumbuhan yang menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan status gizi manusia Antropometri pada anak-anak dilakukan untuk menilai tumbuh kembang anak sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak. Jenis Parameter Antropometri Pada Anak a. Berat Badan Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada setiap kelompok umur. Merupakan hasil keseluruhan peningkatan jaringan-jaringan tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lainnya. Merupakan indikator tunggal terbaik pada waktu ini untuk keadaan gizi dan keadaan tumbuh kembang. Di Indonesia pengukuran berat badan telah memasyarakat dengan digunakannya kartu menuju sehat (KMS) untuk monitoring pertumbuhan. Pengukuran dapat dilakukan dengan tepat menggunakan timbangan elektronik, bayi dalam keadaan telanjang atau pada anak dengan memakai baju dalam saja. Timbangan lain yang dapat digunakan dengan tepat adalah timbangan yang menggunakan dacin atau timbangan injak yang secara teratur ditera untuk menjaga ketepatannya. Usahakan agar jarum penunjuk selalu pada angka 0 setiap akan dilakukan penimbangan (Moersintowati, 2010). b. Tinggi Badan Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang penting, keistimewaan adalah nilai tinggi badan meningkat terus, walaupun laju tumbuh berubah dari pesat pada masa bayi muda kemudian melambat dan menjadi pesat lagi (growth spurt) pada masa remaja. Selanjutnya melambat lagi dengan cepatnya kemudian berhenti dengan nilai tinggi maksimal pada usia 18-20 tahun. Tinggi badan hanya menyusut pada usia lanjut. Oleh karena itu nilai tinggi dipakai untuk dasar perbandingan terhadap perubahan-perubahan relative seperti nilai berat dan lingkar lengan atas. Peningkatan nilai rata-rata tinggi orang dewasa suatu bangsa

merupakan salah satu indikator peningkatan kesejahteraan atau kemakmuran, jika potensi genetik belum mencapai secara maksimal. Pengukuran pada anak sampai usia tahun dengan berbaring menggunakan infantometer, diperlukan bantuan ibu untuk memegang kepala anak agar alat tetap menempel pada ubun-ubun, kesulitan biasanya pada saat meluruskan tungkainya dengan telapak kai menempel pada pengukur, karena bayi tidak suka dipegang agar diam beberapa waktu.

Gambar 1. Pengukuran tinggi badan menggunakan infantometer

Anak diatas usia 2 tahun dengan berdiri menggunakan alat stadiometer, micritoise, tinggi duduk. Tujuan pengukuran adalah mendapat catatan jarak tinggi dari permukaan puncak kepala hingga telapak kaki, atau hingga ujung tulang sacrum pada tinggi duduk (Moersintowati, 2010). Posisi standard pada kepala secara rutin dipakai pada bidang horizontal (Frankfurt Plane) melewati bagian eksternal meatus telinga. Disarankan pada posisi berdiri menggunakan pemberat pada kepala 0,5 kg, untuk menekan rambut agar datar dan mencegahperbedaan pada pergerakan alat ke atas dan kebawah disaat mengukur (Moersintowati, 2010).

Gambar 2. Pengukuran tinggi badan menggunakan stadiometer Pada posisi yang benar subyek diinstruksikan untuk menarik nafas dalam-dalam dan berdiri tegak untuk meluruskan terhadap kifosis atau lordosis. Pada saat yang sama pengukur menekan pada tulang mastoid yang menonjol untuk menahan pada posisi saat menarik nafas dalam tadi, kemudian diinstruksikan untuk menghembuskan nafas dan relaksasi menurun bahunya. Diperlukan dua instruktur untuk mengukur tinggi badan, seorang mengatur posisi dan member instruksi pada subyek, yang lain memegang, mengecek posisi dan mengatur alat pengukur (Moersintowati, 2010). c. Lingkar Kepala Pengukuran pada lingkaran kepala occipitofrontal merupakan ukuran pertumbuhan kepala dan otak. Rerata 3 kali pengukuran dipakai sebagai standardnya. Ukuran ini penting sekali pada keadaan keterlambatan perkembangan dan kecurigaan adanya hydrochepalus. Pengukuran dilakukan dengan mengukur lingkaran yang terbesar (Moersintowati, 2010). Laju tumbuh pesat pada 6 bulan pertama bayi, dari 35 cm saat lahir menjadi 43 cm pad 6 bulan. Laju tumbuh kemudian berkurang, hanya 46,5 cm pada usia 1 tahun dan 49 cm pada usia 2 tahun. Selanjutnya berkurang menjadi drastis hanya bertambah 1 cm sampai usia 3 tahun dan bertambah kira-kira 5 cm sampai usia remaja atau dewasa. Oleh karena itu manfaat pengukuran lingkaran kepala terbatas sampai usia 3 tahun, kecuali bila diperlukan seperti pada kasus hydrocephalus. Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber glas) dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal, caranya

dengan melingkarkan pita dari pertengahan dahi (frontalis) ke tulang telinga terus ke oksipitalis.kembali ke frontalis. d. Lingkaran Lengan Atas (LILA) Lingkaran lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. Dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi atau keadaan tumbuh kembang pada kelompok usia prasekolah.

Gambar 3. Pengukuran LILA

Pengukuran lingkaran lengan sama seperti posisi pada waktu mengukur lingkaran kepala, dari samping dengan lengan kiri menggantung bebas disampingnya. Batas pengukur adalah pertengahan antara akromion dan olecranon pada lengan dibengkokkan 90o. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada usia 1 tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun (Moersintowati, 2010). e. Lingkaran Dada Pada pengukuran lingkaran dada sangat dipengaruhi oleh tingkat pengukuran dan status penafasan. Pada umumnya teknik pengukuran dilakukan dengan subjek berdiri tegak dengan lengan diangkat dan diturunkan pita pengukur diletakkan pada tempatnya. Pita ditahan

ditempat yang telah ditetapkan (melingkari putting susu pada lingkaran dada terbesar). Normalnya lingkar dada pada bayi yaitu 34-38 cm (Moersintowati, 2010).

Kelebihan dan Kelemahan Antropometri A. Kelebihan Antropometri 1. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar 2. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat 3. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan 4. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif 5. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu. 6. Biaya relatif murah 7. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada ambang batas yang jelas 8. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya 9. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi

B. Kelemahan Antropometri 1. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zn 2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi) menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri 3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi. dapat

4. Kesalahan terjadi karena: 1) Pengukuran 2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan 3) Analisis dan asumsi yang keliru 5. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan: 1) Latihan petugas yang tidak cukup 2) Kesalahan alat atau alat tidak ditera 3) Kesulitan pengukuran.

También podría gustarte

  • Refleksi Kasus Varicella
    Refleksi Kasus Varicella
    Documento15 páginas
    Refleksi Kasus Varicella
    Yulie-ana Bani Mansyur
    Aún no hay calificaciones
  • HT Kronis
    HT Kronis
    Documento49 páginas
    HT Kronis
    Yulie-ana Bani Mansyur
    Aún no hay calificaciones
  • Jenis Nyeri Perut
    Jenis Nyeri Perut
    Documento7 páginas
    Jenis Nyeri Perut
    Yulie-ana Bani Mansyur
    100% (1)
  • Astigmatisma
    Astigmatisma
    Documento15 páginas
    Astigmatisma
    GepengCungkring
    Aún no hay calificaciones
  • Anuria Obstruktif 1
    Anuria Obstruktif 1
    Documento14 páginas
    Anuria Obstruktif 1
    Yulie-ana Bani Mansyur
    Aún no hay calificaciones
  • Gangguan Perasaan
    Gangguan Perasaan
    Documento40 páginas
    Gangguan Perasaan
    Yulie-ana Bani Mansyur
    Aún no hay calificaciones
  • BAB I Oi
    BAB I Oi
    Documento35 páginas
    BAB I Oi
    Yulie-ana Bani Mansyur
    Aún no hay calificaciones