Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
awal
bagi
perkembangan
(Soetjiningsih, 2005). Pada tahun 2005 terdapat sekitar 19,24% anak balita kurang gizi, 8,8% anak dalam tingkat gizi, mengalami gizi buruk (Departemen Kesehatan RI, 2007). Menurut Data Departemen Kesehatan, persentase angka tersebut mengalami
mengawasi dan merawat anak secara seksama. Khususnya memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya (Sulistijani, 2001). Pertumbuhan
anak sangat berkaitan dengan nutrisi yang dikonsumsi. Kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi
peningkatan dari tahun ke tahun. Gizi buruk atau gizi kurang yang dialami oleh anak akan membawa dampak yang negatif terhadap
setiap hari menentukan status gizi anak. Status gizi yang baik mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang baik pula, sebaliknya status gizi yang buruk memudahkan timbulnya
pertumbuhan dan perkembangannya. Hasil laporan Kabupaten seJateng perkembangan kasus gizi buruk pada akhir tahun 2004
sejumlah 12.605 anak terdiri dari 38,02% kasus lama dan 61,98% kasus baru. Dari hasil pendataan
kebutuhan fisik utama namun juga diperlukan sebagai faktor penunjang pertumbuhan, sedangkan
kasus balita gizi buruk terhadap 35 kabupaten, terdapat 21 kabupaten yang masih mengalami kasus gizi
Page 1 of 17
buruk
pada
balita.
Sedangkan
macam yaitu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter dan pola asuh permisif. Pengasuhan merupakan
prevalensi balita dengan gizi buruk tertinggi Kebumen terjadi di Kabupaten mencapai
yang masih
faktor yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan anak berusia dan di
0,96% (Pribadi & Putra, 2011). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten
perkembangan
bawah lima tahun. Masa anak usia 15 tahun (balita) adalah masa dimana anak masih sangat membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup dan memadai (Santoso, 2005). Saat dilakukan studi
Kebumen pada bulan Oktober 2010, dari 90.605 anak terdapat 67 anak (0,07%) mengalami gizi buruk. Salah satu penyebab gizi kurang yaitu pola makan atau intake zat gizi yang kurang. Pola makan di pengaruhi oleh pola asuh keluarga selain itu juga dipengaruhi oleh emosional, status kesehatan,
responden. Didapatkan tipe pola asuh ibu di Desa Krakal bervariasi antara lain pola asuh permisif, pola asuh otoriter dan pola asuh demokratis. Dari hasil pengamatan terhadap ibu di Desa Krakal masih cenderung memanjakan anaknya dalam hal pola makan. Masih banyak ibu yang
lingkungan, penyakit, kegemukan dan aktivitas (Dinkes Jawa Tengah, 2005). Pola asuh dapat diartikan seluruh cara perlakuan ibu yang diterapkan pada anak. Baumrind (2001) mengemukakan bahwa pola asuh terhadap anak terdiri dari 3
Page 2 of 17
memberikan
makanan
kepada
cross
sectional
yakni data
dengan sebanyak-
anaknya sesuai dengan kesukaan anak seperti mie instant dan chiki. Selain itu anak juga lebih suka jajan daripada makan dirumah, akibatnya pola makan anak menjadi tidak teratur. Sehingga berdampak
mengumpulkan
banyaknya untuk memperoleh data yang lebih lengkap dengan satu kali pengumpulan data pada suatu saat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan pola makan anak usia 1-3 tahun di desa krakal kecamatan alian kabupaten kebumen (Notoatmodjo, 2010). Populasi penelitian ini adalah seluruh anak usia 1-3 tahun dan ibunya yang berdomisili di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen yang berjumlah 141 anak.
terhadap asupan gizi yang kurang dan anak menjadi sering sakit. Berdasarkan tersebut peneliti fenomena tertarik untuk
meneliti hubungan pola asuh ibu dengan pola makan anak usia 1-3 tahun di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.
METODE PENELITIAN Jenis penelitan ini adalah korelasi yaitu penelitian atau
random sampling yaitu pengambilan subjek dari setiap wilayah ditentukan secara seimbang atau sebanding
penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Dengan
Page 3 of 17
masing-masing wilayah (Arikunto, 2006). Dengan cara: Keterangan: = Besarnya responden tiap
posyandu sebagai sampel penelitian Definisi Operasional No 1. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Operasional Pola asuh Pola asuh ibu Menggunakan ibu adalah tipe pola metode angket asuh yang dengan diberikan instrumen kepada anaknya. kuesioner yang berisi 15 pernyataan tertutup dengan alternatif jawaban Ya atau Tidak. Pola makan Pola makan Menggunakan anak adalah suatu metode angket cara atau usaha dengan untuk instrument melakukan kuesioner yang kegiatan makan berisi 15 secara sehat, pernyataan yang meliputi: tertutup frekuensi/jumlah dengan makan, jenis alternatif makanan, jadwal jawaban Ya makan dan cara atau Tidak. pengolahan. Hasil Ukur Skor untuk jawaban Ya: 1 dan Tidak: 0. Dengan kategori: 1. Pola asuh demokratis, jika nilai a > b dan c 2. Pola asuh otoriter, jika nilai b > a dan c 3. Pola asuh permisif, jika nilai c > b dan c Skor untuk jawaban Benar: 2 dan Salah: 1. Dengan kategori: 1. Baik: > 75% 2. Cukup: 60%-75% Skala Ordinal
2.
Nominal
Instrumen Penelitian
Page 4 of 17
Semua digunakan
alat
ukur penelitian
yang ini
Keterangan: Nilai a : pola asuh demokratis Nilai b : pola asuh otoriter Nilai c : pola asuh permisif 2. Pola makan anak Responden diminta untuk menjawab sejumlah 15
untuk
adalah kuesioner, sesuai dengan masing-masing berikut: 1. Pola asuh ibu Responden diminta untuk menjawab kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan tetutup variabel sebagai
pernyataan tertutup yang berisi pernyataan positif dan negative mengenai frekuensi/ jumlah
mengenai pola asuh demokratis, pola asuh otoriter dan pola asuh permisif atau pemanja. Setiap jawaban Ya diberi nilai 1, dan untuk jawaban Tidak diberi nilai 0 (Nursalam, 2001). Kemudian dikategorikan: a. Pola asuh demokratis, jika nilai a > b dan c b. Pola asuh otoriter, jika nilai b > a dan c c. Pola asuh permisif, jika nilai c > a dan b nilai
makan, jenis makanan, jadwal makan, dan cara pengolahan. Setiap jawaban Benar diberi nilai 2 dan jawaban Salah diberi nilai 1. Sehingga akan diperoleh skor untuk tiap subyek serendah-rendahnya setinggi-tingginya 15 dan 30.
Page 5 of 17
x 100 %
a. b.
Baik
= > 75%
DAN
tahun sampai dengan 30 tahun. b. Tingkat pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35)
PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Karateristik Responden a. Usia Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Menurut Usia di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35) F 0 25 9 (%) 0% 71,4% 25,7%
Usia < 20 tahun 20 tahun30 tahun 31 tahun40 tahun >40 tahun Jumlah Sumber: Data 2013
Usia F (%) SD 7 20,0% SMP 18 51,4% SMA 9 25,7% S1 1 2,9% Jumlah 35 100% Sumber: Data primer tahun 2013 Berdasarkan tabel
Berdasarkan
sebanyak 25 orang (71,4%) berada pada rentang usia 20 Wirati Enny Sayekti A1. 0900563 S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong c.
Page 6 of 17
Tabel
4.3 Distribusi Frekuensi Menurut Pekerjaan di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35) F (%) 3 8,6% 32 91,4% 35 100% primer tahun
Berdasarkan
tabel
sebanyak 11 orang (31,4%) berada pada rentang usia 22 bulan sampai dengan 26
Berdasarkan
tabel e.
bulan. Jenis Kelamin Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin Anak di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35) F (%) 18 51,4% 17 48,6% 35 100% primer tahun
sebanyak 32 orang (91,4%) bekerja sebagai ibu rumah tangga. d. Usia Balita Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Menurut Usia Anak di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35) F 9 3 11 (%) 25,7% 8,6% 31,4%
Berdasarkan
tabel
Page 7 of 17
prosentasi terbesar adalah laki-laki dengan hasil 18 anak (51,4%). 2. Pola Asuh Ibu yang Mempunyai Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Krakal Kecamatan Alian
3.
Pola Makan Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Alian Krakal Kabupaten
Kecamatan Kebumen
Kabupaten Kebumen Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Ibu di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35) Pola Asuh Ibu F (%) P.A Demokratis 28 80% P.A Otoriter 3 8,6% P.A Permisif 4 11,4% Jumlah 35 100% Sumber: Data primer tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.6
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Ibu di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35) Pola Makan F (%) Baik 23 65,7% Cukup 12 34,3% Jumlah 35 100% Sumber: Data primer tahun 2013 Berdasarkan tabel 4.7
dapat diketahui bahwa mayoritas anak sebanyak 23 anak (65,7%) pola makannya berada pada kategori baik dan sebayak 12
diatas pola asuh ibu terhadap anak (34,3%) pola makannya anaknya yang menjadi berada pada kategori cukup. responden dalam penelitian ini 4. sebagian besar adalah pola asuh dengan Pola Makan Anak Usia demokratis sebanyak 28 1-3 Tahun di Desa Krakal responden (80,0%), sedangkan Kecamatan terendah yaitu pola asuh otoriter Kebumen sebanyak 3 responden (8,6%). Alian Kabupaten Hubungan Pola Asuh Ibu
Page 8 of 17
Tabel 4.8 Tabel Silang Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Pola Makan Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun 2013 (N=35) Pola Makan Anak Baik Cukup 22 (62,9%) 1 (2,9%) 6 (17,1%) 2 (5,7%)
2
Pola Asuh Ibu Pola Asuh Demokratis Pola Asuh Otoriter Pola Asuh Permisif Jumlah
Jumlah 28 (80%)
3 (8,6%)
11,117
0,004
0 (0%)
23 (65,7%) Sumber: Data primer tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 28 responden (80%) dengan pola asuh demokratis, mayoritas
4 (11,4%) 12 (34,3%)
4 (11,4%) 35 (100%)
Kebumen, digunakan analisis Chi Kuadrat (Chi-Square) yang perhitungan bantuan menggunakan program statistik
anaknya mempunyai pola makan yang baik. Sebaliknya dari 3 responden (8,6%) dengan pola asuh otoriter, mayoritas anaknya mempunyai pola makan yang cukup. Selanjutnya ada untuk tidaknya
komputer. Setelah dilakukan uji statistik dengan diperoleh hasil nilai (x2)hitung sebesar 11,117 dan (p-Value) 0,004 (lebih kecil dibandingkan 0,05). Selanjutnya nilai (x2)hitung sebesar 11,117 tersebut dibandingkan dengan
mengetahui
hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan pola Wirati Enny Sayekti A1. 0900563 S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong
Page 9 of 17
nilai
(x2)tabel
pada
tarif
28 responden (80%) dari jumlah sampel penelitian. Sedangkan prosentase terendah yaitu pola asuh otoriter sebanyak 3
responden
(8,6%).
Menurut
peneliti hal ini terjadi karena masih dipengaruhi oleh kultur masyarakat yang masih
(x2)hitung sebesar 11,117 lebih besar daripada nilai (x2)tabel sebesar 5,991, dengan demikian hipotesis kerja diterima, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan pola makan anak di Desa Krakal Kecamatan Alian
yang mendukung pola asuh dan kehidupan orang tua terhadap anak-anak mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang (2001) bahwa dilakukan yang orang lebih Baumrind menunjukkan tua yang
Kabupaten Kebumen. Pembahasan 1. Pola Asuh Ibu yang Mempunyai Anak Usia 1-3 Tahun Secara umum dari hasil penelitian didapatkan hasil
demokratis
mendukung
perkembangan anak terutama kemandirian jawab. Selain itu hasil penelitian dari Wijayanti (2009) tentang dan tanggung
bahwa pola asuh ibu terhadap anak, prosentase terbesar yaitu pola asuh demokratis sebanyak
Page 10 of 17
Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia 9-12 tahun di Madrasah
Kebumen, bahwa
dapat
diketahui 23 anak
sebanyak
(65,7%) pola makannya berada pada kategori baik, sedangkan sebayak 12 anak (34,3%) pola makannya berada pada kategori cukup. Kondisi pola makan anak yang sudah baik menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi sudah memadai, dengan yang
Ibtidaiya (MI) Marif Jojogan Desa Seboro Kecamatan Sadang Kabupaten Didapatkan hasil Kebumen. bahwa
prosentase terbesar pola asuh orang tua di Madrasah Ibtidaiya (MI) Seboro Marif adalah Jojogan pola Desa asuh
diimbangi untuk
motivasi anaknya
demokratis sebanyak 21 orang (77,8%) dari 27 orang. Jadi hasil penelitian Wijayanti berkaitan dengan penelitian ini dengan hasil pola asuh demokratis lebih dominan. 2. Pola Makan Anak Usia 1-3 Tahun Berdasarkan data pada tabel distribusi frekuensi pola makan anak di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten
menyehatkan
dengan menerapkan pola makan yang teratur dan memberikan makanan yang bergizi.
Meskipun tingkat pendidikan ibu mayoritas hanya tamat SMP, namun mereka sebagian aktif besar dari
mengikuti penyuluhan
kegiatan-kegiatan
Page 11 of 17
pemahaman
mereka
tentang
pentingnya memberikan asupan makanan yang baik kepada anak sudah cukup memadai, yang pada para akhirnya ibu menyebabkan untuk 3.
semakin baik pola makan anak dalam kategori baik Hubungan Pola Asuh Ibu
termotivasi
dengan Pola Makan Anak Usia 1-3 Tahun Hubungan pola asuh ibu dengan pola makan anak usia 1-
menyehatkan anaknya dengan menerapkan pola makan yang teratur. Hal ini dikaitkan dengan penelitian (2010), antara Status Wilayah Sempor Kebumen. Diyan tentang Pola Gizi Wijayanti Hubungan dengan di
tahun
di
Desa
Krakal
Kecamatan
Alian
Kabupaten
Kebumen, dengan menggunakan analisis x2=11,117 dengan 0,004 (p<0,05), dengan koefisiensi
Makan pada
Balita
Kerja 1
Didapatkan
hubungan pola asuh ibu dengan pola makan anak usia 1-3 tahun di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Diterimanya hipotesis
kategori teratur yaitu sebanyak 83 anak (83%) dari 100 anak. Ini menunjukkan ada keselarasan antara penelitian Diyan
Page 12 of 17
Dinkes Jawa Tengah (2005) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pola makan anak adalah pola asuh ibu. Hal ini menunjukkan bahwa ibu tahu bagaimana cara mengasuh anakanak mereka, yaitu seperti sikap ibu dalam memberikan makan anaknya. Pengasuhan yang baik pada anak sangat penting untuk menjamin pola makan yang baik pula. penelitian sebagian Berdasarkan pola besar asuh hasil ibu
makannya. Seperti ketika sedang makan anak tidak boleh sambil bermain sehingga ibu yang
demokratis akan berkompromi dengan anaknya. Pola asuh ini akan berakibat pada pola makan yang teratur karena ibu
memberikan kesempatan kepada anaknya untuk memikirkan efek dari tindakan yang akan
dilakukannya, dan juga sebabakibatnya. Anak dengan pola asuh ini akan menjadi pribadi yang matang dan bisa
menggunakan
menyesuaikan diri dengan baik (Husaini, 2000). Hasil penelitian ini pada dasarnya juga mendukung hasil penelitian Ritayani (2008) yang menyatakan bahwa ada
pola asuh demokratis. Pola asuh demokratis melatih anak untuk berfikir mandiri juga tidak
menekan anak dalam keseharian sehingga jiwa ataupun secara psikis anak mempunyai pikiran yang tenang yang memberikan dampak terhadap pola
kecenderungan antara pola asuh ibu dengan status gizi balita. Dimana semakin baik pola asuh
Page 13 of 17
ibu semakin besar pula peluang anak balitanya untuk menjadi gizi baik. Selain itu, hasil
dipaparkan
dapat
disimpulkan
sebagai berikut: 1. Pola asuh ibu di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten
dengan hasil penelitian Sulung (2008), tentang Hubungan pola asuh ibu terhadap anak Desa tumbuh di 2.
demokratis
responden (80%). Pola makan anak usia 1-3 tahun di Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen tahun
balita
Nusamangir Kemranjen
Kebumen, ada
yang
2013, mayoritas berada pada kategori baik sebanyak 23 anak (65,7%). 3. Terdapat hubungan yang
hubungan
antara pola asuh ibu terhadap tumbuh kembang anak balita di Posyandu Kecematan Kabupaten Kebumen. Desa Nusamangir Kemranjen
signifikan antara pola asuh ibu dengan pola makan anak usia 13 tahun di Desa Krakal
Kecamatan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
Alian
Kabupaten
Kebumen tahun 2013, dengan perolehan nilai (x2hitung) sebesar 11,117 dan (p-Value) 0,004. Saran
Page 14 of 17
tubuh
selama
tahap
dipaparkan,
memberikan
saran sebagai berikut: 1. Bagi Posyandu Bagi posyandu di Desa Krakal Kecamatan Alian
mengembangkan hasil penelitian ini dengan meneliti faktor-faktor yang berhubungan makan, dimungkinkan dengan pola status
asuh di desa tersebut untuk mendukung status gizi anak, dengan memberikan penyuluhan tentang bahan-bahan makanan yang murah tetapi mengandung banyak gizi untuk anak. 2. Bagi Ibu Bagi ibu untuk lebih meningkatkan mengasuh pemberian lagi anaknya makanan, cara dalam dengan
misalnya
DAFTAR PUSTAKA Al Ummah, Basirun. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Gombong: LP3M STIKES Muhammadiyah Gombong.
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Edisi 7. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Balikwati, Farida. dkk. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Page 15 of 17
Baumrind. (2001). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Karakteristik Anak. http://www.minmalangsatu.n et/detail.html. Diakses tanggal 21 Desember 2012 jam 09.30 WIB. Depkes RI. (2007). Peta Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Depkes RI. Dinkes Kebumen. (2010). Laporan Jumlah Kecamatan Rawan Gizi dan Status Gizi Bayi dan Balita Kabupaten Kebumen. Kebumen: Profil. Dinkes Provinsi Jateng. (2005). Pedoman Upaya Penanggulangan Gizi Buruk di Jawa Tengah. Semarang: Profil.
Gizi. Lampung: PT. Trubus Agriwidya. Lubis, Ritayani. (2008). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Moejhi, S. (2002). Ilmu Gizi: Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinanti. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Perangin-angin, A. (2006). Hubungan Pola Asuh dan Status Gizi Anak 0-24 bulan pada Keluarga Miskin di kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo 2006. Skripsi FKM USU Medan. Ramadhan. (2008). Pola Makan. http://forbetterhealth.wordpre ss.com/page/21/. Diakses tanggal 17 Desember 2012 jam 11.13 WIB. Rimbawan. (2004). Indeks Glikemik Pangan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ghofur, dkk. (2009). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Karakteristik Anak. http://aryeducation.blogspot.com/2009 /03/karya-ilmiah-pengaruh pola-asuh-orang.html. Diakses tanggal 20 Desember 2012 jam 10.00 WIB. Husaini. (2000). Bayi Berhak atas Pola Asuh yang Baik. Jakarta: Rineka Cipta. Khomsan, Ali. (2003). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lisdiana. (2003). Waspada Terhadap Kelebihan dan Kekurangan
Page 16 of 17
Riwidikdo. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Santoso, S dan Ranti L, A. (2005). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Soetjiningsih. (2005). Kembang Anak. EGC. Tumbuh Jakarta:
Turmudji. (2006). Pola Asuh Tua. http://nsnining.blogspot.com/2009/07/ pola asuh-orang-tua_23.html. Diakses tanggal 20 Desember 2012 jam 10.00 WIB. Uripi, V.( 2002). Menu Sehat untuk Balita. Jakarta: Puspa Swara. Utami, Roesli. (2000). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. Wayanti. (2002). Hubungan Pola Auh Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja dalam Pencampaian Tumbuh Kembang Anak Usia 4-6 Tahun di TK Al- Hasanah Yogyakarta. Skripsi UGM. Wijayanti. (2009). Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia 912 tahun di Madrasah Ibtidaiya (MI) Marif Jojogan Desa Seboro Kecamatan Sadang Kabupaten Kebumen. Skripsi Stikes. Wijayanti, Diyan. (2010). Hubungan antara Pola Makan dengan Status Gizi pada Balita di
Sugiono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Suhardjo. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC. Sulistijani, A.D. (2001). Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita. Jakarta: Puspa Swara. Sulung. (2008). Hubungan Pola Asuh Ibu Terhadap Tumbuh Kembang Anak Balita di Desa Nusamangir Kecamatan Kemrajen Banyumas. Skripsi Stikes. Sunarti, E. (2004). Mengasuh dengan Hati Tantangan yang Menengah. Jakarta: Media Kompotindo.
Wilayah Sempor
Kerja 1
Puskesmas Kabupaten
Page 17 of 17
Page 18 of 17