Está en la página 1de 71

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

UNIT 1 MANAJEMEN, KONTROLER DAN AKUNTANSI BIAYA


1.1 Manajemen

Manajemen adalah suatu seni bagaimana cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan melalui orang lain (getting things done through other people). Manager mencapai tujuan organisasi / perusahaan dengan cara memerintahkan orang lain untuk mengerjakan sesuatu yang diperlukan. Manajemen adalah suatu teknik pengambilan keputusan. Manager menggunakan sebagian besar waktunya untuk memecahkan permasalahan perusahaan (business problem)

Proses Manajemen Manajemen pada dasarnya merupakan serangkaian fungsi berupa : Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing, Directing (Pengarahan) dan controlling (Pengendalian). Dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen ini, maka manajer akan mampu mencapai tujuan perusahaan melalui orang lain (melalui Stafnya) Input (Resource)

Management / Process * Planning * Organizing * Staffing * Directing * Controlling

Output

Manpower Money Material Machinery Method & System

Goals of firms / profits ( Tujuan Perusahaan / Laba )

1.2 Proses Manajemen Proses atau fungsi manajemen adalah : planning, organizing, staffing, directing and controlling. Planning (Pengorganisasian) Planning adalah merencanakan tujuan organisasi / perusahaan dan kemudian menentukan aktifitas/kegiatan dan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
1

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Manager perlu membuat planning agar :


Staf bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan Sumberdaya yang dibutuhkan bisa ditentukan dengan tepat

Melalui planning, manager akan mampu melihat kedepan sehingga dapat mengurangi / mengatasi resiko-resiko yang timbul. Resiko ini bisa berupa faktor ekonomi, sosial, politik, hukum, teknologi, lingkungan, dll. Risks Planning Resources The Business Environment Organizing (Pengorganisasian) Organizing berarti membuat struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Setiap pekerjaan dialokasikan dengan jelas, wewenang dan tanggung jawab ditentukan dengan jelas, dan dibuatkan sistim dan prosedur sebagai pedoman karyawan untuk bekerja. Struktur organisasi tidak bersifat statis tetapi lebih bersifat dinamis sesuai dengan perubahan dan kebutuhan organisasi. Organizing juga berarti mengalokasikan tugas-tugas mengkoordinasi mereka untuk mencapai tujuan perusahaan. kepada bawahan, Aims

Agar lebih efektif, semua kegiatan dari berbagai departemen/bagian harus terkoordinasi dan terintegrasi, sehingga ada satu kesatuan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Staffing Staffing berarti manager harus menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja, melakukan rekruitmen dan training. Staf yang sangat berponsi harus dikembangkan dan diberi tanggung jawab yang lebih dalam perusahaan. Directing (Mengarahkan) Manager harus memberikan pengarahan pada stafnya, dan juga memotivasi stafnya agar mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan dengan penggunaan sumber daya seefisien mungkin. Manager juga bertanggung jawab untuk menciptakan sistim komusikasi dan kerja sama yang
2

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

baik, sehingga setiap karyawan mempunyai komitmen untuk mencapai tujuan perusahaan, mengurangi pemborosan, dan penghematan biaya. Controlling (Pengendalian) Controlling mencakup tiga elemen: 1. Sistim, prosedur, dan standard kerja harus dibuat dan dikomunikasikan pada karyawan. 2. Sistim pengukuran kinerja karyawan didasarkan pada stadard kerja. 3. Penyimpangan antara hasil yang dicapai (kinerja) dengan standard kerja, harus diintifikasi dan dicarikan jalan keluarnya (solusinya). 1.3 Bagan Organisasi

Director

Accounting Manager

HRD Manager

Production Manager

Marketing Manager

Logistic Manager

Staffs

Staffs

Staffs

Staffs

Staffs

1.4 Kontroler Kontroler adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi. Kontroler juga bertanggung jawab untuk melakukan observasi atas metode perencanaan dan pengendalian di seluruh perusahaan dan untuk mengusulkan perbaikan atas metode-metode tersebut. 1.5 Departemen Biaya Departemen Manufaktur (Produksi) Departemen Personalia (HRD)
3

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Derpartemen Keuangan Departemen Logistik Departemen Pemasaran Departemen Riset Dan Pengembangan (R & D) Departemen Pengendalian Mutu (QC) Departemen Engineering 1.6 Peranan Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas prencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pengumpulan dan presentasi informasi biaya dan keuntungan akan membantu menajemen dalam hal : 1. Membuat dan melaksanakan rencana anggaran untuk kegiatan operasional. 2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas. 3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan. 4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi. 5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang yang dapat mengubah pendapatan atau biaya. 1.7 Anggaran Anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam pembuatan anggaran. Anggaran yang dapat dilaksanakan dengan baik akan meningkatkan koordinasi kerja. Alat untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan dalam anggaran : 1. Sistim kompensasi yang adil (fair salary)
4

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

2. Sistim penilaian kinerja karyawan (performance appraisal) 3. Sistim komunikasi dua arah yang memungkinkan bawahan bertanya kepada atasan. 4. Sistim promosi yang didasarkan pada penilaian kinerja karyawan. 5. Adanya persamaan hak (equal opportunity) 6. Tidak ada diskriminasi (No discrimination) 7. Sistim pendukung karyawan, seperti pelatihan, bimbingan dan perencanaan karir. 1.8 Pengendalian Biaya Tanggung jawab atas pengendalian biaya terletak pada individu-individu yang menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka. Tanggung jawab manajer dibatasi pada biaya dan penapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan kinerja secara umum diukur dengan membandingkan antara biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran. Untuk membantu mengendalikan biaya, akuntan perusahaan menetapkan biaya standard (standard costing).

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Latihan : 1. Dalam prakteknya, perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan. Salah satu contoh adalah fakta bahwa pengendalian berfungsi sebagai masukan untuk siklus perencanaan berikutnya : misalnya tindakan pengendalian mungkin saja menunjukkan cacat dalam perencanaan, dan cacat tersebut diperbaiki saat membuat rencana periode berikutnya. Diminta : Berikan paling tidak dua contoh lain yang menunjukkan bagaimana perencanaan dan pengendalian tidak dapat dipisahkan. 2. Pernyataan berikut ini merupakan satu contoh dari tiga jenis perencanaan. Diminta : identifikasikan setiap nomor sebagai A, B, atau C A : contoh dari rencana jangka pendek B : contoh dari rencana jangka panjang C : contoh dari rencana strategis 1. Suatu perkiraan dibuat di tahun 2009 atas total penjualan yang diharapkan di tahun 2010, 2011, dan 2012. 2. Jumlah unit yangdiharapkan dijual tahun depan. 3. Suatu rencana untuk membubarkan salah satu dari dua devisi dalam perusahaan. 4. Estimasi atas laba bersih triwulanan untuk sisa tiga bulan terakhir tahun ini. 5. Suatu rencana untuk menjadi perusahaan pertama yang mendirikan laboratorium riset biomedical di stasiun ruang angkasa. 3. Buatlah struktur organisasi PT. Calista Nusantara yang terdiri posisi berikut ini : Director Secretary to the Director Accounting Manager HRD Manager Marketing Manager Production Manager Logistics Manager Engineering Manager QC Staff Warehouse Staff Receptionist Promotion Staff Taxation Staff Production Administration PPIC Staff Engineering Staff Maintenance Staff Accounting Staff Cashier HRD Staff
6

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Purchasing Staff Customer Service Sales Representative GA Statt

Account Receivable Staff Account Payable Staff Security Office Boy

UNIT 2 KONSEP BIAYA


3.1 Biaya Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada 4 unsur pokok dari definisi biaya tersebut diatas : 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Diukur dalam satuan uang 3. Yang telah terjadi atau yang secara potential akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu Contoh 1 : Perusahaan percetaan mencetak buku dengan judul Akuntansi Biaya. Untuk itu perusahaan memakai 1000 rim kertas HVS 70 gram dengan harga Rp.20.000,- per rim, sehingga total harga kertas yang dipakai untuk mencetak buku tersebut Rp.20.000.000,Dari contoh 1 tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya untuk membuat buku berjudul Akuntansi Biaya berjumlah Rp.20.000.000,- karena 1. Kertas 1000 rim merupakan pengorbanan sumber ekonomi. 2. Pengorbanan tersebut diukur dalam satuan uang yaitu Rp.20.000.000,3. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut telah terjadi 4. Pengorbanan sumber ekonomi tersebut ada tujuannya yaitu untuk mencetak buku Akuntansi Biaya Contoh 2 : Seorang Manajer Pemasaran merencanakan akan memasang papan reklame. Harga yang harus dibayarkan diperkirakan Rp.1.000.000.000,-. Untuk pemasangan dan ijin Rp.200.000.000,-. Pajak yang harus dibayar Rp.25.000.000,7

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Dalam contoh 2 diatas, jumlah uang yang akan dikeluarkan Rp.1.225.000.000,merupakan biaya. Biaya bukan hanya berhubungan dengan pengorbanan yang telah terjadi tetapi meliputi juga pengorbanan yang direncanakan akan terjadi.

2.2 Obyek Biaya Produk Batch dari unit-unit sejenis Kontrak Lini Produk Proses Departemen Divisi Departemen Proyek Tujuan Strategis 3.2 Biaya Manufaktur (Biaya Produksi) 1. Bahan baku (langsung dan tidak langsung) 2. Tenaga kerja (langsung dan tidak langsung) 3. Overhead Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung disebut biaya utama. Tenaga kerja tidak langsung dan overhead disebut biaya konversi. 3.3 Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi Biaya Variabel adalah biaya yang langsung berhubungan dengan jumlah dari produk yang dibuat. Contoh biaya variable : material, tenaga kerja langsung, biaya perawatan, biaya overhead, dan lain-lain. Biaya Variabel kadang memasukkan biaya overhead sebagai biaya variabel. Berikut ini adalah biaya overhead yang diklasifikasikan sebagai biaya variabel : o Perlengkapan
8

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

o Bahan bakar o Peralatan kecil o Royalti

Biaya Tetap ) adalah semua biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dibuat. Contoh biaya tetap : biaya sewa, biaya asuransi, biaya penyusutan, gaji buruh tak langsung, dan lain-lain. Berikut adalah biaya overhead pabrik yang biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap o o o o o o o o Gaji eksekutif pabrik Depresiasi Pajak properti Gaji supervisor dan manajer Asuransi Satpam Sewa gedung Pemeliharaan dan perbaikan gedung dan bangunan

Biaya Semi Variabel. Beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan biaya variabel; jenis biaya ini disebut biaya semi variabel. Contoh biaya overhead yang termasuk biaya semi variabel : o Biaya listrik o Inspeksi o Air dan limbah o Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin pabrik o Pajak penghasilan 3.4 Klasifikasi Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk Biaya Utama = Bahan baku langsung + tenaga kerja langsung

Overhead Pabrik = Bahan baku tidak langsung + Tenaga kerja tidak langsung + Biaya tidak langsung lainnya
9

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Biaya Manufaktur = Biaya Utama + Overhead Pabrik

Beban Komersial = Beban Pemasaran + Beban Administrratif

Total Biaya Operasi = Biaya Manufaktur + Beban Komersial

Bahan Baku Tidak Langsung : Perlengkapan pabrik Pelumas Tenaga Kerja Tidak Langsung : Supervisor Manager Pengawas Inspeksi Gaji pegawai pabrik Biaya Tidak Langsung Lainnya : Sewa Asuransi Kebakaran Pajak Bumi Dan Bangunan Beban Penyusutan Pemeliharaan dan Perbaikan Listrik
10

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Pemanas Pajak Penghasilan Karyawan Alat-alat kecil

Beban Pemasaran : Gaji tenaga penjualan Komisi tenaga penjualan Periklanan Sampel produk untuk promosi Beban perjalanan Pameran penjualan Beban pemasaran lainnya Beban Administratif : Gaji bagian administrasi dan kantor Sewa Beban penyusutan Beban audit Pajak Properti Telepon Biaya administrasi lainnya

11

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Latihan : 1. Biaya Manufaktur. Untuk setiap sepeda yang diproduksi, Matheson Company mengeluarkan biaya bahan baku langsung $6, tenaga kerja langsung $3, dan biaya overhead variabel $1. Biaya overhead tetap Matheson adalah $1.000 per bulan. Diminta: 1. Identifikasikan biaya utama (prime cost) per unit 2. Identifikasikan biaya konversi variabel per unit 3. Identifikasikan biaya manufaktur variabel per unit 4. Hitung total biaya manufaktur yang akan terjadi pada bulan dimana 50 sepeda diproduksi. 2. Biaya Manufaktur. Estimasi biaya per unit untuk CNR Inc., ketika perusahaan beroperasi pada tingkat produksi dan penjualan 12.000 unit adalah sebagai berikut: Item Biaya Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead pabrik variabel Overhead pabrik tetap Pemasaran variabel Pemasaran tetap Diminta: 1. Identifikasikan estimasi biaya konversi per unit 2. Identifikasikan estimasi biaya utama (prime cost) per unit 3. Tentukan estimasi total biaya per unit 4. Hitung total biaya yang akan dikeluarkan selama satu bulan dengan tingkat produksi sebesar 12.000 unit dan tingkat penjualan sebesar 8.000 unit.
12

Estimasi Biaya $32 $10 $15 $ 6 $ 3 $ 5

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

3. Biaya Tetap Dan Biaya Variabel. Di tahun 2010 Titanik Company memiliki penjualan $19.950.000 dengan biaya variabel $11.571.000 dan biaya tetap $7.623.000. Penjualan tahun 2011 diperkirakan akan turun 15%, dan hubungan dengan biaya diperkirakan akan tetap konstan (biaya tetap tidak akan berubah) Diminta : Tentukan laba atau rugi operasi Titanik Company untuk tahun 2011.

UNIT 3 SISTIM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA


3.1 Aliran Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur Semua biaya manufatur mengalir melalui perkiraan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Hal ini merefleksikan penyerapan biaya penuh (full absorption cost). Aliran biaya manufaktur :

Kas Utang usaha

Dibayarkan Untuk

Bahan Baku

Disimpan dlm bentuk

Persediaan Bahan Baku

Diminta Untuk Dibayarkan atau Dialokasikan untuk Barang Dalam Proses Biaya Manufaktur Lain-lain
Tenaga kerja langsung Overhead pabrik * Bahan Baku Langsung * Tenaga Kerja Langsung * Overhead Dibebankan

Biaya Barang Yang Telah Selesai


13

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Dipindahkan ke Persediaan Barang Jadi Ke Harga Pokok Penjualan

Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan jurnal biaya manufaktur seperti tetrsebut diatas adalah sebagai berikut : Pembayaran secara kredit Beban dibayar dimuka Pembelian dan perbaikan aktiva tetap Berbagai pembayaran untuk sumber daya Pembayaran upah dan gajih Pembelian bahan baku dan perlengkapan secara kredit Pencatatan beban gaji

Untuk mengilustrasikan aliran biaya dalam perusahaan manufaktur, perhatikan contoh berikut ini :

14

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

New Hope Manufakturing Company Neraca 1 Januari 20... Aktiva Aktiva Lancar :
Kas Surat-surat berharga Piutang Usaha Persediaan : Barang jadi Barang dalam proses Bahan Baku Beban dibayar dimuka Total aktiva lancar $ 183.000 $ 76.000 $ 313.100 $ 68.700 $ 234.300 $ 135.300

$ 438.300 $ 15.800 $ 1.026.200 $ 41.500

Aktiva Tetap
Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Dikurangi akm penyusutan Total aktiva tetap Total aktiva $ 580.600 $ 1.643.000 $ 2.223.600 $ 1.010.700 $ 1.212.900 $ 1.254.400 $ 2.280.600

Kewajiban Kewajiban Lancar :


Utang usaha Estimasi utang pajak penghasilan Utang jangka panjang jatuh tempo Total kewajiban lancar Utang Jangka Panjang $ $ $ 553.000 35.700 20.000 $ $ 608.700 204.400 15

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Total kewajiban

813.100

Ekuitas Pemegang Saham


Saham biasa Laba ditahan Total ekuitas pemegang saham Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham $ 528.000 $ 939.500 $ 1.467.500 $ 2.280.600

New Hope Manufacturing Company


Transaksi Selama Bulan Januari : a) Bahan baku dibeli secara Kredit $ 100.000 Ayat Jurnal : Bahan baku Utang usaaha Barang dalam proses Pengendali overhead Bahan baku 100.000 100.000 80.000 12.000 92.000

b) Material yang diminta selama Bulan tersebut : Untuk produksi $ 80.000 Untuk penggunaan tdk langsung $ 12.000 c) Total beba gaji terutang dan Dibayar $ 160.000

Beban gaji 160.000 Gaji yg masih hrs dibayar 160.000 Gaji yg masih hrs dibayar Kas 160.000 160.000

d) Distribusi beban gaji adalah sbb: Tenaga kerja langsung Tenaga kerja tidak langsung Gaji bagian pemasaran Gaji bagian administrasi e) Overhead pabrik terdiri atas : Penyusutan Asuransi dibayar dimuka f) Biaya overhead pabrik umum (tidak dirinci) 70% dibayar tunai, sisanya di Kreditkan ke utang usaha

65% 15% 13% 7% $ 21.300 $ 1.200

Barang dalam proses 104.000 Pengendali overhead pabrik 24.000 Pengendali beban pemasaran 20.800 Pengendali beban admin 11.200 Beban gaji 160.000 Pengendali overhead pabrik 22.500 Akumulasi penyusutan Asuransi dibayar dimuka Pengendali overhead pabrik 26.340 Kas Utang usaha Kas Piutang usaha Utang usaha Estimasi utang pajak Kas 205.000 205.000 227.000 35.700 262.700 84.840

21.300 1.200 18.438 7.902

$ 26.340

g) Jumlah yang diterima dari pelanggan atas pelunasan utang mereka $ 205.000 h) Dibayar : Utang usaha Estimasi utang pajak i) Overhead pabrik diakumulasi di Perkiraan pengendali overhead Pabrik dibebankan ke perkiraan Barang dalam proses j) Unit yang telah selesai ditransfer $ 320.000 $ 227.000 $ 35.700

Barang dalam proses 84.840 Pengendali overhead pabrik

Barang jadi

320.000 16

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Persediaan barang jadi k) Penjualan $ 384.000 40% dibayar tunai, sisanya dicatat Sebagai piutang usaha. Harga pokok Penjualan 75% dari penjualan l) Provisi untuk pajak penghasilan $ 26.000

Barang dalam proses Kas Piutang usaha Penjualan Harga pokok penjualan Barang jadi 153.600 230.400

320.000

384.000 288.000 288.000 26.000

Provisi pajak penghasilan 26.000 Eatimasi utang pajak penghasilan

3.2 Pelaporan Hasil Operasi Laporan Laba Rugi

New Hope Manufacturing Company Laporan Laba Rugi Untuk Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Januari 20...

Penjualan Dikurangi harga pokok penjualan Laba kotor Dikurangi beban komersial : Beban pemasaran Beban administratif Laba operasi Dikurangi provisi pajak penjualan Laba bersih $ 20.800 $ 11.200

$ 384.000 $ 288.000 $ 96.000

$ 32.000 $ 64.000 $ 26.000 $ 38.000

17

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

New Hope Manufacturing Company Laporan Harga Pokok Penjualan Untuk Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Januari 20... Bahan baku Persediaan bahan baku, 1 Januari 20... Pembelian Bahan baku tersedia untuk digunakan Dikurangi : Bahan baku tidak langsung yg digunakan Persediaan bahan baku, 31 Januari 20... Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Overhead pabrik : Bahan baku tidak langsung Tenaga kerja langsung Penyusutan Asuransi Overhead pabrik umum Total biaya manufaktur Persediaan barang dalam proses, 1 Januari 20... Dikurangi persediaan barang dalam proses, 31 Januari 20... Harga pokok produksi Ditambahkan persediaan barang jadi, 1 Januari 20... Barang tersedia untuk dijual $ 12.000 24.000 21.300 1.200 26.340 $ 135.300 $ 100.000 $ 235.300 $ 12.000 $143.300 $ 155.300 $ 80.000 $104.000

$ 84.840 $268.840 $234.300 $503.140 $183.140 $320.000 $ 68.700 $388.700


18

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Dikurangi persediaan barang jadi, 31 Januari 20... Harga pokok penjualan

$100.700 $288.000

Latihan : 1. Singleton Manufacturing mengeluarkan biaya manufaktur sebesar $110.000 di bulan Juli. Persediaan adalah sebagai berikut : 30 Juni Barang jadi Barang dalam proses $ 150.000 $ 80.000 31 Juli $ 60.000 $ 90.000

Diminta : hitung harga pokok penjualan untuk bulan Juli. 2. Simpson Company telah mengumpulkan informasi berikut mengenai operasinya di bulan Mei : Barang dalam proses, saldo awal Bahan baku langsung yang digunakan Barang jadi, saldo akhir Tenaga kerja langsung Barang dalam proses, saldo akhir Overhead pabrik Barang jadi, saldo awal Diminta : hitung harga pokok penjualan untuk bulan Mei. 3. Calista Manufacturing mengeluarkan biaya berikut selama bulan berjalan : tenaga kerja langsung $120.000; overhead pabrik $108.000; dan pembelian bahan baku langsung $160.000. Biaya persediaan dihitung sebagai berikut : Saldo Awal Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku langsung $ 27.000 $ 61.500 $ 37.500 Salso Akhir $ 26.000 $ 57.500 $ 43.500 $ 250.000 $ 90.000 $ 270.000 $ 60.000 $ 210.000 $ 80.000 $ 340.000

Diminta : 1. Hitung harga pokok produksi 2. Hitung harga pokok penjualan

19

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

4. Data biaya atas aktivitas Calista Manufacturing untuk bulan Mei adalah sebagai berikut : 30 April 31 Mei a) Saldo perkiraan : Barang Jadi $ 45.602 --Barang dalam proses $ 61.420 $ 52.800 Bahan baku langsung $ 10.250 $ 12.700 Bahan baku tidak langsung $ 5.600 $ 5.280 b) Transaksi dalam bulan Mei : Pembelian perlengkapan Harga pokok penjualan Pembelian bahan baku Tenaga kerja tidak langsung Listrik, pemanasan dan diesel pabrik Sewa pabrik Asuransi pabrik Komisi penjualan Beban administratif Gaji advisor produksi $ 16.500 $280.000 $105.000 $ 22.000 $ 11.220 $ 18.500 $ 2.000 $ 48.000 $ 25.000 $ 5.000

c) Jam kerja selama 4.250 jam tenega kerja langsung dikerjakan di bulan Mei. Para pekerja bekerja selama 40 jam seminggu dan dibayar $22 per jam untuk shift biasa dan satu setengah kali dari tarif biaya untuk setiap jam lembur. Dari 4.250 jam tersebut, 250 jam merupakan lembur di bulan Mei. Perusahaan memperlakukan premi lembur sebagai bagian dari overhead. Diminta : 1. Hitung overhead pabrik di bulan Mei 2. Hitung harga pokok produksi di bulan Mei 3. Hitung saldo akhir barang jadi tanggal 31 Mei 5. Buatloah ayat jurnal untuk transaksi Morrison Company berikut ini : a) Bahan baku dibeli secara kredit $ 35.000 b) Bahan baku yang diminta : $ 33.000 untuk produksi dan $ 2.000 untuk penggunaan tidak langsung.
20

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

c) Perusahaan mencatat total beban gaji sebesar $ 40.000 d) Beban gaji dibayar e) Dari total beban gaji, $ 32.000 merupakan biaya tenga kerja langsung dan $8.000 merupakan biaya tenaga kerja tidak langsung. f) Berbagai biaya overhead $ 4.000 dibayar secara tunai g) Berbagai biaya overhead sebesar $ 18.000 dibayar secara kredit. h) Overhead lain-lain terdiri atas penyusutan $ 2.100; asuransi yang jatuh tempo $780; dan pajak properti yang masih harus dibayar $1.250 i) Total overhead pabrik dibebankan ke perkiraan barang dalam proses. j) Biaya dari produksi yang sudah selesai dan ditransfer ke gudang $ 92.000 k) Penjualan secara kredit sebesar $ 80.000. Harga pokok penjualan sebesar 75% dari harga jual.

21

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

UNIT 4 JOB ORDER COSTING


4.1 Job Order Costing (Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan) Dalam sistim perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan yang terpisah. Untuk menghitung biaya berdasarkan pesanan secara efektif, pesanan harus dapat diintifikasikan secara terpisah. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan. Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan hanya melibatkan delapan ayat jurnal berikut ini : 1. Pembelian bahan baku 2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik 3. Pengakuan biaya overhead pabrik 4. Penggunaan bahan baku 5. Distribusi beban gaji tenaga kerja 6. Pembebanan estimasi biaya overhead 7. Penyelesaian pesanan 8. Penjualan produk

22

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Contoh : Kartu Pesanan Untuk Pabrik Yang Tidak Terdepartementalisasi Calista Corporation
Pondok Jati 3 CL 3 Sidoarjo 61252. Untuk Produk Spesifikasi Jumlah : Rendy Arizona Co. : Papan Pengering No.14 : 12 x 20 x 1 Pelitur Bening. : 10 Pesanan No. 1234 Tanggal dipesan Tanggal mulai dikerjakan Tanggal dibutuhkan Tanggal selesai dikerjakan : 10/1 : 14/1 : 22/1 : 18/1

BAHAN BAKU LANGSUNG TANGGAL 14/1 17/1 18/1 NOMOR 516 531 544 PERMINTAAN $ 1.420 $ 780 $ 310 $ 2.510 TENAGA KERJA LANGSUNG TANGGAL 14/1 15/1 16/1 17/1 18/1 JAM 40 32 36 40 48 196 OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN TANGGAL 14/1 16/1 17/1 JAM MESIN 16,2 10 3,2 29,4 X $40 Bahan Baku langsung $ 2.510 Harga Jual BIAYA $ 648 $ 400 $ 128 $ 1.176 $ 7.860 23 BIAYA $ $ $ $ $ 320 256 288 320 384 $ 1.568 JUMLAH

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Tenaga kerja langsung Overhead pabrik dibebankan Total biaya pabrik

$ 1.568 $ 1.176 $ 5.254

Biaya pabrik Beban pemasaran Beban administrasi

$ 5.254 $ 776 $ 420 $ 6.450 $ 1.410 ========

Biaya untuk membuat dan menjual Laba .........................................

4.2 Akuntansi Untuk Bahan Baku Pembelian Bahan Baku Contoh : dibeli bahan baku sebesar $ 25.000 Ayat Jurnal : Bahan Baku Utang Usaha $ 25.000 $ 25.000

Penggunaan Bahan Baku Contoh : Sejumlah $ 31.000 bahan baku diminta untuk produksi Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses Bahan Baku $ 31.000 $ 31.000

Jika Bahan Baku Dikembalikan Ke Gudang Karena Tidak Dipakai Contoh : Produksi mengembalikan Bahan Baku ke Gudang sebesar $ 5.000 Ayat Jurnal : Bahan Baku $ 5.000 Barang Dalam Proses $ 5.000

Bahan Baku Tidak Langsung Dan Perlengkapan a) Jika digunakan di pabrik, maka dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik. Contoh : Perlengkapan senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk produksi. Ayat Jurnal : Pengendali Overhead Pabrik Bahan Baku $ 6.000 $ 6.000

b) Jika tidak digunakan di pabrik, maka dibebankan ke Beban Pemasaran Dan Administrasi. Contoh : Perlengkapan senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk pemasaran. Ayat Jurnal : Beban Pemasaran Dan Administrasi $ 6.000 Bahan Baku $ 6.000
24

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

4.3 Akuntansi Untuk Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja Yang Terjadi Contoh : beban gaji pabrik $ 31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31 Januari dan akan dibayar pada awal Pebruari Ayat Jurnal : Beban Gaji $ 31.000 Beban Gaji Yang Masih Harus Dibayar $ 31.000

Biaya Tenaga Kerja Yang Didistribusikan Contoh : beban gaji pabrik $ 31.000, sebesar $ 27.000 untuk proses produksi dan sebesr $ 4.000 untuk tenaga kerja tidak langsung. Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses Pengendali Overhead Pabrik Beban Gaji 4.4 Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik Overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke pasanan tetapi terjadi dalam proses produksi. Oleh karena itu biaya overhead diakumulasikan tanpa mengacu ke pesanan tertentu, dan total biaya overhead kemudian dialokasikan ke semua pesanan. Biaya Overhead Actual Contoh : Rayburn Company menghitung penyusutan mesin sebesar $ 4.929 dan asuransi pabrik yang sudah jatuh tempo sebesar $ 516 untuk bulan tersebut. Ayat Jurnal : Pengendali Overhead Pabrik $ 4.929 Akumulasi Penyusutan Mesin Pengendali Overhead Pabrik Asuransi dibayar dimuka Estimasi Biaya Overhead Dialokasikan Contoh : Overhead pabrik sebesar $ 13.200 dibebankan ke barang dalam proses. Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses Overhead Dibebankan Ayat Jurnal Penutup pada akhir bulan :
25

$ 27.000 $ 4.000 $ 31.000

$ 4.929 $ 516

$ 516

$ 13.200 $ 13.200

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Overhead Pabrik Dibebankan Pengendali Overhead Pabrik

$ 13.200 $ 13.200

4.4 Akuntansi Untuk Barang Jadi Dan Produk Yang Dijual Barang jadi senilai $ 56.926 ditransfer ke gudang untuk mengisi persediaan. Ayat Jurnal : Barang Jadi Barang Dalam Proses $ 56.926 $ 56.926

Dijual barang jadi senilai $ 52.300, dengan harga jual sebesar $ 70.000 Ayat jurnal : Piutang Usaha Penjualan Harga Pokok Penjualan Barang Jadi $ 70.000 $ 70.000 $ 52.300 $ 52.300

26

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Latihan : 1. Informasi mengenai aktivitas manufaktur McKenzie Company untuk bulan Desember adalah sebagai berikut : Persediaan 1 Desember Barang jadi Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Jam mesin Barang dalam proses Bahan baku langsung, $2,40 per unit. Tenaga kerja langsung $0,80 per unit. Jam mesin Bahan baku $ 12.000 $ 5.000 $ 3.000 60 jam 3.000 unit 48 jam $ 9.000 2.000 unit 32 jam $ 4.500 31 Desember

Total biaya manufaktur bulan Desember adalah sebesar $180.000, dimana $30.000 adalah biaya tenaga kerja langsung. Total 600 jam mesin digunakan di bulan itu. Perusahaan menggunakan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya sebesar $100 dan persediaan barang jadi. Pembelian bahan baku bulan Desember sebesar $84.000 dan biaya angkut untuk pembelian tersebut besarnya $1.500. Diminta : hitung berikut ini : 1. Jumlah bahan baku yang digunakan di bulan Desember. 2. Saldo barang dalam proses pada 31 Desember 3. Harga pokok produksi bulan Desember 4. Saldo barang jadi pada 31 Desember 5. Harga pokok penjualan bulan Desember.
27

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

UNIT 5 PROCESS COSTING


5.1 Perhitungan Biaya Per Departemen Dalam perusahaan manufaktur, produksi dapat terjadi di beberapa departemen. Setiap departemen melakukan suatu operasi tertentu untuk menyelesaikan suatu produk. Dalam sistim perhitungan biaya berdasarkan proses (process c osting), bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik umumnya dibebankan ke departemen produksi. Tetapi jika suatu departemen diorganisasi menjadi dua pusat b biaya (cost center) a atau lebih, perhitungan biaya berdasarkan proses tetap dapat digunakan. Misalnya, suatu departemen produksi yang memiliki empat lini perakitan dimana setiap lini menghasilkan produk yang berbeda, dapat menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses dan setiap lini perakitan diperlakukan sebagai pusat biaya yang terpisah. Perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan saat produk dihasilkan dalam kondisi proses yan kontinu atau metode produksi masal dimana produk-produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya lain bersifat homogen. 5.2 Akuntansi Untuk Bahan Baku Misalnya, Selama bulan Januari, bahan baku langsung sebesar $ 13.608 dan $7.296 masing-masing digunakan di Departemen Pemotongan dan Departemen Perakitan. Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses Departemen Pemotongan Barang Dalam Proses Departemen Perakitan $ 13.608 $ 7.296
28

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Persediaan Bahan Baku

$20.904

5.3 Akuntansi Untuk Biaya Tenaga Kerja Misalnya, selama bulan Januari 500 jam tenaga kerja langsung digunakan di Departemen Pemotongan, dan 921 jan tenage kerja langsung digunakan di Departemen Perakitan. Tarif upah adalah $10 per jam di kedua departemen, sehingga beban bulan Januari ke produksi untuk biaya tenaga kerja langsung adalah sebesar $5.000 dan $9.210 masing-masing untuk Departermen Pemotongan dan Perakitan. Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses Departemen Pemotongan Barang Dalam Proses Departemen Perakitan Beban Gaji 5.4 Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik Baik dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya aktual dari overhead pabrik diakumulasikan di perkiraan buku besar Pengendali Overhead pabrik, dan rincian biaya overhead pabrik diakumulasikan di buku pembantu atau catatan tambahan. Ayat jurnal berikut ini mengilistrasikan Overhead Pabrik aktual yang terjadi selama periode tertentu : Pengendali Overhead Pabrik $20.900 Utang Usaha (pajak, listrik, dll) Akumulasi Penyusutan Mesin Asuransi Dibayar Dimuka Bahan Baku (Untuk bahan baku tidak langsung) Beban Gaji (Untuk tenaga kerja tidak langsung) Apabila Overhead Pabrik dibebankan ke produksi. Misalnya, overhead dibebankan ke produksi sebesar $7.904 di Departemen Pemotongan dan $11.052 di Departemen Perakitan.
29

$ 5.000 $ 9.210 $14.210

$ 7.400 $ 5.700 $ 500 $ 1.700 $ 5.600

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Ayat Jurnal : Barang Dalam Proses Departemen Pemotongan Barang Dalam Proses Departemen Perakitan Overhead Pabrik Dibebankan $ 7.904 $11.052 $18.956

5.5 Laporan Biaya Produksi Untuk mengilustrasikan laporan biaya produksi, asumsikan American Chair Company menggunakan sistim perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Data produksi brikut ini tersedia untuk bulan Januari : Pemotongan Jumlah unit di Barang dalam Proses, Persediaan awal Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi Jumlah unit di Barang dalam Proses, Persediaan akhir Data biaya untuk bulan Januari adalah sebagai berikut : Pemotongan Barang dalam Proses, persediaan awal Biaya dari departemen sebelumnya Bahan baku Tenaga kerja Overhead pabrik : ---$ 1.892 $ 400 $ 796 $ 8.320 $ 830 $ 475 $ 518 Perakitan 100 600 500 200 Perakitan 180 --500 580 100

Biaya yg ditambahkan ke proses selama periode berjalan : Bahan baku Tenaga kerja Overhead pabrik Supervisor melaporkan bahwa : $ 13.608 $ 5.000 $ 7.904 $ 7.296 $ 9.210 $11.052

30

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Unit yang ditransfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan adalah 100% selesai (500 unit ekuivalen untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead) Persediaan akhir di Departemen Pemotongan adalah 60% selesai untuk bahan baku (200 X 60% = 120 unit ekuivalen untuk bahan baku) 20% selesai untuk tenaga kerja (200 unit X 20% = 40 unit ekuivalen untuk tenaga kerja). 40% selesai untuk overhead pabrik (200 unit X 40% = 80 unit ekuivalen untuk overhead pabrik)

Unit ekuivalen di Departemen Pemotongan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan akhir, sebagai berikut : Bahan Baku Unit ekuivalen ditransfer keluar Unit ekuivalen di persediaan akhir Total unit ekuivalen 500 120 620 Tenaga Kerja 500 40 540 Overhead 500 80 580

Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pemotongan ditentukan sebagai berikut : Bahan Baku Biaya di persediaan awal Bya ditambahkan selama periode berjalan Total biaya yg hrs dipertanggungjawabkan Dibagi dengan unit ekuivalen Biaya per unit ekuivalen $ 1.892 $ 13.608 $ 15.500 620 $ 25 Tenaga Kerja $ 400 $ 5.000 $ 5.400 540 $ 10 Overhead $ 796 $ 7.904 $ 8.700 580 15

Ayat jurnal untuk mencatat transfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan adalah : Barang dalam proses Departemen Perakitan Barang dalam proses Departemen Pemotongan $ 25.000 $ 25.000

Note : $25.000 berasal dari Total Biaya ($50) X unit yang ditransfer ke Departemen Perakitan (500 unit)
31

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Supervisor melaporkan bahwa : Unit yang ditransfer dari Departem Perakitan ke Barang Jadi adalah 100% selesai untuk semua elemen biaya (580 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Persediaan akhir di Departemen Perakitan sudah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya (100 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya) Persediaan akhir di Departemen Perakitan juga sepenuhnya selesai untuk bahan baku (100 unit ekuivalen untuk bahan baku), tetapi hanya 70% selesai untuk biaya konversi (100 unit x 70% selesai = 70 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead) Unit ekuivalen di Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan barang jadi, sebagai berikut : Biaya Departemen Sebelumnya Unit ekuivalen ditransfer keluar Unit ekuivalen di persediaan akhir Total unit ekuivalen 580 100 680 Bahan Baku 580 100 680 Tenaga Kerja 580 70 650 Overhead

580 70 650

Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Perakitan ditentukan sebagai berikut : Biaya Departemen Sebelumnya Biaya di persediaan awal Biaya ditambahkan selama periode berjalan ................................ Total biaya yang harus diper tanggungjawabkan Dibagi dengan unit ekuivalen Biaya per unit ekuivalen $ 49 $ 8.320 $ 25.000 $ 33.320 680 Bahan Baku $ 830 $7.296 $8.126 680 $11,95 Tenaga Kerja $ 475 $9.210 $9.685 650 $14,90 Overhead

518

$11.052 $11.570 650 $ 17,80

32

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Ayat jurnal untuk mencatat transfer dari Departemen Perakitan ke Persediaan Barang Jadi adalah sebagai berikut : Persediaan Barang Jadi Barang dalam Proses Departemen Perakitan Note : $ 4.317 berasal dari Total Biaya ($93,65) X Unit Yg Ditransfer ke Barang Jadi (580 unit) Total biaya = $49 + $11,95 + $14,90 + $17,80 $ 4.317 $ 4.317

Laporan Biaya Produksi Untuk Departemen Pemotongan American Chair Company Departemen Pemotongan Laporan Biaya Produksi Untuk Bulan Januari, 20.... Skedul Kuantitas Persediaan awal Dimulai di periode ini Ditransfer ke Departemen Perakitan Persediaan akhir Biaya dibebankan ke Departemen Persediaan awal Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead pabrik Total biaya di persediaan awal Biaya ditambahkan selama periode berjalan : Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead pabrik Total biaya ditambahkan selama periode berjalan Total biaya dibebankan ke departemen Biaya Dipertanggungjawabkan : 33 Bhn Baku Tng Kerja Overhead Jumlah 100 600 700 60% 20% 40% 500 200 700 Total Biaya $1.892 $ 400 $ 796 $ 3.088 $13.608 $ 5.000 $ 7.904 $26.512 $29.600 $ 50 620 540 580 $ 25 $ 10 $ 15 Unit Ekuivalen Biaya Per Unit

Unit

Percentase Unit Biaya Penyelesaian Ekuivalen Per Unit

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D. Total Biaya

Ditransfer ke Dep. Perakitan Brg dlm proses persediaan akhir : Bahan Baku Tenaga kerja Overhead Pabrik

500 200 200 200

100 60 20 40

500 120 40 80

$ 50 $ 25 $ 10 $ 15

$25.000 $ 3.000 $ 400 $ 1.200 $ 4.600

Total biaya dipertanggungjawabkan ..................................................................................... $29.600

Latihan : 1. Tuller Company menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang untuk kedua departemen produksinya. Pada tanggal 1 April, Departemen B tidak memiliki persediaan awas. Selama bulan April, 25.000 unit ditransfer dari Departemen A ke Departemen B. Pada tanggal 30 April, Departemen B memiliki 5.000 unit barang dalam proses, 60% selesai untuk tenaga kerja dan 40% selesai untuk overhead pabrik. Selama bulan berjalan, 20.000 unit ditransfer dari Departemen B ke Persediaan Barang Jadi. Bahan Baku ditambahkan di awal proses di Departemen B. Jurnal berikut ini mengikhtisarkan aktivitas bulan April. Barang dalam Proses Departemen A Barang dalam Proses Departemen B Bahan Baku Barang dalam Proses Departemen A Barang dalam Proses Departemen B Beban Gaji Barang dalam Proses Departemen A Barang dalam Proses Departemen B Overhead Dibebankan Barang dalam Proses Departemen B Barang dalam Proses Deparemen A Diminta :
34

$ 25.000 $ 15.000 $ 40.000 $ 10.800 $ 9.200 $ 26.500 $ 14.600 $ 15.400 $ 30.000 $ 40.000 $ 40.000

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

1. Hitung unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B. 2. Hitung biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen B.

UNIT 6 THE COST OF QUALITY


6.1 Jenis-Jenis Biaya Mutu 1. Biaya Pencegahan atau preventive adalah biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan produk. Contoh : biaya untuk mendesain produk dan sistim produksi bermutu tinggi. 2. Biaya Penilaian adalah biaya yang terjadi untuk mendeteksi kegagalan produk. Contoh : biaya inspeksi dan pengujian bahan baku. 3. Biaya Kegagalan adalah biaya yang terjadi saat produk gagal. Kegagalan tersebut bisa terjadi secara internal dan eksternal. Biaya internal adalah biaya yang terjadi selama proses produksi. Biaya kegagalam eksternal adalah biaya yang terjadi setelah produk dijual, meliputi biaya memperbaiki dan mengganti produk yang rusak selama masa garansi, biaya menangani keluhan pelanggan, dan lain-lain. 6.2 Manajemen Mutu Terpadu (TQM Total Quality Management) TQM adalah suatu pendekatan perusahaan atas perbaikan mutu dan mencari cara untuk memperbaiki mutu di semua proses dan aktivitas. Karakteristik TQM :
35

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

1. Tujuan perusahaan adalah untuk melayani pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 2. Manajemen puncak memimpin komitmen secara aktif dalam perbaikan mutu. 3. Semua karyawan terlibat secara aktif dalam perbaikan mutu. 4. Perusahaan memiliki sistim untuk mengidentifikasikan masalah mutu, mengembangkan solusi, dan menetapkan tujuan perbaikan mutu. 5. Perusahaan menghargai karyawannya dan memberikan pelatihan terusmenerus serta pengakuan atas prestasi.

6.3 Perbaikan Mutu Secara Berkelanjutan (Continuous Improvement) Pendekatan paling baik untuk perbaikan mutu adalah untuk konsentrasi pada pencegahan. Pendekatan mutu ini didasarkan pada keyakinan bahwa dengan meningkatkan biaya pencegahan, akan lebih sedikit produk yang cacat atau rusak dan biaya mutu secara total akan menurun. Pendekatan ini dimulai dari titik disain produk sampai ke seluruh proses produksi. Produk harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat diandalkan serta tahan lama, dan juga harus bisa diproduksi secara efisien. 6.4 Akuntansi Untuk Kerugian Dalam Proses Produksi Dalam Sistim Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) 6.4.1 Akuntansi Untuk Bahan Baku Sisa (Scrap) Misal, penjualan bahan baku sisa sebesar $500 Alternatif akuntansi untuk penjualan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan di Penjualan Bahan Baku Sisa atau Pendapatan Lain-Lain. Jurnal :
36

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Kas (atau Piutang Usaha) Penjualan Bahan Baku Sisa (Pendapatan Lain-lain)

$ 500 $ 500

2. Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Harga Pokok Penjualan, sehingga mengurangi total biaya yang dibebankan ke Pendapatan Penjualan untuk periode tersebut. Mengurangi Harga Pokok Penjualan mnyebabkan peningkatan laba pada periode tersebut. Jurnal : Kas (atau Piutang Usaha) Harga Pokok Penjualan $ 500 $ 500

3. Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Pengendali Overhead Pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead pada periode tersebut. Jurnal : Kas (atau Piutang Usaha) Pengendali Overhead Pabrik $ 500 $ 500

4. Jika Bahan baku sisa dapat ditelusuri langsung ke pesanan individual, jumlah yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan tersebut. Jurnal : Kas (atau Piutang Usaha) Barang Dalam Proses $ 500 $ 500

6.4.2 Akuntansi Untuk Barang Cacat (Spoiled Goods) 1. Barang Cacat Disebabkan Oleh Pelanggan Jika barang cacat terjadi karena tindakan tertentu oleh pelanggan, maka pelanggan yang harus membayar barang cacat tersebut. Misalnya, Plastico Company memproduksi 1.000 kursi plastik dengan desain khusus untuk Pizza King berdasarkan pesanan No.876. Setelah 100 kursi diproduksi, pelanggan mengubah desain. 100 kursi tidak dapat dipergunakan oleh pelanggan dan tidak dapat diperbaiki. Meskipun demikian Plastico
37

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Company dapat menjual 100 kursi ini sebagai barang bekas dengan harga $10 per unit atau totalnya $1.000. Tambahan 100 unit diproduksi untuk memenuhi pesanan pelanggan, sehingga totalnya 1.100 kursi (100 kursi cacat dan 1.000 kursi yang dapat diterima pelanggan). Total biaya yang dibebankan ke Pesanan No.876 adalah sebagai berikut : Bahan baku Tenaga kerja Overhead pabrik Total biaya pesanan Ayat Jurnal : Persediaan Barang Cacat Harga Pokok Penjualan Barang dalam proses $ 1.000 $ 37.500 $ 38.500 $ 22.000 $ 5.500 $ 11.000 $ 38.500

Plastico Company biasanya menjual hasil produksinya dengan harga 150% dari biaya. Oleh karena itu pesanan No.876 ditagihkan ke Pizza king sebesar $ 56.250 ($37.500 X 150%). Ayat jurnal untuk mencatat penagihan pesanan No.876 adalah : Piutang Usaha (atau Kas) Penjualan $ 56.250 $ 56.250

Saat barang cacat kemudian dijual, ayat jurnalnya adalah : Kas (atau Piutang Usaha) Persediaan Barang Cacat $ 1.000 $ 1.000

2. Barang Cacat Yang Disebabkan Oleh Kegagalan Internal Jika barang cacat terjadi karena kegagalan internal seperti kecerobohan karyawan, maka biaya yang timbul sebaiknya dibebankan ke Pengendali Overhead. Misalnya, dalam contoh Plastico Company diatas ternyata bahwa 100 unit kursi cacat disebabkan karena cetakan plastik. Dalam kasus ini biaya produksi setiap kursi adalah $35 ($38.500 dibagi 1.100 kursi). Maka total biaya barang yang cacat adalah $ 3.500 ($35 X 100). Karena kursi yang cacat dapat dijual seharga $ 1.000, maka biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat adalah sebesar $ 2.500.
38

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Biaya dari 1.000 kursi bagus yang dikirimkan ke Pizza King adalah $ 35.000, dan harga jual untuk pesanan tersebut adalah $ 52.500 ($35.000 X 150%). Ayat jurnal untuk mencatat pengiriman pesanan adalah sebagai berikut : Persediaan Barang Cacat Pengendali Overhead Pabrik Harga Pokok Penjualan Barang Dalam Proses Piutang Usaha (atau Kas) Penjualan Piutang Usaha (atau Kas) Persediaan Barang Cacat $ 1.000 $ 2.500 $ 35.000 $ 38.500 $ 52.500 $ 52.500 $ 1.000 $ 1.000

6.4.3 Akuntansi Untuk Biaya Pengerjaan Kembali (Rework) 1. Pengerjaan Kembali Yang Disebabkan Oleh Pelanggan. Jika pengerjaan kembali disebabkan oleh pelanggan, biaya pengerjaan kembali dibebankan ke pesanan. Misalnya, Heavy Load Fabricator Inc. Memproduksi 200 trailer dengan desain khusus berdasarkan pesanan No.901. Biaya yang dibebankan ke pesanan No.901 adalah : Bahan baku Tenaga kerja ($10 per jam x 2.000 jam) Overhead dibebankan ($40 per jam tenaga kerja langsun) Total biaya yang dibebankan ke pesanan No.901 $ 100.000 $ 20.000 $ 80.000 $ 200.000

Sebelum trailer dikirimkan, pelanggan memutuskan bahwa trailer tersebut membutuhkan pir gsuspensi yang lebih berat daripada yang dispesifikasikan dalam pesanannya. Sebagai akibatnya, biaya pengerjaan kembali ditambahkan ke pesanan NO.901 sebagai berikut : Bahan baku ($40 per pasang x 200 trailer) Tenaga kerja (1/2 jam per trailer x 200 x $10 per jam) Overhead dibebankan ($40 per jam x 100 jam) Total biaya pengerjaan kembali pesanan No.901 $ 8.000 $ 1.000 $ 4.000 $13.000
39

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Ayat Jurnal untuk mencatat pengerjaan kembali Pesanan No.901 adalah : Barang dalam Proses Bahan Baku Beban Gaji Overhead Pabrik Dibebankan $ 13.000 $ 8.000 $ 1.000 $ 4.000

Total biaya pesanan No.901 sekarang menjadi $ 213.000. Asumsikan Heavy Load Fabricator menagihkan harga jual pesanan dengan markup sebesar 50% atas biaya, maka pesanan No.901 akan dijual sebesar $319.500. Saat pesanan No.901 dikirimkan ke pelanggan, ayat jurnalnya adalah : Harga Pokok Penjualan Barang Dalam Proses Piutang Usaha (atau Kas) Penjualan $ 213.000 $ 213.000 $ 319.000 $ 319.000

2. Pengerjaan Kembali Yang Disebabkan Oleh Kegagalan Internal Jika pengerjaan kembali disebabkan oleh kegagalan internal, biaya pengerjaan kembali sebaikya dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik dan secara periodik dilaporkan ke manajemen. Asumsikan fakta dan angka yang sama untuk contoh Heavy Load Fabricators, kecuali bahwa alasan pengerjaan kembali adalah karena karyawan produksi meminta pir yang salah ketika trailer dirakit. Asumsikan biaya pengerjaan kembali adalah sama dengan contoh sebelumnya. Ayat jurnal untuk mencatat pengerjaan kembali adalah : Pengendali Overhead Pabrik Bahan Baku Beban Gaji Overhead Pabrik Dibebankan $ 13.000 $ 8.000 $ 1.000 $ 4.000

Karena biaya pengerjaan kembali dibebankan overhead pabrik, total biaya pesanan No.901 senilai $200.000 tidak bertambah, dan harga jual adalah sebesar 150% X $200.000 = $300.000. Saat pesanan dikirim ke pelanggan, ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan Barang Dalam Proses $ 200.000 $ 200.000
40

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Piutang Usaha (atau Kas) Penjualan

$ 300.000 $ 300.000

6.5 Akuntansi Untuk Kerugian Dalam Proses Produksi Dalam Sistim Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing) 1. Barang Cacat Yang Disebabkan Oleh Kegagalan Internal Biaya dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik Biaya ditentukan berdasarkan unit ekuivalen, akibatnya jumlah unit ekuivalen tidak hanya terdiri dari unit yang ditransfer keluar dan unit di persediaan akhir, tetapi juga unit barang cacat.

Contoh : Untuk mengilustrasikan, asumsikan Deco Pottery Company memproduksi gelas kopi keramik dalam dua departemen produksi yaitu Departemen Pembentukan dan Departemen Pelapisan. Dalam Departemen Pembentukan, gelas dibentuk lalu dibakar di tempat pembakaran. Sebagai akibat panas yang tinggi dalam tempat pembakaran, beberapa gelas pecah selama proses pembakaran. Gelas rusak pada tahap ini terdiri atas 100% selesai untuk bahan baku dan 80% selesai untuk biaya konversi. Gelas pecah tidak memiliki nilai sisa. Gelas yang bagus ditransfer ker Departemen Pelapisan. Pembakaran di Departemen Pelapisan tidak membutuhkan panas yang tinggi sehingga jarang pecah selama pembakaran kedua. Tetapi sebagian gelas memiliki cacat di lapisan keramiknya, seperti gelembung dan distorsi desain. Gelas-gelas yang bagus ditransfer ke Persediaan Barang Jadi dan gelas-gelas yang cacat ditransfer ke Persediaan Barang Cacat. Gelas yang bagus dijual dengan harga $2,5 per unit dan gelas cacat dijual dengan harga $0,50 per unit. Biaya yang tidak tertutup dari penjualan Barang Cacat dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik Data produksi berikut ini tersedia untuk bulan Nopember : Pembentukan Unit dimulai di Departemen Pembentukan 21.000 Pelapisan -41

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Unit ditransfer ke Departemen Pelapisan Unit diterima dari Departemen Pembentukan Unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi Unit di Barang Dalam Proses, persediaan akhir Unit cacat selama periode berjalan

19.000 ----3.600 2.400

-19.000 15.000 4.000 3.000

Supervisor Departemen Pembentukan melaporkan bahwa : Persediaan akhir barang dalam proses adalah sepenuhnya selesai untuk bahan baku di kedua departemen, 30% selesai untuk biaya konversi di Departemen Pembentukan dan 25% selesai di Departemen Pelapisan. Data biaya untuk bulan Nopember adalah sebagai berikut : Pembentukan Barang dalam Proses, persediaan awal : Biaya dari departemen sebelumnya Bahan baku Tenaga kerja Overhead pabrik --$ 615 $ 366,40 $ 549,60 Pembentukan Biaya yg ditambahkan ke proses dalm periode tsb. Bahan baku Tenaga kerja $ 3.885 $ 2.273,60 $ 3.410,40 Pelapisan $ 1.396 $ 196 $ 310 $ 310 Pelapisan $ 1.520 $ 3.718 $ 3.718

Unit-unit yang ditransfer dari Departemen Pembentukan ke Departemen Pelapisan 100% selesai untuk semua elemen biaya yang ditambahkan ke Departemen Pembentukan, sehingga unit-unit tersebut mewakili 19.000 unit ekuivalen untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Persediaan akhir adalah sepenuhnya selesai untuk bahan baku, sehingga mewakili 3.600 unit ekuivalen untuk bahan baku. Persediaan akhir hanya 30% selesai untuk biaya konversi, sehingga mewakili 30% x 3.600 = 1.080 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead. Karena bahan baku ditambahkan sebelum proses pembakaran dengan kondisi 80% selesai untuk biaya konversi, setiap unit cacat di Departemen Pembentukan berisi satu unit ekuivalen untuk bahan baku (2.400 unit ekuivalen) dan 80% unit ekuivalen untuk biaya konversi (2.400 unit x 80% selesai = 1.920 unit ekuivalen). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen pembentukan adalah : Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead
42

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Unit ekuivalen ditransfer keluar Unit ekuivalen di persediaan akhir Unit ekuivalen barang cacat Total unit ekuivalen

19.000 3.600 2.400 25.000

19.000 1.080 1.920 22.000

19.000 1.080 1.920 22.000

Rata-rata per unit di Departemen Pembentukan ditentukan sebagai berikut : Bahan Baku Biaya di persediaan awal Biaya ditambahkan dlm periode tsb. Total biaya yg hrs dipertanggungjawabkan Dibagi dengan unit ekuivalen Biaya per unit ekuivalen $ 615 $ 3.885 $ 4.500 25.000 $ 0.18 $ Tenaga Kerja $ 366,40 $ 2.276,60 $ 2.640 22.000 0,12 $ Overhead $ 549,60 $3.410,40 $3.960 22.000 0,18

Jurnal untuk mencatat transfer biaya dari Departemen Pembentukan adalah : Barang dalam Proses Departemen Pelapisan $ 9.120 Pengendali Overhead Pabrik $ 1.008 Barang dalam Proses Departemen Pembentukan Note : $ 9.120 berasal dari Total biaya per unit ekuivalen (0,48) x Unit yang ditransfer (19.000 unit).

$10.128

Supervisor Departemen Pelapisan melaporkan bahwa : Unit yang ditransfer dari Departemen Pelapisan ke Persediaan Barang Jadi adalah 100% selesai untuk semua elemen biaya (15.000 unit ekuivalen untuk biaya de[partemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja dan overhead). Persediaan akhir selesai senilai dengan biaya bahan baku dan departemen sebelumnya, sehingga persediaan akhir tersebut mencerminkan 4.000 unit ekuivalen biaya bahan baku dan departemen sebelumnya. Persediaan akhir hanya 25% selesai untuk biaya konversi, sehingga mewakili 4.000 unit x 25% = 1.000 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead.
43

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Barang cacat adalah 100% selesai untuk semua elemen biaya, sehingga mewakili 3.000 untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Pelapisan adalah : Biaya Departemen Sebelumnya Unit ekuivalen ditransfer keluar Unit ekuivalen di persediaan akhir Unit ekuivalen barang cacat Total unit ekuivalen 15.000 4.000 3.000 22.000 Bahan Baku 15.000 4.000 3.000 22.000 Tenaga Kerja 15.000 1.000 3.000 19.000 Overhead

15.000 1.000 3.000 19.000

Rata-rata per unit ekuivalen di Departemen Pelapisan ditentukan sebagai berikut : Departemen Sebelumnya Biaya di persediaan awal Biaya ditambahkan selama peride berjalan Total biaya yang harus dipertanggungjawabkan Dibagi dengan unit ekuivalen Biaya per unit ekuivalen $ 1.396 $ 9.120 $10.516 22.000 $ 0,478 Baku $ 196 $ 1.520 $ 1.716 22.000 $ 0,078 Kerja $ 310 $ 3.718 $ 4.028 19.000 $ 0,212 Overhead $ 310

$ 3.718 $ 4.028 19.000 $ 0,212

Ayat jurnal untuk mentransfer biaya dari Departemen Pelapisan adalah sebagai berikut : Persediaan Barang Jadi Persediaan Barang Cacat Pengendali Overhead Pabrik Barang dalam Proses Departemen Pelapisan $ 14.700 $ 1.500 $ 1.440 $ 17.640
44

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Note : Persediaan Barang Jadi $ 14.700 berasal dari total biaya per unit ekuivalen ($0,98) x unit yang ditransfer ke barang jadi (15.000 unit) Persediaan Barang Cacar $ 1.500 berasal dari total barang cacat (3.000 unit) x harga per unit ($ 0,5) Pengendali Overhead Pabrik $ 1.440 berasal dari : Biaya produksi barang cacat Penjualan Barang Cacat : $0,98 x 3.000 unit : $0,5 x 3.000 unit : $ 2.940 : $ 1.500 (-)

Kekurangan dibebankan ke Pengendali Ovearhead Pabrik : $ 1.440

Saat barang cacat dijual, ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : Kas (Piutang Usaha) Persediaan Barang Cacat $ 1.500 $ 1.500

Laporan Biaya Produksi Untuk Departemen Pembentukan Deco Pottery Company Departemen pembentukan Laporan Biaya Produksi Untuk Bulan Nopember, 20.... Skedul Kuantitas Persediaan awal Dimulai di periode ini Ditransfer ke Departemen Pelapisan Persediaan akhir Hilang dalam proses Biaya dibebankan ke Departemen Persediaan awal Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead pabrik Total biaya di persediaan awal Biaya ditambahkan selama periode berjalan : Bahan Baku Bhn Baku Tng Kerja Overhead Jumlah 4.000 21.000 25.000 100% 100% 30% 80% 30% 80% 19.000 3.600 2.400 25.000 Total Unit Biaya Ekuivalen $ 615 $ 366,40 $ 549,60 $ 1.531 $ 3.885 25.000 $ 0,18 45 Biaya Per Unit

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Tenaga Kerja Overhead pabrik Total biaya ditambahkan selama periode berjalan Total biaya dibebankan ke departemen Biaya Dipertanggungjawabkan :
Unit

$ 2.273,60 22.000 $ 3.410,40 22.000 $ 9.569 $11.100


Percentase Unit Biaya Penyelesaian Ekuivalen Per Unit

$ 0,12 $ 0,18 $ 0,48


Total Biaya

Ditransfer ke Dep. Pelapisan 19.000 Brg cacat yg dibebankan ke Ovh. Bahan baku 2.400 Tenaga kerja 2.400 Overhead Pabrik 2.400 Brg dlm proses persediaan akhir : Bahan Baku Tenaga kerja Overhead Pabrik 3.600 3.600 3.600

100 100 80 80 100 30 30

19.000 2.400 1.920 1.920 3.600 1.080 1.080

$ 0,48 $ 0,18 $ 0,12 $ 0,18 $0,18 $0,12 $0,18

$ 9.120 $ 432 $ 230,40 $ 345,60 $1.008 $ 648 $ 129,60 $ 194,40 $ 972

Total biaya dipertanggungjawabkan ..................................................................................... $11.100

Latihan : 1. Metal Fabricator mengakumulasikan sejumlah besar potongan-potongan logam yang berasal dari prduk yang dihasilkan. Paling tidak setiap bulan ada potongan logam tersebut dijual ke pelebur lokal untuk pemrosesan kembali. Penjuaalan bahan baku sisa bulan ini sebesar $1.800 dilakukan secara kredit. Buat ayat jurnal umum untuk mencatat penjualan bahan baku sisa untuk setiap alternatif berikut ini a) Penjualan bahan baku sisa dipandang sebagai tambahan pendapatan b) Penjualan bahan baku sisa dipandang sebagai pengurang harga pokok penjualan. c) Penjualan bahan baku sisa dipandang sebagai pengurang overhead pabrik. d) Penjualan bahan baku sisa dapat ditelusuri ke pesanan individu dan dipandang sebagai pengurang biaya bahan baku yang digunakan untuk pesanan tersebut. 2. Bahan Baku Sisa karena Kegagalan Internal. Macs Wood Product Company memproduksi lemari dan furnitur berdasarkan pesanan. Selama periode berjalan, 80 kaki meja untuk pesanan No.5587 telah dibuat di Departemen Pembubutan dan harus diganti. Meskipun kaki meja yang cacat tidak dapat digunakan untuk pesanan tersebut tetapi dapat dijual ke perusahaan kayu lokal seharga $1,50 per buah. Biaya dari ke 80 kaki meja yang cacat adalah sebagai berikut :
46

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Bahan baku (80 kaki x $2,50 per unit) Tenaga kerja (2 jam x $12 per jam) Overhead pabrik (2 jam x $24 per jam) Total biaya barang cacat untuk pesanan No.5587

$ 200 $ 24 $ 48 $ 272

Diminta : Buat ayat jurnal umum untuk mencatat biaya barang cacat dan transfer barang cacat tersebut ke persediaan terpisah

UNIT 7
ANALISA TITIK PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT)
7.1 Menghitung Break Even Point (BEP) Untuk dapat menentukan Break Even Point, struktur biaya di dalam perusahaan harus dibagi menjadi biaya tetap dan variabel. Oleh karenanya laporan rugi laba yang biasa kita susun tidak bisa kita pakai sebagi dasar. Kita harus memodifikasi laporan rugi laba tersebut sehingga masing-masing komponen biaya dapat didefinisikan menjadi bagian biaya tetap dan variabel. Analisa Break Even Point (Pulang Pokok) merupakan suatu analisa yang digunakan untuk menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai dalam suatu waktu tertentu agar usaha bisa pulang modal. Total Cost ( TC ) = Total Revenue ( TR ).

BEP =

TFC P AVC
47

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

TFC : Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap) P : Price Per Unit (Harga Jual Per Unit) AVC : Average Variable Cost atau Variable Cost Per Unit (Biaya Varibel Per Unit) Fixed Cost (Biaya Tetap) adalah semua biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dibuat. Dengan demikian semakin besar unit yang diproduksi semakin kecil biaya unit produk tersebut. Contoh biaya tetap : biaya sewa, biaya asuransi, biaya penyusutan, gaji buruh tak langsung, dan lain-lain. Variable Cost (Biaya Variabel) adalah biaya yang langsung berhubungan dengan jumlah dari produk yang dibuat, berubah-ubah sesuai dengan besarnya unit yang diproduksi. Contoh biaya variable : material, tenaga kerja langsung, biaya perawatan, biaya overhead, dan lain-lain.

Contoh 1: Harga jual sebuah produk adalah $1.500,- dan biaya variable (Variable cost) adalah $750,- per unit. Jika total biaya tetap (total fixed cost) adalah $75.000,-, Berapahkah produk yang harus diproduksi dan terjual untuk mencapai BEP ? BEP = 75.000 1500 750

= 100 unit

Pembuktian Penjualan 100 unit Total Fixed cost Variable cost 100 unit Total revenue VS Total cost Grafik BEP Revenue $

= $150.000 $150.000 $ 75.000,$ 75.000,$150.000,-

Sales Line Profit Variable Cost Line Variable Cost


48

150.000

BEP

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

75.000 Loss 0 50 100

Fixed Cost Line Fixed Cost Unit Sold

Contoh 2 : Apabila dari contoh No. 1 diatas, perusahaan menginginkan keuntungan sebesar $50.000,-. Berapa banyak produk yang harus dijual ? BEP = P - AVC TFC + PR PR = Profit Requirement.

= 75.000 + 50.000= 166,6 = 167 unit. 1500 750 Pembuktian Penjualan 167 unit x $ 1.500 Total Fixed cost Variable cost 167 unit x $ 750 Total revenue VS Total cost Profit / Laba $ 250.500 $ 75.000,$ 125.250,$ 250.500 $ 250.500 $ 200.250,$ 50.250,$ 250.500,-

Catatan : Laba $50.250 lebih tinggi dari laba yang diharapkan ($50.000), karena adanya pembulatan jumlah produk yang harus dijual. Pembulatan selalu dibulatkan keatas untuk mencapai minimum target yang diharapkan Grafik Revenue $ Sales Line
49

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Profit 250.500 150.000 75.000 Loss 0 50 100 167 BEP

Variable Cost Line Variable Cost Fixed Cost Line Fixed Cost Unit Sold

Latihan : 1. Harga jual sebuah produk adalah $1.000,- dan variable cost adalah $600,- per unit. Jika total fixed cost adalah $24.000,-. Berapa banyak produk yang harus dijual untuk mencapai BEP ? buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya ? 2. Dari saoal No.1 diatas, jika perusahaan menginginkan keuntungan sebesar $10.000,-. Berapa banyak produk yang harus dijual ? buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya ? 3. Total fixed cost sebuah produk adalah $1.000,-, dan variable cost adalah $6,- per unit. Jika perusahaan menginginkan BEP sebesar 250 unit, berapa harga jual per unit produk tersebut ? buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya ? 4. Dari soal No. 3 diatas, jika dari 250 unit tersebut perusahaan menghinginkan keuntungan (profit) sebesar $750.-. berapa harga jual per unit produk tersebut ? buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya ? 5. Seorang Manager Produksi harus memutuskan berapa banyak produk yang harus dibuat dan dijual jika perusahaan menginginkan keuntungan (profit) sebesar $1.000.000.- jika diketahui : Harga jual per unit : $10.000.Variable cost per unit : $ 5.000.Break even point : 1000 units Buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya?
50

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

6. Kapasitas normal PT. Calista adalah 18.000 unit produk per tahun. Harga jual produk per unit adalah $3.125 dan biaya yang terjadi pada satu tahun adalah sebagai berikut : Biaya Variabel/Unit Bahan baku Tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik Biaya non produksi $875 $1.000 $187,50 $31,25 Biaya Tetap ----$3.750.000 $1.612.500

Dari data diatas, hitunglah : a) BEP dan buktikan jawaban anda beserta grafiknya b) Bila laba yang diinginkan $10.312.500. Berapakah jumlah unit penjualan produk yang diperlukan. Buktikan jawaban anda dan buatlah grafiknya.

UNIT 8 BIAYA BAHAN BAKU DAN PENGENDALIANNYA


8.1 Pembelian Bahan Baku Dalam perusahaan besar, pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh departemen pembelian yang dikepalai oleh seorang manajer. Aktifitas pembelian sangat rawan terhadap penyimpangan atau kolusi antara supplier dan bagian pembelian (Purchasing), dimana seringkali supplier merayu bagian pembelian untuk melakukan pembelian ditempatnya. 8.2 Proses Pembelian Contoh SOP Pembelian : PT. XYZ STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P) Departemen : Pembelian Bab : Pembelian Kredit
51

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Nomor

: 003/XYZ/SOP/11

Berlaku : 01 Oktober 2011.

1. Pembelian dengan kredit harus memakai P.O (Purchase Order) 2. Staff Gudang yang meminta barang harus membuat permohonan pembelian / Purchase Request (P.R), menanda tangani, dan juga ditanda tangani oleh Managernya sebagai persetujuan atas permintaan barang yang akan dibeli. 3. P.R. diberikan kepada bagian pembelian; selanjutnya bagian pembelian membuat P.O. (Purchase Order) dengan dilampiri P.R. 4. P.O. ini harus ditanda tangani oleh : General Manager apabila total pembelian yang tercantum di Po melebihi dari Rp.10.000.000,- dengan terlebih dahulu di paraf kecil oleh Accounting Manager. Accounting Manager apabila total pembelian dibawah Rp.10.000.000,-

5. P.O. asli harus dikirim ke Supplier dengan tembusan ke : Staff Gudang, Departemen Akuntansi, dan arsip untuk bagian pembelian (Rangkap 4). Untuk bagian gudang, harga yang ada di P.O. diblok hitam. 6. Bagian pembelian harus mencari supplier yang terbaik berdasarkan : Harga, Kwalitas, Waktu Pengiriman, Minimum Order, dan Syarat Pembayaran. 7. Bagian pembelian harus menggunakan minimal 2 (dua) supplier. 9. Bagian pembelian harus meminta informasi pada supplier tentang kapan barang yang dipesan tersebut dikirim ke perusahaan, kemudian memberitahukan tanggal pengiriman tersebut ke bagian gudang, dan juga pada staf yang meminta barang tersebut. 10.Bagian pembelian harus menyimpan buku P.O. (Purchase Order) ditempat yang aman. 11.Apabila ada buku P.O. yang hilang atau ada lembaran buku P.O. yang hilang, maka bagian pembelian harus membuat berita acara secara tertulis ditujukan kepada Accounting Manager dan diketahui oleh General Manager.

Dibuat Oleh :

Joko Suyono, Ph.D. General Manager


52

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

PT. XYZ STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P) Departemen : Pembelian Bab : Pembelian Tunai Nomor : 004/XYZ/SOP/11

Berlaku : 01 Oktober 2011

1. Pembelian tunai tetap menggunakan PO. tetapi PO yang asli diserahkan ke Departemen Akuntansi (Tidak dikirim ke supplier) 2. Staff yang meminta barang mengisi PR (Purchase Request), menanda tangani, dan juga ditanda tangani oleh Managernya sebagai persetujuan atas pembelian tersebut. 3. PR. diberikan kepada Staf Pembelian, dan Staf Pembelian membuatkan PO; PO didistribusikan pada Departemen Akuntansi, Departemen Gudang, dan Departemen Pembelian. 4. Staf Pembelian mengisi formulir Kas Bon / Kas Keluar dan memberikan ke kasir untuk meminta uang. 5. Staf Pembelian membeli barang-barang yang diperlukan dan memberikan bon asli ke kasir untuk perhitungan / totalan.
53

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

6. Staf Pembelian harus segera melakukan totalan dengan kasir setelah terjadi transaksi pembelian.

Dibuat

Joko Suyono, Ph.D. General Manager

PT. XYZ Perum Pondok Jati III CL-3 Phone: (031) 8051789 Fax: 031 - 8933323 Sidoarjo Indonesia 61252 PURCHASE ORDER NO : PENTING Cantumkan No. Order ini pada semua tagihan,Surat Jalan, dan korespondensi. IMPORTANT Show this order number on all invoices, packing list & Correspondence TO : Tgl / Date : Batas penyerahan : Date Reqd Our Firm Syarat Pembayaran : Payment Terms
No. Barang Kuantitas Satuan Uraian

Metode Pengiriman : Shipping Method


Harga Satuan Jumlah 54

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Item No.

Quantity

Unit

Description

Unit Price

Amount

Jumlah Total / Total Amount Catatan / Notes : 1. __________________________________ 2. __________________________________ 3. ________________________________________ Joko Suyono, Ph.D. PT. XYZ Perum Pondok Jati III CL-3 Phone: (031) 8051789 Fax: 031 - 8933323 Sidoarjo - Indonesia 61252 Yang Berwenang / Authorized Signature

PURCHASE REQUEST
Permintaan Pembelian Supplier :

NO Date / Tgl Date Required By Our Firm Tgl. Dibutuhkan di Perusahaan

Quantity Jumlah

Item No. No. Barang

Description Nama Barang

Remarks Keterangan

55

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Requested By Diminta Oleh

Department Bagian

Dept. Manager Kabag

General Manager

Joko Suyono, Ph.D.

8.2 Jurnal Pembelian Bahan Baku Transaksi : Pembelian bahan baku untuk Persediaan $ 1.000 Pembelian bahan baku utk pesanan. Atau departemen tertentu $ 800 Dibeli perlengkapan untuk keperLuan kantor pemasaran $1.000 dan Untuk keperluan administrasi $600 Jurnal : Bahan baku Utang Usaha Barang dalam proses Utang Usaha Pengendali beban Pemasaran ................. Pengendali beban Administrasi Utang Usaha Peralatan Kas Overhead pantol Utang Usaha Biaya angkutan Kas $1.000 $1.000 $ 800 $ 800 $1.000 $ 600 $1.600 $2.900 $2.900 $1.100 $1.00 $ 500 $500
56

Pembelian peralatan $ 2.900 Pembelian jasa atau perbaikan alat $1,100 Dibayar biaya angkutan $500

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

8.3 Metode Perhitungan Biaya Persediaan Metode yang paling umum dipakai untuk menghitung biaya persediaan adalah : o First in, First Out (FIFO) o Rata-rata tertimbang o Last in, First Out (LIFO) Semua metode diilustrasikan dengan menggunakan traksaksi berikut ini : Peb 01 Peb 04 Peb 10 Peb 11 Peb 12 Peb 20 Peb 25 Peb 28 : Saldo awal 800 unit @ $6 per unit : Diterima 200 unit @ $7 per unit : Diterima 200 unit @ $8 per unit : Dikeluarkan 800 unit : Diterima 400 unit @ $8 per unit : Dikeluarkan 500 unit : Dikemfbalikan 100 unit yang kelebihan dari pabrik ke gudang untuk di catat dengan harga pengeluaran terakhir atau pada harga pengeluaran aktual jika secara fisik dapat diidentifikasikan. : Diterima 600 unit @ $9 per unit

First in, First Out (FIFO) Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan bahan baku tersebut sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang. Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode FIFO
Tgl Jml Peb 01 04 200 $7 $1.400 Diterima Biaya Total Per Unit Biaya Jml Dikeluarkan Biaya Total Per Unit Biaya Jml 800 800 200 10 200 $8 $1.600 800 200 200 800 400 $8 $3.200 $6 $4.800 200 200 200 Persediaan Biaya Total Per Unit Biaya $6 $6 $7 $6 $7 $8 $7 $8 $7 Saldo

$4.800 $4.800 $4.800 $1.400 $6.200 $4.800 $1.400 $1.600 $7.800 $1.400 $1.600 $3.000 $1.400 57

11 12

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

600 20 25 28 100 600 $8 $9 $ 800 $5.400 200 300 $7 $8 $1.400 $2.400 300 400 400 600

$8 $8 $8 $8 $9

$4.800 $6.200 $2.400 $2.400 $3.200 $3.200 $3.200 $5.400 $8.600

Biaya Rara-Rata Tertimbang Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan campuran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi. Logika dari rata-rata tertimbang adalah semua bahan baku sejenis yang tersedia dikeluarkan secara random. Sering kali tidak mungkin menandai setiap item bahan baku dengan harga fakturnya untuk mengidentifikasi harga bahan baku yang digunakan. Metode rata-rata tertimbang membagi total biaya dari semua bahan baku dari kelas tertentu dengan jumlah unit yang tersedia untuk menemukan biaya rataratanya. Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang
Tgl Jml Peb 01 Diterima Biaya Total Per Unit Biaya Jml Dikeluarkan Biaya Total Per Unit Biaya Jml 800 Persediaan Biaya Total Per Unit Biaya $6 Saldo $4.800 58

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

04 10 11 12 20 25 28

200 200

$7 $8

$1.400 $1.600 800 $ 6,5 $5.200

1.000 $ 6,2 1.200 $ 6,5 400 800 200 $ 7,25 $3.625 300 400 $ 6,5 $ 7,25 $ 7,25 $ 7,25

$6.200 $7.800 $2.600 $5.800 $2.175 $2.900 $8.300

400

$8

$3.200

100 600

$ 7,25 $9

$ 725 $5.400

1.000 $ 8,30

Last in First Out (LIFO) Metode LIFO membebankn biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi. Logika metode ini adalah biaya yang paling terakhirlah yang mendekati biaya penggantian unit yang digunakan. Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode LIFO
Tgl Jml Peb 01 04 200 $7 $1.400 Diterima Biaya Total Per Unit Biaya Jml Dikeluarkan Biaya Total Per Unit Biaya Jml 800 800 200 10 200 $8 $1.600 800 200 200 Persediaan Biaya Total Per Unit Biaya $6 $6 $7 $6 $7 $8 Saldo

$4.800 $4.800 $4.800 $1.400 $6.200 $4.800 $1.400 $1.600 $7.800 59

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

11

200 200 400 400 $8 $3.200 400 100 100 600 $6 $9 $ 600 $5.400

$8 $7 $6

$1.600 $1.400 $2.400

400 400 400

$6 $6 $8 $6 $6 $6 $9

$2.400 $2.400 $2.400 $3.200 $5.600 $1.800 $1.800 $2.400 $2.400 $2.400 $5.400 $7.900

12 20 25 28

$8 $6

$3.200 $6.000

300 400 400 600

Latihan : 1. Nemeyer Company melakukan pembelian dan pngeluaran bahan baku berikut ini selama bulan Januari : Unit Persediaan Penerimaan Pengeliaran : Jan 01 : Jan 06 : Jan 10 : Jan 25 : Jan 15 : Jan 27 500 200 400 500 560 400 Harga Per Unit $1,20 $1,25 $1,30 $1,40

Diminta : Hitunglan biaya bahan baku yang digunakan dan biaya yang dibebankan ke persediaan akhir bulan, menggunakan sistem persediaan : Rata-Rata Tertimbang FIFO LIFO 2. Edmonson Corporation memiliki pembelian dan pengeluaran berikut selama bulan maret :
60

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Maret 01 02 05 12 15 18 22 26 28 31

: Saldo awal 750 unit @ $20 per unit : Dibeli 400 unit @ $19,50 per unit : Dikeluarkan 600 unit : Dibeli 350 unit @ $21,50 per unit : Dikeluarkan 500 unit : Dibeli 500 unit @ $22 per unit : Dikeluarkan 400 unit : Dibeli 550 unit @ $ 21 per unit : Dikeluarkan 650 unit : Dibeli 200 unit $ 20 per unit

Diminta: hitung biaya yang dikeluarkan dan biaya yang dibebankan ke perusahaan tgl 31 Maret dengan menggunakan : FIFO LIFO Metode biaya rata-rata tertimbang

UNIT 9 BIAYA TENAGA KERJA DAN PENGENDALIANNYA 9.1 Produktivitas Dan Biaya Tenaga Kerja Produktivitas dapat dijelaskan sebagai efisiensi dari konversi sumber daya menjadi komoditas dan/atau jasa. Peningkatan produktivitas yang lebih besar dapat dicapai dengan membuat proses produksi lebih efisien melalui eliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, dengan memodernisasi atau mengganti peralatan atau memperbaiki sumber daya. Produktivitas tenaga kerja dapat diukur dengan membandingkan waktu standar dengan waktu normal atau aktual.

Waktu Standar Produktivitas = Waktu Normal


61

X 100%

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Misalnya, jika 4.000 jam merupakan standar dari suatu departemen tetapi ternyata aktualnya 4.400 jam yang digunakan, maka rasio produktivitas adalah sebesar : 4.000 : 4.400 X 100% = 90,9% 9.2 Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan yaitu : 1. Gaji dan upah 2. Uang lembur 3. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja

9.2.1 Gaji dan Upah Akuntansi gaji dan upah dilakukan dalam empat tahap pencatatan. Perhatikan contoh berikut ini : Contoh : Misalkan Perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang karyawan : Risa dan Eliona. Menurut kartu absensi, karyawan Risa bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam $10. Sedangkan karyawan Eliona bekerja selama 40 jam seminggu dengan upah $7,5. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut adalah sebagai berikut :

Penggunaan Waktu Kerja Untuk pesanan No.103 Untuk pesanan No.188 Untuk menunggu persiapan pekerjaan

Risa 15 jam 20 jam 5 jam

Eliona 20 jam 10 jam 10 jam

62

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar $700 (40 jam X $10 ditambah 40 jam X $7,5) dan didistribusikan sebagai berikut :

Distribusi Biaya Kerja Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung : Pesanan No.103 Pesanan No.188 Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik * Jumlah upah minggu pertama PPh yang dipotong oleh perusahaan Upah bersih yang diterima karyawan

Risa

Eliona

$150 $200 $ 50 $400 $ 60 $340

$150 $ 75 $ 75 $300 $ 45 $255

*) Biaya upah yang dibayar saat tenaga kerja menganggur merupakan elemen Biaya overhead pabrik.

Akuntansi Biaya Gaji dan Upah atas dasar data tersebut diatas dapat dilakukan sebagai berikut Tahap 1 : Berdasarkan atas rekap gaji dan upah, bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut : Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Biaya (Pengendali) Overhead Pabrik Gaji dan Upah Tahap 2 : $575 $125 $700

Atas dasar Bukti Kas Keluar, bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut : Gaji dan Upah Utang PPh Karyawan Utang Gaji dan Upah $700 $105 $595

Tahap 3 :

Atas dasar bukti pembayaran gaji yang telah ditanda tangani karyawan, bagian akuntansi membuat jurnal sebagai berikut :
63

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Utang Gaji dan Upah Kas Tahap 4 :

$595 $595

Penyetoran PPh Karyawan ke Kas Negara, dijurnal oleh Bagian Akuntansi sebagai berikut : Utang PPh Karyawan Kas $105 $105

9.2.2 Uang lembur Dalam perusahaan apabila karyawan bekerja lebih dari 40 jam dalam satu mingggu, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan uang lembur. Misalnya dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah $10 per jam. Upah lembur dihitung sebesar 30% dari upah per jam. Maka upah karyawan tetrsebut dihitung sebagai berikut : Jam biasa/normal Lembur Jumlah upah karyawan satu minggu 40 x $10 4 x $3 = $400 = $ 12 = $412

Premi lembur dapat diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik, dan pembukuannya mengikuti 4 (empat) tahapan diatas. 9.2.3 Biaya-Biaya Yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja 1. Waktu Menganggur
64

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Misalnya seorang karyawan bekerja 40 jam seminggu. Upahnya $20 per jam. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu menganggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut : Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya (Pengendali) Overhead Pabrik Gaji dan Upah 2. Pembayaran Bonus Misalnya upah seorang karyawan per minggu $250 dan perusahaan bermaksud memberikan tambhan bonus $10 per minggu. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah sebagai berikut : Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya (Pengendali) Overhead Pabrik Gaji dan Upah Utang Bonus $250 $ 100 $250 $ 10 $600 $200 $800

Latihan : Misalkan perusahaan XYZ hanya mempekerjakan 2 orang karyawan : Calista dan Arizona. Berdasarkan kartu hadir minggu kedua bulan April, bagian pembuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartu absensi, karyawan Calista bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam $15. Sedangkan karyawan Arizona bekerja selama 40 jam seminggu dengan upah $10. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masingmasing karyawan tersebut adalah sebagai berikut :

Penggunaan Waktu Kerja Untuk pesanan No.100 Untuk pesanan No.188 Untuk menunggu persiapan pekerjaan

Calista 10 jam 25 jam 0 jam

Arizona 25 jam 10 jam 5 jam

65

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Dengan demikian upah karyawan adalah sebesar $925 (35 jam x 15 ditambah 40 jam x 10). Diminta : 1. Buatlah distribusi tenaga kerja untuk karyawan Calista dan Arizona dengan asumsi PPh yang dipotong oleh perusahaan adalah sebesar 10% dari upah seminggu. 2. Buatlah ayat jurnal yang berhubungan dengan upah karyawan tersebut.

UNIT 10 BIAYA OVERHEAD DAN PENGENDALIANNYA


10.1 Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya 1. Biaya bahan penolong : bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian dari produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian dari produk jadi tetapi nilainya relatif kecil. Contoh : kertas, minyak pelumas, tinta, lem, dll. 1. Biaya reparasi dan pemeliharaan 2. Biaya tenaga kerja langsungia 3. Beban biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap. Contoh : biaya penyusutan. 4. Bebab biaya yang timbul sebagai akibat berlakuknya waktu. Contoh : biaya asuransi
66

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

5. Biaya overhead pabrik yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai. Contoh : biaya perawatan mesin yang diserahkan kepada pihak luar, biaya listrik PLN dan lain-lain 10.2 Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk 1. Satuan Produk (Output Fisik) Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut : Estimasi overhead pabrik = Overhead pabrik per unit Estimasi unit produksi

Misalnya, jika overhead pabrik yang diestimasikan adalah sebesar $300.000 dan perusahaan bermaksud memproduksi 250.000 unit selama periode tersebut. Maka setiap unit yang telah selesai akan dibebankan sebesar $1,2 ($300.000 : 250.000 unit). Suatu pesanan 1.000 unit selesai akan dibebankan biaya overhead sebesar 1.000 x $1,2 = $1.200 dari overhead pabrik. 2. Biaya Bahan Baku Langsung Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Estimasi overhead pabrik Estimasi biaya bahan baku X 100% = Overhead pabrik sbg presentase dari biaya bahan baku.

Misalnya, jika estimasi overhead pabrik totalnya $300.000 dan estimasi bahan baku totalnya sebesar $250.000, maka setiap pesanan atu produk dibebankan biaya overhead pabrik sebesar $300.000 : $250.000 = 1,2 atau 120% dari biaya bahan baku langsungnya. Jika biaya bahan baku suatu pesanan adalah sebesar $5.000, maka pesanan tersebut menerima tambahan biaya sebesar $5.000 x 120% = $6.000 untuk overhead pabrik.
67

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Estimasi overhead pabrik Estimasi biaya tenaga kerja langsung X 100% = Overhead pabrik sbg pre sentase dari biaya bahan baku.

Misalnya, jika estimasi overhead pabrik adalah sebesar $300.000 dan estimasi tenaga kerja langsung sebesar $500.000, maka tarif overhead pabrik sebesar $300.000 : $500.000 = 0,60 atau 60% dari biaya bahan baku langsungnya. Jika suatu pesanan atau produk dengan biaya tenaga kerja langsung sebesar $12.000, maka pesanan atau produk tersebut akan dibebankan biaya overhead pabrik adalah sebesar $12.000 X 60% = $7.200.

4. Jam Tenaga Kerja Langsung Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Estimasi overhead pabrik Estimasi jam tenaga kerja langsung = Overhead pabrik per jam tenaga kerja langsung.

Misalnya, jika estimasi overhead pabrik adalah sebesar $300.000 dan estimasi jam tenaga kerja langsung sebesar 60.000, maka tarif overhead pabrik adalah sebesar $300.000 : 60.000 = $5 per jam tenaga kerja langsung. Jika suatu pesanan atau produk memerlukan 800 jam tenaga kerja langsung, maka pesanan atau produk tersebut akan dibebankan biaya overhead pabrik sebesar 800 X $5 = $4.000.
68

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

5. Jam Mesin Beban Overhead Pabrik untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Estimasi overhead pabrik = Overhead pabrik per jam mesin Estimasi jam mesin

Misalnya, jika estimasi overhead pabrik adalah sebesar $300.000 dan estimasi total jam mesin sebesar 20.000, maka tarif overhead pabrik adalah sebesar $300.000 : 20.000 = $15 per jam mesin. Jika suatu pesanan atau produk memerlukan 120 jam mesin, maka pesanan atau produk tersebut akan dibebankan biaya overhead pabrik sebesar 120 X $15 = $1.800.

10.3 Pembebanan Biaya Overhead Asumsikan tarif overhead pabrik yang teleh ditentukan adalah sebesar $15 per jam mesin. Jam mesin aktual dari DeWitt Products adalah sebesar 18.900 dan biaya overhead pabrik aktual $292.000. Overhead pabrik yang dibebankan selama periode ini adalah sebesar 18.900 x $15 = $283.500 Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : Barang dalam proses Overhead pabrik dibebankan $283.500 $283.500

10.4 Pembebanan Biaya Overhea Pabrik Yang Terlalu Tinggi Atau Terlalu Rendah Asumsikan biaya overhead pabrik dibebankan terlalu rendah sebesar $8.500. Maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut : Ikhtisar Laba Rugi Pengendali overhead pabrik $ 8.500 $ 8.500
69

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

Atau : Harga pokok penjualan Pengendali overhead pabrik $ 8.000 $ 8.000

Jumlah overhead yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat dilaporkan sebagai penyesuaian di laporan laba rugi seperti dibawah ini : DeWitt Products Laporan Laba Rugi Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20... Penjualan Dikurangi : Harga pokok penjualan Overhead dibebankan terlalu rendah Laba kotor Dikurangi : Beban pemasaran Beban administratif $ $ $1.600.000 $ 1.193.500 $ 8.500 $1.202.000 $ 398.000 150.000 100.000 $ 250.000 $ 148.000

Laba operasi .............................................................................. Latihan :

1. Guardiano Company mengestimasikan biaya overhead sebesar $225.000 untuk tahun depan. Estimasi unit yang akan diproduksi adalah sebesar 5.000 unit, dengan biaya bahan baku sebesar $500.000. Konversi akan memerlukan jam tenaga kerja langsung yag diestimasikan sebesar 56.250 dengan biaya $8 per jam, dan jam mesin yang diestimasikan adalah sebesar 75.000. Diminta : Hitung tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya untuk digunakan dalam pembebanan overhead pabrik ke produksi untuk setiap dasar pembebanan berikut ini : a) b) c) d) e) Unit produksi Biaya bahan baku Jam tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung Jam mesin

2. Datsun Inc. Mengangarkan overhead pabrik sebesar $255.000 untuk periode tersebut bagi Departemen A, berdasarkan volume yang dianggarkan sebesar
70

Akuntansi Biaya Joko Suyono, Ph.D.

50.000 jam mesin. Di akhir periode, aktual overhead pabrik adalah sebesar $279.000 dan jam mesin aktual adalah sebesar 52.500 Diminta : Hitung jumlah overhead pabrik yang dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk periode tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Carter, William K. Dan Milton F. Usri. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Salemba Empat, Yogyakarta, 2002. Mulyadi. Akuntansi Biaya, Universitas Terbuka, Karunika Jakarta. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

71

También podría gustarte