Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Evaluasi Lahan Semester Ganjil Tahun 2010 Oleh Raden Bondan E B 150110080162
Variable
Citra Baik
Citra Buram
Warna
Komponen warna lebih jelas dan Komponen spesifik proses Karena telah
warna
hasil
awal,
hasil
pengoreksian
radiometri maupun geometrik Sensor Sensor telah mendeteksi perbedaan Sensor belum bisa mendeteksi pantulan pantualan terkecil sehingga tampilan atau yang ditangkap lebih baik Kontras Telah dilakukan contrast sketching (Rahmat, 2002) respon spectral objek yang
(Rahmat, 2002)
b. Identifikasi image hasil koreksi Geometrik dan Radiometrik pada saat sebelum dan sesudah a. Koreksi Radiometrik Swain dan Davies dalam Danoedoro (1996 : 42), resolusi radiometrik adalah kemampuan sensor dalam mencatat respons spektral objek atau kemampuan sensor untuk mendeteksi perbedaan pantulan terkecil. Sedangkan Mapper tahun 1998 menjelaskan koreksi radiometric merupakan teknik perbaikan citra satelit untuk menghilangkan effek atmosfer yang mengakibatkan kenampakan bumi tidak terlalu tajam. Koreksi radiometri dapat digunakan untuk identifikasi lahan pertanian. Prosesnya meliputi koreksi koreksi efek yang berhubungan dengan sensor untuk meningkatkan kekontrasan 2|P a ge
setiap pixel dari citra, sehingga setiap objek yang terekam mudah diinterprestasikan untuk menghasilkan data sesuai dengan keadaan lapangan
Gambar 1. Hasil citra koreksi Radiometri (kiri) sebelum koreksi, (kanan) sesudah koreksi (Soeprapto et al, 2007)
b. Koreksi Geometrik Proses memposisikan citra sehingga lebih cocok dengan koordinat peta dunia yang sesungguhnya. Dalam koreksi ini ditampilkan ketidaktepatan dalam memasukkan kordinat dengan letak sebenarnya. Ada beberapa cara dalam pengoreksian ini yaitu triangulasi, polynomial, orthorektifikasi dengan mengunakan titik titik control lapangan atau dikenal sebagai ground control point, proyeksi peta ke peta, dan registrasi titik yang telah diketahui.
Gambar 2. Hasil citra koreksi Geometrik tahap retifikasi (kiri) Setelah koreksi, (kanan) sebelum koreksi (Febrianto, 2007)
3|P a ge
Gambar 3. Tabel penentuan titik control GCP dalam koreksi Geometrik (Febrianto, 2007)
4|P a ge
DAFTAR PUSTAKA Febrianto. 2007. Interpretasi Citra Satelit Spot 5 Untuk Pemetaan Penggunaan Lahan Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Diakses melalui http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH57f6.dir/doc.pdf. 09/10/2010. Mapper. 1998. Dalam Teknik Perbaikan Data Digital (Koreksi dan Penajaman) Citra Satelit. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. Diakses melalui Tanggal akses
http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/bt071022.pdf. Tanggal Akses 09/10/2010. Rahmat. 2002. Inventarisasi Sumber Daya Lahan Kabupaten Pelalawan Dengan Menggunakan Data Citra Satelit. Fakultas Teknik. Universitas Riau. Riau. Diakses melalui
http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol5(1)/Rahmad.pdf. Tanggal akses 06/10/2010. Supriatno,Sukartono. 2003. Teknik Perbaikan Data Digital (Koreksi dan Penajaman) Citra Satelit. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. Diakses melalui
http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/bt071022.pdf. Tanggal Akses 09/10/2010. Suprapto, Suwiyangto,dan Helmi. 2007. Pengolahan Data Digital Penginderaan jauh Menggunakan ER Mapper Ver 7.x. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI bekerjasama Geomatics Training and Research Centre (GTRC). Diakses melalui
http://dspace.ipk.lipi.go.id/dspace/bitstream/123456789/204/1/Koreksi%20Radimetri%20Pada% 0Citra%20Satelit.pdf. Tanggal akses 09/10/2010. Swain dan Davies. 1996. Dalam Interpretasi Citra Satelit Spot 5 Untuk Pemetaan Penggunaan Lahan Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
5|P a ge