Está en la página 1de 2

PALPITASI Palpitasi merupakan gejala umum yang tidak menyenangkan yang dapat dijelaskan sebagai suatu kesadaran akan

terasanya debaran jantung, suatu kesadaran umumnya terutama disebabkan oleh perubahan irama jantung atau kecepatan denyut jantung atau karena bertambahnya kontraktilitas. Palpitasi dapat digambarkan oleh pasien dalam berbagai istilah, seperti menggedebak, menggelepar, melompat-lompat dan pada kebanyakan kasus itu ialah menjadi nyata bahwa keluhan itu adalah suatu sensasi dari denyut jantung yang terganggu. Kepekaan terhadap perubahan aktivitas jantung pada berbagai orang sangat bervariasi. Ada pasien yang tidak menyadari adanya disritmia, sementara yang lain merasa terganggu. Pasien yang cemas sering menunjukkan ambang batas yang rendah, sehinngga gangguan-gangguan kecepatan dan irama menyebabkan palpitasi. Kesadaran akan denyut jantung juga cenderung lebih umum pada malam hari dan pada saat-saat introspektif, tetapi kurang nyata selama aktivitas. Para pasien penyakit jantung organic dan gangguan-gangguan frekuensi jantung kronik, irama, atau volume sekuncup cenderung untuk menyesuaikan dengan kelainan-kelainan ini sehingga kurang peka dibandingkan orang normal terhadap kejadian-kejadian ddemikian. Pathogenesis palpitasi Pada keadaan biasa, denyut jantung yang ritmik tidak terasa oleh orang sehat yang tenang atau bahkan bertaempramen rata-rata. Palpitasi dapat dialami oleh orang-orang normal yang sibuk dalam upaya fisi yang berat atau yang timbul secara emosional. Palpitasi ini bersifat fisiologik dan menggambarkan kesadaran normal suatu jantung yang aktif yakni, jantung yang berdetak cepat dan dengan suatu kontraktilitas yang bertambah. Palpitasi akibat jantung terlalu aktif juga mungkin terdapat pada keadaa-keadaan patologik tertentu, misalnya demam, anemia akut atau berat atau tirotoksikosis. Bila hebat dan teratur, palpitasi biasanya disebabkan oleh volume sekuncup yang bertambah besar. Keadaan patologik, seperti regurgitasi aorta atau berbagai keadaan peredaran darah yang hiperkinetik (misalnya anemia, fistula arteriovenosa dan tirotoksikosis) harus dipertimbangkan, demikian pula sindroma jantung hiperkinetik idiopatik. Penyebab penting palpitasi Ekstrasistol. Kontraksi premature dan denyut pascaprematur sering dilukiskan sebagai bunyi plok atau pasien mungkin mengatakan bahwa ia merasa seakan jantungnya terbalik-balik. Pause yang menyusul kontraksi premature dapat dirasakan sebagai suatu penghentian denyut jantung yang sesungguhnya. Kontraksi ventrikuler pertama setelah pause mungkin dirasakan sebagai denyut yang luar biasa kuatnya dan dilukiskan sebagai berdegup-degup. Takikardia. Takikardi ventricular, salah satu aritmia yang paling serius, jarang bermanifestasi sebagai palpitasi, hal ini mungkin ada kaitannya dengan rangkaian yang abnormal, dan akibatnya koordinasi dan tenaga kontraksi ventricular terganggu. Penyebab lain. Tirotoksikosi, hipoglikemia, feokromositoma, demam dan obat-obatan.

Palpitasi sebagai manifestasi keadaan cemas. Orang-orang yang secara fisik sehat dan secara emopsional beradaptasi dengan baik dapapt mengalami palpitasi dalam keadaan tertentu. Waktu atau tidak lama setelah pengerahan tenaga fisik yang kuat atau waktu terjadi ketegangan emosional yang mendadak, palpitasi adalah biasa dan biasanya berubungan dengan takikardia sinus. Pada orang yang ridak berpenyakit jantunjg organic tetapi tidak terbiasa mengerahkan tenaga besar, maka takikardia sinus dari gerak badan mungkin jadi berlebihan dan berkaitan dengan palpitasi. Pada orang tertentu, palpitasi bisa merupakan manifestasi yang nyata dari suatu episode kecemasan akut. Pada yang lain, palpitasi, dengan gejala lain, bisa menjadi gambaran dan neurosis kecemasan berkepanjangan atau suatu gangguan seumur hidup yang dicirikan oleh faal autonomic yang mudah berubah-ubah.

También podría gustarte