Está en la página 1de 1

Muhammad Iqbal Redha Teknik Elekto

MAGANG PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG PERIODE MINGGU 1 Selasa, 25 Juni 2013; Penerimaan rombongan magang oleh Pabrik Gula Kebon Agung dikantor pusat selanjutnya langsung dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari teknik, pabrikasi, SI dan tanaman. Setiap bagian bergerak ke bagian masing-masing. Pada bagian teknik strukturnya terdiri dari Kabag Teknik Ir. H. Gatot Soejarwoko dan dibawahnya terdapat 2 Kasubag yakni Ir Tri Hardjanto (Gilingan, Besali dan Garasi) dan Ir. H. Heru Sasongko (Ketel, Listrik, Instrumen, dan Bangunan) dibantu 4 orang masinis dan 3 Koordinator Teknik. Hari pertama keliling pabrik untuk mengetahui proses pembuatan gula di PG Kebon Agung mulai dari lokasi tiap stasiun dan beberapa alat yang digunakan. Pada saat itu terdapat kejadian yakni matinya gilingan karena adanya penumpukan ampas di gilingan no 5. PG Kebon Agung memiliki kapasitas giling sebesar 10.000 TCD namun karena adanya beberapa faktor yakni salah satunya cuaca dan kurang penebang maka untuk awal giling ini kapasitas diturunkan menjadi 7000 TCD. Proses PG Kebon Agung didukung oleh 3 buah ketel yang memiliki kapasitas 120 T/j, 100 T/j dan 80 T/j ; namun karena kapasitas giling turun maka digunakan hanya dua ketel dgn total kaasitas 200 T/j. Untuk sistem kelistrikan didukung oleh 4 generator dengan kapasitas 4,5 MW, 1,3 MW, 2 buah gen 1 MW dan output 6Kv ; untuk saat ini yang digunakan hanya generator 4,5 MW dengan didukung PLN 3200 A. Tegangan yang digunakan pada kelistrikan PG Kebon Agung yakni 400 v. Hari selanjutnyamengamati tentang cane preparation. Pada PG Kebon Agung Terdapat 4 buah meja tebu yang ada. Angkutan Tebu hanya terdiri dari truk fuso dan truk gandeng. Tebu pada setiap truk sudah diberi seling sebelumnya sehingga untuk mengangkut ke meja tebu digunakan crane. Tebu selanjutnya di masukkan ke out carier secara bergantian dari ke 4 meja tebu oleh operator. Pada conveyor meja tebu terdapat gerigi untuk mendorong tebu masuk ke out carier dan diratakan dengan Cane Tumbler. Conveyor tebu digerakkan oleh motor listrik. Selanjutnya dari out carier bergerak ke cane cutter. Di PG Kebon Agung terdapat 2 cane cutter yang digerakkan turbin uap tetapi karena kapasitas sedikit maka yang digunakan hanya 1 dengan tenaga terbesar yakni 2500hp. Selanjutnya tebu yang telah dipotong dicacah dengan HDS (Hummer Shredder) yang digerakkan dengan turbin uap dengan tenaga 4000 Hp dan kec turbin 5023 rpm. Tebu yang telah dicacah masuk ke dalam gilingan diangkut oleh main carier. Gilingan yang ada sebanyak 5 set namun yang difungsikan hanya 4 buah, gilingan no. 5 digunakan sebagai conveyor saja. Hasil nira perahan gilingan 1 dan 2 melewati conveyor chus-chus untuk disaring pertama apabila terdapat ampas yang terikut. Nira mentah selanjutnya ditampung dalam peti nira dan dipompa ke DSM Screen untuk disaring ke dua. Hasil saringan ini selanjutnya masuk ke dalam peti nira untuk proses dan ampas yang tersaring pada DSM Screen dikembalikan lagi ke conveyor chus-chus untuk dimasukkan lagi ke gilingan 1. Conveyor chus-chus berupa conveyor yang memiliki lubang-lubang kecil dibawahnya sebagai penyaring ampas. Nira perahan gilingan 3 di alirkan melalui pompa ke masukan ampas gilingan 2 dan nira perahan gilingan 4 dialirkan ke masukan ampas gilingan 3, hal ini disebut maserasi yakni campuran nira dan air. Selanjutnya masukan ampas gilingan 4 diberikan air imbibisi yang diatur oleh fabrikasi.

También podría gustarte