Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Romzi SpB
kuman : Salmonella enterica serotype thypi Gejala : demam dan menggigil , ruam, nyeri abdomen dan perdarahan intestinal dan ulserasi Abad-19 : penyebab kematian utama Amerika Infeksi saluran gastrointestinal, perforasi usus (komplikasi tersering)
Salmonella typhi
Bentuk & Morfologi Batang gram negatif berflagel Anaerob fakultatif Famili : Enterobacteriaceae Habitat di saluran pencernaan manusia dan hewan Menyebabkan penyakit : Salmonellosis : demam enterik (tifus)
Ulserasi / tukak pada 5% pasien, perforasi dengan kadar mortilitas tinggi pada 3% . Biasa terjadi pada minggu II dan III Perforation death rate dulu 100%, sekarang 139%] Faktor resiko perforasi
kadar albumin serum rendah (<2.5gr%) gizi kurang Kadar obat tidak memadai Banyak gerak Diet padat terlalu dini
Total
44 (100)
Plak Peyeri
Agregrasi jaringan limfoid Ditemukan di bagian terendah dari usus kecil +/- 30 unit plak peyeri ditemukan pada manusia mikroskopis
Peran surveilans kekebalan tubuh, fasilitasi respon umum dalam mukosa Mikroorganisme patogen masuk ke usus menghadapi
B-Limfosit
T-Limfosit
Konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi Kuman kolonisasi Plak Peyeri di ileum terminal Hiperplasia folikel limfoid
Nyeri perut
Perdarahan usus anemia. Pada perdarahan hebat dapat terjadi syok hipovolemik
Demam remiten yang makin tinggi ,nyeri kepala Batuk Hampir selalu rasa tidak enak perut/nyeri Konstipasi sering, bisa juga diare
Tinggal di daerah endemis / riwayat berpergian Menderita demam tinggi selama 2-3 minggu sebelum distensi abdomen positif Melena perdarahan ulserasi tifoid di ileum terminal hipovolemi Kultur darah : Tes widal
typhi dan paratyphi di dalam serum pasien Titer biasanya sejajar dgn grafik demam dan puncak pada minggu ketiga
Biakan darah positif basil usus tandanya ada ulserasi di ileum Jika nyeri abdomen generalisata akut yang berat pada minggu kedua dan ketiga sakit curigai ulser tifoid yang telah perforasi
Foto roentgen abdomen Erect atau Lateral decubitus free air di daerah subdiafragma dan peritoneal Darah rutin Leukopeni (47 % dari kasus) , limfositosis relatif Bakteriologik Biakan Gall diagnosa pasti
suatu protein yang spesies spesifik), dan antigen O (suatu lipopolisakarida (endotoksin) grup spesifik) positif
titer O meningkat lebih dari 1/160 atau 4x lipat nilai normal Titer H > 1/800 ( pada hasil 1/160 menunjukkan kemungkinan pasien pernah terinfeks S. Thypi dahulu)
Demam tinggi disertai atau tanpa disertai bronkitis, keluhan sakit kepala dan nyeri samar di perut menyerupai
tuberculosis diseminatus,
demam dengue bronkitis akut
Influenza
pneumonia
Medikamentosa
Resusitasi cairan yang adekuat (cairan IV dan
Kondisi umum pasien Luas usus yang perforasi Jumlah perforasi usus Derjat kontaminasi peritoneal
Alternatifnya adalah :
perforasi tersebut reseksi usus dengan atau tanpa anastomosis penutupan perforasi dengan side to side anastomosis ileotransversum ileostomi atau kolostomi
Selepas perforasi ditutup, operator bedah harus mencurigai perforasi di tempat lain termasuk usus kecil Debridement peritoneum sangat diperlukan
Kolostomi atau ileostomi Sementara atau permanen Hasil ileostomy biasanya adalah cairan manakala kolostomi adalah pepejal Pada ileostomy lebih mudah bermasalah cairan dan elektrolit Ileostomy biasanya diletakkan di fossa iliaka kanan Temporary ileostomy biasanya di kuadran kanan atas End colostomy biasanya di fossa iliaka kiri
Stoma
Lubang buatan di usus besar untuk mengalihkan feses dan flatus ke permukaan eksterior Kantung eksternal Temporary atau permanent
Kolostomi
Loop kolostomi di fossa iliaka kiri Mencegah fekal peritonitis dari tersebar akibat traumatic injury di rektum Fasilitasi pengobatan operatif terhadap inkontinensia Membawa lingkaran dari usus ke permukaan Abdomen ditutup, kolostomi dibuka dan tepi kolon dijahit di margin kulit
Dapat ditutup kembali setelah penyembuhan bedah tercapai Pemeriksaan kontras (distal loopagram) dilakukan tiada obstruksi distal pada luka bekas pembedahan Penutupan lebih mudah dan aman saat stoma matur, biasanya bulan kedua
Dibentuk setelah eksisi rektum untuk karsinoma dengan teknik abdominoperineal Membawa ujung distal colon (end-colostomy) ke permukaan di fossa iliaka kiri Difiksasi dan dijahit di kulit sekitar
End Colostomy
Prolapse usus Nekrosis di ujung distal usus Pembentukan fistula Hernia kolostomi Perdarahan diare kolostomiinfective enteritis
pada waktu ini lebih sering digunakan sebagai alternatif kepada kolostomi Kelebihan berbanding kolostomi
Penyulit langsung :
Perdarahan dan perforasi tukak ileum Kolesistisis akut/kronik Osteomielitis Kerusakan otot oleh toksin kuman tifoid
Sumber infeksi : manusia sakit mahupun sihat (carrier) Infeksi umumnya terjadi kerana makanan yang terkontaminasi tinja, kemih, atau pus yang positif mengandung kuman Penyebaran : Air atau kontak langsung Pencegahan : melalui perbaikan sanitasi lingkungan, kebiasaan makan, proyek MCK (mandi cuci kakus) dan pendidikan kesihatan di puskesmas dan posyandu.
Minggu pertama sakit, prognosisnya adalah lebih baik dibandingkan dengan selepas ia berlaku pada minggu kedua atau minggu ketiga. Disebabkan oleh gizi pasien yang masih baik dan pertahanan tubuh yang masih kuat. Semakin pendek masa antara terdiagnosanya penyakit dengan operasi,semakin baik prognosisnya.