Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
0
G
0
B
4. Perbaharui
i
x
)
dengan
i i i
D x x + =
+
) )
1
.
5. Hitung
1 + i
= ) (
1 + i
x f
)
. Jika
+ i i 1
maka lanjutkan ke-langkah 6 dan jika tidak
lanjut ke-langkah 7.
6. Tetapkan
*
x
)
=
1 + i
x
)
dan
1 + i
= ) (
1 + i
x f
)
dan berhenti.
7. Perbaharui
1 + i
B =
) (
1
) , (
+
i
x
y x f
)
dan Tetapkan
1 +
=
i i
B B Y .
8. Hitung matrix
T
D D
Y D
L
0 0
0
1
= dan
0 0
0
1
G YY G
Y G Y
M
T
T |
|
\
|
=
9. Perbaharui nilai
i
G dengan M L G G
i i
+ + =
+1
. Perbaharui
i
dengan
1 + i
dan
perbaharui pula
i
B dengan
1 + i
B selanjutnya kembali ke-langkah 2. (
1 + i
dan
1 + i
B
yang diperoleh pada langkah-9 digunakan sebagai nilai inisialisasi awal lagi pada
langkah-2).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelian ini akan dibahas persoalan memakasimumkan fungsi dua variabel
tanpa kendala yaitu :
Kasus: Gunakan metode Fletcher-Powell untuk maksimumkan fungsi
2
2 2 1
2
1 2 1 2 1
3 4 2 3 ) , ( x x x x x x x x f + + =
Solusi Numerik : Metode Fletcher-Powell
Perhatikan plot 3 dimensi dari fungsi
2
2 2 1
2
1 2 1 2 1
3 4 2 3 ) , ( x x x x x x x x f + + =
Gambar 2 Plot fungsi
2
2 2 1
2
1 2 1 2 1
3 4 2 3 ) , ( x x x x x x x x f + + =
Syaripuddin Optimasi Dua Variabel Tanpa Kendala
194 FMIPA Universitas Mulawarman
Dari Gambar 2, diperoleh bahwa nilai awal untuk
(
=
1
0
0
x
)
adalah pendekatan yang tepat
untuk lokasi optimal ) , (
2 1
x x f . Berikut tahapan perhitungan menggunakan metode
Fletcher-Powell.
Langkah-1: Pilih teloransi 1 . 0 = dan
(
=
1 0
0 1
0
G .
Langkah-2: Pilih inisialisasi awal
(
=
1
0
0
x
)
dan evaluasi
0
= 4 ) (
0
= x f
)
dan
0
B =
(
=
0
2
) , (
) (
0
x
y x f
)
Langkah-3: Tahapan untuk menentukan menggunakan pencarian tiga titik sebagai
berikut: Misalkan tempat pencariannya di interval [-1,3]. Bagi inteval ini menjadi empat
bagian yang sama selanjutnya tentukan nilai ) (
0 0 0
B G x f +
)
. Pilih =
*
0
yang membuat
) (
0 0 0
B G x f +
)
maksimum. Proses ini diulang sampai selisih nilai ) (
0 0 0
B G x f +
)
untuk
masing-masing kurang dari 1 . 0 =
Iterasi-1 :
x
1
x
2
x
3
-1 0 1 2 3
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 4
0
2
1 0
0 1
0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 8
0
2
1 0
0 1
1
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 52
0
2
1 0
0 1
2
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Pilih nilai ) (
0 0 0
B G x f +
)
yang terbesar yaitu 4 pada nilai =0. Sehingga interval yang
terpilih adalah [-1,1]. Gunakan interval untuk perhitungan selanjutnya.
Iterasi-2 :
x
1
x
2
x
3
- 1 -0.5 0 0.5 1
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 2
0
2
1 0
0 1
) 5 . 0 (
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 4
0
2
1 0
0 1
0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2012 ISSN 1412-498X
FMIPA Universitas Mulawarman 195
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 2
0
2
1 0
0 1
5 . 0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Pilih nilai ) (
0 0 0
B G x f +
)
yang terbesar yaitu 4 pada nilai =0. Sehingga interval yang
terpilih adalah [-0.5,0.5]. Gunakan interval untuk perhitungan selanjutnya.
Iterasi-3 :
x
1
x
2
x
3
-0.5 -0.25 0 0.25 0.5
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 2
0
2
1 0
0 1
) 25 . 0 (
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 4
0
2
1 0
0 1
0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 4
0
2
1 0
0 1
25 . 0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Pilih nilai ) (
0 0 0
B G x f +
)
yang terbesar yaitu 4 (ada 2 nilai pilih salah satu) pada nilai =0.
Sehingga interval yang terpilih adalah [-0.25,0.25]. Gunakan interval untuk perhitungan
selanjutnya.
Iterasi-4 :
x
1
x
2
x
3
-0.25 -0.125 0 0.125 0.25
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 25 . 3
0
2
1 0
0 1
) 125 . 0 (
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 4
0
2
1 0
0 1
0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 25 . 4
0
2
1 0
0 1
125 . 0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Pilih nilai ) (
0 0 0
B G x f +
)
yang terbesar yaitu 4.25 pada nilai =0.125. Sehingga interval
yang terpilih adalah [0,0.25]. Gunakan interval untuk perhitungan selanjutnya.
Iterasi-5 :
x
1
x
2
x
3
0 0.0625 0.125 0.1875 0.25
Syaripuddin Optimasi Dua Variabel Tanpa Kendala
196 FMIPA Universitas Mulawarman
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 1875 . 4
0
2
1 0
0 1
0625 . 0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 25 . 4
0
2
1 0
0 1
125 . 0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
0 0 0
B G x f +
)
= 1875 . 4
0
2
1 0
0 1
1875 . 0
1
0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Pilih nilai ) (
0 0 0
B G x f +
)
yang terbesar yaitu 4.25 pada nilai =0.125.
Perhatikan bahwa nilai,
1 . 0 0625 . 0 1875 . 4 25 . 4
0
2
1 0
0 1
0625 . 0
1
0
0
2
1 0
0 1
125 . 0
1
0
= = =
|
|
\
|
(
+
(
|
|
\
|
(
+
(
f f dan
1 . 0 0625 . 0 1875 . 4 25 . 4
0
2
1 0
0 1
875 . 1 . 0
1
0
0
2
1 0
0 1
125 . 0
1
0
= = =
|
|
\
|
(
+
(
|
|
\
|
(
+
(
f f
maka proses perulangan dihentikan dan ditetapkan = 125 . 0
*
0
= .
Selanjutnya gunakan
*
0
untuk menghitung
(
= =
0
25 . 0
0 0
*
0
B G D
Langkah-4: Perbaharui
i
x
)
dengan
i i i
D x x + =
+
) )
1
.
Diperoleh
(
=
(
+
(
= + =
1
25 . 0
0
25 . 0
1
0
0 0 1
D x x
) )
Langkah-5: Perbaharui
1 + i
= ) (
1 + i
x f
)
, diperoleh 25 . 4 ) (
1 1
= = x f
)
Hitung 1 . 0 25 . 0 25 . 4 4
0 1
= > = = maka lanjutkan ke-langkah 7.
Langkah-7: Perbaharui
1 + i
B =
) (
1
) , (
+
i
x
y x f
)
, diperoleh
(
= =
75 . 0
0
) , (
) ( 1
1
x
y x f B
)
dan
Tetapkan
1 +
=
i i
B B Y , diperoleh
(
=
(
= =
75 . 0
2
75 . 0
0
0
2
1 0
B B Y
Langkah-8: Hitung matrix
(
= =
0 0
0 125 . 0 1
0 0
0
T
D D
Y D
L dan
Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2012 ISSN 1412-498X
FMIPA Universitas Mulawarman 197
(
=
|
|
\
|
=
1233 . 0 3288 . 0
3288 . 0 8767 . 0
1
0 0
0
G YY G
Y G Y
M
T
T
Langkah-9 : Perbaharui nilai
i
G dengan M L G G
i i
+ + =
+1
, diperoleh
(
=
(
+
(
=
8767 . 0 3288 . 0
3288 . 0 2483 . 0
1233 . 0 3288 . 0
3288 . 0 8767 . 0
0 0
0 125 . 0
1 0
0 1
1
G
kembali ke langkah-2 :
Langkah-2 : Inisialisasi awal
(
=
1
25 . 0
1
x
)
dan evaluasi
1
= 25 . 4 4 ) (
1
= = x f
)
dan
(
= =
75 . 0
0
) , (
) ( 1
1
x
y x f B
)
.
Langkah-3: Tahapan untuk menentukan menggunakan pencarian tiga titik sebagai
berikut. Diketahui diperhitungan sebelumnya bahwa interval yang terpilih adalah
[0.625,0.1875]. Bagi inteval ini menjadi empat bagian yang sama selanjutnya tentukan
nilai ) (
1 1 1
B G x f +
)
. Pilih =
*
1
yang membuat ) (
1 1 1
B G x f +
)
maksimum. Proses ini
diulang sampai nilai ) (
1 1 1
B G x f +
)
untuk masing-masing kurang dari 1 . 0 =
Iterasi-1 :
x
1
x
2
x
3
0.6275 0.5156 0.9688 0.4219 1.875
) (
1 1 1
B G x f +
)
= 4540 . 4
75 . 0
0
8767 . 0 3288 . 0
3288 . 0 2483 . 0
5156 . 0
1
25 . 0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
1 1 1
B G x f +
)
= 5502 . 4
75 . 0
0
8767 . 0 3288 . 0
3288 . 0 2483 . 0
9688 . 0
1
25 . 0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
1 1 1
B G x f +
)
= 5688 . 4
75 . 0
0
8767 . 0 3288 . 0
3288 . 0 2483 . 0
4219 . 0
1
25 . 0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Pilih nilai ) (
1 1 1
B G x f +
)
yang terbesar yaitu 4.5688 pada nilai =0.4219.
Perhatikan bahwa nilai,
1 . 0 001 . 0 4540 . 4 5688 . 4 ) 5156 . 0 ( ) 4219 . 0 (
1 1 1 1 1 1
= < = = + + B G x f B G x f
) )
dan
1 . 0 0006 . 0 5502 . 4 5688 . 4 ) 9688 . 0 ( ) 4219 . 0 (
1 1 1 1 1 1
= < = = + + B G x f B G x f
) )
maka proses perulangan dihentikan dan ditetapkan = 4219 . 0
*
1
= .
Syaripuddin Optimasi Dua Variabel Tanpa Kendala
198 FMIPA Universitas Mulawarman
Selanjutnya gunakan
*
1
untuk menghitung
(
= =
9349 . 0
3506 . 0
0 0
*
1
B G D
Langkah-4: Perbaharui
i
x
)
dengan
i i i
D x x + =
+
) )
1
.
Diperoleh
(
=
(
+
(
= + =
9349 . 1
6006 . 0
9349 . 0
3506 . 0
1
25 . 0
1 1 2
D x x
) )
Langkah-5: Perbaharui
1 + i
= ) (
1 + i
x f
)
. Diperoleh 5688 . 4 ) (
2 2
= = x f
)
Hitung 1 . 0 3188 . 0 25 . 4 4588 . 4
1 2
= > = = maka lanjutkan ke-langkah 7.
Langkah-7: Perbaharui
1 + i
B =
) (
1
) , (
+
i
x
y x f
)
, diperoleh
(
= =
0.0681 -
0
) , (
) ( 2
1
x
y x f B
)
dan
Tetapkan
1 +
=
i i
B B Y , diperoleh
(
=
(
= =
8181 . 0
0
0681 . 0
0
75 . 0
0
2 1
B B Y
Langkah-8 : Hitung matrix
(
= =
1429 . 1 4286 . 0
4286 . 0 1607 . 0 1
1 1
1
T
D D
Y D
L dan
(
=
|
|
\
|
=
8767 . 0 3288 . 0
3288 . 0 1233 . 0
1
1 1
1
G YY G
Y G Y
M
T
T
Langkah-9 : Perbaharui nilai
i
G dengan M L G G
i i
+ + =
+1
, diperoleh
(
=
(
+
(
=
1429 . 1 4286 . 0
4286 . 0 2857 . 0
8767 . 0 3288 . 0
3288 . 0 1233 . 0
1429 . 1 4286 . 0
4286 . 0 1607 . 0
8767 . 0 3288 . 0
3288 . 0 2483 . 0
2
G
kembali ke langkah-2 :
Langkah-2 : Inisialisasi awal
(
=
9349 . 1
6006 . 0
2
x
)
dan evaluasi 5688 . 4 ) (
2 2
= = x f
)
dan
(
= =
0681 . 0
0
) , (
) ( 2
2
x
y x f B
)
.
Langkah-3: Tahapan untuk menentukan menggunakan pencarian tiga titik sebagai
berikut. Diketahui diperhitungan sebelumnya bahwa interval yang terpilih adalah
[0.9688,0.1875]. Bagi inteval ini menjadi empat bagian yang sama selanjutnya tentukan
nilai ) (
2 2 2
B G x f +
)
. Pilih =
*
0
yang membuat ) (
2 2 2
B G x f +
)
maksimum. Proses ini
diulang sampai nilai ) (
2 2 2
B G x f +
)
untuk masing-masing kurang dari 1 . 0 =
Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2012 ISSN 1412-498X
FMIPA Universitas Mulawarman 199
Iterasi-1 :
x
1
x
2
x
3
0.9688 1.1953 1.4219 1.6485 1.875
) (
2 2 2
B G x f +
)
= 5713 . 4
0681 . 0
0
1429 . 1 4286 . 0
4286 . 0 2857 . 0
1953 . 1
9349 . 1
6006 . 0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
2 2 2
B G x f +
)
= 5710 . 4
0681 . 0
0
1429 . 1 4286 . 0
4286 . 0 2857 . 0
4219 . 1
9349 . 1
6006 . 0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
) (
2 2 2
B G x f +
)
= 5703 . 4
0681 . 0
0
1429 . 1 4286 . 0
4286 . 0 2857 . 0
6485 . 1
9349 . 1
6006 . 0
=
|
|
\
|
(
+
(
f
Pilih nilai ) (
2 2 2
B G x f +
)
yang terbesar yaitu 4.5713 pada nilai =1.1953.
Perhatikan bahwa nilai,
1 . 0 0007 . 0 5710 . 4 5713 . 4 ) 4219 . 1 ( ) 1953 . 1 (
2 2 2 2 2 2
= < = = + + B G x f B G x f
) )
dan
1 . 0 001 . 0 5703 . 4 5713 . 4 ) 6485 . 1 ( ) 1953 . 1 (
2 2 2 2 2 2
= < = = + + B G x f B G x f
) )
maka proses perulangan dihentikan dan ditetapkan = 1953 . 1
*
2
= .
Selanjutnya gunakan
*
2
untuk menghitung
(
= =
0930 . 0
0349 . 0
2 2
*
2
B G D
Langkah-4: Perbaharui
i
x
)
dengan
i i i
D x x + =
+
) )
1
.
Diperoleh
(
=
(
+
(
= + =
8419 . 1
5657 . 0
0930 . 0
0349 . 0
9349 . 1
6006 . 0
2 2 3
D x x
) )
Langkah-5: Perbaharui
1 + i
= ) (
1 + i
x f
)
. Diperoleh 5713 . 4 ) (
3 3
= = x f
)
Hitung 1 . 0 025 . 0 4588 . 4 5713 . 4
2 3
= < = = maka lanjutkan ke-langkah 6.
Langkah-6: Tetapkan
(
=
8419 . 1
5657 . 0
*
x
)
dan 5713 . 4 ) (
3 3
= = x f
)
dan berhenti.
Jadi solusinya adalah
(
=
8419 . 1
5657 . 0
*
x
)
dengan nilai fungsi 5713 . 4 ) (
3 3
= = x f
)
.
Solusi Eksak : Kalkulus
Misalkan
2
2 2 1
2
1 2 1 2 1
3 4 2 3 ) , ( x x x x x x x x f + + =
Syarat supaya ) , (
2 1
x x f mencapai titik maksimum/minimum :
Syaripuddin Optimasi Dua Variabel Tanpa Kendala
200 FMIPA Universitas Mulawarman
o Turunan parsial terhadap-x
1
0 3 8 1
2 1
= + x x
o Turunan parsial terhadap-x
2
0 2 3 2
2 1
= + x x
Tentukan titik kritis :
Dengan menyelesaian dua persamaan diatas adalah :
[x,y]=solve('-1-8*x1+3*x2=0','2+3*x1-2*x2=0')
x
1
=4/5=0.5714 dan x
2
=13/7=1.8571
Uji turunan kedua :
d=subs(diff(diff(f,x1),x1),{4/7,13/7})*subs(diff(diff(f,x2),x2),{4/7,13/7})-
(subs(diff(diff(f,x1),x2),{4/7,13/7})^2)=7
f
xx
=subs(diff(diff(f,x1),x1),{4/7,13/7})= -8.
karena d>0 dan f
xx
<0 maka disimpulkan bahwa titik (x
1
,x
2
)=(0.5714;1.8571) adalah titik
maksimum.
KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini adalah :
1. Metode Fletcher-Powell meyelesaikan optimasi fungsi dua variabel tanpa kendala
2. Metode Fletcher-Powell merupakan suatu teknik metode numerik yang
merupakan pengembangan dari metode Newton-Raphson. Proses perhitungan
menggunakan pengulangan yang dilakukan secara berulang-ulang hingga
diperoleh hasil yang mendekati nilai penyelesaian yang telah stabil.
3. Penyelesaian metode ini tergatung pada pemilihan nilai awal.
4. Masalah optimasi minimasi supaya bisa diselesaikan maka diubah menjadi
masalah maksimasi dengan mengalikan dengan minus pada fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Bronson, R. 1996. Teori dan Soal Soal Operations Research. Jakarta: Erlangga.
Nash, G. Stephen.1996. Linear and Nonlinear Programming. McGrow-Hill International.
Basuki, Achmad.2005. Metode Numerik dan Algoritma Komputansi. Penerbit ANDI,
Yogyakarta.
Basaruddin. T.2007. Komputasi Numerikal. Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta.
Nash, G. Stephen.1996. Linear and Nonlinear Programming. McGrow-Hill International.
S.S, RAO.1987. Optimization Theory and Application. Willey Eastern Limited, New
Delhi.