Está en la página 1de 3

Validitas internal suatu eksperimen adalah sejauh mana variabel-variabel asing telah dikendalikan oleh si peneliti sehingga efek

yang diamati dapat dikaitkan semata-mata pada variabel perlakuan. Variabel ASING/EKSTRAK adalah variabel apa saja selain variabel perlakuan yang bisa memengaruhi keluaran eksperimen. ancaman validitas internal 1. Sejarah (history). Makin panjang kurun waktu penelitian akan memperbesar peluang variabel ekstrak mempengaruhi variabel terikat. Kejadian-kejadian khusus yang bukan perlakuan eksperimen mungkin dapat terjadi diantara pengukuran pertama (tes awal dan pengukuran kedua tes akhir). 2. Kedewasaan (Maturation) Ketika tindakan eksperimen sedang berjalan,mungkin akan mempengaruhi: usia, fisik, mental sehingga subyek kelihatan lebih matang daripada kondisi sebelumnya. perubahan fisik dan psikologi peserta penelitian mungkin terjadi. Menjadi tidak jelas apakah kemajuan yang diamati karena kurikulum sains yang baru ini atau karena kedewasaan. 3. Pengujian (Testing) Tes atau pengujian yang dilakukan sebelum dan sesudah selama eksperimen merupakan suatu ancaman terhadap validitas internal, karena sangat mungkin hasil yang diperoleh dipengaruhi oleh pengalaman atau ingatan saat mengerjakan tes sebelumnya 4. Kehilangan Eksperimen (Experimental Mortality)=Adanya sampel yang tidak mengikuti eksperimen sampai selesai, sehingga data yang diperlukan tidak lengkap. 5. Instrumen = Instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel dapat mempengaruhi hasil penelitian, penilai yang tidak objektif sehingga penskoran data tidak konsisten atau tidak objektif. 6. Pengaruh Regresi Statistik = Ancaman dari regresi statistik adalah yang mungkin terjadi karena adanya skor ekstrim, baik ekstrim rendah maupun ekstrim tinggi. 7. Seleksi yang berbeda-beda (differential selections). Dalam desain eksperimen, yang menggunakan kelompok kontrol, pengaruh tindakan terkadang dibingungkan oleh seleksi peserta penelitian yang berbeda-beda untuk kelompok eksperimen maupun kontrol. 8. Kehilangan Eksperimen (Experimental Mortality)Adanya sampel yang tidak mengikuti eksperimen sampai selesai, sehingga data yang diperlukan tidak lengkap 9. Seleksi Interaksi Pematangan (Selection Maturation Interaction). Variabel asing ini mirip dengan variable asing seleksi yang berbeda-beda kecuali bahwa kematangan menjadi variabel pembaur yang spesifik. 10. Difusi atau penyebaran tindakan eksperimen (experimental treatment diffusion). Difusi tindakan eksperimen dapat terjadi terutama jika peserta eksperimen dan kontrol berada dekat satu sama lain selama percobaan. 11. Kompensasi Persaingan Dengan Kelompok Kontrol (Compensatory Rivalry By The Control Group). Kompensasi persaingan terjadi jika peserta kelompok kontrol menunjukkan penampilan melebihi biasanya karena mereka memiliki berpersepsi bahwa mereka sedang bersaing dengan kelompok eksperimen. 12. Kompensasi pemerataaan tindakan (compensatory equalization of treatments Jika kelompok eksperimen menerima tindakan yang menyediakan barang atau jasa dianggap sebagai upaya diinginkan dan peneliti mengimbangi kelompok kontrol dengan memberikan barang dan jasa yang serupa. 13. Demoralisasi kelompok kontrol yang tersinggung. (resentful demoralization of the control group). Kelompok kontrol bisa menjadi patah semangat jika mereka memiliki persepsi bahwa kelompok eksperimen selalu menerima tindakan yang diinginkan dari pada mereka.

Validitas eksternal adalah sejauh mana temuan-temuan eksperimen dapat diterapkan kepada individu atau perorangan dan keadaan di luar yang dipelajari. Validitas populasi memiliki perhatian sejauh mana hasil eksperimen dapat digeneralisasi dari sampel yang dikaji kepada kelompok yang lebih besar dan spesifik. Sejauh mana seseorang dapat menggeneralisasi dari sampel eksperimental untuk populasi tertentu. Sejauh mana variabel logika pribadi (personological) berinteraksi dengan efek tindakan. Validitas ekologi memperhatikan sejauh mana hasil eksperimen bisa digeneralisasi dari kumpulan atau kondisi lingkungan yang diciptakan oleh si peneliti kepada kondisi lingkungan yang berbeda. sepuluh faktor yang mempengaruh validitas ekologi eksperimen 1. Deskripsi tindakan eksperimen yang eksplisit/jelas (explicit description of the experimental treatment). Si peneliti perlu mendeskripsikan tindakan eksperimen cukup detail sehingga peneliti lain bisa menirunya. Jika tidak demikian, maka temuan eksperimen tidak dapat digeneralisasi. 2. Gangguan Tindakan Yang Berlipat-lipat (Multiple Treatment Interference). Terkadang seorang peneliti menggunakan desain eksperimen yang masing-masing peserta diekspos untuk tindakan eksperimen yang lebih dari satu. 3. Efek Hawthorne (Hawthorne effect). Efek Hawthorne mengacu pada situasi saat kondisi eksperimen faktanya tiap-tiap individu menyadari berpartisipasi dalam percobaan, menyadari hipotesis, atau menerima perhatian khusus meningkatkan penampilan mereka. 4. Efek gangguan dan kebaruan (novelty and disruption effects). Tindakan eksperimen baru bisa jadi efektif karena ada perbedaan dengan instruksi yang peserta biasa terima. Jika hal ini benar, maka hasil eksperimen memiliki generalitas yang rendah karena efektivitas tindakan mungkin untuk mengikis sebagai hal yang baru mereda 5. Efek Orang Yang Melakukan Percobaan (experimenter effect). Seorang pelaku percobaan bisa efektif atau tidak efektif karena si pelaku percobaan tersebut, bisa guru, atau orang lain yang mengelola tindakan tersebut. 6. Sensitisasi Tes Awal (Pre Test Sensizitation). Dalam beberapa eksperimen, tes awal bisa bereaksi dengan tindakan eksperimen sehingga mempengaruhi hasil penelitian. Jika eksperimen diulang tanpa tes awal, hasil penelitian yang berbeda bisa diperoleh. 7. Sensitisasi Tes Akhir (Post Test Sensitization). Hasil eksperimen bisa jadi bergantung pada pengelolaan tes akhir. Hal ini bisa terjadi jika tes akhir adalah sebuah pengalaman belajar itu sendiri. 8. Efek interaksi sejarah dan tindakan (interaction of history and treatment effects). Seseorang bisa berargumentasi bahwa para peneliti tidak harus menggeneralisasi lebih dari periode waktu saat eksperimen dilakukan. Percobaan mengevaluasi metode pendidikan yang inovatif dapat dilakukan pada saat guru sangat kecewa dengan metode yang sesuai, konvensional. Mereka mungkin sangat termotivasi untuk menunjukkan keunggulan dari metode baru. Pada lain waktu, kita mungkin mengulangi percobaan dan tidak menemukan perbedaan, karena guru tidak lagi melihat metode tersebut inovatif. 9. Pengukuran variabel tetap (measurement of dependant variable). Generalisasi eksperimen bisa jadi dibatasi oleh tes awal dan tes akhir tertentu yang didesain untuk mengukur kemajuan prestasi atau variabel keluaran yang lain. 10. Efek tindakan dan interaksi waktu pengukuran (interaction of time of measurement and treatment effects). Administrasi tes akhir pada dua atau lebih poin dalam waktu dapat menghasilkan temuan yang berbeda tentang efek tindakan

Kegunaan Desain Menyediakan jawab terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian = Disain penelitian, peneliti mampu menjawab pertanyaan penelitiandengan valid, objektif, setepat munkin dan sehemat mungkin Mengontrol atau mengendalikan varian (menontrol varian)= Varian-varian eksperimental, ekstrak dan galat Memaksimalkan varian eksperimental Mengontrol varian dari variabel ekstrak atau variabel yang tidak dihendaki yang memungkinkan dapat mempengaruhi eksperimen Mengurangi sekecil-kecilnya varian galat Varian yang dimaksud adalah varian pada variabel terikat setelah eksperimen dilakukan Varian variabel terikat: mempengaruhi variabel terikat dengan cara memanipulasi dan mengontrol variabel terikat

Mengontrol Variabel Ektra o o o o o o Mengeliminasikan variabel itu sebagai variabel Randomisasi atau pengacakan Sejak awal masukan ke dalam disain sebagai variabel bebas Pengukuran berulang Matching Mengontrol secara statistik

Varian galat adalah variabilitas ukuran yang disebabkan oleh fluktuasi acak. Galat saling mengimbangi sehingga harga nilai rata-rata mendekati nol Sumber varian galat sebagai galat pengukuran : Variasi respons dari percobaan, Jawaban yang main tebak, Lunturnya perhatian dalam waktu-waktu tertentu, Keadaan emosi subyek yang mudah berubah Cara:MINIMALISASI VARIAN GALAT Pengecilan galat pengukuran dengan kondisi-kondisi yang terkontrol Peningkatan keandalam (reliabilitas) ukuran

Perlakuan adalah sekumpulan kondisi eksperimen yang akan digunakan terhadap unit-unit penelitian eksperimen dalam ruang lingkup yang dipilih. Contoh Perlakuan : Teknik Penilaian, metode Lingking, metode pembelajaran, metode equating Replikasi disebut juga pengulangan Tujuan: - Memberikan suatu dugaan dari galat percobaan, Meningkatkan ketelitian suatu percobaan, Memperluas penarikan kesimpulan dari suatu percobaan Langkah-langkah dalam Merancang Disain Eksperimen Masalah Teknik dan disain eksperimen Hipotesis Pemeriksaan semua hasil yang munkin dan latar belakang penelitian secara hati-hati sehingga eksperimen dapat memberikan informasi yang tepat Mempertimbangkan semua hasil yang mungkin ditinjau dari prosedur statistika yang akan diterapkan untuk menjamin terpenuhi syarat-syarat yang diperlukan sehingga prosedur tersebut sahih dan memuaskan Melakukan eksperimen Menarik kesimpulan untuk populasi Mengevaluasi penelitian secara keseluruhan dan membandingkan dengan penelitian lain yang memilki maslah yang serupa.

También podría gustarte