Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
a mantu:chesa,,,babeh:ibnu,,, kakek:gilang,,,nenek:ka lia,,miss dorland:manda,,,anak-anak:ndhit,astria,dewi,rini RHIZOPODA Hospes Nama Penyakit Entamoeba histolytica
manusia
Entamoeba coli
manusia, monyet, babi
Entamoeba hartmani
manusia
Iodamoeba butschlii
manusia(definitif), babi&primata lain(reservoir)
Endolimax nana
manusia
Naegleria fowleri
manusia primary amebic meningoencephalitis(PAM ) s.ameboid= 29, bntuk tak teratur lonjong/mbulat; s.flagelata, seperti buah pir, 1 inti vasikular, 1 vakuol kontraktil, 2 flagel sama panjang; s.kista=1014, dinding
diare s.tropozoit=6-25,
s.tropozoit= 16-15, inti endolimax, ektoplasma diam, endoplasma punya vakuola+bakteri; s.kista= 5-14 sebesar eritrosit, inti kecil(biasanya 4 dlm
Morfologi
ektoplasma tak tampak, s. trofozoit= 5-12, inti kecil, +eritrosit&inti entamoeba,, minuta: +kariosom ditengah, endoplasma tdd inti kasar, endoplasma sitoplasma bergranula; 10-20, ektoplasma tak nyata, inti stadium tropozoit: 10-35, tidak punya stadium kista s.kista= 5-10, bervakuol+bakteri; stadium besar&akromatik, banyak inti 4, bulat, entamoeba, - eritrosit; stadium kista: kista: 15-22, dinding hitam inti 1 atau 2(kista muda) vakuola; s.kista=6-15, inti 10-20, dinding hialin, 4 nukleus(kista tebal, inti 2 dg vakuol entamoeba dg kariosom matang) glikogen besar 1, bentuk agak lonjong gambar kosmopolit kosmopolit
s.tropozoit= 30, bntuk bervariasi; s.kista= 20, bentuk bulat/lonjong, dinding rangkap yg sebelah luarnya berkerut-kerut
tinja), +kariosom besar berlubang(utk ekskistasi) kosmopolit di alam (debu, tanah, air tawar tergenang, AC, limbah tinja) penyebaran mungkin di seluruh dunia karena hidup di air tawar, tanah, dan tinja sangat patogen dan bersifat termofilik pembelahan biner kosmopolit di alam (debu, tanah), air tawar tergenang, AC, limbah tinja) transmisi terjadi melalui saluran pernapasan atau kulit
kosmopolit
Epidemiologi
tidak menimbulkan gejala klinis, kadang menimbulkan abses ektopik pembelahan biner
tidak selalu terjadi setelah kontak dengan tanah/air tergenang pembelahan biner
pemeriksaan mikriskopik, serologi, deteksi antigen, PCR non-invasif: paromomisin, invasif: metronidazol, lainnya: dioksanid
pemeriksaan mikroskopik: pd cairan serebrospinal; kultur IFA, PCR amfoterisin B (efektif), metronidazol, klorokuin, mikonazol, rifampisin (tidak efektif)
Terapi
furoat, iodoquinol, emetin hidroklorida, klorokuin
Patogenesis
gambar
CILIATA Balantidium coli Babi, tikus, spesies kera daerah tropik Balantidosis/ disentri balantidium stadium vegetatif: 60-70, lonjong, +sitopig&bulu getar; stadium kista: 60, lonjong dnding tebal gambar iklim subtropik & tropik antara babi ke babi, pd manusia: dari tangan ke mulut, makanan terkontaminasi kista tidak mati dengan klorinasi air minum kista tidak bereproduksi pemeriksaan tinja(menemukan
tropozoit/kista), sigmoidoskopi, colonoscopy, BAL(bronchoalveolar lavage ) tetrasiklin 4x500mg/hari atau metronidazol 3x750mg/hari, untuk hewan: metronidazol/albendazol gambar
Terapi Patogenesis