Está en la página 1de 5

ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1.

Gambaran umum Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Negara Indonesia setelah ibu kota Negara DKI Jakarta, dengan jumlah penduduk 2.720.156dan 786.611 rumah tangga yang bertempat tinggal di kota Surabaya (tahun 2007). 4.2. Analisa hubungan siklus hidup keluarga dengan factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan rumah tinggal Tabel 4.1 hubungan siklus hidup keluarga dengan tingkat pendapatan keluarga

Dapat dilihat bahwa 42,86% responden dengan status sudah/pernah menikah dan belum mempunyai anak memiliki jumlah pendapatan antara 5.000.001-10.000.000, berbeda dengan mayoritas koresponden dengan status menikah/pernah menikah dan memiliki anak yang masih tinggal bersama (45,65%) ataupun yang sudah tidak tinggal bersama (62,96%) yang mempunyai pendapatan keluarga > 10.000.001. Ada peningkatan jumlah pendapatan kelarga seiring dwengan naiknya tahap dalam siklus hidup keluaraga. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara siklus hidup keluarga dengan tingkat pendapatan keluaraga.

Tabel 4.2. Hubungan siklus hidup keluarga dengan jenis pekerjaan suami

Tabel 4.3. hubungan siklus hidup keluarga dengan jenis pekerjaan istri

Berdasarkan table 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas koresponden baik yang berada pada status menikah/pernah menikah dan belum mempunyai anak, sudah memiliki anak dan masih tinggal bersama, dan sudah memiliki anak tetapi sudah tidak bersama mempunyai jenis pekerjaan sebahai wiraswasta. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara siklus hidup keluarga dengan jenis pekerjaan suami dalam suatu rumah tangga. Berbeda dengan table 4.3. yang memperlihatkan adanya hubungan antara siklus hidup keluarga dengan jenis pekerjaan istri , mayoritas koresponden dengan status menikah/pernah menikah dan memiliki anak yang masih

tinggal bersama (54,35%) dan yang memiliki anak tetapi sudah tinggal bersama (70,37%) menjawab tidak bekerja, berbeda pada status menikah/pernah menikah tetapi belum memiliki anak, hanya 14,29% yang tidak bekerja. Hal ini dipengaruhi oleh keberadaan anak yang memerlukan perhatian orang tua khususnya ibu sehingga mayoritas koresponden yang sudah memiliki anak tidak lagi bekerja, dan juga dipengaruhi oleh factor ekonomi yang mengalami peningkatan seiring dengan naiknya tahap siklus hidup keluarga yang menyebabkan istri tidak lagi perlu membantu suami dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Table 4.4. hubungan siklus hidup keluarga dengan jumlah penghuni rumah tinggal

Berdasarkan table 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara siklus hidup keluarga dengan pemilihan rumah tinggal yang dipengaruhi oleh banyaknya penghuni dalam suatu rumah tinggal. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kehadiran anak dalam setiap rumah tinggal. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kehadiran anak dalam keluaraga. 45,71% koresponden sdengan stastus menikah?pernah menikah tetapi belum mempunyai anak, dan 74,07% koresponden dengan statsus menikah/pernah menikah dan mempunyai anak tetapi sudah tidak tinggal bersama mempunyai jumlah penghuni rumah tinggal yang paling sedikit (2 orang) dibandingkan dengan mayoritas koresponden dengan stastus menikah/pernah menikah dan mempunyai anak yang masih tinggal bersama. Tebel 4.5 Hubungan siklus hidup keluarga dengan siapa saya yang tinggal bersama

Dari table 4.5 dapat dilihat bahwa ada hubungan antara siklus hidup keluarga dengan siapa saja yang tinggal bersama dalam suatu rumah tinggal. 42,86% koresponden dengan status menikah/pernah menikah dan belum memiliki anak yang tinggal bersama dengan orang tua suami/istri, berbeda dengan koresponden dengan status menikah/pernah menikah, masingmasing hanya 8,7% dan 14,81% koresponden yang tinggal bersama dengan orang tua suami/istri. Tebl 4.6. Hubungan siklus hidup keluarga dengan pihak yang paling dominan dalam pengambilan keputusan memilih rumah tingga

Ada hubungan antara siklus hidup keluarga dengan pihak yang paling dominan dalam mengambil keputusan dalam memilih rumah tinggal, dapat dilihat pada table 4.6 bahwa ada peningkatan persentase pihak yang paling dominan dalam mengambil keputusan ketika memilih rumah tinggal, dimulai dari 65,71% koresponden dengan status menikah/pernah menikah dan belum mempunyai anak, kemudian 82,61% koresponden dengan status menikah/pernah menikah dan memiliki anak yang masih tinggal bersama, dan 100% koresponden dengan stastus menikah/pernah menikah dan mempunyai anak tetapi sudah tidak tinggal bersama yang memilih suami/istri yang paling dominan dalam pengambilan keputusan dalam memilih rumah tinggal.

También podría gustarte