Está en la página 1de 8

Mata Kuliah Kelas

: Auditing 2 : Al.4 AUDITING SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN

OLEH: 1. IRSAN PADLI 2. ANDI MUH. SAMIR S 3. AKMAL 4. HUSNI THAMRIN RAHMAN 5. MUH. ALAMSYAH (02320100417) (02320100350) (02320100453) (02320100371) (02320100368)

AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

AUDITING SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN


SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

Penelaahan Siklus Investasi dan Pembiayaan Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahamn atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode berjalan.Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Aktivitas pembiayaan mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan meliputi, misalnya mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang mengakuisisi kembali saham/treasury stock, dan membayar dividen.

Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari bawah ke atas untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang lain, proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran. Pengendalian internal atas transaksi pengeluaran juga mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva tetap.

SIKLUS INVESTASI

Tujuan Audit Masing-masing tujuan itu diuraikan dalam asersi implisit atau eksplisit manajemen tentang transaksi siklus investasi seperti hal itu berkaitan dengan aktiva jangka panjang. Tujuan-tujuan ini merupakan hal yang utama bagi siklus ini dalam kebanyakan audit.

Pertimbangan Perencanaan Audit Materialitas Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan. Risiko Inheren Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan seringkali rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa aktiva yang dibesituakan atau tidak digunakan lagi mungkin tidak dihapuskan. Risiko Prosedur Analitis Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kelayakan laporan keuangan. Risiko Pengendalian Aspek yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan kesadaran akan tingkat pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko yang efektif, akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan pemantauan sistem pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah akuntansi awal untuk akuisisi aktiva tetap.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP

Penentuan Risiko Deteksi Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsiasumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya, riisko deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal atas siklus pengeluaran.

Merancang Pengujian Substantif Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi aktiva tetap yaitu : a. Prosedur Awal - Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien - Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan aktiva tetap yang akan mendapat pengujian lebih lanjut. b. Prosedur Analitis - Mengembangkan ekspektasi atas aktiva tetap dengan menggunakan pengetahuan tentang aktivitas industri dan bisnis entitas tersebut - Menghitung rasio : Perputaran aktiva tetap Beban penyusutan sebagai persentase dari penjualan Beban reparasi dan pemeliharaan sebagai persentase dari penjualan Tingkat pengembalian atas aktiva

- Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan pengharapan berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, yang diangarkan, industri, dan data lainnya. c. Pengujian Rincian Transaksi - Memvouching penambahan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung - Memvouching pelepasan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung - Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaan

d. Pengujian Rincian Saldo - Menginspeksi aktiva tetap - Memeriksa dokumen kepemilikan dan kontrak e. Pengujian Rincian Saldo Estimasi Akuntansi - Mengevaluasi kewajaran penyajian beban penyusutan dengan mengevaluasi kelayakan umur manfaat dan estimasi nilai sisa. - Menentukan apakah suatu kejadian yang signifikan akan mengakibatkan penurunan nilai aktiva tetap. f. Penyajian dan Pengungkapan - Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

SIKLUS PEMBIAYAAN

Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai berikut : a. Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan. b. Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan pembayaran dividen. Tujuan Audit Meliputi beberapa hal, yaitu : Keberadaan atau keterjadian Kelengkapan Hak dan kewajiban Penilaian atau alokasi Penyajian dan Pengungkapan

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA PANJANG

Penentuan Risiko Deteksi Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka pendek.

Merancang Pengujian Substantif Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi hutang jangka panjang yaitu : a. Prosedur Awal - Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien - Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka penjang yang akan mendapat pengujian lebih lanjut. b. Prosedur Analitis - Melaksanakan prosedur analitis - Menghitung rasio c. Pengujian Rincian Transaksi - Memvouching ayat jurnal ke dalam hutang jangka panjang dan akun-akun laporan laba rugi yang berkaitan. d. Pengujian Rincian Saldo - Mereview otorisasi dan kontrak hutang jangka panjang - Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi - Menghitung kembali beban bunga e. Penyajian dan Pengungkapan - Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Penentuan Risiko Deteksi Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akunakun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani oleh registrat dan agen transfer. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam menggunakan model risiko audit untuk menentukan tingkat risiko detekdi yang dapat diterima atas setiap asersi signifikan yang bersangkutan dengan saldo ekuitas pemegang saham.

Merancang Pengujian Substantif Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi ekuitas pemegang saham yaitu : a. Prosedur Awal Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan ekuitas pemegang saham yang akan mendapat pengujian lebih lanjut. b. Prosedur Analitis Menghitung rasio : Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa Ekuitas terhadap total kewajiban ekuitas Pembayaran dividen Laba per saham Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan c. Pengujian Rincian Transaksi Memvouching ayat jurnal ke dalam akun modal disetor Memvouching ayat jurnal ke dalam laba ditahan

d. Pengujian Rincian Saldo Mereview anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Menelaah otorisasi dan syarat penerbitan saham Mengkonfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer Memeriksa buku sertifikat saham Memeriksa sertifikat saham yang ditahan sebagai treasury stock

e. Penyajian dan Pengungkapan Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting. Pertama, auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas, serta mencapai tujuan entitas itu. Kedua, auditor kemudian dapat memberikan jasa independen dengan mengevaluasi aktiva investasi yang direncanakan entitas itu dan menentukan apakah langkah-langkah yang direncanakan dapat menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasarannya. Akuntan publik dapat memberikan nasihat kepada klien tentang bagaimana membiayai investasi yang penting. Banyak kantor akuntan bertindak sebagai pakar dalam membimbing sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi.

También podría gustarte