Está en la página 1de 8

Lasix / FUROSEMID merupakan obat yang mengandung furosemid.

Furosemid adalah obat golongan diuretik, yang dapat mencegah tubuh dari menyerap terlalu banyak garam. Furosemid diberikan untuk membantu mengobati retensi cairan (edema) dan pembengkakan yang disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif, penyakit hati, penyakit ginjal, atau kondisi medis lainnya. Obat ini bekerja dengan bertindak pada ginjal untuk meningkatkan aliran urin. Furosemid juga digunakan sendiri atau bersama-sama dengan obat lain untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah tinggi menambah beban kerja jantung dan arteri. Jika terus untuk waktu yang lama, jantung dan arteri mungkin tidak berfungsi dengan baik. Kondisi tersebut dapat merusak pembuluh darah otak, jantung, dan ginjal, mengakibatkan stroke, gagal jantung, atau gagal ginjal. Tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Masalah-masalah ini mungkin kurang mungkin terjadi jika tekanan darah dapat dikendalikan. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter. Komposisi Mengandung furosemid Indikasi 1. Tablet: a. Edema karena gangguan jantung b. Edema karena gangguan hati c. Edema karena gangguan ginjal d. Edema karena luka bakar e. Hipertensi ringan hingga sedang 2. Injeksi: a. Edema karena penyakit jantung b. Edema karena penyakit hati (asites) c. Edema karena penyakit ginjal e. Insufisiensi jantung akut, terutama pada edema paru f. Untuk mengurangi produksi kemih akibat gestoses (yang berhubungan dengan kehamilan nephrosis), setelah memulihkan vol cairan normal. g. Edema karena luka bakar h. Untuk mendukung diuresis paksa pada kasus keracunan Dosis

1. Tablet a. Dewasa Awal: 20-80 mg per hari. Pemeliharaan: 20-40 mg sehari. b. Bayi dan anak 2 mg/kg berat tubuh. Max: 40 mg/hari. 2. Injeksi Dewasa dan anak lebih dari 15 tahun Awal: 20-40 mg intravena, atau Intramuskular dalam kasus luar biasa, dapat diulang dalam 2 jam jika diperlukan dan meningkat sebesar 20 mg/dosis sampai efek yang diinginkan telah didapatkan. Edema paru akut Awal: 40 mg intravena, diikuti oleh 20-40 mg 20 menit kemudian jika diperlukan. Diuresis paksa 20-40 mg selain infus elektrolit. Bayi dan anak 1 mg/kg berat tubuh. Max: 20 mg / hari. DIGOXIN Indikasi: Untuk mengobati gagal jantung kongestif, juga digunakan untuk mengobati fibrilasi atrial, gangguan irama jantung pada atrium (serambi bagian atas jantung yang membiarkan darah mengalir ke jantung). Efek Samping: 1. Efek samping biasanya dalam kaitan dengan keracunan Digoxin atau kelebihan dosis dan biasanya Digoxin dapat diterima dengan baik apabila diberikan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan untuk gagal jantung kongestif (CHF). 2. Keracunan Digoxin: Efek GI (N/V, anoreksia, diare, sakit di bagian perut) biasanya merupakan tanda-tanda pertama dari keracunan Digoxin; Tanda-tanda lain dari keracunan Digoxin: Efek CNS (sakit kepala, kelelahan, sakit di bagian wajah, kelemahan, kepeningan, kebingungan mental); Gangguan penglihatan (mengaburkan penglihatan, gangguan warna); Racun bisa menyebabkan efek CV yang serius (memperburuk gagal jantung (HF), arrhythmias, ditemukan adanya konduksi).

3. Hipokalemia bisa mempengaruhi seseorang pada keracunan Digoxin. 4. Reaksi hipersensitif yang agak jarang terjadi. Instruksi Khusus: 1. Dosis rendah Digoxin (62.5 mcg/hari atau 125 mcg setiap hari lainnya) harus digunakan pada orang yang lebih tua, pasien dengan kerusakan fungsi ginjal atau pasien dengan massa tubuh rendah (kurus). 2. Dosis muatan tidak diperlukan pada pasien gagal jantung kongestif (CHF). 3. Hindari pada pasien dengan kardiomiopati obstruktif kecuali jika ada gagal jantung akut, pada pasien dengan sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW); tidak boleh digunakan untuk ventricular arrhythmias. 4. Gunakan dengan hati-hati pada kasus hambatan jantung parsial, gangguan batang sinus, miokarditis akut, MI (myocardial infarction) akut, gagal jantung parah, penyakit pulmonary akut, pada pasien yang menjalani cardioversion (pertimbangkan menghentikan cardioversion dalam waktu 1-2 hari sebelum prosedur dilakukan) dan dengan obat-obatan lain yang bisa menekan fungsi sinus dan fungsi AV nodal (misalnya, Amiodarone atau beta-blocker). 5. Hipokalemia, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipoksia, dan hipertiroidisme bisa mempengaruhi sensitivitas terhadap digoxin. 6. Pengawasan tingkat digoxin hanya diperlukan jika diduga terjadi keracunan. NEUROBION Indikasi: Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit karena kekurangan vitamin B1, B6,dan B12 seperti beri-beri, neuritis perifer, neuralgia. Kontra Indikasi: N/A Komposisi: 1 tablet salut gula mengandung: Vitamin B1 (Thiamine mononitrate) 100 mg Vitamin B6 (Pyridoxol Hydrochloride) 200 mg Vitamin B12 200 mcg Takaran Pemakaian: 1 tablet salut gula sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Cara Kerja Obat: Thiamine penting untuk metabolisma kabohidrat, dalam tubuh dikonversi menjadi bentuk aktifnya thiamine pirofosfat yang merupakan koenzim pada reaksi dekarboksilasi asam a-keto. Pyridoxol HCI di dalam tubuh di ubah menjadi pyridoxol fosfat, yang merupakan koenzim reaksi karbksilasi dan transaminasi, berfungsi terutama dalam metabolisme protein dan asam amino.vitamin B12 diperlukan dalam sintesis asam nukleat, dan mielin, dangan demikian mempengaruhi pematangan sel dan memelihara keutuhan jaringan saraf. Penyimpanan: Simpan di tempat yang kering, suhu di bawah 25 derajat C. Jenis: Tablet Ginjal (renal) adalah organ tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyaring dan membuang zat-zat sisa metabolisme tubuh dari darah dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit (misalnya kalsium, natrium, dan kalium) dalam darah. Ginjal juga memproduksi bentuk aktif dari vitamin D yang mengatur penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan sehingga membuat tulang menjadi kuat. Selain itu ginjal memproduksi hormon eritropoietin yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah, serta renin yang berfungsi mengatur volume darah dan tekanan darah. Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. Pada kondisi normal, pertama-tama darah akan masuk ke glomerulus dan mengalami penyaringan melalui pembuluh darah halus yang disebut kapiler. Di glomerulus, zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai dan beberapa yang masih terpakai serta cairan akan melewati membran kapiler sedangkan sel darah merah, protein dan zat-zat yang berukuran besar akan tetap tertahan di dalam darah. Filtrat (hasil penyaringan) akan terkumpul di bagian ginjal yang disebut kapsula Bowman. Selanjutnya, filtrat akan diproses di dalam tubulus ginjal. Di sini air dan zat-zat yang masih berguna yang terkandung dalam filtrat akan diserap lagi dan akan terjadi penambahan zat-zat sampah metabolisme lain ke dalam filtrat. Hasil akhir dari proses ini adalah urin (air seni). Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali (end stage renal disease). Gagal ginjal kronis dibagi menjadi lima stadium berdasarkan laju penyaringan (filtrasi) glomerulus (Glomerular Filtration Rate = GFR) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. GFR normal adalah 90 - 120 mL/min/1.73 m2. Stadium GFR Deskripsi 2 (ml/menit/1.73m ) 1 Lebih dari 90 Kerusakan minimal pada ginjal, filtrasi masih normal atau sedikit meningkat 2 60-89 Fungsi ginjal sedikit menurun

3 4 5

30-59 15-29 Kurang dari 15

Penurunan fungsi ginjal yang sedang Penurunan fungsi ginjal yang berat Gagal ginjal stadium akhir (End Stage Renal Disease)

o o o o o o o o o o o

o o o

Penyebab Gagal Ginjal Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal.Hal ini dapat disebabkan oleh: hipovolemia (volume darah yang kurang), misalnya karena perdarahan yang hebat. Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat banyak dan demam. Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan. Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan berupa urin. Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal. Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal. Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan peradangan dan merusak ginjal. Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal. Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat. Multiple myeloma. Peradangan akut pada glomerulus, penyakit lupus eritematosus sistemik, Wegener's granulomatosis, dan Goodpasture syndrome. Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu. Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi. Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing. Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter. Batu ginjal. Sedangkan penyebab gagal ginjal kronik antara lain: Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dan menyebabkan nefropati diabetikum. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Peradangan dan kerusakan pada glomerulus (glomerulonefritis), misalnya karena penyakit lupus atau pasca infeksi. Penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan di mana kedua ginjal memiliki kista multipel. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka lama atau penggunaan obat yang bersifat toksik terhadap ginjal. Pembuluh darah arteri yang tersumbat dan mengeras ( atherosklerosis) menyebabkan aliran darah ke ginjal berkurang, sehingga sel-sel ginjal menjadi rusak (iskemia).

Sumbatan aliran urin karena batu, prostat yang membesar, keganasan prostat. Infeksi HIV, penggunaan heroin, amyloidosis, infeksi ginjal kronis, dan berbagai macam keganasan pada ginjal. Gejala Gagal Ginjal Gagal ginjal stadium awal sangat sulit dideteksi karena tidak menimbulkan keluhan atau ciriciri yang jelas. Di rumah sakit, kasus gagal ginjal biasanya terdeteksi dengan pemeriksaan ureum dan kreatinin darah. Gejala yang berhubungan dengan gagal ginjal biasanya tidak khas, misalnya anoreksia, mual, muntah dan perubahan status mental yang disebabkan oleh penumpukan zat-zat sisa metabolisme tubuh khususnya urea serta pembengkakan tungkai atau bagian tubuh lain karena penumpukan cairan. Beberapa pasien, terutama yang gagal ginjalnya disebabkan oleh kelainan prerenal, akan mengalami penurunan jumlah urin (jumlah urin normal minimal 0.51.0 mL/kgBB/jam). Gejala Gagal Ginjal Akut Ciri gagal ginjal akut berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya: apakah prerenal, renal atau postrenal. Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh kondisi prerenal biasanya memberikan gejala rasa haus dan pusing saat perubahan posisi tubuh (ortostatik) karena penurunan tekanan darah, denyut nadi yang cepat (>100x/menit), bibir kering, dan produksi keringat berkurang. Gagal ginjal akut karena penyakit pada ginjalnya sendiri dapat dicurigai jika sebelumnya terjadi kondisi yang menyebabkan aliran darah ke ginjal terganggu dan menyebabkan ginjal rusak. Jika kerusakan ginjal dicurigai karena bahan-bahan yang bersifat toksik terhadap ginjal, maka dapat ditelusuri riwayat penggunaan obat-obatan sebelumnya atau penyakit-penyakit yang dapat menghasilkan zat-zat berbahaya bagi ginjal. Nyeri pinggang juga dapat menyertai jika gagal ginjal disebabkan kelainan pembuluh darah ginjal atau peradangan pada ginjal. Penyebab postrenal dapat memberikan gejala nyeri pinggang dan nyeri suprapubik (nyeri di daerah perut bawah) karena pembesaran kandung kencing dan saluran kencing. Nyeri yang bersifat hilang timbul dan menjalar sampai ke kantong zakar biasanya disebabkan oleh sumbatan akut pada saluran kencing. Jika dicurigai pembesaran prostat sebagai penyebab gagal ginjal akut, dapat dicari riwayat sering kencing malam hari, frekuensi kencing yang meningkat dan pada pemeriksaan ditemukan prostat yang membesar. Gejala Gagal Ginjal Kronik Pada tahap awal gagal ginjal kronik, mungkin tidak ditemukan gejala klinis karena ginjal masih bisa beradaptasi dalam menjalankan fungsinya. Pada tahap lanjut, gagal ginjal kronis dapat menyebabkan anemia dengan gejala lemas, letih, lesu dan sesak napas. Terjadi penumpukan cairan tubuh yang lebih banyak lagi sehingga menyebabkan pembengkakan seluruh bagian tubuh. Beberapa pasien memberikan gajala yang disebabkan keadaan uremik (kadar urea dalam darah yang meningkat urea) yakni mual, muntah dan perubahan status mental (ensefalopati), disertai ketidakseimbangan elektrolit. Pemeriksaan USG ginjal dapat membantu dalam mendiagnosis gagal ginjal kronis. Pengobatan Gagal Ginjal Sebetulnya penyakit gagal ginjal tidak bisa "disembuhkan" dalam artian mengembalikan ginjal ke keadaan semula. Yang dimaksud dengan pengobatan gagal ginjal adalah mencegah semakin

1. 2. 3. 4.

bertambahnya kerusakan pada ginjal dengan cara mengatasi penyebab gagal ginjalnya. Oleh karena itu, terapi pada gagal ginjal bisa bervariasi tergantung dari penyebabnya. Pada gagal ginjal akut, dokter akan berusaha memperbaiki aliran darah ke ginjal (prerenal), menghentikan penggunaan obat-obatan yang merusak ginjal (renal) atau mengangkat sumbatan pada saluran kencing pasien (postrenal). Jika diperlukan, mungkin dokter akan menyarankan untuk melakukan cuci darah untuk membuang zat-zat sisa metabolisme yang tertimbun di dalam tubuh. Gagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan. Jadi tujuan terapi pada pasien dengan gagal ginjal kronik adalah: Memperlambat kerusakan ginjal yang terjadi Mengatasi faktor yang mendasari gagal ginjal kronis (misalnya: kencing manis, hipertensi, dll) Mengobati komplikasi dari penyakit Menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak dapat bekerja Untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah dan mengatasi faktor yang memperburuk fungsi ginjal, maka diperlukan kontrol gula darah yang baik pada pasien diabetes mellitus, kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi (usahakan tekanan darah di bawah 130/80 mmHg), dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjalnya. Komplikasi dari gagal ginjal juga harus ditangani. Penumpukan cairan diatasi dengan pemberian obat, anemia diatasi dengan pemberian obat yang menstimulasi pembentukan sel darah merah dan kadang-kadang ditambah suplemen zat besi. Penyakit tulang dapat terjadi karena kegagalan ginjal untuk menghasilkan vitamin D bentuk aktif dan ketidakmampuan ginjal untuk membuang zat fosfor. Oleh karena itu dapat diberikan vitamin D bentuk aktif dan obat yang mengikat fosfor ke usus. Pada gagal ginjal stadium akhir, fungsi ginjal dapat digantikan hanya dengan dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal. Perencanaan dialisis atau transplantasi ginjal biasanya dimulai pada gagal ginjal kronik stadium IV. Ciri-ciri Penyakit Jantung Tanda-tanda Penyakit Jantung. Penyakit Jantung merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh banyak orang di dunia. Pasalnya penyakit jantung merupakan penyakit yang paling berbahaya setelah Penyakit Kanker dan AIDS. Untuk itu, mengetahui ciri-ciri penyakit jantung dan/atau tanda-tanda penyakit jantung adalah hal yang harus kita pelajari sedini mungkin. Sebelum lebih jauh mengenali ciri ciri khusus penyakit jantung, terlebih kita mengenal macammacam penyakit jantung. Dan berdasarkan diagnosa, banyak terdapat macam-macam penyakit jantung, diantaranya adalah sebagai berikut :
Apa itu Efusi pleura? Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat cairan dalam rongga dada yang seharusnya tidak ada (normalnya ada sedikit sekali cairan sebagai pelumas), dimana cairan tersebut akan menekan paru dan jantung sehingga akan menimbulkan sesak.. Orang sering menyebut efusi pleura sebagai penyakit paru-paru basahhal ini sebenarnya kurang tepat karena cairan tersebut menempati rongga antara paru dan dinding dada yg disebut rongga pleura. (rongga antara selaput

yg menempel paru dan selaput yg menmpel dinding dada, sehingga paru dapat bergerak tanpa luka karena gesekan). Jadi Cairan tersebut tidak berada dalam paru-paru, tapi di luar paru. Bagaimana Gejalanya? - Sesak / ngos-ngosan yg makin hari makin berat, biasanya terasa di satu sisi. - batuk - kadang-kadang disertai nyeri dada - perut terasa penuh / kembung - beberapa pasien mendenger bunyi kocokan air saat bergerak. Bagaimana hal ini terjadi? Efusi terjadi karena : terjadi gangguan keseimbangan antara produksi dan pembuangan cairan pelumas tersebutsehingga cairan menumpuk.. Beberapa penyakit yg sering menimbulkan komplikasi efusi pleura adalah: - TB Paru - Tumor paru - Hipoalbumin, keadaan dimana albumin/ protein dalam darah sangat rendah misalnya pada penyakit sirosis hati, gagal ginjal, dsb. - Gagal jantung - Tumor payudara - Kista Ovarium, - dsb. Apa Bahayanya??Meskipun bukan termasuk Kegawatan, pada sebagian besar kasus, cairan tersebut harus dikeluarkan karena: - Jumlahnya banyak, sehingga menekan paru, menggangu pernafasan dan mendorong jantung (pompa jantung terganggu, bisa fatal) - Cairan tersebut dapat mengeras/ memadat (organisasi) sehingga volume paru berkurang, (sesak) dan menimbulkan cacat permanen yg kelihatan terus di foto rontgen. - jika terinfeksi, cairan tersebut berubah jadi nanah. ini menjadi penyakit lain yaitu Empyema, penanganannya berbeda. - Jika cairan tersebut berupa darah, misalnya karena kecelakaan, namanya : hematotoraks, penyakit yg akan sy bahas tersendiri, perlu penanganan segera. Bagaimana Penanganannya?Cairan tersebut harus dikeluarkan, prosedurnya seperti pada gambar. dan tentu saja pengobatan terhadap penyakit penyebabnya, misalnya TB paru ya harus diobati obat anti TB.

También podría gustarte