Está en la página 1de 2

PEMBAHASAN Percobaan yang berjudul Penentuan Rumus Senyawa Kompleks bertujuan untuk mempelajari cara pembuatan senyawa kompleks

besi (II) oksalat serta menentukan rumus molekul senyawa kompleks besi (II) oksalat. Pembuatan kompleks besi (II) oksalat dilakukan dengan mereaksikan larutan ammonium besi (II) sulfat dengan larutan asam oksalat. Awal dari percobaan ini adalah pembuatan larutan besi (II) dan larutan asam oksalat. Larutan besi (II) dibuat dengan melarutkan padatan ammonium besi (II) sulfat ke dalam akuades. Sebelum padatan ammonium besi (II) sulfat dilarutkan ke dalam akuades, terlebih dahulu akuades diasamkan dengan asam sulfat 2 M untuk menciptakan suasana asam pada larutan tersebut. Sedangkan larutan asam oksalat dibuat dengan melarutkan kristal asam oksalat ke dalam akuades. Reaksi dari pelarutan kristal asam oksalat, adalah sebagai berikut H2C2O4(s) + H2O(l) dibuat kemudian ditambahkan ke dalam larutan besi (II) sulfat. Setelah kedua larutan tersebut ditambahkan, larutan menjadi berwarna kuning karena terbentuknya endapan kuning yang merupakan indikasi terbentuknya kompleks dari ion-ion besi. Untuk mengendapkan endapan senyawa kompleks yang terbentuk, maka larutan dididihkan. Endapan kuning yang terbentuk disaring dengan penyaring Buchner dan dicuci dengan menggunakan air panas. Pencucian dengan air panas ini berfungsi untuk menjaga bentuk senyawa kompleks agar tetap berbentuk endapan. Selanjutnya endapan dicuci dengan aseton untuk mengikat pengotor yang ada dalam larutan dan endapan. Endapan yang terbentuk kemudian dikeringkan dan selanjutnya ditimbang. Dari percobaan ini diperoleh endapan sebanyak 1,9062 gram. Selanjutnya endapan diambil sebanyak 0,2 gram untuk penentuan komposisi. Endapan tersebut, terlebih dahulu dilarutkan dengan asam sulfat 2 M untuk menciptakan suasana asam. Penentuan komposisi dilakukan dengan titrasi permanganometri, dimana digunakan larutan standar kalium permanganat. Dalam larutan yang bersifat asam, ion permanganat direduksi menjadi ion Mn2+ : MnO4- + 8H+ + 5ewarna kalium permanganat memucat, sehingga larutan kemudian dipanaskan sampai kurang lebih 60 oC. Hal ini disebabkan karena reaksi antara oksalat dengan asam sulfat lambat pada suhu kamar, tetapi menjadi cepat pada 60 oC. Ion mangan (II) mengkatalis reaksi ini. Jadi, reaksi ini merupakan reaksi otokatalitik. Setelah larutan dipanaskan, titrasi dilanjutkan sampai titik ekivalen dimana warna larutan menjadi merah kecoklatan. Reaksi antara oksalat dengam asam sulfat menghasilkan gas karbondioksida, dimana reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut 2MnO4- + 5(COO)22- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O Pada titrasi pertama ini, kalium permanganat yang diperlukan adalah 6,7 mL. Larutan hasil titrasi ini selanjutnya dididihkan dengan serbuk seng selama 10 menit. Pada saat pemanasan larutan berubah menjadi bening atau tidak berwarna. Seng mereduksi besi (III) menjadi besi (II). Selanjutkan larutan disaring dengan glass wool, karena glass wool bersifat stabil serta tahan terhadap larutan pekat. Residu seng kemudian dicuci dengan asam sulfat 2 M. Campuran filtrat kemudian dititrasi kembali. Pada titrasi kedua menunjukkan adanya pengurangan volume kalium permanganat yang digunakan untuk titrasi, dimana volume kalium permanganat yang digunakan adalah 1,5 mL. Dari hasil yang diperoleh dapat ditentukan rumus molekul senyawa kompleks yang terbentuk. Dari hasil perhitungan didapatkan 0,75 mmol Fe, 1,3 mmol C2O42-, dan 2,4 mmol air, dengan perbandingan mmol Fe : mmol C2O42- : mmol H2O adalah 1 : 2 : 3. Dari hasil ini perbandingan ini didapatkan rumus molekul senyawa kompleks besi(II)oksalat yaitu Fe(C2O4)2.3H2O. G. KESIMPULAN 1. Kompleks besi(II)oksalat dapat dibuat dengan mereaksikan larutan ammonium besi(II)sulfat dengan larutan asam oksalat 2. Rumus molekul senyawa kompleks yang diperoleh pada percobaan ini adalah Fe(C2O4)2.3H2O H. DAFTAR PUSTAKA Albert, Cotton F. dan Geoffrey Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press Effendy. 2007. Perspektif Baru Kimia Koordinasi Jilid 1. Malang : Bayumedia Publishing Sukardjo. 1985. Kimia Koordinasi.

Jakarta: PT. Bina Aksara Vogel.1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka http://mulid.blogspot.com/2011/03/penentuan-rumus-molekul-senyawa.html

También podría gustarte