Está en la página 1de 2

Activity Based Costing System masih memiliki kekurangan

Dalam menjalankan kegiatan bisnis, suatu perusahaan memerlukan cara yang tepat untuk menghitung pengeluaran atau yang biasa disebut biaya. Biaya yang terlalu besar dapat menyebabkan harga dari suatu produk atau jasa bisnis tersebut akan mahal. Atau bisa jadi akan mengurangi keuntungan bisnis itu sendiri. Biaya yang terlalu kecil juga bisa jadi tidak menunjukan pengeluaran yang sebenernya mesti diperhitungkan dari suatu bisnis. Menurut Blocher (2005) Activity Based Costing adalah pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke objek seperti produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya tersebut. Dasar pemikiran pendekatan perhitungan biaya ini adalah produk dan jasa perusahaan merupakan hasil dari aktivitas dan aktivitas tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Dibandingkan traditional costing, ABC lebih menunjukan pengeluaran atau biaya yang sebenarnya. Namun demikian ABC memiliki beberapa kelemahan seperti berikut ini :

1.

Activity Based Costing membutuhkan pengumpulan data yang jauh lebih banyak dan mendalam, yang melampaui kebutuhan untuk membuat laporan kepada pihak eksternal. Hal ini mengakibatkan munculnya kesulitan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Sedangkan sistem tradisional hanya membutuhkan data yang sudah mencukupi untuk penyusunan laporan keuangan dan untuk keperluan sampai-perpajakan. Kelemahan tersebut tentunya membuat perusahaan kesulitan. Bahkan bisa jadi perusahaan dalam mengumpulkan data membutuhkan waktu yang sangat lama juga memakan biaya yang tidak sedikit. 2. Kemungkinan terjadinya salah konsepsi dengan menurunkan jumlah aktivitas pemicu biaya, misalnya dalam penanganan pemesanan. Misalnya dengan hanya menerima pemesanan dengan jumlah besar. Pada kemungkinan seperti ini membuat perusahaan kehilangan kesempatan mendapatkan lebih banyak konsumen. Dari kehilangan kesempatan ini perusahaan akan mengalami kerugian dalam menjalankan bisnisnya. 3. Aktivitas untuk menjalankan suatu usaha jumlahnya banyak, sehingga sulit untuk memonitor semua aktivitas-aktivitas yang ada didalam proses kerja. Proses memonitor aktivitas juga akan menambah biaya dalam perusahaan. Aktivitas akan sulit terdeteksi apabila kegiatan operasional perusahaan tidaklah tetap atau dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan, kondisi, dan juga bentuk perusahaan.

4.

Menurut Carter dan Usry (2002:513) ABC (Activity Based Costing systems) mengharuskan manajer membuat perubahan radikal dalam cara berpikir mereka mengenai biaya. ABC memperlakukan semua biaya sebagai biaya variabel, karena ABC (Activity Based Costing) didesain sebagai alat pembuat keputusan strategis dalam jangka panjang. Kelemahan ini membuat keputusan manajemen jadi akan semakin sulit bila kondisi bisnis perusahaan akan berubah-ubah dalam jangka waktu yang pendek.

Kesimpulannya cara penghitungan biaya dengan ABC system memiliki kelemahan yang dapat membuat keputusan manajemen hanya berorientasi kepada keputusan-keputusan jangka panjang saja. Padahal yang terjadi di lapangan adalah banyaknya kondisi-kondisi yang akan menyebabkan harus ada keputusan atau kebijakan manajer dalam jangka pendek.

También podría gustarte