Está en la página 1de 3

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Model ini dikembangkan oleh Robert E. Slavin, merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal (Isjoni, 2012:51). Menurut Slavin (2005:143), STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu 1. Persentasi kelas. Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam persentasi didalam kelas dengan menggunakan pengajaran langsung. 2. Tim. Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. 3. Kuis. Setelah guru memberikan presentasi dan praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. 4. Skor kemajuan individual. Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang dapat dicapai apabila mereka 5. Rekognisi tim. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Menurut pendapat Hanafiah dan Suhana (2009:44) Student Team Achievement
Division (STAD) merupakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok

kecil. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini adalah sebagai berikut. 1. Siswa diberikan tes awal dan diperoleh skor awal

2.

Siswa dibagi kedalam kelompok kecil 4-5 orang secara heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, ras atau suku.

3. 4. 5. 6. 7.

Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyajikan bahan pelajaran dan siswa bekerja dalam tim. Guru membimbing kelompok siswa. Siswa diberi tes tentang materi yang telah diajarkan. Memberikan penghargaan. Trianto (2011:68) menyatakan bahwa, pembelajaran kooperatif tipe STAD

merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. Persiapan-persiapan sebelum kegiatan pembelajaran kooperatif dilaksanakan ialah: 1. Perangkat pembelajaran. Yang meliputi perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pembelajaran (RP), buku siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya. 2. Membentuk kelompok kooperatif. Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok lainnya relatif homogen. 3. Menentukan skor awal. Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya dan dapat berubah setelah ada kuis. 4. Pengaturan tempat duduk. Pengaturan tempat duduk dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran kooperatif. 5. Kerja kelompok. Bertujuan untuk lebih mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok.

Para siswa dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggotaanggota dalam setiap kelompok saling belajar dan membelajarkan sesamanya. Fokusnya adalah keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan individu siswa. Penilaian didasarkan pada pencapaian hasil belajar individual maupun kelompok (Rusman, 2012:403). Menurut Mulyatiningsih (2012:243) Student Team Achievement Division (STAD) merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memadukan penggunaan metode ceramah, questioning dan diskusi. STAD dapat digunakan pada hampir semua mata pelajaran. STAD dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan berkompetisi dengan kelompok lainnya. Langkah-langkah STAD sebagai berikut : 1. 2. 3. Membentuk kelompok yang terdiri dari 5 siswa yang memiliki kemampuan beragam. Guru menyajikan pelajaran, dan siswa menyimak. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota kelompok memahami. 4. Guru memberi soal kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab soal, sesama anggota kelompok tidak boleh saling membantu. 5. Guru memberi nilai kelompok berdasarkan dari jumlah nilai yang berhasil diperoleh seluruh anggota kelompok. 6. Guru mengevaluasi kegiatan belajar mengajar dan menyimpulkan materi pembelajaran.

También podría gustarte