Está en la página 1de 2

MENGENANG KARTINI Sebagai laki-laki tentu tidak ada yang bisa kuceritakan menyangkut RA Kartini.

Namun sebagai orang yang lahir di Rembang dan menghabiskan masa kanak di sana, tentu ada yang bisa kuceritakan. Ada memori masa kanak-kanak yang sampai sekarang masih membekas. Dulu setiap peringatan hari Kartini (21 April), kami menempuh perjalanan dari rumah ke makam RA Kartini di Bulu. Jaraknya sekitar 6 km. Perjalanan yang menyenangkan, dengan jalan kaki. Meski ada kendaraan umum yang bisa ditumpangi, rupanya tradisi jalan kaki itu lebih disukai. Di sepanjang perjalanan, kadang kita juga masih bisa menikmati buah asem. Kalau pas rejeki nomplok, ketemu dengan kedondong. Jadi lumayan untuk penyegar sepanjang perjalanan. Kanan kiri jalan masih penuh dengan tanaman, mendekati Bulu, hutan jati masih sangat rimbun. Perjalanan yang cukup jauh itu terasa adem. Memasuki area makam, sudah penuh orang berjualan suvenir dan makanan. Ramai pengunjung dan penjual. Jalan kecil yang mendaki ramai lalu lalang oleh para pengunjung. Perjalanan diakhiri dengan ziarah kubur. Banyak sekali orang berkunjung. Bahkan sudah banyak tokoh negeri ini dulu yang melakukan pada saat peringatan hari kartini. Namun, suasana seperti itu sekarang sudah tak ada lagi. Tak ada ritual jalan kaki, sepi pengunjung, apalagi para penjual. Kondisi makam juga kelihatan tak terawat. Danau yang ada di dekat makam sudah kering, padahal danau itu dulu merupakan sumber air untuk masyarakat Rembang melalui PDAM. Siapapun pasti akan merasakan tidak nyaman dan menyenangkan melakukan ziarah kubur di sana. Sungguh ironis memang, seorang pahlawan nasional, seorang yang katanya menjadi inspirasi banyak wanita, seseorang yang katanya dipuji banyak kalangan hanya dikenang melalui pakain kebayanya semata. Jangankan mau meniru jejaknya dalam memperjuangkan eksistensi diri, mendalami agama atau perjuangan hak atas perempuan, menengok kuburnya saja sudah tak peduli. Lantas, perlukan makam itu dihancurkan sekalian? Agar inspirasi itu tetap menjadi imajinasi yang selalu menarik? Agar hanya foto berkebaya saja yang menjadi inspirasi para wanita?

También podría gustarte