Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
I.1 Arti Penelitian
Penelitian atau riset adalah usaha manusia untuk mengisi kekosongan kekosongan dalam
pengetahuannya.
Bayangan persoalan yang sedang dipikirkan jawabannya disebut model, manusia yang
mencarinya disebut peneliti, dan hasil penelitiannya disebut ilmu pengetahuan.
Model berfungsi mempertajam dan mengarahkan penelitian.
Peneliti adalah motornya, pemikir dan berdaya upaya sebagai :
Pencipta persoalan
Pemecah persoalan
Penilai persoalan
Boleh jadi sebagai pemakai hasil jerih payahnya sendiri
Ilmu pengetahuan adalah hasil penelitian yang telah dipublikasikan.
Penelitian (menurut Ilmuan Sosial) dapat dibedakan penelitian ilmiah dan penelitian bukan
ilmiah.
Penelitian ilmiah aplikasi secara formal dan sistematis dari metoda ilmiah untuk
mempelajari dan menjawab permasalahan.
Metoda ilmiah berkarakteristik : kritis dan analistis
logis
obyektif
konseptual dan teoritis
empiris dan sitimatis
Penelitian bukan ilmiah sekedar mengamati (tanpa memakai metoda ilmiah) dan
hasilnya tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat
berguna untuk mengetahui sesuatu, untuk memecakan persoalan atau untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Penelitian dimulai dari keinginan tahuan manusia, yang diwujudkan pada pertanyaan
pertanyaan atau permasalahan permasalahan, kemudian mencari jawabannya, dan akhirnya
memeperoleh pengetahuan baru.
I.2 Syarat syarat menjadi peneliti
Menurut PENDLETON, syarat menjadi peneliti yang baik (yang dikenal dengan Open your Is) bila
memenuhi ke 12 I sebagai berikut :
1. Intelegence (kecerdasan) faktor esensial.
2. Interest (perhatian) keinginan tahu yang spesifik dan mendalam atas bidang penelitian
yang akan dilakukan.
3. Imagination (daya khayal) jadilah pemikir dan penghayal, mampu merangkum
pengetahuan yang dimiliki untuk menghayal, mencari dan merumuskan masalah.
4. Initiative (berinisiatif) penelitan tidak akan terjadi tanpa punya inisiatif.
5. Information (informasi) jangan bosen mencari dan mengumpulkan informasi dari
penelitian terdahulu, internet, dll.
6. Inventive (berdaya cipta) ciptakan peralatan yang sesuai.
7. Intense observation (pengamatan yang intensif) pengamatan yang teliti dan waspadalah
dengan hal-hal yang tak wajar.
8. Industrious (berusaha) berusaha kuat untuk mencapai tujuan.
9. Integrity (kejujuran) diperlukan mutlak, jangan membohongi diri sendiri dan juga orang
lain.
10. Infectios enthusiasm (entusiasme yang meluap-luap) sampaikan penelitian saudara kepada
yang lain dan bersedia menerima kritik, hasilnya dapat dirasakan masyarakat.
11. Indefatigable writer (penulis yang tak pernah / mudah putus asa) publikasikan hasil
penelitian saudara, diakui sebagai ilmu pengetahuan.
12. Incentive (pahala) bila ke 11 I tersebut diata dijalankan dengan baik, maka ada
kebanggaan, kepuasan dan juga pahala bagi anda.
II. JENIS JENIS PENELITIAN
A. Jenis penelitian menurut tempatnya
1) Penelitian Perpustakaan (library research)
Dilakukan dengan jalan membaca buku / majalah dan sumber data lain dalam
perpustakaan.
2) Penelitian Laboratorium (laboratory research)
Dilakukan dengan menggunakan alat-alat tertentu didalam laboratorium, biasanya bersifat
eksperiman, umumnya untuk bidang eksakta.
3) Penelitian Lapangan (field research)
Dilakukan observasi, survei dan wawancara dengan responde. Umumnya untuk bidang
sosial, ekonomi, sosiologi, psikologi, manajemen, perbankan, pemasaran.
B. Jenis penelitian menurut tujuannya
1) Penelitian Dasar / Murni (basic research)
Bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan berdasarkan keinginan untuk
mengetahui semata-mata. Tidak langsung punya kegunaan praktis, dan juga tidak
langsung bertujuan untuk memecahkan masalah.
Penelitian dasar ini biasanya untuk :
1) Menguji kebenaran teori tertentu atau untuk memperbaiki teori yang sudah
ada
2) Pengembangan teori atau untuk mendapatkan teori baru
3) Mengetahui konsep tertentu secara lebih mendalam
4) Bukan untuk tujuan penerapan teori
2) Penelitian Terapan / Terpakai (applied research)
Berdasarkan keinginan untuk mengetahui, serta bertujuan agar dapat melakukan
sesuatu yang jauh lebih baik, efektif dan efisien.
Penelitian terapan menyangkut aplikasi teori atau penerapan ilmu pengetahuan
untuk memecahkan permasalahan tertentu.
Penelitian terapan a. Penelitian evaluasi
b. Penelitian dan pengembangan
c. Penelitian tindakan
a. Penelitian evaluasi (evaluation research)
Penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung
pengambilan keputusan tentang nilai relative dari dua atau lebih alternatif tindakan.
Contoh : Apakah mesin A lebih efisien dari pada mesin B ?
Untuk melihat apakah mesin A lebih efisien dari pada mesin B diperlukan beberapa
kriteria :
Menggunakan metode pembandingan biaya
Menggunakan metode pembayaran kembali
Menggunakan metode tingkat pengembalian internal
Dll.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, keputusan memilih mesin A atau mesin B
menjadi lebih beralasan.
b. Penelitian dan Pengembangan (research and development)
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut
mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
Untuk mendapatkan produk baru atau proses baru, dan buka formulasi atau uji
hipotesis
Contoh : untuk menaikkan mutu produk mobil Toyota Kijang dilakukan penelitian untuk
perbaikan produk yang akan datang baik dari segi model bentuknya maupun
mesinnya.
- Mengidentifikasi masalah yang dapat dijadikan obyek penelitian perlu dipilih dan
ditentukan masalah yang akan diangkat dalam suatu penelitian.
Misalnya masalah terpilih tersebut :
Mengapa terjadi penurunan produksi pada PT Delima dalam tahun-tahun terakhir ini?
- Pengamatan sementara menunjukkan
Faktor-faktor produksi (bahan baku, mesin, energi, dll) tidak ada perubahan tinggal
sumber daya manusianya
Memunculkan masalah antara kepemimpinan dan kinerja karyawan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap penurunan kinerja karyawan ?
2. Apakah terdapat pengaruh SOP terhadap kinerja karyawan ?
3. Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan dan SOP secara simultan terhadap kinerja
karyawan ?
- Dari perumusan masalah tersebut, dapat dikemukakan Judul Penelitian :
Pengaruh kepemimpinan dan SOP terhadap kinerja karyawan PT Delima di
Surabaya
II. Dalam prakteknya dilapangan kadang-kadang terjadi pemesanan / order penelitian yang
sudah ditetapkan judulnya.
Contoh : Penelitian disponsori oleh Balitbang Depart. Koperasi mengambil topik mengenai
Pengembangan industri pedesaan melalui koperasi dan usaha kecil.
Masalah yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana profit dan pola industri pedesaan di daerah-daerah penelitian ?
2. Bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untuk dikembangkan melalui
koperasi dan usaha kecil ?
Dalam hal ini :
JUDUL ditentukan dahulu.
MASALAH dirumuskan kemudian.
Catatan : Adanya judul tersebut dikarenakan adanya masalah yang timbul
Jumlah sampel yang diperlukan sesuai dengan model analisis yang akan
digunakan
5. Kendala Sumberdaya keterbatasan : waktu, dana, SDM, menjadi pembatas yang sangat
menentukan jumlah sampel yang layak.
Secara umum jumlah sampel minimal tergantung jenis studi yang dilakukan :
Studi Deskriptif sampel 10% dari populasi.
Studi Korelasional dibutuhkan minimal 30 sampel, untuk menguji ada / tidaknya hubungan.
Studi Kausal Komparatif minimal 30 subyek per grup, umumnya dianjurkan.
Studi Eksperimen minimal 15 subyek per grup, umumnya dianjurkan.
Desain sampel
Desain Probabilitas
Desain Sampel
Desain Non probabilitas
n = Z S
2
E
n = jumlah sampel
Z = nilai standar
S = deviasi standar sampel
E = tingkat kesalahan yang ditolerir
n = (1,96) (29)
2
= 808
2
Pertimbangan penggunaan desain sampel meliputi : biaya, akurasi, waktu, penerimaan hasil &
kemampuan peneralisasi
Perbedaan sampel Probabilitas dan Non Probabilitas
Pertimbangan Jenis Desain
Probabilitas Non Probabilitas
Biaya Lebih mahal Lebih murah
Akurasi Lebih tepat Kurang tepat
Waktu Lebih lama Lebih cepat
Penerimaan hasil Penerimaan universal Penerimaan masuk akal
Kemampuan generalisasi Baik Jelek
Menentukan biaya total & kualitas hasil
Pemilihan sampel probabilitas atau non probabilitas tergantung apakah keterwakilan sampel
merupakan aspek penting yang dipertimbangkan / tidak.
I Sampel Probabilitas
Setiap sampel dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
a. Sampel Random Sederhana
(sample random sampling)
Misalnya : Dengan cara lotre
Dengan tabel bilangan acak
b. Sampel Sistematis
(systematic sampling)
Pengambilan sampel dengan internal tertentu
Misalnya : dari populasi 2000 N
Perlu sampel sebesar 25% = 500 n
Dicari internal tertentu yang akan dipakai :
b = N = 2000 = 4
n 500
Beri nomor urut populasi tersebut, mulai dengan nomor 1.
Sampel pertama ditentukan secara random maka sampel berikutnya berturut-turut
setiap nomor dengan interval 4.
Misal : sampel pertama 3 Sampel kedua : 7
Sampel ketiga : 11
Dst.
c. Sampel Stratifikasi
(stratified sampling)
Dilakukan pengelompokan populasi dengan kriteria tertentu kedalam beberapa strata tiap
elemen dalam populasi hanya boleh dimasukkan kedalam salah satu strata.
Setiap strata berfungsi sebagai unit pemilihan sampel tiap elemen dari unit sampel yang
ada dipilih secara random untuk menjadi sampel.
Sehubungan dengan proporsi
jumlah sampel yang diambil
dengan jumlah elemen pada tiap
unit sampel
1. Sampel Random Stratifikasi Proporsional
(banyak sampel proporsional dengan jumlah elemen setiap unit pemilihan sampel)
Mis. : populasi : N = 5000
Diambil sampel sebanyak 20% n = 1000
Unit pemilihan sampel pada strata I 1400
Unit pemilihan sampel pada strata II 2500
Unit pemilihan sampel pada strata III 1100
Jadi sampel untuk strata I = 20% x 1400 = 280
Jadi sampel untuk strata II = 20% x 2500 = 500
Jadi sampel untuk strata III = 20% x 1100 = 220
Sampel secara keseluruhan dapat mewakili populasi yang ada dengan baik.
2. Sampel Random Stratifikasi Non Proporsional
(banyak sampel tidak proporsional dengan jumlah elemen setiap unit pemilihan sampel)
, Tulungagung-Trenggalek
,
Semarang
1
.
Catatan :
Suatu kluster industri dikaitkan dengan kedekatan spasial sebagai salah satu kunci sukses
(teori industri district)
Kebanyakan penelitian biasanya memakai data pada tingkat provensi / regional
seringkali mengabaikan kemungkinan bahwa kluster industri melintas batas administrasi
wilayah.
e. Sampel Daerah Multitahap
(multistage area sampling)
Prosedur pengambilan sampel yang melibatkan penggunaan kombinasi teknik sampel
probabilitas.
Misal. : Ingin melakukan survei nasional mengenai rata-rata tabungan bank per bulan.
Digunakan untuk memperoleh daftar pertanyaan jumlah besar dan lengkap secara cepat
dan hemat.
Cara ini sesuai untuk penelitian eksploratif sebagai pendahuluan sebuah penelitian
yang memakai desain sampel probabilitas.
b. Judgment Sampling
Peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota
sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian.
Misal. : Penelitian pengaruh pengumuman merjer dan akuisisi terhadap Return saham
perusahaan target di Bursa Efek Jakarta
Reliabilitas menunjukkan seberapa besar pengukuran dapat memberi hasil yang relatif tidak
berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama.
Menyusun Kuisioner
(Daftar Pertanyaan)
Tujuan kuisioner memperoleh data berupa jawaban-jawaban para responden
Digunakan untuk mengamati respon dalam periode yang sama dan untuk mendukung
pembuktian perilaku individu
Contoh :
Data input output yang diterbitkan tiap 5 tahun sekali.
Data sensus diterbitkan tiap 10 tahun sekali.
Misal : - Sensus penduduk tiap kabupaten pada tahun 2000
- Sensus ekonomi tiap perusahaan di setiap kabupaten pada tahun 1996
Data jumlah penduduk miskin pada setiap desa di propinsi Jawa Timur pada tahun
tertentu.
Laporan keuangan perusahaan yang ada di Bursa Efek pada tahun tertentu.
3. Data Pooling
Kombinasi data runtut waktu dan silang tempat.
Contoh : Mengamati perilaku PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk masing-masing
kabupaten di Provinsi D.I.Y. selama 10 tahun terakhir.
Jumlah data silang tempat terdiri atas 4 kabupaten (Bantul, Gunung Kidul,
Sleman, Kulon Progo) dan 1 kota (Yogyakarta).
Data runtut waktu yang diamati 10 tahun.
Bila selanjutnya muncul lagi di bab lain, maka pada kutipan kedua ditulis :
Menurut Rumawas et al (2000) Kinerja karyawan ......... dst.
- Bila pengarang lebih dari tiga orang, gunakan semua kutipan dengan et al.
Bila tidak dapat menemukan publikasi asli, kutipan dapat ditulis :
Menurut Rumawas, 2000, (dalam Sugito, 2003), Kinerja karyawan ......... dst.
Mana yang dipilih
Tergantung masing-masing
Atau
Menurut Rumawas (dalam Sugito, 2003), Kinerja karyawan ......... dst.
2. Sistem nomor
Penggunaan Sistem Nomor, pada dasarnya hampir sama dengan Sistem Nama dan Tahun.
Misal : - Menurut Rumawas (2), Kinerja karyawan ......... dst.
- Rumawas (2) menyatakan bahwa ......... dst.
- Kinerja karyawan ......... dst (Rumawas, 2)
atau
- Kinerja karyawan .........dst (2)
Pemberian nomor disesuaikan dengan nomor urut yang ada dalam Daftar Pustaka dan
sebaiknya dibuat setelah perbaikan-perbaikan (konsep akhir)
Cara seperti ini lebih ringkas namun sering menyukarkan pembaca dan butuh
ketelitian tinggi bagi penyusunnya, apalagi bila dalam proses penyusunan banyak
Revisi.
b. Penulisan dalam Daftar Pustaka
Disusun berdasarkan urut-urutan abjad nama pengarang
1. Penulisan Daftar Pustaka untuk Majalah :
Urut-urutannya :
Nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah, volume dan nomor
majalah, serta nomor halaman.
nama kecil nama keluarga
Contoh untuk nama pengarang : Endang Werdiningsih Basuki
Yaitu antara :
Variabel tergantung dengan variabel tergantung
Variabel tergantung dengan variabel bebas
Variabel bebas dengan variabel bebas
Besar keeratan hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi dilambangkan :
(untuk populasi)
r (untuk sampel)
Ukuran korelasi : max = +1 dan min = -1 atau -1 < v < 1
r + besar
Y
X
lebih erat
Y
X
kurang erat
r + kecil
Uji Koefisien Korelasi = r
Menguji keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (lihat khusus mengenai
Korelasi)
Koefisien Determinant = R
2
+ R
2
diperoleh dari kuadrat korelasi (= r
2
)
+ R
2
= 0,92 berarti : 92% variasi-variasi dalam variabel Y ditentukan oleh
variasi-variasi dalam variabel X, sedang yang 8% tidak ditentukan oleh X.
Y
X
r = + 1
Korelasi Positif
Sempurna
Korelasi Positif
Nilai x besar
Nilai y tinggi
Tinggi badan
Berat
badan
Y
X
Y
X
r = - 1
Korelasi Negatif
Sempurna
Korelasi Negatif
Nilai x besar
Nilai y rendah
Umur (>30
th
)
Berat
badan
Y
X
Y
X
r = 0
Tidak ada Korelasi
Tinggi badan
Berat
badan
Y
X
(II) REGRESI
Analisis korelasi tidak dapat digunakan memprakirakan suatu variabel berdasarkan variabel
lain secara kuantitatif.
model : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ ...... + b
k
X
k
+ e
Y = variabel terikat
X
1
,X
2
, ......, X
k
= variabel bebas
a = konstante = intersep
b
1
,b
2
, ......, b
k
= koefisien variabel bebas
e = error = variabel penggangu = variabel acak / random
Secara statistik model tersebut telah memenuhi syarat, namun model tersebut harus dapat diterima
secara ekonometrika (dapat meramalkan) secara baik tanpa bias nilai Y oleh variabel-variabel
X memenuhi syarat Best Linear Unbiased Estimation (BLUE) atau biasa disebut dengan
Asumsi Klasik
b
0
b
0
= intersep
b
1
= tg
X X
b1 = tg = Y - Y = (Y - Y)(X - X)
X - X (X - X)
2
atau
b1 = (Yi - Y)(Xi - X)
(Xi - X)
2
+ Uji Multikolinearitas
Asumsi model regresi tidak terjadi multikolinearitas antara sesama variabel bebas yang ada
dalam model tersebut.
atau dikatakan :
Tidak adanya hubungan linear yang sempurna antara variabel bebas tersebut.
(kalau terdapat multikolinearitas tidak akan dapat meramalkan / mengestimasi variabel
Y dengan baik).
+ Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tersebut terjadi ketidak samaan varians
(perbedaan antara Xi dengan X) dari variabel pengganggu (e) dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain dari masing-masing responden.
Bila varians tetap disebut homosked
Bila varians berbeda disebut heterosked
Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas didalamnya
(terjadi homosked).
+ Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang
diurutkan menurut :
Waktu (time series)
Ruang (cross sectional)
Mempunyai arti :
Suatu tahun tertentu dipengaruhi oleh tahun sebelumnya
atau
Dipengaruhi oleh series & cross sectional