Está en la página 1de 23

ASPEK MEDIKOLEGAL KORBAN LUKA AKIBAT TRAUMA TUMPUL

Oleh : Dessy

PENDAHULUAN
Secara definisi, trauma tumpul (blunt force trauma) adalah suatu ruda paksa yang diakibatkan oleh benda tumpul pada permukaan tubuh dan mengakibatkan luka luka karena kekuatan mekanik (benda tumpul) 1. Abrasion (luka lecet/ luka kikis) 2. Laceration (luka robek)

3. Contusion or rupture (luka memar atau patah/ pecah) 4. Fracture (patah) 5. Compression (tertekan) 6. Bleeding (perdarahan)

LAPORAN KASUS Anamnese Seorang laki-laki berinisial H, dewasa, datang ke RSU Pirngadi Medan pada tanggal 25 Agustus 2012 sekitar pukul 17.00 WIB. Didampingi oleh 2 orang petugas kepolisian dari Poltabes Medan dengan membawa surat permintaan visum et repertum. Korban mengaku telah mengalami penganiayaan oleh 2 orang yang tidak dikenal.

Menurut keterangan korban yang berprofesi sebagai petugas penjaga keamanan, korban dipukul dibagian kepala oleh 2 orang yang tidak dikenal ketika sedang mengendarai sepeda motor sewaktu pulang bekerja sekitar pukul 18.30 WIB. Selanjutnya korban tidak sadarkan diri dan siuman sekitar pukul 02.00 WIB keesokan harinya dan mendapati dirinya sudah dirawat di rumah sakit..

Sebelum diperiksa untuk pembuatan VER, korban sudah dirawat di rumah sakit selama 5 hari. Korban mengeluh sakit pada kepala terutama pada daerah yang mengalami luka, yaitu pada daerah kepala bagian belakang serta pada kaki kanan pada saat berjalan

B. Fisik Diagnostik Pada pemeriksaan fisik diagnostik terhadap korban, didapati kesadaran penuh (CM), raut wajah lemah, tekanan darah 120/80 mmHg, pernafasan 24x/menit, pemeriksaan auskultasi pernafasan dada dan perut (abdomen) terdengar normal, palpasi (perabaan) pada seluruh organ tampak normal.

C. Visum et Repertum
Berdasarkan surat permintaan tertulis Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Medan tertanggal 25 Agustus 2012, No. R/287/2012/Tabes-Ms, yang ditandatangani oleh Neneng Armayanti, NRP 71070129, pangkat IPDA dan diterima di RSU Pirngadi Medan pada tanggal 25 Agustus 2012, pukul 17.00 WIB,

maka dilakukan pemeriksaan medik terhadap orang berinisial H berusia 50 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan petugas keamanan, beralamat di Jl.SM Raja Bendungan Hilir III Medan. Dengan keterangan dalam visum et repertum bahwa orang tersebut mengalami penganiayaan yang terjadi pada hari Sabtu, 20 Agustus 2012 sekitar pukul 18.30 WIB.

D. Pemeriksaan

1. Kepala: Dijumpai luka yang sudah mulai mengalami penyembuhan berupa jaringan parut pada kepala belakang sebelah kiri dengan panjang 12 cm, jarak dari belakang telinga kiri 7 cm, jarak dari garis tengah tubuh 13,5 cm.

Pada bagian atas, tengah, dan bawah luka dijumpai jahitan dengan menggunakan benang berwarna hitam. Bentuk luka tidak teratur, permukaan luka berwarna coklat kekuningan, sekitar luka dijumpai memar, dan pada perabaan teraba kasar serta sekeliling luka meninggi.

Dijumpai memar pada kelopak mata luar atas dan bawah mata kiri, panjang 3,5 cm, lebar 4,5 cm, garis batas memar tidak begitu tegas, bentuk tidak teratur, warna merah kecoklatan.

2. Anggota gerak bawah: Dijumpai luka yang sudah mulai mengalami penyembuhan pada sela jari ke-4 dan ke-5 bagian punggung kaki kanan, panjang 5 cm, lebar 0,3 cm, jarak dari ujung jari ke-5 kaki kanan 3 cm, jarak dari pergelangan kaki kanan 13,5 cm.

.Pada luka masih dijumpai 3 buah jahitan dengan menggunakan benang berwarna hitam. Bentuk luka tidak teratur, tepi luka tidak rata, permukaan luka terdapat nanah yang mengering berwarna kuning, sekitar luka dijumpai memar berwarna merah kecoklatan, dan pada perabaan teraba kasar.

3. Pemeriksaan tambahan
CT Scan Head Kesimpulan : tidak tampak tanda-tanda intra cranial bleeding

4. Ringkasan pemeriksaan Raut wajah lemah. Dijumpai luka yang mulai mengalami penyembuhan pada kepala belakang sebelah kiri dan sela jari ke-4 dan ke-5 bagian punggung kaki kanan. Dijumpai memar pada kelopak mata luar atas dan bawah mata kiri.

5. Kesimpulan visum Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan luar, dijumpai luka yang mulai mengalami penyembuhan pada kepala belakang sebelah kiri dan sela jari ke-4 dan ke-5 bagian punggung kaki kanan, memar pada kelopak mata luar atas dan bawah mata kiri disebabkan persentuhan dengan benda tumpul yang menimbulkan penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan mata pencahariannya sebagai petugas keamanan untuk sementara waktu.

Pembahasan Pada kasus ini dilaporkan seorang lakilaki yang bekerja sebagai petugas keamanan, korban mengalami penganiayaan oleh orang yang tidak dikenal, akibatnya korban mengalami luka dikepala dan kaki serta memar pada mata sebelah kiri. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, maka saya simpulkan bahwa korban mengalami trauma tumpul dengan dijumpai :

Luka robek yang mulai mengalami penyembuhan pada bagian kepala dan kaki yang ditandai dengan bentuk luka tidak teratur, tepi luka tidak rata, dan pada perabaan teraba kasar, bahwa luka tersebut diakibatkan trauma tumpul. Pada permukaan luka terdapat nanah yang mengering berwarna kuning, sekitar luka dijumpai memar berwarna merah kecoklatan menandakan luka telah berkisar 4-5 hari.

Luka memar pada kelopak mata berwarna kecoklatan menunjukkan bahwa luka timbul akibat trauma tumpul dan luka berkisar 4-5 hari. Luka yang dijumpai pada kepala, kaki, dan mata korban merupakan derajad kualifikasi luka sedang, karena menimbulkan penyakit/halangan menjalankan pekerjaanya/pencahariannya untuk sementara waktu sebagai peugas penjaga keamanan.

También podría gustarte