Está en la página 1de 8

Cara Membuat Paper

Januari 23, 2008 pada 3:07 pm (Course, Pendidikan, Tutorial)


Paper yang saya maksudkan disini bukanlah bahasa inggris untuk kertas . Namun sebuah tulisan

ilmiah yang seringkali erat kaitannya dengan dunia pendidikan atau penelitian. Bagi yang masih berkutat dengan dunia perkuliahan, seringkali kita mendapatkan tugas untuk membuat paper dari dosen kita. Atau mungkin bagi yang akan maju ujian tugas akhir, thesis atau disertasi, kita perlu membuat paper sebagai resume (atau bahkan bagi yang akan membuat proposal tugas akhir, bisa digunakan untuk menuangkan ide kita). Termasuk bagi peneliti atau dosen yang ingin melakukan publikasi juga dituntut untuk membuat paper. Lalu bagaimanakah cara membuat paper yang baik ? Hm, membuat paper yang baik memang sulit, namun kita bisa mencobanya. Bongkar-bongkar dari materi kuliah Technical English Writing yang saya ambil semester lalu, ada beberapa hal yang ingin saya bagi (baru sempat nulis skr ). Bagi yang punya pengalaman lain monggo silahkan kalau mau

berbagi. Materi ini adalah untuk english writing tapi saya akan coba sadur dalam Indonesia. Semoga bermanfaat. Paper terdiri dari beberapa bagian (intinya berisi hal-hal berikut, tidak menutup kemungkinan untuk menyelipkan bagian lain yang dianggap penting) : 1. Judul dan nama penulis beserta keterangan untuk penulis (institusi dan email jika ada, atau nomer registrasi mahasiswa dan email untuk tugas kuliah) 2. 3. Abstract yang merupakan rangkuman dari paper kita Introduction (pendahuluan), biasanya berisi hal-hal berikut (tulis garis besarnya saja) :

o o o

deskripsi yang jelas tentang permasalahan (disebut juga dengan tujuan (purpose)) Tunjukkan mengapa permasalahan ini penting, menarik, dan menantang (motivasi) Review yang singkat dan jelas mengenai penelitian sebelumnya yang menjadi dasar penelitian kita (scope)

Tunjukkan gap/masalah yang ada pada penelitian sebelumnya dan menjadi pertanyaan yang ingin kita selesaikan dalam penelitian kita (gap indication)

Tulis dengan jelas solusi yang diusulkan (proposed approach) dan bagaimana ia bisa mengatasi gap yang kita sebutkan sebelumnya (solution)

o o
4.

Tuliskan secara global penemuan yang dihasilkan (result) Tuliskan struktur penulisan bagian-bagian berikutnya (outline)

Related Work (penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian kita). Related work inilah yang nantinya akan kita tuliskan ke dalam daftar referensi.

5.

Methodology (untuk bidang komputer atau penelitian yang ada hubungannya dengan komputer dapat menggunakan istilah system architecture). Jelaskan methodology yang digunakan,

biasanya dijelaskan dengan bagan atau gambar untuk mempermudah pembaca memahami isi paper kita. Jelaskan pula deskripsi masing-masing bagian dalam gambar kita tersebut. 6. Experiment & result. Tuliskan eksperiment yang kita lakukan (data yang digunakan, jumlah data, sumber, dll) dan tuliskan hasil yang didapatkan beserta analisa dari hasil yang kita peroleh 7. Discussion. Tuliskan hal-hal yang ingin anda sampaikan dan isue yang menarik dari penelitian yang kita lakukan. Termasuk kesimpulan dan saran untuk penelitian kita lebih lanjut. Saran biasanya identik dengan future work. 8. Referensi, berisi semua referensi yang kita gunakan termasuk daftar paper di related work, buku atau resource yang mendukung yang kita gunakan untuk menyelesaikan penelitian kita. Untuk proposal tugas akhir cukup gunakan point no 1, 3, 4, 5, dan 8, pada bagian metodologi perjelas input, proses dan output. Atau sesuaikan dengan template yang diberikan di universitas. Friday, August 20, 2010

cara membuat PAPER kuliah


Saya pribadi pernah di marahi sama seorang dosen karena susunan paper saya yang tidak lebih dari sampah. Berbagai kritik yang dilontar oleh dosen tersebut terkait kebebalan saya mengenai bagaimana membuat paper yang benar dan tidak berbelit-belit. Tidak hanya itu, kritik pada susunan, pilihan kata, serta struktur lainnya menjadi makanan wajib tiap masuk mata kuliahnya. Saya cape dan ni dosen juga Capek, akirnya ia menjelaskan bagaimana seharusnya membuat paper.(ingat, anak kuliah harus mencari sendiri ilmu sebelum akirnya diberikan juga oleh dosen, :p). Kritik pertama yang ia lontarkan mengenai paragraf pembuka. Contohnya saya ambil dari paper dgn nilai (-)yang saya miliki.

BIDANG BIDANG KAJIAN ILMU POLITIK Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha mempertahankan kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaiman menghambat pengunan kekuasaan.

Politik sebagai sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri memiliki kajian yang terdiri dari : 1. lembaga-lembaga politik 2. Perilaku politik

3. Perbandingn politik 4. Hubungan internasional yang meliputi politik internasional, organisasi-organisasi dan administrasi internasional dan hukum internasional,dan 5. Teori-teori ilmu politik yang meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide politik Jelas tidak ada kalimat pembukaan yang mengantarkan pembaca tentang gambaran isi yang akan uraikan. Alih-alih ingin terlihat seperti buku, ternyata malah membuat pembaca tidak menangkap ide pokok paper kita. Mengenai kritikan paper ini, berikutnya adalah contoh paper dengan pendahuluan yang lebih baik :p.

BIDANG-BIDANG KAJIAN ILMU POLITIK Paper ini menjelaskan mengenai apa-apa saja yang termasuk kedalam bidang-bidang kajian ilmu politik. Bidang-bidang kajian ilmu politik yang akan dibahas dan dijelaskan dalam paper kali ini adalah kebijakan publik dan administrasi, ekonomi politik dan metodologi ilmu politik.Berikut penjelasan dari masing-masing kajiannya. Jadi, paragrap pertama didalam paper adalah aklimat pembukaan dan gambaran mengenai isi keseluruhan. Dan ingat pembukaan tidak perlu terlalu panjang dan jangan pula terlalu singkat. Kritikan kedua yang sering terlontar adalah mengenai tebal paper. Memaang kriteria paper berbeda untuk masing-masing dosen. Tapi, kebanyakan dosen saya membatasan jumlah halaman untuk paper adalah minimal 5 lembar dan maksimal 15 lembar. Jika Lebih dari 15 lembar, ada baiknya kita sebut sebgai makalah. Atau ada juga dosen yang membatsi berdasarkan jumlah kata. Kritikan berikutnya adalah mengenai penulisan. Sering terdapat goresan tinta(koreksi) didalam paper saya yang dikembalikan. Kebanyakan mempermasalahkan penulisan didalam paper. Yang harus diingat adalah bagaimana memperlakukan tanda titik(.), koma(,), huruf cetak miring(itlic), cetak tebal(bold), dan Kutipan. TITIK(.) dan koma(,) Setiap kalimat yang diakiri oleh tanda titik dimulai dengan huruf besar dan sebelumnya diberikan spasi. ContoH: Perlakuan titik dan koma yang buruk: Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik.Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik

haruslah dibuat oleh otoritas politik,yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang banyak,umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak. Seharusnya: Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak.(setelah titik dan koma harus ada spasi kekalimat berikutnya).

Huruf cetak miring (italic), cetak tebal dan kutipan. Dalam paper biasanya huruf cetak miring digunakan untuk menandakan kalimat yang diunggah dari bahasa asing. Cetak tebal menandakan nama tokoh atau hal-hal penting lainnya. Contoh: Lawrence Mead mengambil sebuah kesimpulan tentang ruang lingkup dan pengertian menyangkup bidang yang dikaji dalam kebijakan publik adalah Sebuah pendekatan kearah studi politik yang meneliti pemerintah yang dipandang dari sudut utama publik.1 Dari contoh paragrap diatas, terdapat angka 1 setelah tanda . dan kutip diakir kalimat. Tanda kutip menandakan kalimat yang dikutip dan angka 1 menandakan kutipan ke-1. Dalam Mc. Word dapat di program melalui references-footnote(otomatis akan membawa ke menu footnote). Dalam menulis footnote, strukturnya adalah sebagai berikut:

1Nama Pengarang tanpa dibalik, Judul Buku/artikel(Kota terbitan buku/artikel : Perusahaan pencetak, tahun buku), halaman buku.

Tetapi bagaimana untuk mengutip dari web?.. untuk mengutip web, kita kopi paste aja link webnya, lalu jangan lupa sertakan waktu akses seperti tanggal, bulan, tahun, dan jam. 2www.answers.com/topic/quota-sampling Akses pada 13-01-2010 Pukul 10:00 WIB Paper juga haru memiliki pendahuluan, isi dan penutup. Penutup paper digolongkan pada kesimpulan dan daftar pustaka. Dalam menulis kesimpulan, kita harus mengutip/menuliskan kembali apa yang kita jelaskan diisi dengan bahasa yang lebih sederhana dan lebih singkat(ya mudahnya, kesimpulan itu adalah...Ya Kesimpulan :p).. untuk daftar pustaka, penulisannya saya contohkan sebagai berikut:

1. Budiarjo, Prof Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008.

Demikianlah bagaimana menulis paper yang saya pelajari. Semoga bermanfaat :D..
Posted by arl_end at 3:18 AM Labels: tutorial

Industri kreatif
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa [1]) atau juga Ekonomi Kreatif [2]. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.[3] Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video ([2]). Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor ini ([1]) Namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum diakui secara internasional. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama"[4]dan bahwa industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi ([5]) Berbagai pihak memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam industri kreatif ([6]) ([7]) ([8])([9]). Bahkan penamaannya sendiri pun menjadi isu yang diperdebatkan dengan adanya perbedaan yang signifikan sekaligus tumpang tindih antara istilah industri kreatif, industri budaya, dan ekonomi kreatif ([10]) ([11])

[sunting]

Sub-sektor Industri Kreatif di Indonesia


Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Sub-sektor yang merupakan industri berbasis kreativitas di Indonesia berdasarkan pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia adalah:

1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom untuk iklan. Kode KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 5 digit; 73100 2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Town planning, urban design, landscape architecture) sampai dengan level mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior). Kode KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 5 digit; 73100 3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan. 4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal). 5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. 6. Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen. 7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film. 8. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi. 9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan. 11. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film. 12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya. 13. Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran radio dan televisi. 14. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen. 15. Kuliner: kegiatan kreatif ini termasuk baru, kedepan direncanakan untuk dimasukkan ke dalam sektor industri kreatif dengan melakukan sebuah studi terhadap pemetaan produk makanan olahan khas Indonesia yang dapat ditingkatkan daya saingnya di pasar ritel dan passar internasional. Studi dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi selengkap mungkin mengenai produk-produk makanan olahan khas Indonesia, untuk disebarluaskan melalui media yang tepat, di dalam dan di luar negeri, sehingga memperoleh peningkatan daya saing di pasar ritel modern dan pasar internasional. Pentingnya kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa Indonesia memiliki warisan budaya produk makanan khas, yang pada dasarnya merupakan sumber keunggulan komparatif bagi Indonesia. Hanya saja, kurangnya perhatian dan pengelolaan yang menarik, membuat keunggulan komparatif tersebut tidak tergali menjadi lebih bernilai ekonomis.

[sunting]

Referensi
a b a b

1. ^ 2. ^

Hesmondhalgh, David (2002) The Cultural Industries, SAGE Howkins,John,The Creative Economy: How People Make Money from Ideas, Penguin

3. ^ Definisi Industri Kreatif, Indonesia Kreatif [1] 4. ^ Florida, Richard, The Rise of the Creative Class. And How It's Transforming Work, Leisure and Everyday Life, Basic Books 5. ^ Bianchini, Charles, The Creative City, Demos 6. ^ DCMS (2001), Creative Industries Mapping Document 2001 (2 ed.), London, UK: Department of Culture, Media and Sport 7. ^ Hesmondhalgh, David (2002), The Cultural Industries, SAGE 8. ^ Howkins,John,The Creative Economy: How People Make Money from Ideas , Penguin) 9. ^ UNCTAD, Creative Economy Report 2008, UNCTAD 10. ^ Hesmondhalgh, David (2002), The Cultural Industries, SAGE 11. ^ UNCTAD, Creative Economy Report 2008, UNCTAD [sunting]Pranala

luar

(Indonesia) Ide Kreatif (Indonesia) Industri Kreatif (Indonesia) Periklanan (Indonesia) Komunitas Orang Kreatif

También podría gustarte