Está en la página 1de 47

Arca

Hindu-Buddha Asia Tenggara

Arca-arca Asia Tenggara


Ada beraneka ragam gaya Tipologi arca:
Kerajaan: Pra Angkor-Angkor Tempat pembuatan/penemuan arca: Phnom Da Suku bangsa/bahasa pembuat arca: Khmer, Campa, Mon

Arca Asia Tenggara unik: Arca-arca Hindu-Buddha yang muncul merupakan perpaduan antara budaya lokal dengan India local genius

Local genius (Quaritch Wales 1948): The sum of the cultural characteriOcs which the vast majority of the people have in common as a result of their experience in early life kemampuan budaya setempat atau lokal dalam menghadapi pengaruh budaya asing pada waktu dua budaya bertemu atau berhubungan Local genius=kepribadian budaya bangsa

Kerajaan-Kerajaan AsiaTenggara
Funan-Chen-La (Pra-Angkor)-Angkor Campa DvaravaO Pyu

Funan
Bentuk Cina dari bahasa Khmer kuno: bnam (modern: phnom) yang berart gunung Gelar raja: Raja Gunung Selatan Kamboja modern Leluhur langsung dari Kamboja di Angkor Benda-benda asal India bercampur dengan benda dari zaman Perunggu

Awal abad ke 3 M raja Funan telah memperluas dominasi kekuasaannya ke sebagian negeri tetangga di Teluk Siam Ia mengirimkan utusan ke india dan Cina Menjelang tahun 357 M seorang India memerintah di Funan

Kerajaan Funan (Hindu), namun agama Buddha juga berkembang di sana Dua biarawan asal Funan yang ahli bahasa Sanskerta menetap di Cina untuk menerjemahkan teks agama Buddha ke dalam bahasa Cina Patung-patung Buddha dari Funan ada yang dibawa ke Cina untuk maharaja Cina

Arca-arca Funan
Gaya A Phnom Da Gaya B Phnom Da

Gaya A Phnom Da

Gaya B Phnom Da

Campa
Sezaman dengan Funan Orang-orang Campa: keturunan Austronesia pendukung Dong Son Arca Don Duong: gaya AmarawaO

Don Duong

Keahlian orang Campa:


Orang Campa (menurut orang Cina): pakar seni bangunan, ahli cor, dan pematung

Chen-La: akhir abad 6 Mengalahkan Funan Sebelum penyatuan kerajaan Khmer pada abad 9 oleh Jayawarman II Penghuni: orang Khmer (bahasa dalam prasasO) Legenda: Chen-La tempat lahir orang Kamboja

Kerajaan Pra-Angkor

Penggambaran patung: natural dan proporsional Pemakaian sampot, penggambaran lengkung, bentuk silindris Kirita Makuta merupakan ciri dari Praset Andet dan Prei Kmeng style. Arca-arca Khmer dari masa pra-Angkor begitu indah, memiliki nuansa keagamaan, natural dari segi anatomi, cara berdirinya dan penggambaran dekorasinya.

Gaya Patung Pra-Angkor


Sambor Prei Kmeng Prasat Andet Kompong Preah

Gaya Sambor
Pertengahan abad 6 keturunan Funan menikah dengan putri Chen-La Ada usaha mempersatukan dua kerajaan tersebut Mengalami masa kejayaan pada 611-635 M dengan ibukota baru: Isanapura yang sekarang: Sambor Prei Kuk (Kompong Thom) Gaya Sambor: gaya pertama seni patung Khmer

Uma- Sambor Prei Kuk

Lakshmi of Koh Krieng- Sambor Style

Uma- Prei Kmeng Style

Harihara Prasat Andet Style

Harihara
Harihara, a synthesis of Shiva and Vishnu, is a popular deity in Cambodia. Shiva is represented on the right hand side of the body and Vishnu on the lee. Berwajah keras, keindahan, penggambaran otot yang tepat yang jarang ada pada gaya seni Khmer. The composiOon of the headdress is a hybrid of Shivas curls of hair on the right and Vishnus mitre on the lee. The forehead bears half of Shivas verOcal third eye. At the front of the Loincloth, the cloth is gathered from the lee side and pulled up to form a pocket. The jewelled belt is a replica of Indian models.

Shiva (Hara) embodiment of the forces of destrucOon and ferOlity, is indicated on the sculptures proper right by the mafed and twisted locks forming his characterisOc headdress (jakamukata) and by half of his potent third eye. Vishnu (Hari), preserver of the world who will give rise to Brahma, the creator, aeer a cosmic sleep following the end of the current cycle of existence, is implied in the tall miter on the lee. Harihara embodies the equilibrium between these two irreconcilable forces that is necessary for cosmic balance.

Daun telinga lebih pendek daripada patung Khmer dari masa berikutnya, wajah bulat dengan senyum tertahan, bentuk mata satu garis Bibir bawah besar = arca perioda Gupta. Tubuh kurang berotot dan beberapa patung dari masa yang lebih awal = akhir abad 7-awal abad 8.

Kerajaan Angkor
Chen-La ambruk pada akhir abad 8 terputusnya hubungan dagang dengan India Kerajaan Angkor muncul pada paruh pertama abad 9 Jayawarman II Mempersatukan wilayah Chen-la

Gaya Seni Arca Angkor


Kulen Preah Ko Bakheng Koh Ker Banteay Srei Khleang Baphuon

DvaravaO
Buddha Mahayana (mula-mula) Buddha Hinayana. Seni DvaravaO : kesenian Birma di Pegu dan Pagan abad 7-11 sebelum kedatangan orang Thai dan Mon The style shows inuences from India, AmaravaO (South India) and Gupta and post- Gupta prototypes (fourth eighth centuries in India).

Buddha DvaravaO Style 8-9 c

DvaravaO

Mon- Birma

Sukhothai-abad 13-(Fajar Kebahagiaan)


Diinspirasi oleh Buddha Theravada Ketenangan spiritual yang menyatu dalam bentuk manusia Bertujuan mereeksikan sifat welas asih Buddha dan Buddha sebagai manusia super Tidak secara ketat mengikuO bentuk manusia, namun metafora dari ayat-ayat religius dan kitab suci Pali

Sukhothai

Walking Buddha- Sukhothai

Kaki seperO rusa Kulit halus dan Odak dihinggapi ebu sedikitpun Paha seperO pohon banyan (beringin) Bahu kokoh seperO kepala gajah Lengan bulat seperO belalai gajah dan panjang hingga menyentuh lutut Tangan seperO bunga teratai yang mekar Ujung jari seperO daun bunga (petal) Kepala seperO telur Rambut seperO alat penyengat kalajengking Dagu seperO batu mangga Hidung seperO paruh beo Daun telinga panjang karena anOng kerajaan Bulu mata seperO bulu mata sapi Alis seperO busur yang ditarik

Baphuon

Preah Ko

Preah Ko

Kesimpulan

También podría gustarte