Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Amerika Serikat (AS) tetap ogah menerapkan IFRS, tetapi pihak IASB belum mau menyerah. Meskipun tidak mau menunggu lagi, IASB tetap mengharapkan AS adopsi IFRS di masa yang akan datang. Begitulah kira-kira perkembangan terakhir mengenai konvergensi IFRS di negeri Paman Sam. Sampai di penghujung 2012, konvergensi IFRS di Amerika Serikat (AS) bukannya makin mantap, malah makin tak jelas. Bahkan hampir bisa dipastikan pihak Security Exchange Commission (SEC), di AS sana, tidak akan pernah menerapkan IFRS sepenuhnya. Dengan kata lain, SEC tidak akan pernah mengharuskan perusahaan publik di sana untuk menerapkan IFRS, meskipun bersedia menerima laporan keuangan yang menggunakan basis standar IFRS, jika ada. Sementara itu IASB sudah tidak mau menunggu lagi. Batas waktu untuk merampungkan implementasi IFRS sudah akan segera berakhir. Pun demikian, IASB belum mau menyerah; masih tetap mengharapkan AS agar menjalankan rencananya semula untuk konvergen, atau minimal mengadopsi IFRS, meskipun mungkin dengan batas waktu yang relatif lama.
Sorotan publik terhadap perkembangan rencana implementasi IFRS di AS memang kian tajam dua minggu terakhir. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan: Pertama, publik tidak melihat adanya sinyalemen yang jelas mengenai posisi AS dalam hal implementasi IFRS. Hal itu tercermin dalam rilis stafnya SEC, di bulan Juli 2012, yang samasekali tidak menyertakan rekomendasi apapun mengenai rencana implementasi IFRS. Kedua, tenggang waktu penuntasan program konvergensi IFRSyang dituangkan dalam kesepakatan Norwalk (2012)sudah segara akan berakhir. Dalam kesepakatan tersebut, standar pengakuan pendapatan rencananya baru akan rampung di semester pertama 2013, dan penyelesaian sisa programdiantaranya mengenai: instrumen keuangan, asuransi dan persewaaandiundur.
Juga disebutkan bahwa, kemungkinan adanya ketidakkonsistenan implementasi jelas ada. Akan tetapi, penggunaan dialek lokal dalam IFRS mestinya bukan masalah sepanjang masih mendekati bahasa ibu yang bisa dipamahami dengan mudah. James Quigley, di sisi lain, menyatakan keyakinannya bahwa SEC sepertinya akan mengadopsi IFRS untuk digunakan di AS, dan partisipasi AS dalam yayasan IFRS seharusnya tidak surut di masa-masa yang akan datang. Menurut James Quigley, menuntaskan konvergesi IFRS, pada titik ini, adalah penting meskipun masih ada perbedaan-perbedaanuntuk mencegah keputusasaan dalam penetapan standar. Menurutnya, dialog yang konstruktif antara IASB dan FASB mestinya terus dilakukan.