Está en la página 1de 7

Standar Kompetensi (Fiqh)

Kompetensi Dasar
13.1.Menjelaskan pengertian perilaku Dendam dan Munafiq .

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat : Menjelaskan pengertian dendam dan munafik Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang dendam dan munafik Menyebutkan ciri-ciri pendendam Menjelaskan akibat buruk dendam Menyebutkan ciri-ciri pendendam Menjelaskan akibat buruk dendam

13.Menghindari perilaku tercela .

13.2. Menjelaskan ciri-ciri Pendendam dan Munafik 13.3Menghindari perilaku Pendendam dan Munafiq dlm kehidupan sehari-hari

Menunjukkan sikap ingin menjauhi perilaku dendam & munafik

BAB XIII DENDAM DAN MUNAFIK

A. Dendam. 1. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dendam artinya berkeinginan keras / untuk membalas (kejahatan) sedangkan pendendam adalah orang yang berkeinginan keras untuk membalas/ mendendam. Dendam dalam bahasa Arab disebut juga dengan Al-Hiqdu atau hiqid, yaitu "Memendam

permusuhan/amarah di dalam batin dan menanti-nanti waktu yang terbaik untuk melepaskan amarahnya, menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami".
Menurut Al-Gazali dalam bukunya Ihya Ulumud Din jilid III, dijelaskan bahwa Hiqdu atau dendam berawal dari sifat pemarah. Sifat marah (gadab) itu terus dipelihara dan tidak segra diobati dengan memaafkan, maka akan menjadi dendam terhadap orang yang menyakiti kita. Pengertian dendam secara istilah adalah perasaan ingin membalas karena sakit hati yag timbul sebab permusuhan, dan selalu mencari kesempatan untuk melampiaskan sakit hatinya agar lawannya mendapat celaka, barulah ia merasa puas. 2. Penyebab Biasanya sifat dendam ini timbul karena marah, dihina, atau dicela yang berlebihan untuk akhirnya diremehkan martabatnya oleh orang lain. Ia ingin membalas agar orang yg dianggap telah mengecewakannya harus merasakan kekecewaan juga seperti yg ia alami,bahkan ia menghendaki orang lain itu lebih menderita. 3. Ciri-ciri sifat dendam a. Tujuan hidupnya membinasakan orang yang menjadi lawannya b. Perbuatan yang dilakukannya selalu bertujuan mengalahkan lawannya c. Tidak merasa puas bila lawannya belum mendapatkan kekalahan

d. Hobi menyimpan rasa sakit hati dan berusaha membalas dikemudian hari e. Tidak mau atau sulit memaafkan kesalahan orang lain f. Selalu menjelek-jelekkan orang lain dan membuka aib orang lain

g. tidak senang melihat orang lain berbahagia. Sebaliknya ia merasa senang jika orang lain menderita, terutama orang yang dibencinya h. Perbuatan yang dilakukannya selalu bertujuan mengalahkan lawannya i. j. Tidak merasa puas bila lawannya belum mendapatkan kekalahan Hobi menyimpan rasa sakit hati dan berusaha membalas dikemudian hari

k. Tidak suka menerima kritikan l. Suka menonjolkan kelebihan diri sendiri m. Tidak menyadari kekurangan diri sendiri. n. Terdapat rasa benci di dalam hati terhadap orang yang didendami o. Merasa tidak senang jika orang yang didendami mendapat suatu kebahagiaan atau kenikmatan p. Merasa senang jika orang yang didendami mendapat kesengsaraan, musibah atau cobaan q. Ingin berbuat jahat atau membalas kejahatan terhadap orang yang didendami r. Memengaruhi orang lain, untuk mencelakakan atau menjauhi orang yang didendami. 4. Akibat dari sifat pendendam di antaranya: a. dikucilkan oleh masyarakat, b. tidak disenangi oleh teman, c. rusaknya tali persaudaraan, dan d. di akhirat diancam atau disiksa. e. Hilangnya ketenangan jiwa, jiwanya selalu bergemuruh oleh perasaan yg tidak nyaman f. Selalu marah ketika mendengar kebaikan orang yang dibenci g. Menghilangkan ketenangan jiwa h. Berusaha menghindar bila bertemu dengan orang yang didendami i. Selalu marah ketika orang lain menceritakan kebaikan orang yang kita dendami j. Membatasi pergaulan k. Menimbulkan rasa iri hati, benci, dan marah kepada orang lain, l. Suka mengumpat, membohongi dan membuka aib orang lain, m. Menimbulkan perselisihan dan permusuhan, n. Menimbulkan penyesalan di kemudian hari o. Mendapat murka Allah swt.

5. Adapun cara menjauhinya antara lain: b. meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. c. Mengetahui bahaya dari sifat dendam d. Senantiasa ingat kepada Allah dalam keadaan apapun e. Membiasakan diri memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas. Dengan kita mernaafkan orang berarti habislah perasaan marah pada diri kita. Insya Allah perasaan dendam pun akan sirna. f. Saling menghormati dan menyayangi sesama manusia g. melatih diri kita untuk tidak cepat marah h. Kesadaran bahwa setiap muslim adalah saudara, maka memutus tali persaudaraan adalah dosa besar i. Menyadari kelebihan dan kekurangan adalah rahmat Allah untuk dapat saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan j. Kritikan, ejekan dan caci maki adalah sarana intropeksi diri atas kekurangan dan kesalahan yang dimilki serta sebagai titik tolak untuk memperbaiki diri k.Menyadari bahwa manusia tidak luput dari kehilafan dan dosa, sehingga bila ada orang lain melakukan kehilafan dan kesalahan akan mudah memaafkannya lain,

6. Belajar Dari Baginda Nabi Muhammad Nabi muhammad SAW dan para sahabatnya ketika mereka berdakwah di Makkah selalu mendapatkantekanan dan gangguan yang berat yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy. Gangguan dan tekanan itu berupa siksaan, hinaan bahkan ada anggota keluarganya yang dibunuh, sehingga nabi dan para sdahabatnya hijrah ke Madinah.akan tetapi ketika Fathul Makkah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak membalas perbuatan orang-orang kafir tersebut, meskipun nabi memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kaum kafir Quraisy. Bahkan nabi mengumandangkan perdamaian dan memaafkan kesalahan kesalahan mereka pada waktu yang lalu. Rasulullah juga memberikan teladan tentang perilaku pemaaf, bukan dendam. Misalnya, perlakuan orang Thaif terhadap rasulullah para sahabatnya yang telah mengusirnya, bahkan melemparinya dengan batu. Ketika malaikat menawari Rasulullah untuk menghancurkan kaum itu Rasulullah justru berdoa :


Artinya: Ya Allah, berilah petunujuk atas kaumku karena sesungguhnya mereka itu belum mengetahui. Kisah diatas memberikan gambaran , bahwa akhlak yang pantas dimilki oleh kaum beriman bukanlah sifat dendam dan sombong, tetapi adalah sifat terpuji diantaranya memaafkan kesalahan orang lain.


Artinya: jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.(Qs.Al-Araf : 199)

.. .
Artinya: Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada . apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.(An-Nuur : 22)

( )
Artinya : "Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang menaruh dendam kesumat ( bertengkar)". ( HR. Muslim )

Rasulullah saw bersabda:

:
( )
Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah saw bersabda, Orang yang hebat itu bukanlah orang yang kuat pukulannya, sesungguhnya orang yang kuat adalah lyang mampu mengekang hawa nafsunya kegika marah. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Munafik. B. Munafik 1. Pengertian Munafik adalah berpura-pura setia pada agama tetapi sebenarnya di hatinya tidak atau suka (selalu) rnengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya, atau bermuka dua, Munafik menurut bahasa berarti orang yang menyembunyikan, sedangkan secara istilah, kata munafik

merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya. Pengertian munafik dari segi akidah adalah menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan keimanan dan lidahnya Munafik berakar pada kata dasar nifak yang artinya orang yang menyembunyikan kekufuran yang bersemi dalam jiwa, dan menampakkan keislaman hanya dengan lisan. Orang-orang semacam ini disebut munafik. Perilaku atau perbuatan seperti ini pada hakikatnya adalah tidak sesuainya antara keyakinan, perkataan dan perbuatannya sendiri. Munafik sebagai kufur, terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : a. Nifak I'tiqadi, yaitu keyakinan yang mengingkari Allah dan rasul, hal ini sesuai dengan batasan yang terdapat dalam Al Qur'an, dan akan ditempatkan dalam "Ad Darkil Asfali" (tingkat paling bawah dalam neraka), dan mereka akan kekal di dalamnya. Disebutkan dalam sejarah Islam seperti munafiknya Abdullah bin Ubay. b. Nifaq 'Amali, yaitu mengingkari kebenaran dalam bentuk perbuatan sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Bermuka dua adalah sifat dan watak (karakteristik) seseorang dalam bentuk penampilan lahiriyah dan berpurapura berbuat sesuatu, tetapi bertentangan dengan yang sebenarnya. Bermuka dua semacam ini juga termasuk nifaq amali. 2. Ciri-ciri orang munafik antara lain ialah : a. bersikap ragu terhadap kebenaran Islam. b. enggan melakukan shalat c. seandainya melakukan shalat mereka berbuat pamer (berpura-pura). d. mudah goyah pendiriannya, e. berdusta, ingkar janji dan khianat. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa ciri-ciri orang munafik sebagai berikut::

: , ( )
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda: "Tanda orang-orang munafik itu ada tiga.Pertama, apabila berkata-kata ia berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari.Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Adapun akibat dari sifat munafik di antaranya: a. dijauhi oleh teman dan masyarakat b. tidak dipercaya oleh orang lain c. diakhirat akan mendapat siksa d. Terjadi konflik di dalam dirinya, sehingga tidak ada ketenteraman, dan muncul keraguan di dalam hatinya. e. Orang lain terjerumus dengan ajakannya f. Merugikan masyarakat, karena orang-orang munafik itu selalu ingin menimbulkan kerusakan. g.Orang yang munafik akan ditempatkan pada tempat yang paling dasar dari neraka. Allah swt. berfirman dalam surah An-Nisa 145

Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.

4. Cara menghindari sifat munafik di antaranya: a. meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt. b. menyadari bahwa sifat munafik termasuk perbuatan yang tercela c. menyadari bahwa munafik dapat merugikan diri sendiri dan orang lain d. Berusaha untuk selalu jujur e. Menepati janji sebisa mungkin f. Menyampaikan amanah tanpa menunda-nunda waktu g. Menyampaikan informasi yang diketahui tanpa mengada-ada

Pada masa Rasulullah ada seorang tokoh yang terkenal kemunafikannya, yaitu Abdullah bin Ubay. Dalam perang Uhud ia berusaha memengaruhi teman-temannya untuk mundur dari perang. Atas hasutannya, sebanyak 300 orang mengundurkan diri dari perang. Mereka takut menghadapi perang tersebut. Perbuatan Abdullah bin Ubay hanya disebabkan karena pendapatnya tidak diterima oleh Nabi Muhammad saw.. Sebelum berperang, Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat. Musyawarah itu memutuskan untuk perang terbuka. Kaum muslimin keluar dari kota Madinah menuju medan perang. Namun Abdullah bin Ubay mengusulkan agar kaum muslimin tetap bertahan di Madinah mengadang pasukan musuh. Pendapat Abdullah bin Ubay ini tidak disetujui, sehingga ketika hendak terjadi perang, Abdullah bin Ubay menghasut kawankawannya.Dengan demikian, sikap ini adalah sikap tercela, karena Abdullah bin Ubay telah menyimpan dendam kepada Rasulullah sekaligus dikenal sebagai orang munafik.

También podría gustarte