Está en la página 1de 3

Tugas PROGNOSIS

Oleh: FITTERA REZKI 0708120309

Penguji: dr. Efhandi Nukman Sp.M

BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU PEKANBARU 2012

PROGNOSIS

Kata prognosis berasal dari bahasa Yunani: prognocere, yang merupakan gabungan dari kata pro (sebelumnya) dan gnoscere (pengetahuan). 1 Prognosis dapat diartikan sebagai prediksi mengenai perkembangan penyakit pasien dan kemungkinan pasien tersebut mengalami kesembuhan atau kekambuhan di masa yang akan datang.1,2 Menurut kamus kedokteran Dorlan, prognosis merupakan pengetahuan akan kejadian mendatang atau perkiraan keadaan akhir yang mungkin terjadi dari serangan penyakit atau prospek yang berkaitan dengan kesembuhan dari penyakit sebagaimana diperkirakan oleh sifat dan gejala kasus.3 Pengetahuan mengenai prognosis merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Yaitu pengetahuan mengenai apa yang akan terjadi jika suatu penyakit tidak diobati, membuat dokter mampu mengambil suatu keputusan rasional mengenai pengobatan yang akan diberikan.2 Selain itu, pengetahuan mengenai prognosis juga akan membantu kita dalam menjelaskan kepada pasien, baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau membatasi kemungkinan timbulnya komplikasi.1 Informasi mengenai prognosis dapat diambil dari penelitian yang sudah ada. Yang penting diperhatikan adalah perlunya mengkaji hasil penelitian tersebut, apakah benar-benar dapat diterapkan pada kasus yang sedang dihadapi. Perlu diperhatikan mengenai hal-hal yang mempengaruhi outcome dari kasus tersebut, misalnya jenis kelamin, umur, ras, dan lain sebagainya.2,4 Prognosis pasien terutama dituliskan mengenai masalah utamanya. Untuk menentukan prognosis, selain mempertimbangkan berat ringannya masalah secara klinis, juga mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan pasien.2 Dalam ilmu kedokteran terdapat beberapa istilah dalam perumusan prognosis yaitu prognosis ad vitam, prognosis ad fungsionam, dan prognosis ad sanationam. Prognosis ad vitam menunjukkan pada pengaruh penyakit pada proses kehidupan, apakah penyakit cenderung menuju pada proses kematian atau akan kembali sehat seperti semula. Prognosis ad fungsionam menunjukkan pada pengaruh penyakit terhadap fungsi organ dan fungsi manusia dalam melaksanakan tugasnya. Prognosis sanationam menunjukkan pada penyakit yang dapat hilang 100% sehingga pasien kembali kekeadaan semula (sehat) atau penyakit akan menetap atau menimbulkan kecacatan. Kualitas prognosisnya ada tiga kemungkinan yaitu:5 1. Ad bonam yaitu baik dengan suatu atau beberapa persyaratan yang harus dipenuhi 2. Ad dubiosan yaitu meragukan

3. Ad malam yaitu jelek Apabila prognosis ragu-ragu, segeralah merujuk pasien. Apabila prognosis jelek, pasien harus tetap di tolong, maka diperlukan kehati-hatian yang ekstra dalam hal mengkomunikasikannya pada keluarga dan pasien.5

Sumber: 1. Hanna AA, Lucas PJF. Editorial: Prognostic models in medicine. Method Inform Med. Amsterdam; 2001(40).p 1-2 2. Pedoman rekam medis berorientasi masalah. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009
3. Kamus kedokteran Dorland. Edisi 29. EGC. Jakarta: 2007. p 1776

4. Moons KG, Royston P Vergouwe Y, Grobbee DE, Altman DG. 2009(338). P 1317-18

Porgnosis and

prognostic research: what, why and how?. In: Reserch Methods and reporting: BMJ; 5. Hardjodisastro D, Daldiyono. Bagaimana dokter berpikir dan bekerja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta; 2006. P 89-91

También podría gustarte