Está en la página 1de 6

UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIKA PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR MELALUI PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH PADA SISWA VII SMP NEGERI 1 GEMOLONG Disusun guna memenuhi tugas Penelitian Pengajaran Matematika Dosen pengampu Prof . Dr Sutama M. Pd

PROPOSAL

Oleh: FAJAR AJI KUNCORO A 410 080 176

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Matematika sangat penting karena keterampilan berhitung yang

melibatkan penalaran dan daya krestifitas dari setiap peserta didik . Diantaranya adalah keterampilan menggunakan system persamaan linear dalam

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari . System persamaan liner merupakan sebuah materi yang ada di matematika yang dapat di gunakan untuk menghitung sebuah permasalahan di kehidupan sehari hari dengan lebih mudah . Suatu persaman dengan satu varibel ( peubah) yang mempunyai

pangkat bulat positif dan pangkat tertinggi variabelnya satu itu di sebut persamaan linear. Menurut pengamatan penulis dalam pembelajaran Matematika di kelas VII SMP Negeri 1Gemolong Kecamatan Gemolong khususnya dalam materi system persamaan linear . Siswa belum dapat menentukan himpunan penyelesaian dari sebuah persamaan linear yang telah ada . Berdasarkan hasil observasi dari ulangan materi system pertidaksamaan linear nilai rata-rata yang dicapai siswa 55, sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang

ditetapkan adalah 65. Dengan demikian banyak siswa yang belum mencapai KKM yaitu 60% (21 siswa) dari 35 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Rendahnya kemampuan siswa tersebut ada beberapa faktor diantaranya mata pelajaran Matematika khususnya materi system persamaan linear bagi siswa kelas VII Sekolah Menengah Atas dianggap suatu pelajaran yang

sulit,karena guru tidak mengkaitkan dengan masalah di kehidupan sehari hari (

Kontekstual ) sehingga siswa tidak tertarik akhirnya menimbulkan kesulitan belajar dan kejenuhan, akibatnya prestasi belajar cenderung rendah. Lingkungan sekolah pun dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penalaran dan koneksi dalam pembelajaran

matematika , contohnya sekolah yang sering terkena banjir , ruangan sempit , dan udara yang pengap tercampur dengan polusi pengaruh dengan adanya pengaruh

itu menjadikan siswa tidak nyaman di kelas dan akibatnya

menimbulkan kemalasan dari siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas sehingga prestasi siswa akan cenderung rendah . Bertolak dari kenyataan diatas, maka dapat dikatakan salah satu penyebab yang dominan rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika adalah kurangnya pemanfaatan media pembelajaran guru dalam memecahkan materi system persamaan linear berbasis masalah . Dalam hal ini guru

berperan sebagai pembimbing sekaligus motivator yang

mendorong dan

memberi semangat pada siswa agar giat belajar. Guru sebagai fasilitator harus dapat menciptakan situasi yang kondusif yang dibutuhkan siswa serta sebagai organisator, guru harus dapat mengorganisasi jalannya proses pembelajaran. Dengan Metode pembelajaran pembelajan berbasis masalah siswa diajarkan bahwa setiap pekerjaan sehari hari dapat kita hubungkan dengan matemakika khususnya dalam jual beli kita dapat menggunakan sistem persamaan linear dengan itu siswa akan terbiasa menerapkan persamaan linear dengan kehidupan sehari hari sehingga metematika akan lebih berrmakna ,dan proses pembelajaran ini juga dapat menarik minat siswa dalam mempelajari serta memperjelas pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran.

2.

Rumusan Masalah a. Adakah peningkatan penalaran belajar matematika melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gemolong ? b. Adakah peningkatan koneksi belajar matematika melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gemolong ?

3.

Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dalam System persamaan linear Tujuan dari penelitian ini ada 2 yaitu : a. Tujuan secara Umum Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, sekaligus menemukan hambatan-hambatan maupun kesulitan-kesulitan dan kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran. b. Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran Matematika kelas VII SMP Negeri 1 Gemolong pada materi System Persamaan linear 4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan efektifitas menejemen pembelajaran di sekolah dengan baik secara teoritis maupun secara praktis, lebih rincinya dapat disampaikan sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis 1) Penelitian ini membantu dalam pembinaan dan pengembangan Matematika melalui jalur pendidikan di sekolah

2) Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan oleh guru, digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya. b. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa a) Siswa dapat merasakan, ternyata dengan pembelajaran pembelajaran berbasis masalah matematika terlihat mudah khususnya system persamaan linear dan prestasinya akan lebih meningkat . b) Siswa merasa lebih tertarik dan bersemangat mengikuti pelajaran matematika karena matematika akan lebih bermakna karena dikaitkan dengan masalah sehari hari 2) Bagi Guru a) Memberi masukan bagi guru bahwa menggunakan alat media peraga pada pembelajaran matematika juga sangat diperlukan dapat

membantu meningkatkan prestasi perolehan nilai yang baik. b) Melalui kerja sama dengan teman-teman sejawat dapat meningkatkan hasil yang sesuai harapan. 3) Bagi Sekolah Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bukti dalam bidang pengajaran, bahwa prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor pembelajaran pembelajarna berbasis masalah 5. Definisi Istilah a. Pembelajaran Berbasis masalah atau CTL Kata kontekstual berasal dari kata Context yang berarti hubungan, konteks, suasana dan keadaan konteks. Sehingga Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang

berhubungan dengan suasana tertentu. Secara umum contextual mengandung arti yang berkenenan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks, yang membawa maksud, makna dan kepentingan. Contektual Teaching And Learning (CTL) adalah suatu pendidikan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka. b. Penalaran siswa Pelaran siswa merupakan kemampuan siswa untuk merespon sebuah permasalahan atau pun sebuah pembelajaran . Dan penalaran yang dimaksud di sini adalah segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar disekolah. Menurut Hermawan (2007 : 83), keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran. Jadi penalaran adalah kemampuan siswa untuk merespon , materi yang telah diajarkan oleh guru dalam proses pembelajaran matematika

También podría gustarte