Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
KEDOKTERAN KELUARGA
Dasar pemikiran :
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran dan kesehatan yang bermutu dan terjangkau sudah tidak dapat ditunda lagi. Masyarakat Indonesia yang dinamis dan semakin kritis menuntut pelayanan profesional yang mutakhir dan manusiawi. Globalisasi akan menyebabkan terbukanya peluang bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di Luar Negeri, demikian pula sebaliknya.
KEDOKTERAN KELUARGA
Keluarga adalah merupakan bagian intergral dari sistem pelayanan kesehatan. Dampak negatif pada sistem pelayanan kesehatan yang ada sekarang, karena pesatnya perkembangan spesialisasi, fragmentasi pelayanan kedokteran, berkurangnya hubungan dokterpasien akibat pelayanan kedokteran yang semakin berorientasi kepada penunjang diagnostic, meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
KEDOKTERAN KELUARGA
Kebijakan : Upaya untuk mendorong perkembangan dokter keluarga di Indonesia dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui pendidikan kedokteran yang berkesinambungan (Continuous Medical Education). Pengakuan atas kompetensi dokter keluarga dilakukan dengan sertifikasi serta pemantauan kinerja dokter dalam penyelenggaraan prakteknya. Upaya pelayanan kedokteran keluarga diharapkan mampu mewujudkan pelayanan berkualitas yang diinginkan masyarakat.
KEDOKTERAN KELUARGA
Dasar Hukum :
Rekomendasi bersama dari WHO dan WONCA (World Organisation of Family Doctors), atau Organisasi Dokter Keluarga Sedunia. Kepmen No. 56/Menkes/SK/I/1996 perihal Dokter Keluarga dalam pengelolaan JPKM. Permenkes No. 916/Menkes/Per/VIII/1997 tentang surat izin praktek Dokter atau dokter gigi yang diarahkan sebagai Dokter Keluarga.
KEDOKTERAN KELUARGA
Definisi :
Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang kedokteran keluarga yang diperoleh dari pendidikan khusus dalam bidang tersebut, sehingga kemudian memiliki kompetensi dan kewenangan untuk bekerja dalam profesi dokter keluarga (IKK. FKUI. 1996).
KEDOKTERAN KELUARGA
Secara operasional, dokter keluarga bertanggung jawab memberikan pelayanan yang menyeluruh (holostic), terpadu (integrated), berkesinambungan (continuous), paripurna (comprehensive) terhadap individu sebagai anggota keluarga dan masyarakat (American Academy of Family Physicians). Dokter keluarga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang essensial, praktis ilmiah, menggunakan metoda dan teknologi yang dapat diterima masyarakat, mudah dicapai/didapat oleh individu/keluarga serta terjangkau dalam pembiayaan (Royal New Zealand College of General Practitioners, 2000).
KEDOKTERAN KELUARGA 7
Konsep :
UU.No.23/1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa setiap penduduk berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal, dan berkewajiban ikut serta memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungan. penggalian dana masyarakat untuk kesehatan belum optimal pengeluaran masyarakat untuk kesehatan tidak efisien, 75% masih masih berupa pembayaran tunai langsung ke provider untuk pelayanan curatif
KEDOKTERAN KELUARGA 8
Pemenuhan hak dan kewajiban itu tidak mudah karena terbatasnya : kesadaran masyarakat kemampuan membayar jasa kesehatan mutu pelayanan Hal itu dinyatakan oleh : biaya kesehatan cenderung terus meningkat alokasi biaya kesehatan dari Pemerintah terbatas
KEDOKTERAN KELUARGA
pelayanan kesehatan belum sadar mutu dan sadar biaya pelayanan kesehatan ter-fragmentasi Diperlukan upaya bersama dari semua pihak : pemerintah petugas kesehatan dunia usaha sebagai penyelenggara upaya kesehatan
KEDOKTERAN KELUARGA
10
Diperlukan suatu sistem pemeliharaan kesehatan yang melibatkan para pelaku itu dan mampu meningkatkan kesadaran/kemampuan bayar masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kedokteran dan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, sudah tidak dapat ditunda lagi. Masyarakat yang dinamis menuntut pelayanan profesional yang mutakhir dan manusiawi. Tuntutan itu sangat realistis namun menjadi tugas profesi kedokteran untuk sedapat mungkin mewujudkannya, agar masyarakat tetap percaya kepada sistem pelayanan.
KEDOKTERAN KELUARGA 11
fungsi Dokter Praktek Umum mutu agar pelayanan tingkat I dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan kedokteran yang bermutu, ekonomis dan mudah dicapai. Untuk mancapai maksud di atas, Dep.Kes, ikatan profesi (IDI, KDKI, dll), PT negeri dan swasta mengembangkan konsep Dokter Keluarga dengan cara : Integrasi materi pelayanan kedokteran bagi semua mahasiswa kedokteran di PT. Pelatihan dokter keluarga bagi para dokter praktek Orientasi pelayanan kedokteran keluarga bagi para dokter.
KEDOKTERAN KELUARGA
12
Pelayanan berjenjang dengan ujung tombak pada pelayanan tingkat pertama yang bermutu dinilai costeffective, karena dapat menangkap masyarakat pada saat masih sehat, pada stadium dini gangguan kesehatan dan mencegah keparahan penyakit yang dapat menimbulkan cacat atau kematian, tanpa perlu mengeluarkan biaya lebih banyak seperti bila maminta jasa pelayanan pada tingkat sekunder maupun tertier.
KEDOKTERAN KELUARGA
13
KEDOKTERAN KELUARGA
14
Keluarga adalah sekelompok manusia yang terikat dengan emosi yang sama, biasanya hidup bersama dalam rumah tangga yang sama pula. (Leavitt, 1982). Keluarga adalah kumpulan dua atau lebih manusia yang satu yang sama lain saling terlibat secara emosional, serta bertempat tinggal dalam satu daerah yang berdekatan. (Friedman, 1981). Keluarga tidak hanya merupakan suatu kumpulan individu yang bertempat tinggal dalam satu ruang fisik dan psikis yang sama saja, tetapi merupakan suatu sistem sosial alamiah yang memiliki kekayaan bersama, memenuhi peraturan, peranan, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, tatacara negosiasi serta tatacara penyelesaian masalah yang disepakati bersama, yang memungkinkan pelbagai tugas dapat dilaksanakan secara efektif (Goldenberg, 1980).
KEDOKTERAN KELUARGA 15
6. Secara efektif berkomunikasi memanfaatkan kemampuan keluarga untuk bekerjasama menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan resiko kesehatan keluarga. 7. Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan. 8. Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer dengan memperhitungkan potensi yang dimiliki pengguna jasa pelayanan untuk menyelesaikan masalahnya. 9. Melakukan penapisan awal dan melakukan rujukan secara tepat. 10. Memiliki potensi dan kemampuan tentang pelayanan kesehatan terkendali (managed care), dll
KEDOKTERAN KELUARGA 17
Tugas dan Wewenang Dokter Keluarga 1. Pelayanan rawat jalan medis tingkat primer a. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan umum b. Upaya pencegahan spesifik penyakit - Menular - Tidak menular (penyakit degeneratif) - Keturunan - Berkaitan dengan masalah nutrisi - Berkaitan dengan penyakit sosial - Trauma c. Penapisan penyakit dengan melakukan pemeriksaan laboratorium serta penunjang lainnya untuk tegaknya diagnosis dan pemberian surat keterangan sehat pemeriksaan penunjang sesuai untuk tegaknya diagnosis d. Pengobatan umum terhadap semua keluhan, semua umur, semua jenis kelamin, semua pelayanan rujukan pasca perawatan spesialis, dan pasca tindakan ahli e. Pemulihan fisik, mental, sosial
KEDOKTERAN KELUARGA
18
2. Pelayanan rawat jalan kesehatan reproduksi tingkat primer : - pelayanan pemeriksaan kehamilan, - pertolongan persalinan normal, dan resiko rendah, - pelayanan tumbuh kembang bayi dan anak dan remaja,dll. 3. Pelayanan keluarga berencana (KB).
KEDOKTERAN KELUARGA
19
6. Pemberian obat yang rasional 7. Tindakan bedah minor, dan kedaruratan awal 8. Pelayanan trauma ringan, dan kedaruratan awal 9. Pelayanan rawat observasi sehari 10. Perawatan di rumah atas permintaan pasien dan keluarga dalam keterpaduan dan kolaborasi dengan pelayanan tingkat spesialis 11. Pembinan kualitas kehidupan - Pembinaan kesehatan keluarga - Pembinaan klub kelompok resiko - Pembinaan klub kebugaran
KEDOKTERAN KELUARGA
20
KEDOKTERAN KELUARGA
21
1. Ciri dokter keluarga dengan demikian meliputi : 1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan kedokteran keluarga dan kesehatan keluarga yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus denganpendalaman di bidang ilmu bedah, ilmu kebidanan dan kandungan, kesehatan anak dan penyakit dalam. 2. Bertindak sebagai mitra keluarga dalam upaya pemeliharaan kesehatan keluarga. 3. Menyediakan diri sebagai pelaksana pelayanankesehatan dasar profesional paripurna, dengan berperan sebagai petugas. 4. Petugas pelayanan medik dasar dan penasehat serta pendamping keluarga dalam membina kesehatan,termasuk dalam pendaya gunaan sumberdaya kesehatan bagi keluarga dananggotanya.
KEDOKTERAN KELUARGA 22
KEDOKTERAN KELUARGA
23
Pelayanan kedokteran /asuhan medis yang didukung oleh pengetahuan kedokteran mutakhir secara paripurna (komprehensif), menyeluruh (holistik), terpadu (integrated), berkesinambungan (continuous) terhadap semua keluhan dari pengguna jasa sebagai komponen dari keluarganya dengan tidak memandang umur, jenis kelamin, dan sesuai dengan kemampuan sosial yang ada.
KEDOKTERAN KELUARGA 24
Bentuk keluarga menurut Goldenberg (1980) adalah : Keluarga Inti (nuclear family) Keluarga besar (extended family) Keluarga campuran (blended family) Keluarga menurut hukum umum (common law family) Keluarga orang tua tunggal (single parent family) Keluarga hidup bersama (commune family) Keluarga serial (serial family) Keluarga gabungan (composite family) Keluarga tinggal bersama (cohabitation family)
KEDOKTERAN KELUARGA 26
Sedangkan Sussman (1970) membedakan atas dua bentuk. Kedua bentuk tersebut adalah :
Keluarga tradisional (traditional family) Keluarga tradisional ini dibedakan pula atas delapan macam, yakni :
Keluarga Inti (nuclear family) Keluarga inti diad (nuclear dyad) Keluarga orang tua tunggal (single parent family) Keluarga orang dewasa bujangan (single adult living alone) Keluarga tiga generasi (three generation family) Keluarga pasangan umur pertengahan atau jompo (middle age or elderly couple) Keluarga jaringan-keluarga (kin network) Keluarga karier kedua (second carrier family)
KEDOKTERAN KELUARGA
27
Keluarga non-tradisional (nontraditional family) Keluarga non-tradisional ini dibedakan pula atas lima macam, yakni : - Keluarga hidup bersama (commune family). - Keluarga orang tua tidak kawin dengan anak (unmarried parent and children family). - Keluarga pasangan tidak kawin dengan anak (unmarried couple with children family). _ Keluarga pasangan tinggal bersama (cohabiting couple) _ Keluarga homoseksual (homosexual unions)
KEDOKTERAN KELUARGA
28
FUNGSI KELUARGA Menurut Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1994 fungsi keluarga dibedakan atas :
Fungsi keagamaan Fungsi budaya Fungsi cinta kasih Fungsi melindungi Fungsi reproduksi Fungsi sosialisasi dan pendidikan Fungsi ekonomi Fungsi pembinaan lingkungan
KEDOKTERAN KELUARGA
29
Pembagian lain dari fungsi keluarga adalah yang dikemukakan oleh Friedman (1981), yang membedakannya atas 6 macam yakni : Fungsi afektif (affective function) Fungsi sosialisasi (socialization and social placement function) Fungsi reproduksi (reproduction function) Fungsi mengatasi masalah keluarga (family coping function) Fungsi ekonomi (economic function) Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik (provison of physical necessity)
KEDOKTERAN KELUARGA 30
Terwujudnya keluarga sejahtera adalah cita-cita semua pihak. Karena apabila keluarga sejahtera tersebut berhasil diwujudkan maka berarti telah terwujud pula keluarga yang sehat (healthy family). Untuk dapat mengukur sehat atau tidaknya suatu keluarga dikembangkanlah suatu metoda penilaian sederhana yang dikenal dengan nama APGAR Keluarga (Family APGAR) (Rosen, Geyman and Layton : 1980).
KEDOKTERAN KELUARGA
31
KEDOKTERAN KELUARGA
32
Untuk memudahkan penilaian, APGAR keluarga ini biasanya dituangkan dalam satu formulir isian sebagai berikut :
NO
PERNYATAAN
SERING/ SELALU
KADANGKADANG PERNAH
JARANG/ TIDAK
1.
Saya puas bahwa saya dapat kembali kepada keluarga saya, bila saya menghadapi masalah
2.
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membahas serta membagi masalah dengan saya
KEDOKTERAN KELUARGA 33
3.
Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya melaksankan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru Saya puas dengan caracara keluarga saya menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi emosi Saya puas dengan caracara keluarga saya membagi waktu bersama
KEDOKTERAN KELUARGA 34
4.
5.
Untuk setiap jawaban sering/selalu diberikan nilai 2, jawaban kadang-kadang diberikan nilai 1, sedangkan jawaban jarang/tidak pernah diberikan nilai 0. Bila hasil penjumlahan kelima nilai diatas adalah antara : 7-10 berarti keluarga yang dinilai adalah sehat, dalam arti setiap anggota keluarga saling mendukung satu sama lain 4-6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat, dalam arti hubungan antar anggota keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan 0-3 berarti keluarga yang dinilai adalah sama sekali tidak sehat, dalam arti sangat memerlukan banyak perbaikan untuk lebih meningkatkan hubungan antar anggota keluarga
KEDOKTERAN KELUARGA
35
Tergantung dari tingkat kesejahteraan yang berhasil dicapai oleh suatu keluarga, tahapan keluarga sejahtera di Indonesia dibedakan atas 5 tingkat (BKKBN, 1995), yakni :
Keluarga prasejahtera Keluarga sejahtera tahap I Keluarga sejahtera tahap II Keluarga sejahtera tahap III Keluarga sejahtera tahap III plus
KEDOKTERAN KELUARGA 36
Penelitian yang dilakukan oleh Ogburn (1969) telah berhasil membuktikan adanya perubahan pelaksanaan fungsi keluarga tersebut. OGBURN menyebutkan :
Fungsi ekonomi (economic function) Fungsi perlindungan (protective function) Fungsi agama (religious function) Fungsi rekreasi (recreation function) Fungsi pendidikan (educational function) Fungsi status sosial (statusconferring function)
KEDOKTERAN KELUARGA 37
SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA Duvall (1967) membedakan tahap-tahap pokok tersebut atas 8 macam yakni :
1. 2. 3. 4. Tahap awal perkawinan (newly married) Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child) Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children) Tahap keluraga dengan anak usia sekolah (family with children in school) Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenagers) Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as launching centre) Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years) Tahap keluarga usia jompo (aging family members)
5.
6. 7.
8.
KEDOKTERAN KELUARGA
38
Secara sederhana siklus kehidupan keluarga yang dikemukakan oleh Duvall ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Tahap awal perkawinan 2. Tahap keluarga dengan bayi 3. Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah 4. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah 5. Tahap keluarga dengan anak usia remaja 6. Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga 7. Tahap orang tua usia menengah 8. Tahap keluarga jompo
KEDOKTERAN KELUARGA
39
Pembagian lain siklus kehidupan keluarga menurut Howell (1975) adalah: Tahap kemitraan informal (phase of informal partnership) Tahap perkawinan awal (phase of early marriage) Tahap ekspansi (phase of expansion) Tahap konsolidasi (phase of consolidation) Tahap penciutan (phase of contraction) Tahap akhir kemitraan (phase of final partnership) Tahap kelenyapan (phase disappearance)
KEDOKTERAN KELUARGA
40
Pengaruh keadaan keluarga terhadap kesehatan setiap anggota keluarga (MC Whinney, 1981) :
Penyakit keturunan Perkembangan bayi dan anak Penyebaran penyakit Pola makan dan kematian Proses penyembuhan penyakit
KEDOKTERAN KELUARGA
41
Siklus kehidupan keluarga Kesehatan seseorang juga mempengaruhi siklus kehidupan kehidupan keluarga. Apabila kesehatan reproduksi suami dan isteri terganggu seperti menderita kemandulan (infertility), misalnya jelas keluarga tersebut tidak akan mengalami siklus kehidupan keluarga yang sempurna, karena tahap keluarga dengan bayi (childbearing family) sampai dengan tahap anak-anak meninggalkan keluarga (family as launching center) tidak akan pernah dilalui. Selanjutnya apabila kesehatan suami atau isteri sedemikian buruk, sehingga salah satu diantaranya sampai meninggal dunia, maka keluarga tersebut akan sangat cepat masuk dalam tahap lenyapnya keluarga (phase of diseapearanceh)
KEDOKTERAN KELUARGA
43
(Freeman,1970). Keluarga adalah unit terkecil yang ada dalam masyarakat dan yang melibatkan mayoritas penduduk. Dengan demikian apabila masalah kesehatan setiap keluarga dapat diatasi, berarti masalah kesehatan masyarakat secara keseluruhan akan dapat turut terselesaikan. Keluarga adalah suatu kelompok yang mempunyai peranan yang amat penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga. Dengan demikian apabila pemahaman tentang keluarga berhasil dimiliki, akan dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam dan atau masyarakat secara keseluruhan.
KEDOKTERAN KELUARGA
44
Masalah kesehatan anggota keluarga saling terkait dengan pelbagai masalah anggota lainnya. Ambil contoh jika ada satu anggota keluarga yang sakit misalnya, pasti akan mempengaruhi pelaksanaan dari fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh keluarga tersebut. Apabila ditemukan banyak keluarga yang seperti ini, pada gilirannya pasti akan mempengaruhi pelaksanaan dari fungsi-fungsi masyarakat secara keseluruhan.
. Keluarga adalah pusat pengambilan keputusan kesehatan yang terpenting, dan karenannya untuk keberhasilan pelayanan kesehatan terhadap anggota keluarga dan atau masyarakat secara keseluruhan, pemahaman tentang keluarga tersebut tidak dapat diabaikan. Keluarga adalah wadah dan atau pun saluran yang dinilai paling efktif untuk melaksanakan pelbagai upaya dan ataupun menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
KEDOKTERAN KELUARGA
45
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
Merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer Sebaliknya mudah dicapai dengan kendaraan umum (terletak ditempat strategis) Merupakan bangunan memenuhi syarat untuk pelayanan kesehatan Dilengkapi dengan sarana administratif yang memenuhi syarat Dilengkapi dengan sarana komunikasi Mempunyai sejumlah tenaga dokter telah lulus perlatihan DK Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus perlatihan khusus pembantu KDK
KEDOKTERAN KELUARGA
46
Memberikan pelayanan yang bermutu untuk semua keluhan secara menyeluruh Melindungi kesehatan keluarga PJPK Melakukan peningkatan kemandirian keluarga untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan Membudayakan pola kehidupan keluarga sehat dan merencanakan pola kehidupan keluarga sesuai dengan potensi yang ada.
KEDOKTERAN KELUARGA 48
KEDOKTERAN KELUARGA
49
Manfaat pelayanan Dokter Keluarga (Cambridge Research Institute, 1976). 1. Dapat ditanganinya penderita sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap organ tubuh yang sakit atau keluhan saja. Dapat diselenggarakan pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, maka penagturannya akan lebih baik dan terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan yang ada pada saat ini. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan akan lebih terpadu sehingga penanggulangan satu masalah kesehatan tidak sampai menimbulkan pelbagai masalah kesehatan lainnya.
KEDOKTERAN KELUARGA 50
2. 3.
4.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta, maka segala keterangan tentang keluarga tersebut akan dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi. 6. Dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis 7. Dapat diselenggarakan penanganan kasus dengan tatacara yang lebih sederhana dan tidak mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan 8. Dapat mencegah pemaikaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan.
KEDOKTERAN KELUARGA
51
Pengobatan Rasional
Menghindari penggunaan Antibiotik pada Penyakit Diare dan ISPA terutama pada BALITA Mengurangi pengobatan dengan penyuntikan kecuali pada kasuskasus yang perlu dan gawat darurat. Menghindari Polifarmasi
KEDOKTERAN KELUARGA
52
Ciri-ciri Dokter Keluarga menurut Carmichael, 1973; Hymovick and Barnards, 1973; McWinney, 1981; Ikatan Dokter Indonesia, 1982 :
Lebih mengikatkan diri pada kebutuhan pasien secara menyeluruh bukan pada disiplin ilmu, kelompok penyakit, dan atau teknik-teknik kedokteran tertentu Berhubungan dengan pasien sebagai anggota dari suatu unit keluarga, serta memandang keluarga sebagai dasar dari suatu organisasi sosial dan atau suatu kelompok fungsional yang saling terkait Memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan, memperhatikan aspek subjektif dari ilmu kedokteran, berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu penyakit dengan pelbagai faktor objektif dan subjektif yang ditemukan, serta memiliki pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara faktor biologis, sosial dan emosional dengan penyakit
KEDOKTERAN KELUARGA
53
- Menganggap setiap kontak dengan pasien sebagai suatu kesempatan untuk menyelenggarakan pelayanan pencegahan penyakit serta pelayanan pengobatan dini, baik ditempat praktek, di rumah ataupun di rumah sakit. - Menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama serta bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan - Memiliki keterampilan diagnosis dan pengobatan yang andal, serta pengetahuan tentang epidemiologi untuk menentukan pola penyakit yang terdapat di masyarakat - Diselenggarakan oleh seseorang dokter yang bertindak sebagai manager pelbagai sumber kesehatan yang tersedia serta berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan sesuai dengan pelbagai sumber kesehatan yang tersedia tersebut.
KEDOKTERAN KELUARGA
54
KEDOKTERAN KELUARGA
55
4.
Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah integrasi dari pelayanan peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan yang diselenggarakan secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan kesehatan perseorang atau keluarga secra keseluruhan (Bodenheirmer, 1969) Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah totalitas dari semua pelayanan kesehatan yang diinginkan, yakni pelayanan peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis, penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan (Somers dan Somers, 1974). Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pendekatan total yang dilakukan oleh seorang dokter terhadap pasiennya, yang tujuannya bukan untuk memastikan kelainan organik serta pengobatan, melainkan menyelesaikan masalah emosional pasien, masalah keluarga serta totalitas lingkungan sosio ekonomis pasien (Somers dan Somers, 1974).
5.
6.
KEDOKTERAN KELUARGA
56
1.
Jenis pelayanan yang diselenggarakan a. Ditinjau dari kedudukanya dalam sistem kesehatan b. Ditinjau dari perananya dalam mencegah penyakit Tata cara pelayanan a. Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasien b. Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaran Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan
Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan
KEDOKTERAN KELUARGA 57
2.
3.
4.
KEDOKTERAN KELUARGA
58
2.
KEDOKTERAN KELUARGA
59
1.
Dasar utama terbentuknya hubungan dokter-pasien adalah karena adanya tanggung jawab dan kewajiban profesi yang dimiliki oleh seorang dokter terhadap pasiennya.
Meskipun dasar utama hubungan dokter-pasien adalah adanya tanggung jawab serta kewajiban profesi, bukan berarti ruang lingkup hubungan dokter-pasien mencakup masalah-masalah kesehatan saja. Karena ruang lingkup hubungan dokter-pasien sangat luas, serta ditambah dengan ekspektasi pasien yang sangat beraneka ragam, menyebabkan peranan dokter dalam hubungan dokter-pasien tidak hanya tunggal, melainkan majemuk. Hubungan dokter-pasien, terutama dokter keluarga, biasanya berlangsung dalam jangka waktu yang lama, serta mencakup banyak anggota keluarga.
2.
3.
4.
KEDOKTERAN KELUARGA
60
2.
3.
4.
5.
KEDOKTERAN KELUARGA
61
5. 6.
KEDOKTERAN KELUARGA
62
PEMAHAMAN PASIEN
1. Kepribadian pasien
Pemahaman pertama tentang pasien yang perlu dilakukan adalah yang menyangkut kepribadian (personality) pasien, terutama dalam menghadapi masalah kesehatan yang dialaminya. Koh, 1988 membedakan tipe kepribadian pasien kedalam 12 kelompok, yakni : Suka menuntut (demanding) Tertutup (onderly controled) Emosional (emotional) Sakit berat (long suffering) Sinis (cynical) Merasa orang penting (self importance) Royal (money to burn syndrome) Menggerutu (grumbler) Merasa pintar (smark) Menjauhi diri (detached) Labil (mood swing) Bingung (confused)
KEDOKTERAN KELUARGA
63
2.
KEDOKTERAN KELUARGA
64
3.
Kebutuhan kesehatan pasien Koh, 1988 membedakan kebutuhan kesehatan pasien atas 6 macam yakni:
4.
Untuk dimengerti (to be understood) Menyalurkan perasaan (to ventilate feeling) Mengubah situasi (to change situation) Kembali bekerja (to return to work) Menghilangkan gejala (symptomatic relief) Memperoleh pengobatan khusus (spesific treatment)
Sikap dan perilaku pasien di ruang praktek Koh, 1988 membedakan sikap dan perilaku tersebut atas 5 macam, yakni :
Ekspekstasi berlebihan Manipulatif Tidak memerlukan pertolongan kesehatan Beringas dan temperamen Ketergantung berlebihan
KEDOKTERAN KELUARGA
65
LANGKAH-LANGKAH
Memahami diri sendiri Meningkatkan kemampuan komunikasi antar personal Memahami pasien selengkapnya Melakukan komunikasi antar personal yang baik Membina komunikasi yang terus menerus dan berkesinambungan
KEDOKTERAN KELUARGA
66
2.
KEDOKTERAN KELUARGA
67
KARAKTERISTIK
Konsultasi dan rujukan memiliki beberapa karakteristik tersendiri. Karakteristik yang dimaksud adalah : Ditinjau dari ruang lingkup kegiatan Ditinjau dari kemampuan dokter Ditinjau dari wewenang dan tanggung jawab
2.
KEDOKTERAN KELUARGA
68
2.
3.
4.
5. 6.
KEDOKTERAN KELUARGA
69
Untuk ini ada empat keadaan yang ditemukan, yakni: 1. 2. 3. Apabila para dokter masih mematuhi kode etik profesi serta sub-sistem pembiayaan kesehatan bersifat tunai (fee for service) Apabila para dokter telah tidak mematuhi kode etik profesi serta sub-sistem pembiayaan bersifat tunai (fee for service) Apabila para dokter masih mematuhi kode etik profesi tetapi sub-sistem pembiayaan telah menerapkan prinsip pra-upaya (prepayment) Apabila para dokter telah tidak mematuhi kode etik profesi serta sub-sistem pembiayaan telah menerapkan prinsip praupaya (pre-payment)
KEDOKTERAN KELUARGA 70
4.
KEDOKTERAN KELUARGA
71