Está en la página 1de 32

Tugas Mandiri 1.

Memberikan edukasi kepada pasien tentang sindrom metabolik


1.1 Menjelaskan tentang definisi dan etiologi sindroma metabolik

Definisi Sindroma Metabolik Berdasarkan the National Cholesterol Education Program Third Adult Treatment Panel (NCEP-ATP III) yang telah banyak diterima secara luas, Sindrom Metabolik adalah seseorang dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut: 1. 2. 3. 4. Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan untuk pria > 102 cm); Peningkatan kadar trigliserida darah ( 150 mg/dL, atau 1,69 mmol/ L); Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03 mmol/ L pada pria dan pada wanita < 50 mg/dL atau <1,29 mmol/ L); Peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik 130 mmHg, tekanan darah diastolik 85 mmHg atau sedang memakai obat anti hipertensi); L atau sedang memakai obat anti diabetes) (Adult Treatment Panel III, 2001).

5. Peningkatan glukosa darah puasa (kadar glukosa puasa 110 mg/dL, atau 6,10 mmol/

Etiologi Sindroma Metabolik Overweight / obesitas Meskipun deskripsi pertama kali sindrom metabolik baru ditemukan pada awal abad ke 21, epidemi kelebihan berat badan atau obesitas telah menjadi faktor pemicu untuk dilakukannya penelitian terhadap sindrom metabolik lebih lanjut lagi. Deposit lemak menjadi kunci utama pada sindrom metabolik ini, yang merefleksikan fakta bahwa prevalensi sindrom metabolik ini diperkuat oleh adanya hubungan antara lingkar perut dan peningkatan deposit lemak. Namun, disamping pentingnya faktor obesitas, pasien dengan berat badan normal juga memiliki kemungkinan terjadinya resistensi insulin dan akhirnya terjadi sindrom metabolik. Gaya hidup yang salah Kurangnya aktifitas fisik seseorang dapat dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya cardiovascular dissease dan juga kemungkinan kematian. Banyak komponen dari metabolik sindrom yang dihubungkan dengan gaya hidup yang salah, termasuk diantaranya peningkatan deposit lemak (terutama di perut); penurunan kadar kolesterol HDL; peningkatan kadar trigliserida; peningkatan tekanan darah; dan juga peningkatan kadar glukosa dalam darah. Bila dibandingkan antara seseorang yang menonton televisi atau menonton video atau bekerja menggunakan komputer < 1 jam per hari, dengan seseorang yang menonton televisi atau
1

menonton video atau bekerja menggunakan komputer > 4 jam per hari maka orang kebiasaan menonton televisi atau menonton video atau bekerja menggunakan komputer lebih dari 4 jam per hari memiliki kemungkinan 2x lebih besar untuk terkena sindrom metabolik.

Usia Angka kejadian sindrom metabolik pada populasi di Amerika Serikat, 44% terjadi pada orang-orang dengan usia 50an. Pada rentang usia ini angka kejadian sindrom metabolik lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Faktor usia ini juga memiliki pengaruh yang sama terhadap prevalensi munculnya sindrom metabolik ini di negara-negara lain di seluruh dunia. Diabetes Mellitus Faktor diabetes mellitus ini terdapat pada kriteria NCEP dan International Diabetes Foundation (IDF) tentang definisi sindrom metabolik. Diperkirakan mayoritas besar 75% pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 atau impaired glucose tolerance (IGT) memiliki sindrom metabolik. Pada populasi yang mengidap diabetes melitus tipe 2 atau impaired glucose tolerance (IGT) yang disertai dengan sindrom metabolik memiliki angka prevalensi yang tinggi terhadap terjadinya cardiovascular dissease dibandingkan dengan populasi yang mengidap diabetes mellitus tipe 2 atau impaired glucose tolerance (IGT) yang tidak disertai dengan sindrom metabolik. Penyakit Jantung Koroner (PJK) Angka prevalensi dari pasien metabolik sindrom dengan penyakit jantung koroner adalah 50%, dengan prevalensi sebesar 37% pasien mengalami penyakit jantung koroner yang prematur (usia kurang dari 45 tahun), biasanya terdapat pada wanita. Dengan perawatan jantung yang baik disertai dengan perubahan gaya hidup (misalnya nutrisi yang baik, olahraga teratur, penurunan berat badan, dan pada beberapa kasus menggunakan agen farmakologis) maka prevalensi dari sindrom metabolik dapat diturunkan. Lipodistrofi Gangguan lipodistrofi pada umunya dihubungkan dengan metabolik sindrom. Ada yang secara genetik misalnya Berardinelli-Seip congenital lipodystrophy, Dunnigan familial partial lipodystrophy atau didapat misalnya lipodistrofi pada pasien-pasien HIV yang diberikan terapi antiretroviral dapat membentuk lipodistrofi yang dapat meningkatkan tingkat keparahan resistensi insulin dan banyak lagi komponen sindrom metabolik. 1.2 Menjelaskan tentang patofisiologi sindroma metabolik

Patofisiologi Sindroma Metabolik

Patofisiogi dari sindrom resistensi insulin tidak didasarkan dari satu faktorutama dan bersifat multifaktor. Namun, dari beberapa penelitian didapatkanbahwa resistensi insulin dan obesitas sentral merupakan patofisiologi dasar yangsaling berkaitan erat satu sama lain tanpa mengesampingkan faktor lainnya dari sindrom metabolik.

1) Obesitas sentral Obesitas adalah penimbunan lemak tubuh melebihi nilai normal sehingga dapat menyebabkan peningkatan resiko morbiditas dan mortalitas penyakit.Obesitas dapat disebabkan oleh banyak faktor tetapi prinsip dasarnya adalah samayaitu ketidakseimbangan dalam penyimpanan dan pengeluaran energi. Energiyang dimasukkan dalam tubuh tidak digunakan secara efektif sehingga tertimbundalam jaringan lemak. Terdapat dua tipe obesitas yaitu obesitas sentral dan perifer. Pada obesitas sentral terjadi penimbunan lemak dalam tubuh melebihi nilai normal di daerahabdomen. Sedangkan, obesitas perifer adalah penimbunan lemak didaerah gluteofemoral. Obesitas sentral merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalammencetuskan terjadinya resistensi insulin. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin, antara lain : a. Lipotoksisitas Pemaparan asam lemak bebas yang lama pada sel beta pankreasmeningkatkan pengeluaran insulin basal tapi menghambat sekresi insulinyang disebabkan oleh glukosa. Selain itu asam lemak bebas juga dapatmenghambat ekspresi insulin pada keadaan glukosa plasma yang tinggi danmenginduki apoptosis sel beta pankreas.Asam lemak bebas yang meningkat mengganggu kemampuan insulin untuk menghambat penghasilan glukosa hepatik dan menghambat pemasokanglukosa ke dalam otot skelet, juga menghambat sekresi insulin dari sel betapankreas. Hal ini menyebabkan resistensi insulin pada organ hati dan otot b. Adipositokin Sitokinsitokin yang dihasilkan oleh sel lemak seperti TNF-, IL -6 danresistin dapat mencetuskan terjadinya resistensi insulin karena adanya efek proinflamasi. Efekefek ini dapat mengganggu fungsi GLUT-4 sebagaitransporter glukosa sehingga tidak dapat memasukkan glukosa ke dalam sel.Jaringan lemak yang dulu dianggap sebagai deposit trigliserid ternyatamempunyai fungsi endokrin sitokin dengan menghasilkan hormon TNF- ,leptin, interleukin 6, resistin. TNF, interleuk in dan resitin menyebabkanresistensi insulin sedang adiponektin dan leptin menghambat resistensiinsulin. - Adinopektin Adinopektin adalah protein sekretorik mirip kolagen yang dihasilkan olehsel lemak. Kadar adinopektin dalam serum berbanding terbalik denganberat badan. adinopektin juga memiliki peran dalam meningkatkansensitifitas insulin, anti-inflamasi dan anti-aterogenik.

Leptin Kadar leptin serum sangat berhubungan dengan ekspresi mRNA leptin pada sel lemak dan kadar trigliserida dalam sel tersebut. Tempat kerjaleptin di hipotalamus, dimana leptin bekerja sebagai regulator pemasukandan pengeluaran energi. Leptin memiliki efek menurunkan sintesis lemak,menurunkan sintesis trigliserida dan meningkatkan oksidasi asam lemak sehingga bisa meningkatkan sensitifitas insulin. Selain itu leptin berfungsimenurunkan nafsu makan dan meningkatkan penggunaan energy. - Interleukin-6 IL-6 adalah sitokin yang dihasilkan oleh sel lemak dimana peningkatankadarnya dipengaruhi oleh peningkatan jumlah dan ukuran sel lemak. IL6 disekresi 2-3 kali lebih banyak oleh jaringan lemak viseral daripada jarigan lemak subkutan pada orang yang obes berat.IL-6 memiliki sifatpro-inflamasi yang dapat dihubungkan dengan terjadinya resistensiinsulin. IL-6 diperkirakan dapat mengirimkan sinyal-sinyal secarasistemik untuk menurunkan sensitifitas sel terhadap insulin khususnya selhati. - ResistinResistin adalah hormon yang diekspresi dan disekresi oleh sel lemak.Ekspresi gen resistin diinduksi pada saat diferensiasi sel lemak. Resistindiperkirakan memiliki peran dalam obesitas dan resistensi insulin. - TNF- Sel lemak merupakan sumber dan target dari sitokin TNF-. Orang yangmengalami obesitas mengekspresikan mRNA TNF- 2 -3 kali lebih banyak daripada orangbkurus. Kadar TNF- akan menurun dengan penurunan berat badan. Efek TNF- pada jaringan lemak yaitu penurunan eksresi transporter glukosa GLUT4 dan peningkatan hormon lipase.TNF- memiliki potensi untuk mencetuskan resistensi insulin karena glukosa plasma yang masuk ke sel berkurang. 2. Resistensi insulin Perkembangan resistensi insulin pada sindrom metabolik disebabkan olehbanyaknya asam lemak bebas yang beredar di plasma pada orang dengan obesitassentral.

Gambar 2. Patofisiologi gangguan pada sindrom metabolik Berdasarkan gambar diatas, adanya resistensi insulin ini akan semakinmeningkatkan pemecahan asam lemak bebas (lipolisis) di jaringan adiposa yangmenyebabkan terjadinya beberapa gangguan pada sistem organ antara lain: - Jaringan otot Terjadi penurunan ambilan glukosa (Glucose uptake) - Hati Terjadi peningkatan pemecahan glukosa di hati (glukoneogenesis) - Pankreas Terjadi peningkatan sekresi insulin oleh sel- pancreas - Pembuluh darah Terjadinya vasokonstriksi dan penurunan relaksasi pembuluh darah akibatpenurunan Nitrit oxide. Resistensi insulin dapat menyebabkan dislipidemia melalui peningkatanasam lemak bebas yang dapat meningkatkan sintesis dan sekresi apoB100 sebagaikofaktor dari trigliserid dan VLDL. Pada hipertrigliseridemia terjadi penurunan isiester kolesterol dari inti lipoprotein menyebabkan penurunan isi kolesterol HDLdengan peningkatan beragam trigliserida menjadikan partikel kecil dan padat. Halini menyebabkan peningkatan bersihan HDL di sirkulasi.

Gambar 3. Patofisiologi dislipidemia pada sindrom metabolic Hipertensi pada sindrom metabolik dapat disebabkan oleh mekanismeyang sulit dipisahkan satu sama lain karena adanya resistensi insulin dan obesitas.Adanya resistensi insulin akan mengganggu produksi endothelial Nitric OxideSynthase (eNOS) sehingga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah.

Gambar 3. Patofisiologi hipertensi pada sindrom metabolik Selain itu, obesitas juga dapat menimbulkan hipertensi melalui beberapa mekanisme berikut: - Pada individu obese terjadi peningkatan volume darah, stroke volume dancardiac output sehingga terjadi peningkatan peripheral vascular resistancepada individu obese yang dapat menimbulkan kondisi hipertensi Obesitas dikaitkan dengan disfungsi endotel, resistensi insulin, perubahansistem saraf simpatik, dan pelepasan mediator proinflamasi (Tumor NecrosisFactor/TNF- dan Intrleukin/IL6) sehingga terjadi peningkatan peripheralvascular resistance.

1.3 Menjelaskan tentang bahaya yang terjadi akibat sindroma metabolik Penyakit-penyakit yang menyertai sindrom metabolik Penyakit kardiovaskular Risiko relatif untuk onset baru CVD pada pasien dengan sindrom metabolik, pada pasien tanpa diabetes, rata-rata antara 1,5 dan tiga kali lipat3. Dalam sebuah 8-tahun tindaklanjut dari laki-laki setengah baya dan wanita di Framingham Offspring Study (FOS), risiko penduduk yang timbul pada pasien dengan sindrom metabolik untuk mengembangkan CVD adalah 34% pada pria dan 16% pada wanita. Dalam studi yang sama, baik sindrom metabolik dan diabetes stroke iskemik diprediksi dengan risiko lebih besar untuk pasien dengan sindrom metabolik daripada untuk diabetes sendiri (19% vs 7%), khususnya pada wanita (27% vs 5%). Pasien dengan sindrom metabolik juga pada peningkatan risiko untuk penyakit pembuluh darah perifer. Diabetes mellitus type 2 Secara keseluruhan, resiko diabetes tipe 2 pada pasien dengan sindrom metabolik adalah meningkat tiga sampai lima kali lipat3. Dalam FOS's 8-tahun tindak-lanjut dari lakilaki setengah baya dan wanita, resiko populasi yang timbul untuk mengembangkan diabetes tipe 2 62% pada pria dan 47% pada wanita. Keadaan-keadaan lain yang menyertai sindrom metabolik Selain fitur-fitur khusus yang terkait dengan sindrom metabolik, resistensi insulin disertai dengan perubahan metabolisme lainnya. Ini termasuk peningkatan apoB dan C III, asam urat, faktor protrombotik (fibrinogen, plasminogen activator inhibitor 1), viskositas serum, dimethylarginine asimetris, homosistein, jumlah sel darah putih, sitokin pro-inflamasi, CRP, mikroalbuminuria, penyakit hati berlemak nonalkohol ( NAFLD) dan / atau steatohepatitis alkohol (NASH), penyakit ovarium polikistik (PCOS), dan apnea tidur obstruktif (OSA). Nonalkoholik fatty liver disease Fatty liver adalah relatif umum. Namun, dalam NASH, akumulasi trigliserida baik dan hidup berdampingan peradangan. NASH kini hadir di 2-3% dari populasi di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Sebagai prevalensi kelebihan berat badan / obesitas dan peningkatan sindrom metabolik, NASH dapat menjadi salah satu penyebab lebih sering dari penyakit hati stadium akhir dan karsinoma hepatoseluler. Hiperurisemia Hyperuricemia mencerminkan defek dalam aksi insulin pada reabsorpsi tubular ginjal asam urat, sedangkan peningkatan dimethylarginine asimetris, penghambat endogen oksida nitrat sintase, berhubungan dengan disfungsi endotel. Mikroalbuminuria juga bisa disebabkan oleh patofisiologi endotel diubah pada keadaan resisten insulin.

Sindrom ovarium polikistik PCOS sangat berhubungan dengan sindrom metabolik, dengan prevalensi antara 40 dan 50%. Wanita dengan PCOS yang 2-4 kali lebih mungkin untuk memiliki sindrom metabolik dibandingkan dengan wanita tanpa PCOS. Obstructive Sleep Apnea OSA umumnya terkait dengan obesitas, hipertensi, meningkatkan sirkulasi sitokin, IGT, dan resistensi insulin. Dengan asosiasi, maka tidak mengherankan bahwa sindrom metabolik sering hadir. Apalagi bila biomarker resistensi insulin dibandingkan antara pasien dengan OSA dan-berat kontrol cocok, resistensi insulin lebih parah pada pasien dengan OSA. tekanan udara Continuous positif (CPAP) pengobatan pada pasien OSA meningkatkan sensitivitas insulin. 1.4 Menjelaskan tentang penatalaksanaan holistrik sindroma metabolik

Diagnosis Sindroma Metabolik Anamnesis Riwayat keluarga dan penyakit sebelumnya. Riwayat adanya perubahan berat badan. Aktifitas fisik sehari-hari. Asupan makanan sehari-hari

Pemeriksaan Fisik

Pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) Pengukuran lingkaran pinggang merupakan prediktor yang lebih baik terhadap risiko kardiovaskular daripada pengukuran waist-to-hip ratio. Pemeriksaan Penunjang Sindroma Metabolik

Laboratorium Kadar glukosa plasma dan profil lipid puasa.

Pemeriksaan klem euglikemik atau HOMA (homeostasis modelassessment) untuk menilai resistensi insulin secara akurat biasanyahanya dilakukan dalam penelitian dan tidak praktis diterapkandalam penilaian klinis. Highly sensitive C-reactive protein Kadar asam urat dan tes faal hati dapat menilai adanya NASH.

USG abdomen diperlukan untuk mendiagnosis adanya fatty liverkarena kelainan ini dapat dijumpai walaupun tanpa adanya gangguanfaal hati.

Penatalaksanaan Sindroma Metabolik A. TERAPI NON-MEDIKAMENTOSA Terapi diet Terapi diet direncanakan berdasarkan individu. Hal ini bertujuan untuk membuat deficit 500 hingga 1000kcal/hari menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program penurunan berat badan apapun. Sebelum menganjurkan deficit kalori sebesar 500 hingga kcal/hari sebaiknya diukur kebutuhan energy basal dapat menggunakan rumus dari HarrisBenedict: Laki-laki: B.E.E = 66.5 + (13,75 kg) + (5.003 cm) (6.775 age) Perempuan: B.E.E = 655.1 + (9.563 kg) + 1.850 cm) (4.676 age) Kebutuhan kalori total sama dengan BEE dikali dengan jumlah factor stress dan aktivitas. Factor stress ditambah aktivitas berkisar dari 1.2 sampai lebih dari 2. Disamping pengurangan lemak jenuh, total lemak seharusnya kurang dan sama dengan 30 persen dari total kalori. Pengurangan persentase lemak dalam menu sehari-hari saja tidak dapat
10

menyebabkan penurunan berat badan, kecuali total kalori juga berkurang. Ketika asupan lemak dikurangi, prioritas harus diberikan untuk mengurangi lemak jenuh. Hal tersebut bermaksud untuk menurunkan kolesterol-LDL. Aktivitas Fisik Peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan berat badan, walaupun aktivitas fisik tidak menyebabkan penurunan berat badan lebih banyak dalam jangka waktu enam bulan. Kebanyakan penurunan berat badan terjadi karena penurunan asupan kalori. Aktivitas fisik yang lama sangat membantu pada pencegahan peningkatan berat badan. Keuntungan tambahan aktivitas fisik adalah terjadi pengurangan risiko kardiovaskular dan diabetes lebih banyak dibandingkan dengan penguranan berat badan tanpa aktivitas fisik saja. Aktivitas fisik yang berdasarkan gaya hidup cenderung lebih berhasil menurunkan berat badan dalam jangka waktu panjang dibandingkan dengan program latihan yang terstruktur. Untuk pasien obes, terapi harus dimulai secara perlahan, dan intensitasnya sebaiknya, ditingkatkan secara bertahap. Latihan dapat dilakukan seluruhnya pada satu saat atau secara bertahap sepanjang hari. Pasien dapat memulai aktivitas fisik dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu. Dengan regimen ini, pengeluaran energy tambahan sebanyak 100 sampai 200 kalori per hari dapat dicapai. Regimen ini dapat diadaptasi kedalam berbagai bentuk aktivitas fisik lain, tetapi jalan kaki lebih menarik karena keamananya dan kemudahannya. Pasien harus dimotivasi untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari seperti naik tangga daripada naik lift. Seiring waktu, pasien dapat melakukan aktivitas yang lebih berat. Terapi perilaku Untuk mencapai penurunan berat badan dan mempertahankannya diperlukan suatu strategi untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktivitas fisik. Strategi yang spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktivitas fisik, manajemen stress, stimulus control, pemecahan masalah, contingency management, cognitive restructuring dan dukungan social. Terapi Nutrisi Selalu merupakan tahap awal penatalaksanaan seseorang dengan dislipidemia, oleh karena itu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. Pada dasarnya adalah pembatasan jumlah kalori dan jumlah lemak. Pasien dengan kadar kolesterol LDL atau kolesterol total tinggi dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh, dan meningkatkan asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal dan ganda (mono unsaturate fatty acid = MUFA dan poly unsaturated fatty acid = PUFA). Pada pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi perlu dikurangi asupan karbohidrat, alcohol dan lemak. Komposisi Makanan untuk Hiperkolesterolemia Makanan Asupan yang Dianjurkan Total lemak 20-25% dari kalori total
11

Lemak jenuh Lemak PUFA Lemak MUFA Karbohidrat Serat Protein Kolesterol

<7% dari kalori total sampai 10% dari kalori total sampai 10% dari kalori total 60% dari kalori total (terutama KH kompleks) 30 gr per hari sekitar 15% dari total kalori <200 mg/hari

Edukasi Dokter - dokter keluarga mempunyai peran besar dalam penatalaksanaan pasien dengan SindromMetabolik, karena mereka dapat mengetahui dengan pasti tentang gaya hidup pasien serta hambatan - hambatan yang dialami mereka dalam usaha memodifikasi gaya hidup tersebut. B. TERAPI MEDIKAMENTOSA Obesitas Dua obat yang dapat digunakan dalam menurunkan berat badan adalah subutramin dan orlistat. Dengan mempertimbangkan peranan otak sebagai regulator berat badan, sibutramin dapat dipertimbangkan dengan memperhatikan kemungkinan efek samping. Cara kerjanya di central memberikan efek mengungi asupan energi melalui efek mempercepat rasa kenyang dan mempertahankan pengeluaran energi setelah berat badan turun, dapat memberikan efek tidak hanya penurunan berat badan namun juga mempertahankan berat badan yang sudah turun. Demikian pula dengan efek metabolik, sebagai efek dari penurunan berat badan, pemberian sibutramin setelah 24 minggu yang disertai dengan diet dan aktivitas fisik, memperbaiki konsentrasi trigliserida dan kolesterol HDL.

Hipertensi Beberapa studi menyarankan pemakaian ACE inhibitor sebagai lini pertama penyandang hipertensi pada sindrom metabolik terutama bila ada DM. Angiotensin receptor blocker (ARB) dapat digunakan apabula tidak toleran terhadap ACE inhibitor. Meski pemberian diuretik tidak dianjurkan pada subjek dengan gangguan toleransi glukosa, namun pemberian diuretik dosis rendah yang dikombinasi dengan regimen lain dapat lebih bermanfaat bila dibandingkan efek sampingnya. Gangguan toleransi glukosa Tiazolidindion memiliki pengaruh yang ringan tetapi persisten dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Tiazolidindion dan metformin juga dapat menurunkan konsentrasi asam lemak bebas. Dalam Diabetes Prevention Program, penggunaan metformin dapat mengurangi progresi didabetes sebesar 31% dan efektif pada pasien muda dengan obes. Dislipidemia
12

Apabila gagal dengan pengobatan non-farmakologis maka harus dimulai dengan pemberian obat penurun lipid. Terapi dengan gemfibrozil tidak hanya memperbaiki profil lipid, tetapi juga secara bermakna dapat menurunkan risiko kardiovaskular. NCEP-ATP III menganjurkan sebagai obat pilihan untama adalah golongan HMG-CoA reductase inhibitor, oleh karena sesuai dengan kesepakatan kadar kolesterol-LDL merupakan sasaran utama pencegahan penyakit arteri koroner. Pada keadaan dimana kadar trigliserida tinggi misalnya > 400 mg/dl maka perlu dimulai dengan golongan asam fibrat untuk menurunkan kadar trigliserida, oleh karena kadar trigliserida yang tinggi dapat mengakibatkan pancreatitis akut. Apabila kadar trigliserida sudah turun dan kadar kolesterol-LDL belum mencapai sasaran maka dapat diberikan pengobatan kombinasi dengan HMG CoA reductase inhibitor. Kombinasi tersebut sebaiknya dipilih asam fibrat fenofobrat jangan gemfibrosil. Dengan berkembangnya obat ombinasi dalam satu tablet (fixed dose combination), maka pilihan obat akan mengalami perubahan. Sebagi contoh kombinasi lovostatin dan asam nikotinik lepas lambat Niaspan) dikenal dengan Advicor telah dibuktikan jauh lebih efektif dibandingakn dengan lovostatin sendiri atau asam nikotinik sendiri dalam dosis yang tinggi. Kombinasi simvastatin dengan ezetimibe yaitu Vytorin, ternyata mempunyai efek lebih dibandingkan dengan simvastatin dosis tinggi tunggal. Obat kombinasi dalam satu tablet mungkin akan lebih banyak digunakan bagi mereka dimana kadar kolesterol-LDL harus sangat rendah atau kolesterol-HDL perlu ditingkatkan. Terapi bedah Terapi bedah merupakan salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan. Terapi ini hanya memberikan pada pasien obesitas berat secara klinis dengan BMI 40 atau 35 dengan kondisi komorbid. Terapi bedah ini harus dilakukan dengan alternative terakhir untuk pasien yang gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem. Bedah gastrointestinal (restriksi gastric [banding vertical gastric] atau bypass gastric [Rouxen Y]) adalah suatu intervensi penurunan berat badan pada subyek yang bermotivasi dengan resiko operasi yang rendah. Suatu program yang terintegrasi harus dilakukan baik sebelum maupun sesudah untuk memberikan panduan diet, aktivitas fisik, dan perubahan perilaku serta dukungan social. 2. Memberikan edukasi cara menghitung kebutuhan kalori pada pasien sindroma metabolik 2.1 Menjelaskan perhitungan kebutuhan kalori total sesuai jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik dan faktor stres, dengan metode Broca dan Harris Benedict

Cara Menghitung Kebutuhan kalori Sehari

CARA BROCA
13

1. Mengetahui Tinggi Badan (TB) anda Pada skenario TB = 175cm

2. Mendetahui Berat Badan (BB) anda BB = 95kg

3. Mengetahui Berat Badan Idaman (BBI) anda BBI = (TB 100) 10% Bila pendek: Pria TB < 160cm, wanita < 150cm tak perlu dikurangi 10% Sehingga BBI = (TB 100) Pada skenario: BBI = (175 100) 10% = 67,5 kg dibulatkan 67 kg

4. Mengetahui Berat Badan Normal (BBN) anda BBN = BBI 10% Bila BBI 67,5 kg, maka BBN = 67,5 kg 10%, jadi antara 60,75 kg 83,25 kg

5. Mengetahui status gizi anda BB Normal = BBI 10% Kurus bila < BB normal Gemuk bila > BB normal

Bila BB 95 kg dan BBN antara 60,75 kg 83,25 kg, berarti GEMUK 6. Mengetahui berapa kebutuhan kalori per kg BB Idaman Dengan mengetahui status gizi anda (normal, kurus, atau gemuk) dan aktivitas anda, dari tabel berikut ini dapat dikeetahui kebutuhan kalori per kg BBI
14

Jenis aktivitas Ringan Pegawai kantor Pegawai toko Guru Sopir Sekertaris Sedang Mahasiswa Pegawai industri ringan Ibu rumah tangga Berat Pelaut Buruh Penari Atlit

Kebutuhan kalori per kg BB Idaman Aktivitas Gemuk Normal Kurus Ringan 25 30 35 Sedang 30 35 40 Berat 35 40 40-50

7. Kebutuhan kalori sehari = BBI x kebutuhan kalori per kg BBI Pada skenario aktivitas pengusaha. Jadi ringan dan gemuk, maka kebutuhan kalori per kg BB Idaman = 25 kalori. Jadi kebutuhan kalorinya adalah = 75 x 25 kalori = 1875 kalori dibulatkan 1900 kalori. CARA HARRIS BENEDICT Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U) Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) (4,7 x U) Pada skenario: Laki-laki = 66 + (13,7 x 95) + (5 x 175) (6,8 x 26) 66 + 1301,5 + 875 176,8 2065,7 kalori
15

2.2 Menjelaskan presentase komposisi makronutrien karbohidrat, protein, lemak, dan menterjemahkannya ke dalam bentuk gram

Distribusi Makanan

1. karbohidrat 60% = 60% x 1900kalori = 1140/4 gram = 285 gram 2. protein 15% = 15% x 1900kalori = 285/4 gram = 71 gram 3. lemak 25% = 25% x 1900kalori = 475/9 gram = 53 gram

2.3 Menjelaskan jumlah gram karbohidrat, protein, lemak, dalam bentuk bahan makanan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan Penukar (DKBM) GOLONGAN 1 (Sumber Karbohidrat) Satu satuan penukar mengandung: 40 g karbohidrat, 4 g protein, 175 kKalori Bahan Makan Bengkuang Bihun Biskuit Gadung Ganyong Gembili Havermout Jagung segar Kentang 2 bj bsr gls 4 bh bsr 1 ptg 1 ptg 1 ptg 5 sdm 3 bj sdg 2 bh sdg URT 320 S+++ 50 40 Na+ 175 S++ 185 S++ 185 S++ 45 S++ 125 S++ 210 K+
16

Gram

Kentang Hitam Maizena Makaroni Mi basah Mi Kering Nasi Beras giling Nasi beras giling Nasir Ketan Hitam Nasi ketan putih Roti Putih Roti warna coklat Singkong Sukun Talas Tape beras ketan Tape singkong Tepung Tapioka Tepung beras Tepung Hunkwee Tepung sagu

12 bj 10 sdm gls 2 gls 1 gls 3/4 gls 3/4 gls 3/4 gls 3/4 gls 3 iris 3 iris 1 ptg 3 ptg sdg bj sdg 5 sdm 1 ptg sdg 8 sdm 8 sdm 10 sdm 8 sdm

125 P50 P50 P200 Na+P50 Na+ 100 100 100 100 70 Na+ 70 120 K+,P-,S+ 150 S++ 125 S+ 100 100 S++,P50 K+,P50 50 50 P-

Keterangan: Na+ = Natrium 200-400 mg P- = Rendah Protein S++ = Serat >6 g K+ = Tinggi Kalium S+ = Serat 3-6 g

17

GOLONGAN II (SUMBER PROTEIN HEWANI) 1. Rendah Lemak Satuan penukar mengandung: 7 g Protein, 2 g Lemak, 50 kKalori

Bahan Makanan Babat Cumi-cumi Daging asap Daging ayam tanpa kulit Daging kerbau Dendeng daging sapi Dideh sapi Gabus Kering Ikan asin kering Ikan kakap Ikan kembung Ikan lele Ikan Mas Ikan Mujair Ikan Peda Ikan Pindang Ikan segar Kepiting Kerang 1 ptg sdg 1 ekor kcl 1 lembar 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1/3 ekor bsr

URT

Gram 40 Ko+ Pr+ 45 20 40 35 15 35 10 15 Na+ 35 30 40 45 30 35 35 40 50 90 Na+ Pr+


18

1/3 ekor sdg 1/3 ekor sdg ekor sdg 1/3 ekor sdg 1/3 ekor kcl 1 ekor kcl ekor sdg 1 ptg sdg 1/3 gls gls

Lemuru Putih Telur ayam Rebon kering Rebon segar Selar kering Sepat kering Teri kering Teri nasi Udang segar

1 ptg 2 btr 2 sdm 2 sdm 1 ekor 1 ptg sdg 1 sdm 1/3 gls 5 ekor sdg

35 65 10 45 20 20 15 20 35 KO+

Keterangan: Na+ = Natrium 200-400 mg Ko+ = Tinggi Kolesterol Pr+ = Tinggi Purin

2. Lemak Sedang Satu satuan penukar mengandung: 7 g Protein, 5 g Lemak, 75 kKalori

Bahan Makanan Bakso Daging anak sapi Daging domba Daging kambing Daging sapi Ginjal sapi Hati ayam Hati babi 10 bj sdg 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 ptg bsr 1 bh sdg 1 ptg sdg

URT 170 35 40 40 35 Ko+ 45 Ko+Pr+ 30 Pr+

Gram

35 Ko+ Pr+
19

Hti sapi Otak Telur ayam Telur Bebek asin Telur penyu Telur puyuh Usus Sapi

1 ptg sdg 1 ptg bsr 1 btr 1 btr 2 btr 5 btr 1 ptg bsr

35 Ko+ Pr+ 60 Ko+ Pr+ 55 Ko+ 50 Ko+ 60 55 50 Ko+ Pr+

Keterngan: Ko+ = Tinggi Protein Pr+ = Tinggi Purin

3. Tinggi Lemak Satu satuan penukar mengandung: 7 g Protein, 13 g Lemak, 150 kKalori

Bahan Makanan Bebek Belut Corned Beef Daging ayam dengan kulit Daging babi Ham Sardencis Sosis Kuning telur ayam Telur bebek 1 ptg sdg 3 ekor kcl 3 sdm 1 ptg sdg 1 ptg sdg 1 ptg kcl ptg sdg ptg 4 btr 1 btr

URT 45 Pr50 45 Na+ 55 Ko+ 50 Ko+

Gram

40 Na++, Ko+, Pr+ 35 Pr + 50 Na++ 45 Ko+ 55 Ko+


20

Telur Ikan

1 ptg sdg

40 -

Keterangan: Na+ = Natrium 200-400 mg Na++ = Natrium >400 mg

GOLOGNGAN III (Sumber Protein Nabati) Satu satuan penukar mengandung: 7 g Karbohidrat, 5 g Protein, 3 g Lemak, 75 kKalori Bahan Makanan Kacang Hijau Kacang kedele Kacang merah Kacang mente Kacang tanah Kacang tanah kupas Kacang tolo Keju kacang tanah Kembang tahu Oncom Pete segar Tahu Tempe Sari dele bubuk Keterangan: S+ = Serat 3-6 g S++ = Serat >6 g
21

URT 2 sdm 2 sdm 2 sdm 1 sdm 2 sdm 2 sdm 2 sdm 1 sdm 1 lembar 2 ptg kcl gls 1 bj bsr 2 ptg sdg 2 sdm 20 S++ 25 S+ 20 S+ 15 Tj+ 15 S+, Tj+ 15 S+, Tj+ 20 15 Tj+ 20 40 S++ 55 110 50 S+ 25

Gram

Tj+ = Sumber Lemak Tidak Jenuh Tunggal K+ = Tinggi Kalium 2.4 Menjelaskan pembagian frekuensi makan selama satu hari Kebutuhan energi (kalori) 1900 kalori Nasi (100 g) atau penukarnya Lauk Ikan (40 g) Tempe(50g) Sayur (100 g) 1 mangkok mateng Buah Susu 1 gelas

Atau Atau penukarnya penukarnya Pagi 1 nasi 1x ikan 1x ikan 1x ikan x tempe 1x tempe 1x tempe

1 Atau Penukar penukarnya

1mangkok 1 buah

Selingan Siang 2x nasi

1mangkok 1 buah 1 buah

Selingan Malam 2x nasi

1mangkok 1 buah

2.5 Menjelaskan cara menyusun menu sepanjang hari

1. Hitung kebutuhan kalori sehari anda 2. Lihat kebutuhan bahan makanan sehari sesuai kebutuhan kalori anda 3. Buat tabel seperti berikut

Contoh Menu Sehari ...... Kalori

1 Waktu Pagi

2 Bahan Makanan ............... ............... ...............

3 Penukar .. P karbohidrat .. P hewani .. P nabati

4 Gram ...... ...... ......

5 URT ...... ...... ......

6 Contoh Menu .......... .......... ..........

22

............... Selingan Siang ............... ............... ............... ............... ............... ............... Selingan Malam ............... ............... ............... ............... ............... ...............

.. P sayuran .. P buah .. P karbohidrat .. P hewani .. P nabati .. P sayuran .. P buah .. 1P buah .. P karbohidrat .. P hewani .. P nabati .. P sayuran .. P buah

...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ......

.......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ..........

4. Pada tabel

kolom 2: jenis bahan makanan Kolom 3: jumlah penukar Kolom 4 : berat bahan makanan dalam garam Kolom 5 : banyaknya bahan makanan dalam ukuran rumah tangga (URT)

5. Menu dirulis pada kolom 6 Menu sebaiknya: -

Dalam satu hidangan satu saja yang berkuah

Dalam satu hidangan tidak lebih dari satu macam lauk yang digoreng atau dengan santan sehingga penggunaan minyak tidak berlebihan, lauk selebihnya dimasak dengan sedikit minyak seperti sup, tumis, kukus, panggang, bakar, dll Sebaiknya penggunaan bahan makanan bervariasi sesuai dengan bahan makanan penukar 6. Makanan keluarga
23

Menu makanan disesuaikan dengan kesukaan keluarga. Jumlah makanan yang dimasak tentunya sesuai dengan banyaknya anggota keluarga yang kebutuhan kalorinya berbeda-beda. Untuk memudahkan perkiraan kebutuhan gizi setiap anggota keluarga sebaiknya potongan bahan makanan dibuat sesuai besar porsi makanan penukar.

3.

Memberikan edukasi tentang olahraga sindroma metabolik 3.1 Menjelaskan manfaat olahraga pada pasien sindroma metabolik (berdasarkan biokimia dan fisiologi tubuh manusia)

Olahraga Dapat Meningkatkan HDL Banyak penelitian yang menganjurkan bahwa endurance exercise memiliki hubungan positif dengan peningkatan kadar kolesterol HDL pada pria. Akan tetapi, pada wanita hubungan antara endurance exercise dengan kolesterol HDL masih belum jelas. Respon terhadar kadar kolesterol HDL akan berbeda tiap individu tergantung pada intensitas, durasi dan frekuensi latihan, kadar kolesterol awal, dan lamanya periode latihan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Couillard et al, 2001 endurance exercise yang dilakukan secara reguler dapat sangat membantu terhadap pria dengan kadar kolesterol HDL yang rendah, kadar trigliserid yang meningkat, dan obesitas tipe abdominal. Akan tetapi, pada beberapa subjek penelitian yang diketahui memiliki kadar HDL yang rendah akibat dari isolated hipoalfalipoproteinemia menunjukkan respon yang kurang. Jenis aktifitas fisik yang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yaitu aktifitas fisik dengan intensitas sedang-berat yang dilakukan selama minimal 30 menit dan 3 kali dalam seminggu (Leon & Sanchez, 2001). Berdasarkan hasil meta-analysis yang dilakukan oleh Kodama et al, 2007, aktifitas fisik yang aerobik terbukti dapat meningkatkan kadar HDL 2.53 mg/dl dan dengan kata lain dapat menurunkan risiko penyakit jantung sekitar 5.1% pada pria dan 7.6% pada wanita. Akan tetapi pada penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar HDL pada subjek yang obesitas sangat sulit jika hanya mengandalkan aktifitas fisik. Menurunkan berat badan yang dikombinasi dengan pembatasan kalori dan aktifitas fisik merupakan cara yang lebih efektif. Mekanisme bagaimana olahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL belum sepenuhnya diketahui tetapi diyakini terdapat hubungan setidaknya dalam meningkatkan ekspresi dari Lipoprotein Lipase (LPL). Aktifitas LPL sudah dikenal memiliki hubungan positif dengan kadar kolesterol, dan olahraga juga diketahui dapat meningkatkan aktifitas LPL trigliserid (Thompson and Rader, 2001). LPL adalah suatu enzim yang memiliki peranan penting dalam metabolisme lipoprotein dimana enzim ini dapat masuk ke dalam endothelium melalui heparin sulphate proteoglikan, kemudian mengkatalisis proses hidrolisis dari trigliserida pokok (TGs) yang berasal dari Triglyceride-rich Lipoportein (TGRL), seperti kilomikron dan VLDL, dan menghasilkan asam lemak bebas. Setelah proses hidrolisis TGRL oleh LPL, kemudian kolesterol bebas, fosfolipid, dan apolipoprotein pun dihasilkan, yang akhirnya akan beperan dalam proses maturasi HDL (Glades et al, 1993).
24

Peningkatan kadar HDL kolesterol melalui olahraga diketahui menurunkan katabolisme apolipoprotein HDL, tapi tidak terlalu rendah. Walaupun mekanisme penurunan katabolisme HDL dengan olahraga juga mungkin berhubungan dengan aktifitas LPL mengingat LPL juga memiliki peranan penting dalam mengatur fractional catabolic rate (FCR) apolipoprotein HDL. Selain itu juga mungkin dikarenakan olahraga memiliki efek fisiologis lain yang dapat mempengaruhi turnover dari HDL dan efek tersebut mungkin berbeda tergantung dari faktor-faktor metabolic, seperti adipositas visceral, resistensi insulin, dan kadar trigliserid (Thompson and Rader, 2001). Olahraga dapat menjaga kadar gula darah Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk. Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga yang independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial 3.2 Menjelaskan jenis dan pengaturan olahraga yang sesuai pada pasien sindroma metabolik

Melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang lebih banyak. Olagraga dapat membantu kadar gula darah tetap dalam kondisi normal. Olahraga yang cocok untuk penderita sindroma metabolik adalah olahraga yang ber-ritme, maksudnya gerakan dilakukan berulang-ulang seperti lari, jalan kaki, bersepeda, berenang, dll. Selain itu olahraga harus dilakukan secara continue, maksudnya jika anda memutuskan untuk olahraga lari selama 30 menit, maka dalam waktu 30 menit tersebut anda disarankan untuk tidak beristirahat. Agar anda bisa melakukan olahraga secara continue lakukan dengan selang seling misalnya jalan cepat diselingi dengan jalan lamban, hal ini untuk mengatur stamina anda agar anda bisa melakukan olahraga tersebut selama 30 menit. Pengguna insulin akan lebih efisien sampai 70 jam setelah olahraga, sehingga untuk penderita sindrom metabolik dianjurkan untuk berolahraga 3-4 kali seminggu. Latihan fisik yang dianjurkan antaralain;

25

Pasien hendaklah diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan derajat aktifitas fisiknya secara teratur dalam jangka panjang. Kombinasi latihan fisik aerobik dan latihan fisik menggunakan beban merupakan pilihan terbaik. Penggunan dumbbell ringan dan elastic exercise band merupakan pilihan terbaik untuk latihan dengan menggunakan beban. Jalan kaki dan jogging selama 1 jam perhari juga terbukti dapat menurunkan lemak viseral secara bermakna pada laki-laki tanpa mengurangi jumlah kalori yang dibutuhkan.

4.

Memberikan edukasi tentang ajaran Islam perihal makanan yang halal dan baik 4.1 Menjelaskan tentang makanan yang halal dan haram

Makanan yang Halal Halal artinya boleh, jadi makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut ketentuan syariat Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buahbuahan ataupun binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan, kecuali apabila ada nash AlQuran atau Al-Hadits yang menghatamkannya. Ada kemungkinan sesuatu itu menjadi haram karena memberi mudharat bagi kehidupan manusia seperti racun, barang-barang yang menjijikan dan sebagainya. Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. (QS. Al-Baqarah : 17) Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. (QS. Al-Baqarah : 168). Menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. (QS. Al-Araf : 157) Dari Abu Hurairah RA. ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah SWT adalah Zat Yang Maha Baik, tidak mau menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mumin sesuai dengan apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Taala berfirman : Hai para Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang sholeh. Allah Taala berfirman : Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kamu sekalian. (HR. Muslim)

26

Rasulullah SAW, ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang dipergunakan untuk perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW bersabda : Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan. (HR. Ibnu Majah dan Turmudzi). Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis makanan yang halal ialah : 1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan. 2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. 3. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah. 4. Binatang yang hidup di dalam air, baik air laut maupun air tawar. Makanan yang Haram Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh syara untuk dimakan. Setiap makanan yang dilarang oleh syara pasti ada bahayanya dan meninggalkan yang dilarang syara pasti ada faidahnya dan mendapat pahala.

Yang termasuk makanan yang diharamkan adalah : 1. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 3 dan Al-Anam ayat 145 : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. (QS. Al-Maidah : 3) Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Anam : 145)

27

Catatan semua bangkai adalah haram kecuali semua darah haram kecuali hati dan limpa. 2.

bangkai

ikan

dan

: belalang.

Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan. Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. (QS. Al-Araf : 157)

3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal, moral dan aqidah. Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar. (QS. Al-Araf : 33). 4. Bagian yang dipotong dari binatang yang masih hidup. Sabda Nabi SAW : Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang terpotong itu termasuk bangkai. (HR. Ahmad) 5. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian, rampasan, korupsi, riba dan cara-cara lain yang dilarang agama.

4.2 Menjelaskan tentang jenis, pengaturan dan cara makan yang baik sesuai ajaran Islam 1. Larangan Menggunakan Piring/Gelas Dari Emas Dan Perak Islam melarang keras penggunaan piring atau gelas dari emas dan perak untuk makan dan minum. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda : Artinya : "Dan janganlah kalian minum dari gelas emas atau perak, dan jangan (pula) makan menggunakannya. bahwa itu (piring/gelas dari emas dan perak) untuk mereka (non-muslim) didunia dan untuk kita diakherat." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud dan Ibnu Majah) 2. Larangan Makan dan Minum Dengan Posisi Bersandar Diriwayatkan dari Abu Juhaifah berkata : - - : Artinya : "Aku pernah bersama Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- ketika beliau berkata kepada seseorang yang bersamanya juga : Aku tidak makan dalam posisi bersandar." (HR Bukhori, Ahmad, At-tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah)
28

Ibnu Hajar menjelaskan maksud bersandar dalam hadist diatas : Macam-macam maksud bersandar seperti dalam hadist diatas diantaranya adalah bersandar ditangan dengan posisi badan miring. juga duduk dengan bersandarkan tangan kiri. 3. Mendahulukan Makan Dari Pada Sholat Ketika Makanan Telah Siap Ketika hidangan makanan telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan, maka dahulukan makan dari pada sholatnya sesuai dengan sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- : Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda : Artinya : "Jika telah siap hidangan makan malam untuk kalian dan (juga) telah dikumandangkan iqomah sholat, maka mulailah dengan makan malam dan jangan terburuburu sampai selesai (dari makan malam)." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-thirmidzi, Abu Daud, Ad-Darimi dan An-Nasai) 4. Membaca Basmalah Sebelum Makan Dan Minum, Hamdalah Setelahnya Termasuk dari adab makan dan minum adalah membaca basmalah sebelum makan dan minum, dan membaca hamdalah setelahnya. diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah berkata : - - - - : Artinya : "Ketika aku masih kecil dalam didikan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-. dan tanganku mengambil makanan dari segala sisi piring. maka berkata kepadaku Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- : wahai anak. bacalah basmalah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang dekat darimu." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah) Dan membaca hamdalah setelah makan atau minum, sesuai dengan sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- : Artinya : "Barang siapa yang setelah makan membaca Alhamdulillahil ladzi ad'amani hadza wa rozaqanihi min ghoiri haulin minni wala quwwah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR At-Tirmidzi. Al-Albani berkata : hadist hasan) 5. Makan Dan Minum Dengan Tangan Kanan Menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum, dan Islam melarang untuk menggunakan tangan kanan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda : Artinya : "Janganlah kalian makan dengan tangan kiri, karena setan makan menggunakan tangan kiri." (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah) 6. Memakan Makanan Dari Yang Terdekat
29

Termasuk adab makan dan minum yang diajarkan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallamadalah memakan makanan dari yang terdekat. sebagaimana sabda beliau kepada Umar bin Abi Salamah diatas. 7. Disunahkan Memakan Makanan Setelah Panasnya Berkurang Ketika hidangan itu masih panas, disunahkan untuk menunggunya sejenak sampai berkurang panasnya. berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Asma' binti Abi Bakar -radhiallahu 'anhuma- : ) ( : " " Artinya : "Bahwa ketika dia (Asma' binti Abi Bakar) menyiapkan bubur, kemudian dia menutupnya sampai berkurang panasnya. dia berkata : aku pernah mendengar dari Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- berkata : Begitu adalah lebih besar berkahnya." (HR Ad-Darimi dan Ahmad) An-Nawawi menjelaskan : bahwa yang demikian itu lebih besar berkahnya karena ketika panasnya telah berkurang, seseorang akan terhindar dari bahaya memakan makanan yang panas. sehingga tidak sakit dan kuat untuk mengamalkan ketaatan kepada Allah.

8. Tidak Mencela Makanan Memakan makanan yang disukai dan tidak mencela makanan ketika makanan itu tidak kita sukai. sebagaimana yang dipraktekkan Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- dalam hadist berikut : Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- tidak pernah mencela makanan sama sekali. jika beliau mau maka beliau memakannya, dan jika tidak makan beliau meninggalkannya." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi) 9. Tidak Meniup Pada Air Minum Pada saat air minum masih panas, dibenci untuk meniupnya agar cepat dingin. disarankan untuk menunggunya sampai dingin dengan sendirinya. berdasarkan larangan dalam sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- berikut : Artinya : "Jika salah seorang dari kalian hendak minum, maka jangan meniup ke (air) dalam bejana." (HR Bukhori, Muslim dan Ahmad) 10. Tidak Minum Langsung Dari Mulut Teko

30

Jika hendak minum, hendaklah menuangkan air ke gelas terlebih dahulu. dan tidak minum langsung dari mulut teko. Karena Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang akan hal demikian. Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang minum langsung dari mulut ceret atau teko." (HR Bukhori dan Ahmad) 11. Disunahkan Untuk Makan Bersama Disunahkan berkumpul ketika ingin makan. makan bersama akan menambah berkah. lebih banyak yang kumpul, maka lebih banyak berkahnya juga. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallah bersabda : Artinya : "Makanan satu orang cukup untuk dua orang, dan makanan dua orang cukup untuk empat orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang." (HR Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi) Beliau juga bersabda : Artinya : "Berkumpulkan ketika makan dan bacalah nama Allah maka Allah akan memberkati kalian dalam makanan itu." (HR Abu Daud dan Ahmad)

12. Tidak Berlebihan Dalam Makan Dan Tidak Juga Kekurangan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- menasehati untuk bijak dalam segala hal, termasuk dalam makanan. setiap orang harus mengkira-kira seberapa banyak yang dia butuhkan agar tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Dalam hadist, Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda : Artinya : "Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas." (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah) 13. Haram Duduk Pada Tempat Makan Yang Ada Minuman Kerasnya

5.

Menghitung jumlah kalori bahan makanan yang dimakan 1 hari yang lalu, termasuk makan besar dan selingan

Menu Sehari Safira Anis Silvia: 1025 Kalori

31

Waktu Pagi

Bahan Makanan Nasi Telu ayam Susu sapi

Penukar 1 karbohidrat 1 hewani Susu 1 buah 1 karbohidrat 1 hewani 1 nabati 1 sayuran 1 buah 1 buah Susu

Gram 150 55 200 cc 50 150 40 110 100 85 110 200 cc

URT 1 gls 1 btr 1 gls 1 bh 1 gls 1 ptg sdg I bj bsr 1 mangkuk 1 bh 1 ptg bsr 1 gls

Contoh Menu Nasi goreng Omelet Susu Pisang Nasi Ayam bakar Tahu bacem Sayur bayam Apel Pepaya Susu

Selingan Siang

Pisang Nasi Ayam Tahu Sayuran

Selingan Malam

Apel Pepaya Susu sapi

32

También podría gustarte