Está en la página 1de 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

Hasil Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan adapun hasil data yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Yang terdiri dari perhitungan rata-rata, standar Deviasi, Median dan Modus. Dari hasil tersebut kemudian di konversikan ke dalam distribusi frekuensi. Data yang dihasilkan pada penelitian ini, diperoleh dengan menggunakan metode Observasi dan metode Angket. Adapun hasil data penelitian dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Uraian Data Hasil Observasi Data yang diperoleh dari hasil Observasi di bagi dalam 3 aspek penilaian yang menyangkut kinerja mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar pada mata kuliah praktek instalasi listrik I Dari keseluruhan data diperoleh nilai rata-rata (M) sebesar 62.83 dan nilai standar Deviasi sebesar (SD) 7.76 dengan nilai Median (Me) 64 dan nilai Modusnya (Mo) 56. Pada tabel di bawah akan diperlihatkan hasi dari distribusi frekuensi dari Kinerja Praktikum Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro FT

33 UNM. Pendistribuan ini terdiri dari 4 kategori yaitu kategori Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang dan Rendah. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2 Distribusi frekuensi Kinerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Elektro dalam melakukan praktikum Frekuensi Kelas Interval Kategori Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 67 81 Sangat Tinggi 15 27.77 27.77 61 66 Tinggi 19 35.18 62.96 54 60 Sedang 13 24.07 87.03 44 53 Rendah 7 12.96 100 Jumlah 54 100 Berdasarkan pada tabel di atas dilihat bahwa untuk distribusi frekuensi kinerja mahasiswa Elektro FT UNM dalam melaksanakan praktikum terdapat 15 orang atau sebesar 27.77% yang berada pada kategori sangat tinggi, sebanyak 19 mahasiswa atau sebesar 35.18% berada pada kategori tinggi, 13 mahasiswa 24.07% berada pada kategori sedang dan 7 mahasiswa atau sebesar 12.96% berada pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
20 Frekuensi 15 10 5 0 15 19

13 7

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah

Gambar 11. Histogram Distribusi frekuensi Kinerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Elektro dalam melakukan praktikum Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum Kinerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM

34 dalam melakukan praktikum termasuk tinggi. Hal ini dibuktikan dari hasil pendistribusian di atas yang menunjukkan sebagian besar 35.18% mahasiswa berada pada kategori tinggi. Sedangkan untuk distribusi frekuensi dan pengkategoriannya untuk setiap aspek yang dinilai dapat dilihat sebagai berikut. a. Pengetahuan Untuk aspek pengetahuan ini dihasilkan nilai rata-rata (M) sebesar 12.00, Median (Me) sebesar 12, nilai Modus (Mo) 12 dan Standar Deviasi (SD) sebesar 2,17. Berikut ini dapat dilihat distribusi frekuensi dan pengkategorian kinerja ditinjau dari aspek pengetahuan (Tabel 3). Tabel 3 . Distribusi Frekuensi dan Pengkategorian Kinerja Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro FT UNM ditinjau dari segi aspek pengetahuan Kelas Interval Kategori Frekuensi Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 14 15 Sangat Tinggi 17 31.48 31.48 12 13 Tinggi 16 29.62 61.11 10 11 Sedang 14 25.92 87.03 89 Rendah 7 12.96 100 Jumlah 54 100 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa ditinjau dari segi aspek pengetahuan, Kinerja Mahasiswa Teknik Elektro FT UNM dalam melakukan praktikum, terdapat 17 mahasiswa atau sebesar 31.48% berada kategori sangat tinggi, 16 mahasiswa atau sebesar 29.62% berada pada kategori tinggi, sebanyak 14 mahasiswa atau

35 sebesar 25.92% berada pada kategori sedang dan 7 mahasiswa atau sebesar 12.96% berada pada kategori rendah.
20 Frekuensi 15 10 5 0 17 14 16 7

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah

Gambar 12. Histogram Distribusi frekuensi Kinerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Elektro dalam melakukan praktikum ditinjau dari segi aspek pengetahuan Berdasarkan pada uraian di atas, maka secara umum Kinerja Mahasiswa Elektro dalam melakukan praktikum ditinjau dari aspek pengetahuan berada pada kategori sedang. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengkategorian yang menunjukkan sebagian besar 31.48% berada pada kategori sangat tinggi. b. Sikap Untuk aspek Sikap dihasilkan nilai rata-rata (M) sebesar 21.81 Median (Me) sebesar 21, nilai Modus (Mo) 21 dan Standar Deviasi (SD) sebesar 2.73. Berikut ini dapat dilihat distribusi frekuensi dan

pengkategorian kinerja ditinjau dari aspek sikap. Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Pengkategorian Kinerja Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro FT UNM ditinjau dari segi aspek sikap Frekuensi Kelas Interval Kategori Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 25 30 Sangat Tinggi 8 14.81 14.81 21 24 Tinggi 31 57.40 72.22 19 20 Sedang 11 20.37 92.59 13 18 Rendah 4 7.40 100

36 Jumlah 54 100

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa ditinjau dari segi aspek Sikap, Kinerja Praktikum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM, terdapat 8 mahasiswa atau sebesar 14.81% berada kategori sangat tinggi, 31 mahasiswa atau sebesar 57.40% berada pada kategori tinggi, sebanyak 11 mahasiswa atau sebesar 20.37% berada pada kategori sedang dan 4 mahasiswa atau sebesar 7.40% berada pada kategori rendah.
35 30 Frekuensi 25 20 15 10 5 0 8 31 4

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah


11

Gambar 13. Histogram Distribusi frekuensi Kinerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Elektro dalam melakukan praktikum ditinjau dari segi aspek sikap Berdasarkan pada uraian di atas, maka secara umum kinerja mahasiswa elekro dalam melaksanakan praktikum ditinjau dari aspek sikap berada pada kategori sedang. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengkategorian yang menunjukkan sebagian besar mahasiswa 57.40% berada pada kategori tinggi. c. Keterampilan Untuk aspek Keterampilan dihasilkan nilai rata-rata (M) sebesar 29.01 Median (Me) sebesar 29.00, nilai Modus (Mo) 29.00 dan Standar

37 Deviasi (SD) sebesar 4.15. Berikut ini dapat dilihat pada Tabel 5. Distribusi frekuensi dan pengkategorian kinerja ditinjau dari aspek keterampilan. Tabel 5. Distribusi Frekuensi dan Pengaktegorian Kinerja Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro FT UNM ditinjau dari segi aspek keterampilan Frekuensi Kelas Interval Kategori Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 34 39 Sangat Tinggi 7 12.96 12.96 30 33 Tinggi 16 29.62 42.59 26 39 Sedang 16 29.62 72.22 22 35 Rendah 15 27.77 100 Jumlah 54 100 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa ditinjau dari segi aspek keterampilan, Kinerja Mahasiswa Teknik Elektro FT UNM dalam melakukan praktikum, terdapat 7 mahasiswa atau sebesar 12.96% berada kategori sangat tinggi, 16 mahasiswa atau sebesar 29.62% berada pada kategori tinggi, sebanyak 16 mahasiswa atau sebesar 29.62% berada pada kategori sedang dan 15 mahasiswa atau sebesar 27.77% berada pada kategori rendah.

16 14 12 10 8 6 4 2 0

Frekuensi

16 16

15

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah

Gambar 13. Histogram Distribusi frekuensi Kinerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Elektro dalam melakukan praktikum ditinjau dari segi aspek Keterampilan

38

Berdasarkan pada uraian di atas, maka secara umum Kinerja Mahasiswa Teknik Elektro FT UNM dalam melakukan praktikum ditinjau dari aspek Keterampilan berada pada kategori tinggi dan sedang. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengkategorian yang menunjukkan sebagian besar 29.62% berada pada kategori Tinggi dan Sedang. 2. Uraian Data Hasil Angket Pengambilan data dengan menggunakan angket dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung dari mahasiswa mengenai kegiatan-kegaitan mereka yang berkaitan dengan pelaksanaan praktikum. Angket yang digunakan terlebih dahulu di lakukan uji coba instrumen dengan mengambil sampel sebanyak 54 orang mahasiswa dari populasi yang sama pada penelitian ini. Kemudian di uji dengan menggunakan Uji validitas dan Uji reliabilitas. Dari hasil pengujian instrumen tersebut diperoleh sebanyak 22 dari 30 butir item soal yang dinyatakan valid dan 8 lainnya dinyatakan gugur. Adapun hasil perhitungan pengujian instrumen ini dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil data yang diperoleh dengan menggunakan angket. Pada tabel di bawah ini, menunjukkan apakah mahasiswa sebelum melakukan praktek pengukuran listrik, mereka terlebih dahulu mempelajarinya.

39 Tabel 5. Pernyataan mahasiswa bahwa mereka belajar sebelum masuk melakukan praktek pengukuran listrik Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 15 27.8 27.8 2 Sering 30 55.6 83.3 3 Kadang-Kadang 9 16.7 100 4 Tidak Pernah 0 0 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 1 Pada tabel di atas, dapat dilihat dari pernyataan bahwa mahasiswa belajar sebelum melakukan praktek pengukuran listrik terdapat 15 mahasiswa atau 27.8% yang menyatakan sangat sering, 30 atau 55.6%

yang menyatakan sering, 9 atau 16.7% yang menyatakan kadang-kadang dan tidak ada yang menyatakan tidak pernah. Berdasarkan uraian di atas, secara umum mahasiswa elektro sering belajar sebelum melakukan praktek pengukuran listrik. Ini dibuktikan dengan besarnya persentase 55.6% mahasiswa yang

menyatakan sering belajar sebelum melakukan praktek pengukuran listrik. Selanjutnya mengenai ketepatan mahasiswa hadir dalam

Laboratrium pada saat Praktek akan dilaksanakan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6. Ketepatan mahasiswa hadir dalam Laboratrium pada saat Praktek akan dilaksanakan No Pernyataan Frekuensi Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 16 29.62 29.62 2 Sering 20 37.03 66.66 3 Kadang-Kadang 17 31.48 98.14 4 Tidak Pernah 1 1.85 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 2

40 Pada tabel di atas, dapat menunjukkan bahwa mahasiswa yang menyatakan tepat waktu dalam melakukan praktek terdapat 16

mahasiswa atau 29.62% yang menyatakan sangat sering, 20 atau 37.03% yang menyatakan sering, 17 atau 31.48% yang menyatakan

kadang-kadang dan sebanyak 1 orang atau 1.85% yang menyatakan tidak pernah tepat waktu. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa secara umum mahasiswa Elektro sering tepat waktu dalam melaksanakan praktek. Hal ini dibuktikan dari tingginya persentase mahasiswa 37.03% yang menyatakan sering. Sedangkan untuk pernyataan mahasiswa mengenai kebiasaan mereka dalam melanggar peraturan yang berlaku pada saat

berlangsungnya Praktek di Laboratorium diuraiakan pada Tabel 8. Tabel 7. Pernyataan mahasiswa mengenai kebiasaan mereka dalam melanggar peraturan yang berlaku pada saat berlangsungnya Praktek di Laboratorium Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Tidak Pernah 15 27.77 27.77 2 Kadang-Kadang 30 55.55 83.33 3 Sering 9 16.67 100 4 Sangat Sering 0 0 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 3 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat kebiasaan mahasiswa dalam melanggar peraturan yang berlaku di laboratorium terdapat 15 mahasiswa atau 27,77% yang menyatakan tidak pernah, 30 mahasiswa atau 55,55% yang menyatakan kadang-kadang, 9 mahasiswa

41 atau 16.67% yang menyatakan sering dan tidak ada yang menyatakan sangat sering. Dengan demikian, maka dapat di simpulakan bahwa secara umum mahasiswa elektro kadang-kadang melanggar peraturan yang berlaku di Laboratorium. Hal ini dibuktikan dengan besarnya tingginya persentase 30 mahasiswa atau 55,55% yang menyatakan kadang-kadang. Selanjutnya, akan ditunjukkan distribusi frekuensi tentang

pernyataan mahasiswa mengenai kebiasaan mereka meninggalkan laboratorium pada saat berlangsungnya praktikum. Tabel 8. Pernyataan mahasiswa mengenai pemahaman tata cara penggunaan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum instalasi listrik. Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat memahami 9 16.66 16.67 2 Memahami 27 50 66.66 3 Kurang memahami 18 33.33 100 4 Tidak memahami 0 0 Jumlah 54 Sumber: Data angket nomor 5 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan mahasiswa mengenai pemahaman tata cara penggunaan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum instalasi listrik terdapat 9 mahasiswa atau 16.66% yang menyatakan sangat memahami, 27 mahasiswa atau 50% yang menyatakan memahami, 18 mahasiswa atau 33.33% yang menyatakan kurang memahami dan tidak terdapat mahasiswa

menyatakan tidak memahami. Dengan demikian, maka dapat disimpulakan bahwa secara umum mahasiswa elektro memahami tata cara penggunaan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum instalasi listrik. Hal ini dibuktikan

42 dengan besarnya tingginya persentase 27 mahasiswa atau 50% yang menyatakan memahami. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang pemanfaatan waktu luangnya di rumah untuk menambah pengetahuan prakteknya Tabel 9. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa mengenai pemanfaatan waktu luang dirumah untuk menambah pengalaman praktek instalasi listrik Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 3 5.55 5.55 2 Sering 16 29.62 35.18 3 Kadang-Kadang 30 55.55 90.74 4 Tidak Pernah 5 9.25 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang tentang pemanfaatan waktu luangnya di rumah untuk menambah pengetahuan prakteknya terdapat 3 mahasiswa atau 5.55% yang menyatakan sangat sering, 16 mahasiswa atau 29.62% yang menyatakan sering, 30 mahasiswa atau 55.55% yang menyatakan kadang-kadang

dan terdapat 5 mahasiswa dan 9.25% yang menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro kadang-kadang memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk menambah pengetahuan prakteknya. . Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang kebiasaan mereka dalam menanyakan kepada Dosen

Pembimbing tentang peralatan yang belum dipahaminya

43 Tabel 10. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang kebiasaan mereka dalam menanyakan kepada Dosen Pembimbing tentang peralatan yang belum dipahaminya Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 5 9.25 9.25 2 Sering 24 44.44 53.70 3 Kadang-Kadang 23 42.59 96.29 4 Tidak Pernah 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 7 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang kebiasaan mereka dalam menanyakan kepada Dosen Pembimbing tentang peralatan yang belum dipahaminya terdapat 5 mahasiswa atau 9.25% yang menyatakan sangat sering, 24 mahasiswa atau 44.44% yang menyatakan sering, 23 mahasiswa atau 42.59% yang menyatakan

kadang-kadang dan terdapat 2 mahasiswa dan 3.70% yang menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro sering menanyakan kepada Dosen Pembimbing tentang peralatan yang belum dipahaminya. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang relevansi teori mata kuliah praktek pengukuran listrik dan praktikumnya. Tabel 11. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang relevansi teori mata kuliah praktek pengukuran listrik dan praktikumnya Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat sesuai 11 20.37 20.37 2 sesuai 30 55.55 75.92 3 Kurang sesuai 9 16.66 92.59 4 Tidak Sesuai 4 7.40 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 8

44 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa

mahasiswa tentang relevansi teori mata kuliah praktek pengukuran listrik dan praktekumnya terdapat 11 mahasiswa atau 20.37% yang menyatakan sangat sesuai , 30 mahasiswa atau 55.55% yang menyatakan sesuai, 9 mahasiswa atau 16.66% yang menyatakan kurang sesuai dan 4 mahasiswa atau 7.40% menyatakan tidak sesuai. Dengan demikian,

maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro menyatakan bahwa teori mata kuliah praktek pengukuran listrik sesuai dengan praktikumnya. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang pemahamannya tentang teori dasar pengukuran listrik dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang pemahamannya tentang teori dasar pengukuran listrik Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat memahami 2 3.70 3.70 2 Memahami 35 64.81 68.51 3 Kurang memahami 16 29.62 98.14 4 Tidak memahami 1 1.85 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 9 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang pemahamannya tentang teori dasar pengukuran listrik .terdapat 2 mahasiswa atau 3.70% yang menyatakan sangat memahami, 35 mahasiswa atau 64.81% yang menyatakan memahami, 16 mahasiswa atau 29.62% yang menyatakan kurang memahami dan terdapat 1

mahasiswa dan 1.85% yang menyatakan tidak memahami. Dengan

45 demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro memahami teori dasar pengukuran listrik. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang penggunaan alat dan bahan secara efesien. Tabel 13. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang penggunaan alat dan bahan secara efesien Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 6 11.11 11.11 2 Sering 29 53.70 64.81 3 Kadang-Kadang 17 31.48 96.29 4 Tidak Pernah 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 10 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang penggunaan alat dan bahan secara efesien terdapat 6 mahasiswa atau 11.11% yang menyatakan sangat sering, 29 mahasiswa atau 53.70% yang menyatakan sering, 17 mahasiswa atau 31.48% yang menyatakan kadang-kadang dan terdapat 2 mahasiswa dan 3.70% yang menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro sering menggunakan peralatan dan bahan secara efesien. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang kebiasaannya mendiskusikan dengan teman-temannya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan praktikum pengukuran listrik.

46 Tabel 14. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang kebiasaannya mendiskusikan dengan teman-temannya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan praktikum pengukuran listrik Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 11 20.37 20.37 2 Sering 13 24.07 44.44 3 Kadang-Kadang 28 51.85 96.29 4 Tidak Pernah 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 12 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang kebiasaannya mendiskusikan dengan teman-temannya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan praktikum pengukuran listrik. terdapat 11 mahasiswa atau 20.37 % yang menyatakan sangat sering, 13 mahasiswa atau 24.07% yang menyatakan sering, 28 mahasiswa atau 51.85% yang menyatakan kadang-kadang dan terdapat 2 mahasiswa dan 3.70% yang menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro kadang-kadang mendiskusikan dengan teman-temannya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan praktikum pengukuran listrik. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi tanggapan mahasiswa tentang manfaat pemberian tugas laporan praktek dirumah sebagai upaya untuk membantu mendorong semangat belajar.

47 Tabel 15. tanggapan mahasiswa tentang manfaat pemberian tugas laporan praktek dirumah sebagai upaya untuk mendorong semangat belajar Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Membantu 14 25.92 25.92 2 Membantu 32 59.25 85.18 3 Kurang Membantu 8 14.81 100 4 Tidak Membantu 0 0 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 13 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang manfaat pemberian tugas laporan praktek dirumah sebagai upaya untuk membantu mendorong semangat belajar terdapat 14 mahasiswa atau 25.92% yang menyatakan sangat membantu, 32 mahasiswa atau 59.25% yang menyatakan membantu, 8 mahasiswa atau 14.81% yang

menyatakan kurang membantu dan tidak terdapat mahasiswa yang menyatakan tidak membantu. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro berpendapat bahwa pemberian tugas laporan praktek dirumah sebagai upaya untuk membantu

mendorong semangat belajar. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang sering menyelesaikan laporan mata kuliah praktikum instalasi listrik I sesuai dengan waktu yang diberikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19.

48 Tabel 16. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang sering menyelesaikan laporan mata kuliah praktikum instalasi listrik I Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 13 24.07 24.07 2 Sering 22 40.74 64.81 3 Kadang-Kadang 18 33.33 98.14 4 Tidak Pernah 1 1.85 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 15 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang sering menyelesaikan laporan mata kuliah praktikum instalasi listrik I terdapat 13 mahasiswa atau 24.07% yang menyatakan sangat sering, 22 mahasiswa atau 40.74% yang menyatakan sering, 18 mahasiswa atau 33.33% yang menyatakan kadang-kadang dan terdapat 1 mahasiswa dan 1.85% yang menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro sering

menyelesaikan laporan mata kuliah praktikum instalasi listrik I. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang penyelesaian laporan mata kuliah praktek sesuai dengan waktu yang diberikan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang perasaan jika pekerjaan dikritik Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Senang 9 16.66 16.66 2 Senang 26 48.14 64.81 3 Kurang Senang 17 31.48 96.29 4 Tidak Senang 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: data angket nomor 20 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang tentang perasaan jika pekerjaan dikritik terdapat 9 mahasiswa atau

49 16.67% yang menyatakan sangat senang, 26 mahasiswa atau 48.14% yang menyatakan senang, 17 mahasiswa atau 31.48% yang menyatakan kurang senang dan terdapat 2 mahasiswa dan 3.70% yang menyatakan tidak senang. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro menyatakan senang jika pekerjaannya dikritik. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang melakukan responsi sebelum melaksanakan praktikum instalasi listrik dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 18. Distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang melakukan responsi sebelum melaksanakan praktikum instalasi listrik Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat Sering 25 46.29 46.29 2 Sering 18 33.33 79.62 3 Kurang Sering 11 20.37 100 4 Tidak Sering 0 0 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 21 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang melakukan responsi sebelum melaksanakan praktikum instalasi listrik terdapat 25 mahasiswa atau 46.29% yang menyatakan sangat sering, 18 mahasiswa atau 33.33% yang menyatakan sering, 11 mahasiswa atau 20.37% yang menyatakan kurang sering dan terdapat tidak ada

mahasiswa yang menyatakan tidak sering. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum menurut mahasiswa elektro sangat sering melakukan responsi sebelum melaksanakan praktikum instalasi listrik..

50 Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang hasil praktek yang anda lakukan pada mata kuliah praktikum instalasi listrik I.. Tabel 19. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang hasil praktek yang dilakukan pada mata kuliah praktikum instalasi listrik I Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat memuaskan 8 14.81 14.81 2 Memuaskan 34 62.96 77.77 3 Kurang memuaskan 10 18.51 96.29 4 Tidak memuaskan 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 22 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang hasil praktek yang anda lakukan pada mata kuliah praktikum instalasi listrik I terdapat 8 mahasiswa atau 14.81% yang menyatakan sangat memuaskan, 34 mahasiswa atau 62.96% yang menyatakan memuaskan, 10 mahasiswa atau 18.51% yang menyatakan kurang memuaskan dan terdapat 2 mahasiswa dan 3.70% yang menyatakan tidak memuaskan. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil praktek yang dilakukan pada mata kuliah praktikum instalasi listrik I memuaskan. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang memeriksa kembali hasil praktek yang telah dirangkai sebelum memperlihatkan kepada dosen pembimbing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 23.

51 Tabel 20. Distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang memeriksa kembali hasil praktek yang telah dirangkai sebelum memperlihatkan kepada dosen pembimbing Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat sering 16 29.62 29.62 2 Sering 23 42.59 72.22 3 Kurang sering 11 20.37 92.59 4 Tidak sering 4 7.40 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 23 Tabel di atas menunjukkan bahwa pernyataan mahasiswa tentang memeriksa kembali hasil praktek yang telah dirangkai sebelum

memperlihatkan kepada dosen pembimbing terdapat 16 mahasiswa atau 29.62% yang menyatakan sangat sering, 23 mahasiswa atau 42.59% yang menyatakan sering, 11 mahasiswa atau 20.37% yang menyatakan kurang sering dan terdapat 4 mahasiswa dan 7.40% yang menyatakan tidak sering. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elekrto menyatakan sering memeriksa kembali hasil praktek yang telah dirangkai sebelum memperlihatkan kepada dosen pembimbing. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang kemampuan dalam mengelola kerja praktikum yang diberikan oleh dosen pembimbing.

52 Tabel 21. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang kemampuan dalam mengelola kerja praktikum yang diberikan oleh dosen pembimbing Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat mampu 8 14.81 14.81 2 Mampu 30 55.55 70.37 3 Kurang mampu 14 25.92 96.29 4 Tidak mampu 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: data angket nomor 24 Pada tabel di atas dapat kemampuan dalam mengelola kerja praktikum yang diberikan oleh dosen pembimbing terdapat 8 mahasiswa atau 14.81% yang menyatakan sangat mampu, 30 mahasiswa atau 55.55% yang menyatakan mampu, 14 mahasiswa atau 25.92% yang menyatakan kurang mampu dan 2 dan 3.70% orang yang menyatakan tidak mampu. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro mampu dalam mengelola kerja praktikum yang diberikan oleh dosen pembimbing. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang sikap dalam menghadapi praktikum instalasi listrik I. Tabel 22. distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang sikap dalam menghadapi praktikum instalasi listrik I Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat serius 11 20.37 20.37 2 Serius 36 66.66 87.03 3 Kurang serius 5 9.25 96.29 4 Tidak serius 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: data angket nomor 25 Pada tabel di atas sikap dalam menghadapi praktikum instalasi listrik I terdapat 11 mahasiswa atau 20.37% yang menyatakan sangat

53 serius, 36 mahasiswa atau 66.66% yang menyatakan serius, 5 mahasiswa atau 9.25% yang menyatakan kurang serius dan 2 dan 3.70% orang yang menyatakan tidak serius. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa elektro sikapnya serius dalam menghadapi praktikum instalasi listrik I. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang memahami prinsip kerja alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum instalasi listrik I. Tabel 23. Distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang memahami prinsip kerja alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum instalasi listrik I Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat memahami 7 12.96 13.96 2 Memahami 35 64.81 77.77 3 Kurang memahami 10 18.51 96.29 4 Tidak memahami 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: data angket nomor 26 Pada tabel di atas tentang memahami prinsip kerja alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum instalasi listrik I terdapat 7 mahasiswa atau 12.96% yang menyatakan sangat memahami, 35 mahasiswa atau 64.81% yang menyatakan memahami, 10 mahasiswa atau 18.51% yang menyatakan kurang memahami dan 2 dan 3.70% orang yang menyatakan tidak memahami. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa memahami prinsip kerja alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum instalasi listrik I.

54 Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang selalu menyelesaikan job praktek tepat waktu. Tabel 24. Distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang selalu menyelesaikan job praktek tepat waktu Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat sering 8 14.81 14.81 2 Sering 34 62.96 77.77 3 Kurang sering 10 18.51 96.29 4 Tidak pernah 2 3.70 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 27 Pada tabel di atas tentang selalu menyelesaikan job praktek tepat waktu terdapat 8 mahasiswa atau 14.81% yang menyatakan sangat sering, 34 mahasiswa atau 62.96% yang menyatakan sering, 10 mahasiswa atau 18.51% yang menyatakan kurang sering dan 2 mahasiswa atau 3.70% orang yang menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa sering menyelesaikan job praktek tepat waktu. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang penerapan prinsip-prinsip K3 dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I. Tabel 25. Distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang penerapan prinsip-prinsip K3 dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat sering 11 20.37 20.37 2 Sering 21 38.88 59.25 3 Kurang sering 18 33.33 92.59 4 Tidak pernah 4 7.40 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 29

55 Pada tabel di atas tentang menerapkan prinsip-prinsip K3 dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I terdapat 11 mahasiswa atau 20.37% yang menyatakan sangat sering, 21 mahasiswa atau 38.88% yang menyatakan sering, 18 mahasiswa atau 33.33% yang menyatakan kurang sering dan 4 mahasiswa atau 7.40% orang yang menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa sering menerapkan prinsip-prinsip K3 dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I. Selanjutnya mengenai distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang membawa peralatan sendiri dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I. Tabel 26. Distribusi frekuensi pernyataan mahasiswa tentang membawa peralatan sendiri dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I Frekuensi No Pernyataan Absolut Relatif (%) Komulatif (%) 1 Sangat sering 16 29.62 29.62 2 Sering 16 29.62 59.25 3 Kurang sering 18 33.33 92.59 4 Tidak pernah 4 7.40 100 Jumlah 54 100 Sumber: Data angket nomor 30 Pada tabel di atas tentang membawa peralatan sendiri dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I terdapat 16 mahasiswa atau 29.62% yang menyatakan sangat sering, 16 mahasiswa atau 29.62% yang menyatakan sering, 18 mahasiswa atau 33.33% yang menyatakan kurang sering dan 4 mahasiswa atau 7.40% orang yang menyatakan tidak pernah.

56 Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa sangat sering dan sering membawa sendiri peralatan dalam melaksanakan praktek instalasi listrik I. B. Pembahasan Berdasarkan pada uraian hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas dapat ketahui bahwa secara umum Kinerja Praktikum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro termasuk tinggi. Hal ini dibuktikan dari hasil pendistribusian dan pengkategorian yang menunjukkan sebagian besar (35.18%) mahasiswa berada pada kategori tinggi dan nilai rataratanya sebesar 62.83. Secara garis besar, tingginnya Kinerja Praktikum Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM dipengaruhi oleh 3 aspek, yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap dan aspek keterampilan

mahasiswa. Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa untuk aspek pengetahuan termasuk pada kategori sedang dengan perolehan rata-rata sebesar 12.00 dengan nilai terbesar 15 dan nilai terendah 8. Begitu pula dengan aspek sikap yang juga termasuk sedang dengan perolehan ratarata sebesar 21.81 dengan perolehan nilai terbesar 30 dan perolehan nilai terkecil sebesar 13. sedangkan untuk aspek keterampilan, juga termasuk dalam kategori sedang dengan perolehan nilai rata-rata sebesar sebesar 29.01 dengan perolehan nilai terbesar 39 dan perolehan nilai terkecil sebesar 22.

57 Pada dasarnya kategori sedang yang diperoleh Kinerja Praktikum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Elektro FT UNM cenderung meningkat ke kategori tinggi, hal ini terlihat dari kebanyakan perolehan nilai kinerja mahasiswa berada di atas nilai rata-rata. Oleh karena itu, masih dibutuhkan upaya dari semua pihak yang terkait untuk dapat mencapai hasil yang lebih baik lagi dalam hal Kinerja Praktikum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM. Upaya peningkatan mutu Kinerja Praktikum Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM dapat dilakukan dengan lebih memfokuskan pada 3 aspek yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek keterampilan. Aspek pengetahuan dapat di kembangkan dengan pemberian motivasi bagi mahasiswa untuk giat dalam belajar. Pada Tabel 5 dapat dilihat kebanyakan mahasiswa yang menyatakan bahwa mereka sering belajar sebelum masuk melakukan praktek pengukuran listrik. Pada Tabel 8 dan Tabel 12 menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang memahami teori dasar dan penggunaan peralatan pengukuran listrik. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang memadai dalam hal pengukuran listrik. Sedangkan untuk aspek sikap dapat dikembangkan dengan melalui jalan pengawasan dalam pelaksanaan praktek dan pemberian sanksi yang ketat bagi mahasiswa yang sering melanggar peraturan. Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa masih banyak mahasiswa yang mengaku kadang-

58 kadang melanggar peraturan pada saat pelaksanaan praktek. Padahal pada saat pelaksanaan praktikum sangat dibutuhkan sikap kedisiplinan. Kurangnya sikap kedisiplinan pada mahasiswa berdampak buruk bagi mahasiswa sendiri, seperti terjadinya kecelakaan atau gangguan fisik bagi mahasiswa pada saat melakukan praktek.(lihat Tabel 7). Aspek keterampilan dapat dikembangkan melalui motivasi untuk membuat mahasiswa kreatif dalam pelaksanaan praktek. Salah satu contoh yang dilakukan adalah selalu menyelesaikan job praktek tepat pada waktunya. Pada Tabel 24, dapat dilihat bahwa banyak mahasiswa sering menyelesaikan job praktek tepat pada waktunya.

También podría gustarte