Está en la página 1de 42

Konsep Asuhan Neonatus Adaptasi Bayi Baru Lahir

Lastri Mei Winarni

Pendahuluan
50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal Kurang baiknya penanganan BBL yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup dan bahkan kematian

Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga neonatus perlu menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin

Lanjutan
Periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi Perlunya adaptasi fisiologis yang dilakukan oleh BBL dan perlu diketahui dengan baik oleh tenaga kesehatan khusuhnya bidan

Adaptasi neonatal adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus

Mekanisme Homeostasis BBL


Sistem Respirasi/sirkulasi Pernafasan volunter Alveoli Vaskularisasi paru-paru Resistensi paru Intake oksigen Belum berfungsi Kolaps Belum aktif Tinggi Dari plasenta ibu Berfungsi Berkembang Aktif Rendah Dari paru bayi sendiri Intrauterin Ekstrauterin

Pengeluaran CO2 Sirkulasi paru


Sirkulasi sistemik Denyut jantung Saluran cerna Absorpsi nutrien Kolonisasi kuman Feses Enzim pencernaan

Di plasenta Tidak berkembang


Lebih cepat Belum aktif Belum Mekoneum Belum aktif

Di paru Berkembang banyak


Lebih lambat Aktif Segera > Hari ke-4, feses biasa aktif

Resistensi perifer rendah Resistensi perifer tinggi

Homeostasis adalah kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi vital, bersifat dinamis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan, termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan intrauterin. Homeostasis pada neonatus juga ditentukan oleh maturitas dan status gizi

Contoh
Pada bayi kurang bulan matriks otak belum sempurna, sehingga mudah terjadi perdarahan intrakranial

Sindrom asfiksia dan hiperbilirubinemian juga tinggi Pada bayi lewat waktu adanya hambatan pertumbuhan janin akibat penurunan fungsi plasenta dan hipoksia janin

Sistem Pernafasan
Pada usia 24 hari calon paru-paru terbentuk Pada usia 28 hari kedua bronchi membesar Pada usia kehamilan 6 minggu terbentuk segmen bronchus Pada usia kehamilan 12 minggu terjadi diferensiasi lobus Pada usia kehamilan 24 minggu terbentuk alveolus Pada usia kehamilan 28 minggu terbentuk surfaktan Pada kehamilan 34-36 minggu struktur paru-paru matang

Proses Pernafasan Bayi Baru Lahir


Rangsangan gerakan pernafasan pertama terjadi karena tekanan mekanik toraks sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi mekanik), penurunan PaO2 dan kenaikan PaCO2 merangsang kemoresptor yang terletak di sinus karotikus (stimulasi kimiawi), rangsangan dingin di daerah muka dan perubahan suhu di dalam uterus (stimulasi sensorik) dan refleks deflasi hering breur

Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan diafrgamatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yaitu dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan di dalam

Suhu Tubuh
Terdapat 4 mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh bayi ke lingkungannya

1. 2. 3. 4.

Konduksi Konveksi Radiasi Evaporasi

Mencegah Bayi Kehilangan Panas


Mengeringkan bayi Menyelimuti bayi Menutup bagian kepala bayi Metode kangguru Tidak memandikan bayi dalam waktu 6 jam pertama Menempatkan bayi dalam tempat yang hangat

Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan karbohidrat Pada hari kedua pembakaran lemak energi berasal dari

Setelah mendapatkan ASI maka energi yang terpenuhi mencapai 60% lemak dan 40% karbohidrat

Sistem Peredaran Darah


Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi dua perubahan besar :
Penutupan foramen ovale pada atrium paru-paru aorta Penutupan duktus arterious antara arteri paru-paru dan aorta

Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pertama ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paruparu. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru meningkatkan peningkatan pembuluh darah dan tekanan pada atrium kiri. Dengan peningkatan tekanan atrium kiri ini dan penurunan tekanan atrium kanan, foramen ovale secara fungsional akan menutup

2 Peristiwa Peningkatan Tekanan Pembuluh Darah

Keseimbangan Air dan Ginjal


Tubuh bayi mengandung lebih banyak air dan kadar natrium yang lebih besar daripada Kalium karena ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron masih belum memadai seperti orang dewasa, ketidakseimbangan luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal serta renal blood flow relatif kecil

Imunoglobulin
Plasenta merupakan swar sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis. Pada BBL hanya terdapat IgG sehingga imunologi dari ibunya dapat melalui plasenta Tetapi bila ada infeksi yang dapat menembus plasenta (lues, toxo, herpes simpleks), reaksi imunologis dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma dan antibodi gamma A, G, dan M

Imunologi
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL sel-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien

Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL yang lahir dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus di dalam tubuh ibunya. Reaksi antibody keseluruhan terhadap antigen asing masih belum bisa dilakukan sampai awal kehidupan anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh

ASI dan kekebalan terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif kepada bayi dalam bentuk :
Laktoferin zat besi (E.coli, stafilokokus dan ragi, kuman patogen) Lisosom: bersama IgA mempunyai fungsi antibakteri dan juga menghambat pertumbuhan barbagai macam virus Bayi BAB 4-6 kali sehari namun ada kecenderungan untuk sulit BAB

Traktus Digestivus
Pada neonatus, traktus digestivus mengandung zat berwarna hitam kehijauan yang terdiri dari mukopolisakarida yang disebut mekonium Mekoneum keluar pada 10 jam pertama dan dalam 4 hari biasanya feses sudah berbentuk secara khas

Enzim sudah terbentuk kecuali amilase pankreas

Traktus Digestivus
BBL yang tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dan glikogen. Hal ini akan terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup Seorang bayi yang sehat akan menyimpan glukosa sebagai glikogen terutama dalam hati selam bulan-bulan terakhir kehidupan dalam rahim

Seorang bayi yang mengalami hipotermi pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan menggunakan persediaan glikogen dalam jam pertama kelahiran

Hati
Setelah lahir hati mengalami kenaikan kadar protein serta penurunan kadar lemak dan glikogen

Sel hemopoetik juga mulai berkurang, walaupun memakan waktu agak lama Enzim hati belum aktif benar, detoksifikasi juga belum sempurna daya

Keseimbangan Asam Basa


Derajat keasaman darah pada waktu lahir sangat rendah, karena terjadi glikolisis anaerobik

Dalam 24 jam neonatus mengkompensasi asidosis ini

telah

Menurunkan resiko infeksi / pencegahan infeksi pada BBL :


Pakai sarung tangan, apron plasik atau karet jika menangani bayi terutama darah, mekonium atau cairan amnion dibersihkan dari kulit bayi Bersihkan darah dan cairan tubuh lainya secara hati-hati dengan menggunakan kapas bukan kassa yang dicelupkan ke dalam air hangat, diikuti dengan pengeringan kulit Cuci tangan sebelum memegang atau merawat bayi

Menurunkan resiko infeksi / pencegahan infeksi pada BBL :


Tunda membersihkan BBL sampai suhunya stabil (biasanya 6 jam). Yang Sangat penting adalah area bokong dan perineal Perawatan tali pusat dalam mencegah kolonisasi infeksi secara umum adalah cuci tangan atau pakai antiseptik sebelum dan sesudah perawatan tali pusat

Pencegahan infeksi lainnya :


Praktek persalinan aman Menyusui ASI dini terutama kolostrum Deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting

Rawat gabung / rooming in


Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama-sama atau pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu setiap saat ibu tersebut dapat menyusui anaknya Sifat rawat gabung : Kontinue Dengan bayi tetap berada di samping ibunya terusmenurus Intermitten Dimana bayi sewaktu-waktu ingin menyusui atau atas permintaan ibunya dapat dibawa kepada ibunya

Tujuan rawat gabung :


Bantuan emosional Setelah proses kehamilan dan persalinan yang lama dan melelahkan, ibu akan sangat senang dan bahagia bila dekat dengan bayinya. Hubungan ibu dan bayi sangat penting ditumbuhkan pada saat awal dan bayi akan memperoleh kehangatan tubuh ibu, kelembutan dan kasih sayangnya Penggunaan ASI Dari segala sudut pertimbangan mak ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan produksi ASI akan makin cepat dan makin banyak bila menyusui dilakukan dengan segera dan sesering mungkin. Hal ini dimungkinkan dengan adanya rawat gabung

Tujuan rawat gabung :


Pencegahan infeksi Dengan melakukan rawat gabung maka infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang mengandung antibody tinggi akan memberikan kekebalan yang tinggi. Kekebalan ini akan mencegah infeksi terutama diare Pendidikan kesehatan Pada saat melakukan rawat gabung dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu, terutama primipara

Pelaksanaan rawat gabung :


Di poliklinik kebidanan
Ibu- ibu diberikan penyuluhan tentang kebaikan ASI dan perawatan gabung : perawatan payudara, makanan ibu hamil, perawatan bayi dan lain-lain Memutar film tentang cara perawatan payudara, KB, cara memandikan bayi, merawat tali pusat dan lain sebagainya Melayani konsultasi dalan masalah kesahatan ibu dan anak Membuat laporan bulanan mengenai jumlah pengunjung, aktivitas-aktivitas, problem yang dijumpai, dll

Pelaksanaan rawat gabung :


Di kamar bersalin
Bayi memenuhi syarat perawatan gabung dilakukan perawatan BBL seperti biasa. Kriteria yang diambil sebagai patokan untuk dirawat bersama ibunya adalah : Nilai APGAR lebih dari 7 Barat badan >2500 gr - <4000 gr Masa kehamilan lebih dari 36 minggu dan 42 minggu Lahir spontan Tidak ada infeksi intra partum Ibu sehat Tidak ada kompliksi persalinan baik pada ibu maupun pada bayinya Tidak ada kelainan bawaan yang berat

Di Kamar bersalin
Bayi segera disusukan segera setelah lahir kepada ibunya Memberikan penyuluhan mengenai ASI perawatan gabung, terutama bagi yang belum mendapat penyuluhan di poliklinik Mengisi status secara lengkap dan benar Persiapan agar ibu dan bayinya dapat bersama-sama ke ruangan Memberitahukan kepada petugas di ruangan perinatologi dan bahwa ada bayi yang akan dirawat serta pengurus administrasinya

Pelaksanaan rawat gabung :


Di ruang perawatan
Bayi diletakkan dalam tempat tidur ditempatkan disamping tempat tidur ibu Bidan harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat mengenali keadaan-keadaan yang tidak normal serta kemudian melaporkan kepada dokter jaga Bayi boleh menyusu sesering mungkin Bayi tidak boleh diberi susu botol. Bila terpaksa / sesuai dengan indikasi medis bayi dapat diberi susu formula dengan menggunakan sendok

Di ruang perawatan

Ibu harus dibantu untuk dapat menyusui bayi dengan baik jaga untuk merawat payudaranya Keadan bayi sehari-hari dicatat dalam status Bila bayi sakit / perlu observasi lebih teliti maka bayi dipindahkan ke ruang perawatan khususu BBL Bila ibu dan bayi sudah boleh pulang beri penyuluhan dan dipesan agar memeriksakan bayinya satu minggu kemudian Status yang sudah lengkap, dikirim ke ruang follow up

Pelaksanaan rawat gabung :


Diruang poliklinik / ruangan rawat jalan Pemeriksaan yang dilakukan adalah :
Menimbang berat badan bayi Memperhatikan payudara ibu, apakah ada kelainan yang menggangu proses laktasi Anamnesis mengenai makanan bayi yang akan diberikan serta keluhan yang timbul Memberikan nasehat mengenai makanan bayi, cara menyusui bayi, perawatan payudara, perawatan bayi dan makan ibu menyusu Memberikan peraturan makanan bayi, pemeriksaan bayi oleh ahli anak

Kontra indikasi rawat gabung :


Keadaan ibu
Penyakit jantung derajat III sebaiknya tidak menyusui Pasca eklamsia keadaan belum baik Penyakit infeksi akut TBC terbuka Penyakit hepatitis B terinfeksi HIV atau herpes simpleks Terbukti menderita karsinoma payudara Psikosis

Kontra indikasi rawat gabung :


Keadaan bayi Bayi kejang atau kesadaran menurun Sakit pada jantung dan paru Bayi yang memerlukan pengawasan intensif/terapi khusus Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusu

Keuntungan :

Keuntungan dan kerugian rawat gabung :

Menggalakkan pemberian ASI Kontak emosi ibu /anak lebih dini dan lebih rapat Ibu dapat segera melaporkan keadaan bayi yang aneh ditemuinya Ibu dapat belajar cara merawat bayi Mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/bidan dan membangkitkan kepercayaan diri yang lebih besar dalam perawatan bayi

Kerugian : Ibu kurang dapat beristirahat terganggu oleh bayinya sendiri / bayi yang lain menangis Bisa terjadi salah pemberian makanan oleh karena pengaruh rekan-rekanya Ibu-ibu yang sakit atau yang kurang tahu hygiene/kebersihan Bayi bisa mendapatkan infeksi dari pengunjung

Keuntungan dan kerugian rawat gabung :

También podría gustarte