Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
2. Intervention on behalf of the violated innocents is lawful. 3. States have a right to punish excessive violations of the Natural Law, whether the injuries are perpetrated against themselves or others with whom they have no direct involvement. 4. Futile wars which defend liberty but put life in severe jeopardy are foolhardy. Resistance is not always just and praiseworthy in defense of liberty. Furthermore, war must be publicly declared by a legitimate authority in order that both sides may determine its justness, and, if necessary and willing, the sides must make amends before hostilities begin. Semua aturan yang dituliskan oleh Grotius mengenai kriteria just war di atas termasuk ke dalam seperangkat aturan yang olehnya disebut Law of Nations, sebuah hukum yang mengatur tidak hanya mengenai kriteria perang yang adil tetapi bagaimana sebuah perang yang baik harusnya dilakukan. Termasuk di dalamnya aturan mengenai korban dan tahanan perang. Secara singkat, Grotius bisa disebut sebagai Bapak Hukum Humaniter Internasional. Secara umum, Grotius memang sangat idealis. Ia termasuk pemikir yang sangat percaya pada moral sebagai dasar bagi jalannya negara juga hubungan antar negara. Namun demikian, ia juga cukup realis ketika ia mengatakan bahwa perang merupakan sebuah metode penyelesaian konflik yang tidak terhindarkan dalam hubungan antar negara. Demi kompromi atas kedua pemikiran yang berbeda ini, ide just war dan law of nations yang disusun oleh Grotius sangatlah menarik. Dengan teorinya tersebut, Grotius mengatakan bahwa walaupun perang ialah tindakan yang brutal, tetapi untuk melakukannya tidak perlu dengan kekejaman yang berlebihan. Ada aturan yang bisa disepakati bersama untuk mengatur bagaimana perang tersebut harus dijalankan. Lagi-lagi, moral ia jadikan sebagai dasar bagi pembentukan aturan tersebut. Dengan tegas Grotius mengatakan, Any war that doesnt fulfill all criteria of just war isnt morally just at all. Ide ini mungkin terdengar sederhana ketika kita melihatnya dari perspektif jaman sekarang ketika hukum internasional yang mengatur masalah perang telah sedemikian ketatnya. Tetapi, pada abad ke-17 ide Grotius ini sangatlah brilian karena dengan teorinya mengenai hukum perang di atas, berarti ia telah mendeklarasikan hak-hak tiap orang untuk tetap dilindungi oleh negara dalam keadaan apapun, termasuk perang. Grotius termasuk mampu mendobrak realita sosial pada masa itu yang sangat mengutamakan kepentingan negara/kerajaan tanpa perhatian terhadap rakyat yang menjadi korban perang. Dengan kepercayaannya yang penuh akan moral, Grotius juga percaya penuh terhadap hak-hak
manusia. Pernyataan RIGHT is a moral quality annexed to the person, justly entitling him to possess some particular privilege, or to perform some particular act'. A right is something that we have, dengan jelas menunjukkan bahwa moral dan hak merupakan dua sisi dari koin yang selalu beriringan.