Está en la página 1de 12

ASUHAN KEPERAWATAN SELAMA MASA HAMIL

A.PENGKAJIAN Proses pengkajian berlangsung sepanjang periode prenatal proses di mulai saat wanita bertemu dengan tenaga kesehatan karena ia menduga dirinya hamil.Pengkajian meliputi wawancara, pengkajian fisik, dan tes laboratorium. Setiap penyimpangan dari temuan normal dapat mengindikasikan suatu komplikasi sehingga harus dilakukan tes dan pengkajian lebih lanjut. 1. Anamnesa Wawancara berguna untuk membina hubungan yang terapeutik antara perawat dan ibu hamil. Wawancara di rencanakan dan berisi komunkasi yang berfokus pada topik tertentu. Dua sumber biasanya di pakai untuk mengumpulkan data intrepetasi data subjektif pasien tentang status kesehatan dan observasi objektif perawat.selama wawancara perawat mengobservasi afek klien postur bahasa tubuh warna kulit dan tanda fisik serta emosional.Evaluasi meliputi riwayat kesehatan komperensif yang menekankan pada kehamilan saat ini, kehamilan sebelumnya, keluarga, riwayat, psikososial, budaya, pengkajian fisik, tes diagnostik dan pengkajian semua resiko yang mungkin terjadi (NAACOG, 1991) Hal-hal yang yang diajukan adalah : Data Subyektif a. Identitas ibu hamil dan suami Nama, umur, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat. b. Keluhan utama / alasan periksa Apakah klien datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan ataukah ada pengaduanpengaduan lain. c. Riwayat menstruasi Kapan mendapat haid pertama, bagaimana siklusnya dan banyaknya pembalut yang dipakai. d. Riwayat perkawinan Kawin atau tidak Berapa kali kawin Berapa lama kawin e. Riwayat obstetri Apakah klien sebelumnya pernah mengalaami abortus, perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan, dokter,dukun). Apakah ibu hamil aterm atau prematur. Data yang dikumpulkan mencakup usia menarke dan riwayat menstruasi, invertilitas, setiap anomali ginekologi misalnya fibroit, riwayat penyakit menular seksual. Riwayat seksual, semua kehamilan, termasuk kehamilan saat ini dan akhirnya.

f. Riwayat kehamilan yang lalu Apakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat, persalinannya spontan atau buatan. g. Riwayat kehamilan saat ini Kapan mendapat haid terakhir, apakah mulai terasa pergerakan anak, kalau kehamilan masih muda adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan, dan apabila kehamilan tua adakah bengkak di kaki atau muka sakit pinggang, dll. Pernahkah memeriksakan kehamilannya ke bidan terdekat, sudahkah mendapat suntikan TT. h. Riwayat seksual Pola hubungan seksual selama kehamilan. i. Riwayat kontrasepsi Alat kontrasepsi apa yang digunakan klien j. Riwayat penyakit yang pernah dialami Adakah penyakit yang memperberat kehamilan. k. Riwayat penyakit keluarga Adakah keluarga yang mempunyai penyakit DM, jantung, hipertensi, dll. l. Riwayat psikososial Bagaimana suasana atau keadaan klien dalam menghadapi kehamilannya. Pada ibu hamil yang pertama kali mengalami kehamilan akan merasa cemas, labil dan ketidaktahuan terhadap perubahan fisiologisnya. m. Riwayat sosial Apakah kehamilannya diharapkan atau tidak dan dukungan dari keluarga dan suami. Riwayat Sosial. Faktor situasi seperti pekerjaan wanita dan pasangannya, pendidikan, status perkawinan, Latar belakang,budaya dan etnik serta status sosial ekonomi ditetapkan dalam riwayat status sosial. Mekanisme koping dan pola interaksi diindentifikasi Perawat menentukan pengetahuan wanita (pasangan) tentang kehamilan, perubahan maternal, pertumbuhan janin, perawatan diri dan perawatan bayi yang baru lahir, termasuk pemberian makanan. Sikap terhadap rentang berlaku seksual yang diterimaselama kehamilan di gali. n. Riwayat nutrisi Kebiasaan makan dan minum baik sebelum hamil dan sesudah kehamilan serta konsistensinya. Aspek ini merupakan komponen penting dalam riwayat prenata. Status nutrisi seorangwanita hamilmemiliki efek langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan wanita memiliki motivasi yang tinggi untuk mempelajari gizi yang baik. Pengkajian diet dapat mengungkapkan data praktek diet khusus,alergi makanan.dan perilaku makan. Serta faktor lain yang terkait dengan status nutrisi. o. Riwayat obat-obatan Apakah klien mempunyai kebiasaan merokok, minuman alkohol atau pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Perlu di kaji tentang penggunaan obat baik secara legal ( obat bebas, tembakau, obat yg di resepkan, rokok, kafein, alkohol) maupun ilegal(mariyuana kokain) banyak substansi menembus plasentadan dapat menimbulkan efek merugikan pada janin yang berkembang.screnningtoksikologi urine periodik sering di rekomendasikan untuk wanita hamil yang memiliki riwayat menggunakn obat obatan ilegal. p. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga dekat pasi8en termasuk orang tua, saudara kandung dan anak anak hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik atau familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin 2. Pemeriksaan Umum Keadaan umum penderita, Status Nutrisi/gizi, kelainan bentuk badan, berat badan, tinggi badan, kesadaran dan tanda-tanda vital. 3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik harus memastikan Kebersihan fasilitas, peralatan, suplai, dan tangan.Pemeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa tanda tanda vital, tinggi dan berat badan, serta tekanan darah.Karena kandung kemih harus kosong sebelum pemeriksaan panggul dilakukan maka spesimen air kemih harus diminta sebelum pemeriksaan dilakukan. a. Inspeksi Muka Keadaan selaput mata pucat atau merah, edema, keadaan lidah dan gigi, adakah kloasma gravidarum. Leher Pembesaran kelenjar thyiroid dan kelenjar limfe, apakah vena dileher terbendung. Mengobservasi dan palpasi daerah lokasi kelenjar tyroid. Efek aktifitas tyroid sangat luas.oleh karena itu, observasi tingkah laku, penampilan, kulit , mata, rambut, dan status kardiovaskuler merupakan hal yang penting. Payudara Bentuk, putting susu, adakah cairan keluar. Pemeriksaan gekinologi dilakuakn dengan mula mula memerika payudara untuk menetapkan data dasar tentang keadaan normal. Karena payudara mengalami perubahn selama masa hamil dan menyusui, maka selamawaktu ini pemeriksaan payudara mandiri tidak dapat di andalkan. Pemeriksaan abdomen harus dilakukan dengan hati hati dan sistematis.Pengkajian kulit dilakukan untuk memperoleh gambaran keadaan umum, warna, ruam, lesi, jaringan parut, setria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut.kontur, kesimetrisan, dan adanya hernia yang harus di catat. Bunyi usus di auskultasi.tinggi fundus dicatat jika pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan. Abdomen Pemeriksaan abdomen harus dilakukan dengan hati hati dan sistematis.Pengkajian kulit dilakukan untuk memperoleh gambaran keadaan umum, warna, ruam, lesi, jaringan parut, setria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut.kontur, kesimetrisan, dan adanya hernia yang harus di catat. Bunyi usus di auskultasi.tinggi fundus dicatat jika pemeriksaan pertama dilakukan pada tahap lanjut kehamilan Pemeriksaan Panggul Pemeriksaan panggul bisa ditangguhkan sampai kunjungan berikutnya bila wanita merasa cemas, tegang, atau menolak menjalani pemeriksaan saat ini. Vagina membesar dan struktur penyokong menjadi lebih rileks dengan semakin tuanya kehamilan. Apabila pemeriksaan dilakukan tonus oto panggul dan kebutuhan akan

serta pengetahuan kegel juga dikaji. Pada pemeriksaan panggul posisinya litotomi atau lateral kiri. Selama pemeriksaan panggul perawat mewaspadai hipotensi supine. Hipotensi supine Ketika seorang wanita berbaring dalam posisi litotomi, berat isi abdomen menekan vena kava dan aorta, sehingga tekanan darah menurun (hipotensi supine). Tanda obyektif keadaan ini adalah palor, sesak nafas, dan kulit lembab (keringat dingin). Tindakan keperawatan yang bisa dilakukan ialah membaringkan wanita tersebut pada salah satu sisi sampai tanda dan gejala mereda. Apabila wanita tidak dapat menoleransi posisi litotomi, pemeriksaan kelamin dapat dilakukan pada posisi lateral. Vulva Keadaan perinium, adakah varices, tanda Chadwick, oedema, luka dan lain-lain.

b. Palpasi Besar rahim dapat menentukan tuanya kehamilan. Letak janin dalam rahim Tuanya kehamilan dapat ditentukan dari tingginya fundus uteri, yaitu : Sebelum bulan ketiga (III) : Fundus Uteri belum dapat diraba dari luar Akihr bulan III (12 minggu) : Fundus Uteri berada pada 1-2 jari diatas symphisis Akhir bulan IV (16 minggu) : Fundus Uteri terletak diantara pubis dengan pusat. Akhir bulan V (20 minggu) : F.U terletak 3 jari dibawah pusat. Akhir bulan VI (24 minggu) : F.U. setinggi pusat Akhir bulan VII (28 minggu) : F.U. Berada 3 jari diatas pusat Akhir bulan VIII (32 minggu) : F.U. berada pada pertengahan antara processus xypoideus dengan pusat. Akhir bulan IX (36 minggu) : F.U.Berada pada arcus costarum atau 3 jari dibawah processus xyphoideus. Akhir bulan X (40 minggu) : Pertengahan antara Processus Xipoideus dengan pusat. Yang lazim dilakukan adalah palpasi menurut Leopold (I-IV) Leopold I : Tinggi fundus uteri menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa terdapat dalam fundus. (fundus terisi oleh bokong, bagian yang kurang melenting dan kurang bundar) Leopold II : Menentukan letak punggung anak dan dimana letak bagian-bagian kecil. punggung terdapat sebelah kiri (tahanan yang terbesar sebelah kiri). Bagian-bagian kecil terdapat sebelah kanan. Leopold III : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.

Kepala (bagian yang keras bundar dan melenting) masih dapat digerakkan di atas symphisis kecuali kalau kepala sudah masuk dalam pintu atas panggul. Leopold IV : Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara mengikuti pertumbuhan rahim, maka sekarang sering digunakan tekhnik Mc.Donald. Yang diukur adalah tinggi pundus uteri dan perimeter umbilikus (lingkaran perut setinggi pusat) Tinggi fundus Uteri (cm) = tuanya kehamilan (dalam bulan) 3,5 cm Melalui TFU pun dapat ditaksir berat badan janin (TBJ) : (TFU-13) x 155 pada presentasi Hodge I (H I) (TFU-12) x 155 pada presentasi Hodge II (H II) (TFU-11) x 155 pada presentasi Hodge III (H III) c. Auskultasi Dengan stetoskop (monokuler) DJJ baru terdengar pada kehamilan akhir bulan kelima Dengan Ultrasound (doptone) sudah dapat didengar padaa akhir bulan ke-3 Stetoskop harus diletakkan tegak lurus pada permukaan perut dan tidak boleh dipegang untuk menghindari suara-suara tambahan. Pada letak menekur DJJ paling jelas terdengar pada sisi punggung janin, yaitu daerah skapula. Pada letak menengadah DJJ paling jelas terdengar pada sisi dada. Cara menghitung DJJ adalah sebagai berikut : Mendengarkan 3x5 detik, kemudian jumlahnya dikalikan dengan 4. - Anak dalam keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120140 per menit - Kalau DJJ kurang dari 120 atau lebih dari 160/menit atau tidak teratur, maka anak dalam keadaan asphyxia (kekurangan O2) - DJJ harus dibedakan dengan bunyi aorta, bising usus, bising rahim, bising tali pusat, gerakan anak. d. Pemeriksaan Psikososial Penerimaan ibu/keluarga akan kehamilan Kesiapan keluarga untuk menerima kelahiran bayinya Kesiapan klien untuk menjadi ibu

Masalah-masalah lain yang mempengaruhi ketenangan ibu hamil. 2. Uji Laboratorium Uji Laboratorium Pada Periode Prenatal Uji laboratorium Hemoglobin / Hematokrit/WBC (sel darah putih,), hitung jenis elektroporesis hemoglobin Sel darah, Rh, dan antibody tidak reguler Titer rubela Test kulit tuberkulin ; foto thoraks setelah minggu ke 20 pada wanita yang relatif terhadap tes tuberkulin urinalisis, termasuk pemeriksaan mikroskopik sedimen urine ;Ph , berat jenis spesifik, warna, glukosa, albumin, protein, sel darah merah, sel darah putih, silinder, aseton,; hCG biakan urine Tes fungsi ginjal ; BUN , kreatinin, elektrolit, kreatinin klierens, ekresi total protein Tes Pap Apusan vagina dan rektum untuk neisseria gonorrhoeae , chlamidya, HPV VDRL/FTA-ABS Anti body HIV* , antigen permukaan hepatitis B, Toleransi Glukosa 1 jam Toleransi Glukosa 3 jam Pemeriksaan jantung : EKG, foto thoraks.Ekokardiogram Scrinning diabetes gestasional ; dilakukan dpada kunjungan pertama untuk wanita beresiko tinggi; di lakukan pada minggu ke 28 untuk semua wanita hamil Scrinning diabetes pada wanita dengan peningkatan kadar glukosa sesudah tes 1 jam;untuk menegakkan diagnosis harus didapatkan satu hasil positif pada waktu Tujuan Mendeteksi anemia atau infeksi Menemukan wanita yang menderita hemoglobinbinopati(misalnya, anemia,sel sabit, thalasemia) Menemukan janin yang memiliki resiko mengalami eritroblatosis fetalisi atau hiperbilirubinemia pada periode neonatus Menemukan kekebalan terhadap rubela Scrinning penduduk yang beresiko timggi terpapar tuberkulosis Mengidentifikasi wanita penderita diabetes melitus yang tidak di duga, penyakit ginjal, hipertensi akibat kehamilan, infeksi, kehamilan Mengidentifikasi wanita yg mengalami bakteriuria Asimptomatik. Mengevaluai tingkat kompromi ginjal pada wanita yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal. Scrinning neoplasia intraepitel dan herpes simpleks tipe 2. Scrinning infeksi asimptomatik pada penduduk yang beresio tinggi . Menemukan wanita yang menderita penyakit sifilis yang tidak di obati Scrinning infeksi

puasa atau 2 hasil positif. Mengevaluasi fungsi jantung pada wanita dengan riwayat hipertensi atau penyakit jantung

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kehamilan trisemester pertama : 1. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan morning sickness. 3. Keletihan berhubungan dengan kehamilan pada tahap awal. 4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman dengan awal kehamilan. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada trisemester kedua : 1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tanda dan gejala yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan janin. 2. Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada trisemester ketiga : 1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada tahap lanjut kehamilan. 2. Nyeri tungkai berhubungan dengan edema pada pergelangan kaki dan kompresi pembuluh darah serta saraf yang menyuplai ekstermitas bawah akibat pembesaran uterus. 3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan prematur. C. IMPLEMENTASI Trisemester Pertama 1. Ansietas berhubungan dengan perubahan fisik selama hamil. Tujuannya ansietas berkurang dengan kriteria hasil menyatakan pemahaman proses penyakit dan tampak rileks. Intervensi 1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga Rasional 1. Merupakan hubungan terapeutik yang akan membuat keluarga terbuka terhadap perawat.

2. Kaji status mental dan tingkat ansietas

2. Dapat menggali tingkat kecemasan keluarga terhadap kondisi klien. 3. Membuat pengetahuan dasar dan 3. Tentukan persepsi pasien terhadap pentingnya memberi kesadaran tentang perubahan fisik selama kehamilan. kehamilannya terutama terhadap perubahan fisiknya. 4. Meningkatkan pemahaman tentang 4. Memberikan pendidikan kehamilan. kesehatan pada klien dan keluarga. 5. Meningkatkan kesehatan ibu dan calon 5. Diskusikan pentingnya menjaga bayinya. kondisi fisiknya selama kehamilan. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan morning sickness. Tujuannya terbebas dari nausea dan tenggorok kering, mendapat cukup nutrisi dan mengalami peningktan berat badan. Intervensi 1. Peringatkan untuk menghindari makanan berlemak dan digoreng atau makanan yang merangsang, terutama sebelum tidur. 2. Anjurkan makan prosi kecil tapi sering. 3. Anjurkan klien untuk menyiapkan biskuit yang tidak asin (karbohidrat kering lain) disamping tempat. 4. Hindari perut kosong. 5. Makan sedikit biskuit saat bangun tidur sebelum turun dari tempat tidur. Rasional 1. Mengumpulkan data dasar untuk mengidentifikasi makanan yang menyebabkan mual. 2. Menghilangkan penyebab yang potensial. 3. Makanan essensial untuk mencukupi kebutuhan metabolik yang meningkat dan juga untuk menangkal keletihan. 4. Perut yang kosong berhubungan dengan nausea. 5. Meningkatkan kemampuan koping melalui perawatan diri.

3. Keletihan berhubungan dengan kehamilan pada tahap awal. Tujuannya untuk mengatasi keletihan pada awal kehamilan, mampu meningkatkantingkay aktivitasnya dan melakukan tignkat aktivitas sehari-hari yang tidak menyebabkan keletihan yang berlebihan. Intervensi 1. Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi. Rasional 1. Nutrisi yang adekuat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan metabolik yang

meningkat dan untuk mencegah anemia. 2. Anjurkan klien istirahat diantara waktu kerja, tidur sebentar setelah bekerja, sebelum makan malam. 3. Anjurkan kepada suami klien untuk menyiapkan makanan kesukaan istrinya dan menyajikannya dengan menarik. 4. Anjurkan suami klien membantu untuk pemeliharaan rumah. 5. Mengurangi jam kerja selama beberapa minggu (untuk wanita karier) 2. Agar tidak mengalami keletihan yang berlebihan. 3. Agar klien nafsu makannya bertambah dan mau makan agar perut tidak kosong. 4. Agar klien merasa nyaman berada di rumah dan tidak mengalami keletihan dan tercipta keharmonisan. 5. Agar klien dapat berisitirahat lebih lama dan menjaga kehamilannya.

4. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan rasa tidak nyaman dengan awal kehamilan. Tujuannya untuk memahami fisiologi kehamilan terhadap hubungan seksual, untuk menyatakan puas terhadap aktivitas seksual dengan suaminya. Intervensi 1. Menganjurkan pertanyaan yang sesuai dan bicarakan pemahaman dan penerimaan terhadap informasi yang di diskusikan. 2. Mendiskusikan gejala-gejala yang dialami klien yang mempengaruhinya saat bercumbu dan berhubungan seksual. 3. Mendiskusikan seksualitas dan perilaku dan posisi seksual alternatif yang dapat digunakan selama masa hamil. Trisemester Kedua 1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tanda dan gejala yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan janin. Tujuannya mengungkapkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya, segera memberi tahu jika timbul tanda-tanda bahaya. Intervensi Rasional Rasional 1. Diskusi yang terbuka membantu pemahaman tentang fisiologi kehamilan. 2. Posisi dan perilaku alternatif dapat digunakan untuk mengekspresikan seksualitas. 3. Memberi kesempatan untuk meningkatkan hubungan suami istri dan koping keluarga,

1. Membahas tanda-tanda bahaya dengan klien. 2. Memberi daftar tertulis tentang tanda dan gejala 3. Perawat menyertakan nomor telepon gawat darurat kepada klien.

1. Kondisi medis klien atau janinnya harus di identifikasi dan segera diobati. 2. Wanita sering kali merupakan orang pertama yang menyadari bahwa ada sesautu yang salah. 3. Bahan-bahan tertulis memperkuat proses pembelajaran dan memberi wanita kesempatan untuk meninjau ulang informasi.

2. Ansietas berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama masa hamil. Tujuannya ansietas berkurang dengan kriteria hasil menyatakan pemahaman proses penyakit dan tampak rileks. Intervensi 1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga Rasional

1. Merupakan hubungan terapeutik yang akan membuat keluarga terbuka terhadap perawat. 2. Kaji status mental dan tingkat 2. Dapat menggali tingkat kecemasan ansietas keluarga terhadap kondisi klien. 3. Membuat pengetahuan dasar dan 3. Tentukan persepsi pasien terhadap pentingnya memberi kesadaran tentang perubahan fisik selama kehamilan. kehamilannya terutama terhadap perubahan fisiknya. 4. Meningkatkan pemahaman tentang 4. Memberikan pendidikan kehamilan. kesehatan pada klien dan keluarga. 5. Meningkatkan kesehatan ibu dan calon 5. Diskusikan pentingnya menjaga bayinya. kondisi fisiknya selama kehamilan. Trisemester Ketiga 1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada tahap lanjut kehamilan. Tujuannya akan belajar dan melakukan tindakan untuk mendapatkan rasa nyaman dan akan tidur dengan tenang minimal selama tujuh jam setiap malam. Intervensi 1. Perawat meyakinkan kembali bahwa insomnia adalah kejadian yang umum selama tahap hamil kehamilan. Rasional 1. Dapat memahami hal-hal yang dijelaskan agar ia lebih nyaman saat tidur.

2. Mengajarkan rasional, mendemonstrasikan tindakan dan meminta klien mendemonstrasikan kembali cara melakukan perawatan diri seperti relaksasi. 3. Anjurkan klien menghindari minuman berkafein pada malam hari.

2. Untuk memperoleh rasa nyaman dengan menggunakan teori get kontrol, fungsi fisiologi normal dan memfasilitasi relaksasi. 3. Minuman berkafein membuat klien tidak bisa tidur.

2. Nyeri tungkai berhubungan dengan edema pada pergelangan kaki dan kompresi pembuluh darah serta saraf yang menyuplai ekstermitas bawah akibat pembesaran uterus. Tujuannya edema di pergelangan kaki dan nyeri di kaki klien akan mereda. Intervensi 1. Menggali kemungkinan berjalan atau menaiki tangga beberapa kali setiap hari. 2. Menggali kemungkinan ia dapat beristirahat dengan kaki dan pinggang diangkat selama 15 hingga 20 menit selama rehat pagi, rehat siang, rehat malam dan setelah bekerja. 3. Menganjurkan klien untuk menggunakan korset untuk membantu menopang abdomen yang berat. 4. Menganjurkan klien untuk tetap minum sebanyak 8 gelas sehari. Rasional 1. Berdiri dan duduk untuk waktu yang lama menganggu sirkulasi perifer dan menimbulkan rasa letih dan nyeri di kaki. 2. Posisi berbaring miring memanfaatkan gravitasi untuk membantu mengurangi edema di pergelangan kaki. 3. Menopang dan mengangkat uterus yang berat memfasilitasi drainase vena atau limfe. 4. Asupan air dan posisi berbaring miring membantu diuresis dengan memperbaiki perfusi ginjal.

3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan prematur. Tujuannya klien dan keluarga mempelajari cara mengenali pesalinan prematur. Intervensi 1. Dengan menggunakan instruksi tertulis menggunakan cara untuk mengkaji dan menghitung lama kontraksi kepada klien. Rasional 1. Pengetahuan membuat klien mau bekerja sama dalam perawatan dirinya, meningkatkan rasa percaya diri.

2. Menganjurkan agar famlet atau instruksi ditempatkan di tempat yang dapat dengan mudah dilihat oleh suami atau keluarga.

2. Merasa terlalu cemas atau tidak mampu untuk membacanya, anggota keluarga perlu membantu dalam melakukan pengkajian dan memberi laporan kepada pemberi perawatan primer.

También podría gustarte