Está en la página 1de 18

Pengertian dari amputasi adalah menghilangkan sebagian atau seluruhnya dari extermitas ( karen Burke, 2008 ) Di USA kira

a kira 350.000 orang yang di amputasi, dan 135000 orang diamputasi setiap tahunnya. Penyebab dari amputasi karena penyakit 70 %, karena trauma 22 %, conginetal 4 % dan tumor 4 %.

Penyakit vaskuler perifer , factor resiko adalah DM, Perokok, dan hyperlipidemia. Trauma, kecelakaan kendaraan bermotor dan kecelakaan kerja, umum nya pada anak laki- laki muda . Crush injury pada tibia dengan fr segmental dan lambat untuk revacularisasi lebih dari 6 jam. Tumor conginetal

Crush injury pada tibia dengan fr segmental dan lambat untuk revacularisasi lebih dari 6 jam. Fraktur terbuka grad III C
Iskemic oleh karena gangguan pada neurovaskuler perifer.

1. Terbuka ( guillotine ) Klien dengan infeksi yang berat memerlukan pengobatan segera, luka sebelah kiri dibuka dan ditutup dalam waktu lama.
1. Tertutup ( Flap )

Arm ; amputasi pada lengan Disartikulasi : pengangkatan sampai batas sendi Forequarter : pengangkatan lengan sampai batas sendi shoulder Tertutup Guillotine Leg : Bellow knee Thigh : above knee Sym : Amputasi sampai angkel

Kaji riwayat kesehatan klien, mekanisme injury Kaji koping klien terkait pekerjaan, Nyeri dan ADL nya. Kaji perubahan sensasi pada kaki Kaji tentang agama dan kultur budaya. Kaji status neurovaskuler pada kedua ekstermitas, capilari refil Kaji kulit pada ekstermitas bawah , adanya luka, gangren, Edema, dan perubahan warna

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nyeri akut Resti infeksi Resti terjadi gangguan integritas kulit Berduka disfungsional Gangguan body image Gangguan mobilisasi fisik

Kaji skala nyeri 0-10, bila nyeri makin meningkat harus dicugai adanya kompartemen syndroma. Immibilisasikan dengan menggunakan slint, untuk mengurangi edema Jika tidak ada kontra indikasi elevasi stump dengn bantal pada 24 jam pertama post operasi. Ubah posisi tiap 2 jam, posisi pronasi tiap 4 jam untuk amputasi ekstermitas bawah ( BK, AK ) Atur posisi klien secara perlahan lahan Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

Kaji area luka, kemerahan, suhu, cairan dan edema. Ukur suhu tiap 4 jam Monitor DPL Lakukan perawatan luka dengan tehnik steril Ajarkan klien cara membungkus stump dengan benar. Kolaborasi untuk pemberian anti biotik

Cuci stump setiap hari dengan menggunakan sabun dan air hangat sebaiknya sore hari dan keringkan. Observasi adanya lecet, kemerahan. Massage daerah stump dimulai setelah 3 minggu operasi Buka balutam selama 1 jam . Lakukan sehari 4 kali. Ganti elastis pada stump setiap hari

Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya, gunakan pertanyaan terbuka Dengarkan dan pertahankan kontak mata Berkunjung ke klien lebih sering Beri support agama , kunjungan dari rohaniawan sangat diperlukan.

Explor perasaan klien Anjurkan klien untuk melihat stump Kenalkan dengan teman yang di amputasi Anjurkan aktif dan berpartisipasi dan rehabilitasi.

Exercise dimulai setelah 24- 48 jam setelah operasi Ajarkan klien latihan ROM aktif pasip Ubah posisi klien tiap 2 jam dan posisi pronasi tiap 4 jam Ajar menggunakan alat bantu kruk Anjurkan berpartisipasi aktif dalam latihan fisio terapi.

1. ANN B. Maher at all, Orthopaedic Nursing, ed.3. 2002.WB.Saunders Company. 2. 2. Brunner & Suddarth, Keperawatan medikal bedah, ed.8. 2002,buku kedokteran, EGC. 3. 3. Cheruddi rasjad, ilmu bedah ortopedi , 2007, PT yarsif watampone. Jakarta. 4. 4. Judith M. Wilkinson, Diagnosa keperawatan, ed.7, 2002. buku kedokteran, EGC. 5. 5. Pricilla LeMone, Medical Surgical Nursing , edisi 4, 2008. Prentice Hall.

También podría gustarte